Tujuan
4.1 Pendahuluan
82
4.2 Operasi dasar pengendali tegangan ac satu-fasa
a) SCR-SCR tidak dapat konduksi secara simultan (pada saat yang sama).
83
b) Tegangan beban adalah sama dengan tegangan sumber ketika kedua SCR
hidup.
Tegangan beban sama dengan nol ketikan kedua SCR mati.
c) Tegangan penyeklaran vT1 nol ketika salah satu SCR hidup dan sama dengan
tegangan sumber ketika tidak ada satu pun SCR-SCR hidup.
d) Arus rata-rata dalam sumber dan beban adalah nol jika SCR-SCR hidup untuk
interval waktu yang sama. Arus rata-rata dalam tiap SCR tidak sama dengan
nol disebabkan arus SCR arah tunggal.
e) Arus rms dalam tiap SCR adalah 1/√2 kali arus beban rms jika SCR-SCR
hidup dalam interval waktu yang sama.
Untuk rangkaian dalam gambar 4.1, SCR T1 konduksi jika sinyal gate
dikenakan selama setengah-positif tegangan sumber. Sebagaimana SCR dalam
penyearah-terkendali setengah gelombang, T1 konduksi sampai arus yang
mengalir di dalamnya mencapai nol. Rangkaian ini berbeda dari penyearah-
terkendali setengah gelombang ketika sumber berada pada setengan siklus-
negatif. Sinyal gate dikenakan ke T2 selama tegangan sumber berada pada
setengah siklus-negatif, sehingga T2 konduksi, dan ini akan menyediakan lintasan
arus beban negatif.
84
Gambar 4.2 Bentuk gelombang tegangan dan arus untuk
pengendali tegangan ac beban tahanan
(Sumber: Rashid, 2011)
Vs(ωt) = √2 Vs sin ωt
85
Catatlah bahwa untuk α = 0, tegangan beban adalah sinusoida yang
mempunyai nilai rms sama dengan tegangan sumber. Normalisasi tegangan
beban rms digambarkan sebagai fungsi dari α dalam gambar 4.2.
86
Karena tiap-tiap SCR membawa setengah arus saluran, maka arus rms dalam
setiap SCR adalah
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
CONTOH 1
Penyelesaian
= 225 / 50
= 4,5 A
87
Arus rata-rata SCR
𝑚𝑉
ISCR rms = 2𝜇𝑅 (1 + cos 𝛼)
√2(250)
= (1 + cos 60)
2𝜋(50)
= 1,69 A
d) Faktor daya
𝛼 sin(2𝛼)
pf = √1 − 𝜋 + 2𝜋
𝜋⁄ sin(2×60)
3
= √1 − +
𝜋 2𝜋
= 0,9
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
CONTOH 2
Penyelesaian
a) Tegangan beban rms yang dibutuhkan untuk mengirim daya 500 W ke beban 15
Ω adalah
Dari gambar 4.2, sudut tunda yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah
normalisasi keluaran dari 86,66/120 = 0,72 adalah sekitar 900. Suatu solusi lebih
akurat dihitung melalui persamaan
88
yang menghasilkan α = 1,54 rad = 88,10
e) Faktor daya
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Prinsip kerja rangkaian gambar 4.3 (a) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada setengah siklus positif tegangan sumber v, SCR T terbias maju dan
dioda D terbias balik (mati). Jika SCR T ditriger pada sudut α maka SCR
T mulai menghantar di ωt = α.
Sebaliknya, pada setengah siklus positif tegangan sumber v, SCR T
dibias balik (mati) dan dioda D terbias maju (konduksi).
Hanya tegangan yang melewati SCR yang dikendalikan.
89
(a)
(b)
Vs 1
I av (cos 1)
R 2
Vs
Vav (cos 1)
2
90
Tegangan beban rms
1 sin 2
Vrms Vs (2 )
2 2
Dimana:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
CONTOH 3
Penyelesaian
Vdc2 7,6
2
Pav 1.16 W
RL 50
91
1
250 (6,19) 248,75 V
2
Prms
2
Vrms
248,75 1237,53 W
2
RL 50
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
92
4. Sebuah beban tahanan menyerap daya 200W ketika dihubungkan ke sumber
tegangan ac 120 V, 60 Hz. Rancanglah sebuah rangkaian yang akan menghasilkan
daya 200 W diserap oleh beban tahanan yang sama ketika sumber tegangan 240 V
pada 60 Hz. Berapakah tegangan puncak beban dalam setiap kasus?
5. Pengendali tegangan ac satu-fasa seperti gambar 4.1a mempunyai sumber 120 V,
60 Hz dan tahanan beban 40 Ω. Tentukan jangkauan (range) dari α sehingga daya
keluaran dapat dikendalikan dari 200 W ke 400 W. Tentukan jangkauan faktor
daya yang akan dihasilkan.
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
θ=β-α
dari SCR tergantung atas sudut penyalaan dan sudut impedansi beban (φ).
93
Gambar 4.4 Bentuk gelombang pengendali tegangan ac
dengan beban RL.
(Sumber, Rashid 2011)
94
4.3 Penggunaan Pengendali Tegangan ac.
Dari gambar 4.5 terlihat bahwa kecepatan motor berubah (turun) dari ω1
menjadi ω2 atau ω3 jika tegangan motor turun dari v1 ke v2 atau ke v3.
95
4.4. Pengendali Tegangan ac Tiga-Fasa
Untuk beban dengan daya tinggi, seperti motor induksi dengan daya besar
untuk menggerakkan kipas atau pompa, digunakan pengendali tiga-fasa.
Gambar 4.6 memperlihatkan rangkaian daya dari dua jenis pengendali
tegangan ac tiga-fasa. Salah satu rangkaian (gambar 4.6a) SCR terhubung
dengan jaringan dan beban dihubung bintang (atau delta). Dalam rangkaian
lain (gambar 4.6b) SCR terhubung seri dengan belitan-belitan fasa beban
untuk sebuah hubungan delta.
(a) (b)
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
CONTOH 5
96
Penyelesaian:
97
____________________________________________________________________
___________________________________________________________________
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tunjukkan bahwa kecepatan motor induksi rotor sangkar 3-fasa dapat diatur
dengan mengubah tegangan yang dikenakan pada motor tersebut.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
98