Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

PENGENDALI TEGANGAN BOLAK BALIK

Tujuan

Setelah menyelesaikan bagian ini anda mampu:

1. Mendefinisikan konsep pengendali tegangan bolak-balik (ac).


2. Menggambarkan jenis-jenis rangkaian kendali tegangan ac.
3. Menjelaskan prinsif kerja rangkaian kendali tegangan ac.
4. Menggambarkan bentuk gelombang tegangan dan arus di berbagai titik
rangkaian.
5. Menghitung tegangan, arus, daya, faktor daya, efisiensi rangkaian kendali
tegangan ac.
6. Menjelaskan penggunaan pengendali tegangan ac.

4.1 Pendahuluan

Sebuah pengendali tegangan ac (an ac voltage controller) adalah konverter yang


mengendalikan tegangan, arus, dan daya yang dikirim ke beban ac dari sebuah
sumber ac. Saklar elektronik menghubung dan memutuskan sumber dan beban
dalam interval tertentu secara regular. Dalam skema penyeklaran (switching)
disebut kendali-fasa (phase control), penyeklaran dilakukan selama setiap
setengah-siklus dari sumber ac, dimana pengaruhnya pelepasan sebagian
gelombang sumber tegangan sebelum ia mencapai beban. Jenis lain dari
pengendali tegangan ac adalah kendali siklus-integral, dimana sumber dihubung
dan diputuskan untuk beberapa siklus pada suatu waktu.

Kendali-fasa biasanya digunakan pada lampu dim dan pengaturan kecepatan


motor induksi. Tegangan masukan berupa sumber ac, dan keluaran ac (walaupun
tidak sinusoida), sehingga diklasifikasikan sebagai sebuah konverter ac-ac.

82
4.2 Operasi dasar pengendali tegangan ac satu-fasa

Sebuah pengendali tegangan ac satu-fasa dasar ditunjukkan dalam gambar


4.1. penyeklaran elektronik ditunjukkan oleh SCR yang dihubungkan paralel.
Susunan SCR ini, memungkinkan dua arah arus dalam beban. Koneksi SCR
yang seperti ini disebut anti-paralel sebab SCR-SCR memikul arus dalam
arah berlawanan. Sebuah TRIAC adalah ekivalen dengan SCR yang
terhubung anti-paralel. Alat kendali lain yang dapat digunakan sebagai ganti
SCR.

Prinsif operasi untuk kendali tegangan ac satu-fasa yang menggunakan


kendali fasa mirip dengan penyearah-terkendali setengan golombang. Disini,
arus beban mengandung kedua sisi siklus positif dan negatif. Sebuah analisis
identik terhadap penyearah terkendali setengah gelombang dapat dilakukan
terhadap setengah-siklus pada kendali tegangan. Kemudian, secara simetris,
hasilnya memungkinkan untuk menjelaskan operasi untuk seluruh periode.

Gambar 4.1 Pengendali tegangan ac satu-fasa.


(Sumber: Rashid, 2011)

4.2.1 Operasi dengan Beban Tahanan (R)

Misalkan rangkaian pengendali tegangan ac gambar 4.1 memberi daya ke sebuah


beban tahanan. Pengamatan terhadap rangkaian dalam gambar 4.1 tersebut
adalah sebagai berikut:

a) SCR-SCR tidak dapat konduksi secara simultan (pada saat yang sama).

83
b) Tegangan beban adalah sama dengan tegangan sumber ketika kedua SCR
hidup.
Tegangan beban sama dengan nol ketikan kedua SCR mati.
c) Tegangan penyeklaran vT1 nol ketika salah satu SCR hidup dan sama dengan
tegangan sumber ketika tidak ada satu pun SCR-SCR hidup.
d) Arus rata-rata dalam sumber dan beban adalah nol jika SCR-SCR hidup untuk
interval waktu yang sama. Arus rata-rata dalam tiap SCR tidak sama dengan
nol disebabkan arus SCR arah tunggal.
e) Arus rms dalam tiap SCR adalah 1/√2 kali arus beban rms jika SCR-SCR
hidup dalam interval waktu yang sama.

Untuk rangkaian dalam gambar 4.1, SCR T1 konduksi jika sinyal gate
dikenakan selama setengah-positif tegangan sumber. Sebagaimana SCR dalam
penyearah-terkendali setengah gelombang, T1 konduksi sampai arus yang
mengalir di dalamnya mencapai nol. Rangkaian ini berbeda dari penyearah-
terkendali setengah gelombang ketika sumber berada pada setengan siklus-
negatif. Sinyal gate dikenakan ke T2 selama tegangan sumber berada pada
setengah siklus-negatif, sehingga T2 konduksi, dan ini akan menyediakan lintasan
arus beban negatif.

Gambar 4.2 memperlihatkan bentuk gelombang tegangan dan arus untuk


pengendali tegangan ac dari gambar 4.1 dengan beban tahanan. Gelombang
tegangan dan arus keluaran mempunyai setengah-siklus yang simetris dan tidak
terdapat komponen dc.

84
Gambar 4.2 Bentuk gelombang tegangan dan arus untuk
pengendali tegangan ac beban tahanan
(Sumber: Rashid, 2011)

Andaikan tegangan sumber

Vs(ωt) = √2 Vs sin ωt

Tegangan keluaran adalah

Tegangan beban rms ditentukan dengan mengambil manfaat sisi positif


dan negatif simetris dari bentuk gelombang tegangan, perlu evaluasi pada
setengah-periode dari bentuk gelombang:

85
Catatlah bahwa untuk α = 0, tegangan beban adalah sinusoida yang
mempunyai nilai rms sama dengan tegangan sumber. Normalisasi tegangan
beban rms digambarkan sebagai fungsi dari α dalam gambar 4.2.

Gambar 4.2 Normalisasi tegangan beban rms vs sudut


tunda dengan beban tahanan
(sumber: Rashid, 2011)

Arus rms dalam beban dan sumber adalah

dan faktor daya beban adalah

Catatlah bahwa pf = 1 untuk α = 0, dimana sama sebagaimana beban tahanan


tanpa kendali, dan pf untuk α > 0 adalah kurang dari 1.

Arus sumber rata-rata adalah nol karena simetrinya bentuk-setengah gelombang.


Arus SCR rata-rata adalah

86
Karena tiap-tiap SCR membawa setengah arus saluran, maka arus rms dalam
setiap SCR adalah

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

CONTOH 1

Sebuah pengendali tegangan ac gelombang penuh seperti gambar 4.1a dihubungkan


ke sumber ac 250 V, memberi daya kebeban tahanan 50 Ω. Jika sudut α = 600
carilah:
a) Tegangan rms beban.
b) Arus rms sumber
c) Arus rms dan rata-rata dalam tiap SCR.
d) Faktor daya

Penyelesaian

Sudut penyalaan α = 600 = π/3 rad.

a) Tegangan rms beban adalah

 sin 2  sin( 2  600 )


Vrms  Vs 1    250 1  3   225 V
 2  2

b) Arus rms sumber


Io rms = Vo rms / R

= 225 / 50

= 4,5 A

c) Arus rms SCR


ISCR rms = Io rms / √2
= 4,5 / √2
= 3,18 A

87
Arus rata-rata SCR
𝑚𝑉
ISCR rms = 2𝜇𝑅 (1 + cos 𝛼)

√2(250)
= (1 + cos 60)
2𝜋(50)

= 1,69 A

d) Faktor daya

𝛼 sin(2𝛼)
pf = √1 − 𝜋 + 2𝜋

𝜋⁄ sin(2×60)
3
= √1 − +
𝜋 2𝜋
= 0,9

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

CONTOH 2

Pengendali tegangan ac satu-fasa seperti gambar 4.1a mempunyai sumber 120 V, 60


Hz. Tahanan beban adalah 15 Ω. Tentukan

a) Sudut tunda yang dibutuhkan untuk mengirim daya 500 W ke beban.


b) Arus rms sumber.
c) Arus rms dan rata-rata dalam tiap SCR.
d) Faktor daya.

Penyelesaian

a) Tegangan beban rms yang dibutuhkan untuk mengirim daya 500 W ke beban 15
Ω adalah

Dari gambar 4.2, sudut tunda yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah
normalisasi keluaran dari 86,66/120 = 0,72 adalah sekitar 900. Suatu solusi lebih
akurat dihitung melalui persamaan

88
yang menghasilkan α = 1,54 rad = 88,10

b) Arus rms sumber

c) Arus rms dan rata-rata SCR

e) Faktor daya

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

Rangkaian seperti gambar 4.1a disebut terkedali-penuh karena


mengendalikan kedua siklus tegangan sumber (setengah siklus positif dan
setengah siklus negatif). Tetapi ada juga rangkaian terkendali-setengan (hanya
mengendalikan setengah siklus saja) seperti ditunjukkan dalama gambar 4.3a.

Prinsip kerja rangkaian gambar 4.3 (a) dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Pada setengah siklus positif tegangan sumber v, SCR T terbias maju dan
dioda D terbias balik (mati). Jika SCR T ditriger pada sudut α maka SCR
T mulai menghantar di ωt = α.
 Sebaliknya, pada setengah siklus positif tegangan sumber v, SCR T
dibias balik (mati) dan dioda D terbias maju (konduksi).
 Hanya tegangan yang melewati SCR yang dikendalikan.

89
(a)

(b)

Gambar 4.3 (a) Rangkaian pengendali tegangan ac


terkendali-setengah beban tahanan (b) Bentuk
gelombang tegangan keluaran.

Untuk rangkaian gambar 4.3(a) berlaku persamaan-persamaan


berikut:

Arus rata-rata di beban

Vs 1
I av  (cos   1)
R 2

Arus rms di beban


Vs 1 sin 2
I rms  (2    )
R 2 2

Tegangan beban rata-rata

Vs
Vav  (cos   1)
2

90
Tegangan beban rms
1 sin 2
Vrms  Vs (2    )
2 2

Dimana:

Vs = tegangan masukan rangkaian (rms)


α = sudut penyalaan SCR
R = tahanan beban (Ω)

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

CONTOH 3

Sebuah pengendali 1-fasa, setengah gelombang dihubungkan ke sumber ac 250 V,


memberi daya kebeban tahanan 50 Ω. Jika sudut α = 300 carilah:

a) Tegangan rata-rata beban.


b) Daya rata-rata beban
c) Tegangan rms beban.
d) Daya rms beban

Penyelesaian

a) Tegangan rata-rata beban


Vav 
Vs
(cos   1) 
250
 
cos 300  1  7,6 V
2  2

b) Daya rata-rata beban

Vdc2  7,6 
2
Pav    1.16 W
RL 50

c) Tegangan rms beban.


1 sin 2 1  sin(2  300 )
Vrms  Vs (2    )  250 (2   )
2 2 2 6 2

91
 1 
 250  (6,19)  248,75 V
 2 

d) Daya rms beban

Prms 
2
Vrms

248,75  1237,53 W
2

RL 50

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

SOAL SOAL LATIHAN

1. Pengendali tegangan ac satu-fasa seperti gambar 4.1a mempunyai sumber 480 V,


60 Hz dan tahanan beban 50 Ω. Sudut tunda α adalah 65o. Tentukan
a) Tegangan beban rms.
b) Daya yang diserap beban.
c) Faktor daya.
d) Arus rms dan rata-rata dalam SCR-SCR.

2. Pengendali tegangan ac satu-fasa seperti gambar 4.1a mempunyai sumber 120 V,


60 Hz dan tahanan beban 20 Ω. Sudut tunda α adalah 45o. Tentukan
a) Tegangan beban rms.
b) Daya yang diserap beban.
c) Faktor daya.
d) Arus rms dan rata-rata dalam SCR-SCR.

3. Pengendali tegangan ac satu-fasa seperti gambar 4.1a mempunyai sumber 240 V


rms dan tahanan beban 35 Ω.
a) Tentukan sudut tunda yang dibutuhkan untuk mengirim daya 800 W ke beban.
b) Tentukan arus rms dalam tiap SCR.
c) Tentukan faktor daya.

92
4. Sebuah beban tahanan menyerap daya 200W ketika dihubungkan ke sumber
tegangan ac 120 V, 60 Hz. Rancanglah sebuah rangkaian yang akan menghasilkan
daya 200 W diserap oleh beban tahanan yang sama ketika sumber tegangan 240 V
pada 60 Hz. Berapakah tegangan puncak beban dalam setiap kasus?
5. Pengendali tegangan ac satu-fasa seperti gambar 4.1a mempunyai sumber 120 V,
60 Hz dan tahanan beban 40 Ω. Tentukan jangkauan (range) dari α sehingga daya
keluaran dapat dikendalikan dari 200 W ke 400 W. Tentukan jangkauan faktor
daya yang akan dihasilkan.

6. Sebuah pengendali-tegangan ac terkendali-setengah dihubungkan ke sumber


tegangan 330 sin314t V, memberi daya ke beban tahanan 100 Ω. Jika sudut α =
450 carilah:
a) Tegangan rata-rata beban.
b) Daya rata-rata beban
c) Tegangan rms beban.

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

4.2.2 Operasi dengan Beban Induktif (R-L)

Gambar 4.4 memperlihatkan bentuk gelombang tegangan dan arus untuk


pengendali dalam gambar 4.1 dengan beban RL. Disebabkan induktansi, arus
yang dipikul SCR T1 tidak jatuh ke titik nol pada ωt = π saat tegangan
masukan menuju negatif dan terus sampai ωt =β, yang disebut sebagai sudut
pemadaman, sebagaimana ditunjukkan. Sudut konduksi,

θ=β-α

dari SCR tergantung atas sudut penyalaan dan sudut impedansi beban (φ).

93
Gambar 4.4 Bentuk gelombang pengendali tegangan ac
dengan beban RL.
(Sumber, Rashid 2011)

Arus beban (Io)

dimana Z = (R2 + ω2 L2)1/2 = impedansi beban dan ɸ = sudut impedansi beban


= tan-1(ωL/R).

Tegangan keluaran rms

Arus beban rms

Arus rata-rata SCR

94
4.3 Penggunaan Pengendali Tegangan ac.

Salah satu contoh penggunaan rangkaian pengendali tegangan ac adalah pada


pengaturan kecepatan putaran motor induksi. Kecepatan motor induksi rotor
sangkar dapat diatur dengan mengubah tegangan atau frekuensi. Pengendali
tegangan ac cocok untuk beberapa penggunaan pengaturan kecepatan. Torsi
yang dikembangkan oleh sebuah motor induksi sebanding dengan kuadrat dari
tegangan yang dikenakan ke motor. Sehingga jika tegangan diturunkan maka
torsi juga turun. Kurva tipikal torsi-kecepatan sebuah motor induksi ditunjukkan
dalam gambar 4.5. Jika sebuah beban mempunyai karakteristik torsi-kecepatan
seperti ditunjukkan dalam gambar 4.5, kecepatan dapat diatur dengan
menyesuaikan tegangan motor.

Dari gambar 4.5 terlihat bahwa kecepatan motor berubah (turun) dari ω1
menjadi ω2 atau ω3 jika tegangan motor turun dari v1 ke v2 atau ke v3.

Kecepatan kerja motor-beban mengacu kepada perpotongan antara kurva


torsi-kecepatan motor dan beban. Sebuah kipas atau pompa merupakan beban
yang cocok untuk jenis pengaturan kecepatan ini, dimana torsi yang dibutuhkan
mendekati sebanding dengan kuadrat kecepatan.

Gambar 4.5 Kurva torsi-kecepatan untuk berbagai tegangan


Sebuah motor induksi.
(Sumber: Hart, 2007)

95
4.4. Pengendali Tegangan ac Tiga-Fasa

Untuk beban dengan daya tinggi, seperti motor induksi dengan daya besar
untuk menggerakkan kipas atau pompa, digunakan pengendali tiga-fasa.
Gambar 4.6 memperlihatkan rangkaian daya dari dua jenis pengendali
tegangan ac tiga-fasa. Salah satu rangkaian (gambar 4.6a) SCR terhubung
dengan jaringan dan beban dihubung bintang (atau delta). Dalam rangkaian
lain (gambar 4.6b) SCR terhubung seri dengan belitan-belitan fasa beban
untuk sebuah hubungan delta.

(a) (b)

Gambar 4.6 Pengendali tegangan ac tiga-fasa.


(a) Pengendali hubungan bintang, (b) Pengendali
hubungan delta.
(Sumber: Sen, 1996)

____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

CONTOH 5

Sebuah pengendali tegangan ac tiga-fasa digunakan untuk menjalankan (start) dan


mengendalikan kecepatan dari sebuah motor induksi 3-fasa, 100 Hp, 460 V, empat
kutub yang sedang menggerakkan sebuah pompa sentrifugal. Pada keluaran beban
penuh faktor daya motor 0,85 dan efisiensi 80 %. Arus motor berbentuk sinusoida.
Pengendali dan motor terhubung delta, sebagaimana ditunjukkan gambar 4.6b.
a) Tentukan nilai arus rms SCR.
b) Tentukan nilai tegangan puncak SCR.
c) Tentukan jangkaian pengendalian sudut penyalaan α.

96
Penyelesaian:

a) kVA masukan pada beban penuh

Arus saluran (masukan)

Arus fasa motor

Arus rms SCR

b) Tegangan puncak sepanjang SCR

c) Sudut faktor daya

Jangkauan sudut penyalaan

97
____________________________________________________________________
___________________________________________________________________

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Tunjukkan bahwa kecepatan motor induksi rotor sangkar 3-fasa dapat diatur
dengan mengubah tegangan yang dikenakan pada motor tersebut.

2. Pengendali tegangan ac 3-fasa hubungan delta digunakan untuk kendali


kecepatan motor induksi 3-fasa, 5 hp, 208 V, 60 hz. Pada beban penuh,
faktor daya 0,85 dan efisiensi 90 %.
a) Gambarlah rangkaian
b) Tentukan kVA masukan untuk kondisi keluaran beban penuh.
c) Berapakan jangkauan sudut penyalaan untuk kondisi beban penuh.
d) Tentukan nilai (rating) arus dan tegangan SCR untuk kondisi beban
penuh.

____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

98

Anda mungkin juga menyukai