Askeb Anak Sakit Diare
Askeb Anak Sakit Diare
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak mencerminkan
derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki
kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa.
Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak di prioritaskan dalam perencanaan
atau penataan pembangunan bangsa.
Angka kejadian diare nasional tahun 2006 sebesar 423 per 1.000 penduduk pada
semua umur (hasil survey subdit diare, Ditjen PP dan PL Depkes) sekitar 162.000 balita
meninggal setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap harinya. Dari hasil Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor 3 bagi
bayi setelah pneumonia dan radang paru-paru.
Jumlah penderita diare di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2006 sebesar 837.724,
dengan penderita pada balita 346.297, balita dengan diare yang ditangani sebesar 41,33
%, sedangkan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 0,03 %.
1.2 Tujuan
Ruang lingkup asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program studi
dari pendidikan. Tempat praktek yang dituju adalah BPS Vinsentia Ismijati, Surabaya.
BAB I : PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1.4 Patogenesis
2.1.5 Patofisiologis
2.1.7 Komplikasi
2.1.10 Penanganan
3.1 Pengkajian
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
Diare adalah keadaan frekuensi BAB lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3
kali pada anak. Konsistensi feces dapat bewarna hijau atau dapat pula
bercampur lendir dan darah atau lendir saja.
Diare adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer
dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang
dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sakit
1. Faktor Infeksi
b. Infeksi Parenteral :Infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti :
Radang Tenggorokan
Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2
tahun
2. Faktor Malarbsorbsi
Pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula menyebabkan diare.
Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, sakit di daerah
perut.
b. Malarbsorbsi Lemak
c. Malarbsorbsi Protein
3. Faktor Makanan
Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, mentah
(sayuran) dan kurang matang.
4. Faktor Psikologis
Rasa takut, cemas dan tegang, walaupun jarang jika terjadi pada anak dapat menyebabkan
diare kronis.
1. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang terjadi sewaktu-waktu, tetapi gejalanya dapat
menjadi berat.
Penyebabnya sebagai berikut :
Gangguan jasad renik / bakteri yang masuk kedalam usus halus setelah
melewati berbagai rintangan asam lambung
2.1.4 Patogenesis
1. Gangguan Osmotic
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul
diare.
2. Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan reaksi sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Lebih kompleks dan faktor yang menimbulkan ialah inflasi bakteri, parasit,
malarbsorbsi, malnutrisi, dll.
2.1.5 Patofisiologi
3. Hipoglikemia
1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan meningkat
4. Anus lecet
2.1.7 Komplikasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (dengan gejala meterosinus, hipotoni otot, lemak gradiksida,
perubahan elektrokardiogram)
4. Hipoglikemia
6. Kejang
Klasifikasi
Gejala Klasifikasi Tindakan / Pengobatan
Diare
1. Dehidrasi ■ Terdapat dua / lebih tanda- a. Diare Dehidrasi ■ Jika tidak ada klasifikasi berat
tanda berikut : Berat lain
■ Rujuk
■ Tanpa Dehidrasi b. Diare Persisten ■ Nasehati pemberian untuk
diare persisten
1. Pemeriksaan Tinja : Mikroskopis dan makroskopis. pH dan kadar gula jika diduga ada
intoleransi gula (sugar intolerance). Biarkan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji
resistensinya terhadap berbagai antibiotika (pada diare persisten).
2. Pemeriksaan Darah : Darah perifer lengkap, analisis gas darah dan elektrolit (terutama Na,
K, Ca dan P serum pada diare yang disertai kejang)
3. Pemeriksaan kadar ureum dan klanin darah untuk mengetahui faal ginjal
4. Cuodenal incubation, untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif terutama pada
diare kronik
2.1.10 Penanganan
1. Pemberian Cairan
a. Cairan peroral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan peroral berupa cairan
yang berisikan NaCl dan NaHCO3, KCl dan Glukosa
Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas usia 6 bulan kadar Natrium 90 mg/l
Sedangkan anak dibawah 6 bulan dengan dehidrasi ringan / sedang kadar Natrium 50-90
mg/l
Cara sederhana ini dapat dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya mengandung garam
dan gula (NaCl dan sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula
Peroral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1 gelas tiap defekasi
Dehidrasi Ringan
Dehidrasi Sedang
2. Pengobatan Dietelik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan diatas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg jenis
makanannya adalah :
a. Susu (ASI dan susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh,
misalnya LLM, almiron atau sejenisnya)
3. Obat – Obatan
b. Obat spasmolitik
Papaverihn
Ekstra bveladona
Opium loperamid
Kaolin
Dektini
Chorcool
Tahurol
d. Antibiotika
Pada umumnya antibiotik tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut kecuali bila
penyebabnya jelas, seperti :
Asuhan kebidanan ini adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada klien atau pasien
yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara :
2. Langkah-langkah
Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien. Yang terdiri dari data subjektif data objektif. Data
subjektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa. Yang termasuk data subjektif antara lain biodata, riwayat kesehatan,
keluhan utama, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas, pengetahuan klien.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan
diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap
diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan
atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah
kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan kebidanan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar tetap terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah di identifikasi didalam diagnosa dan masalah. Rencana
tersebut dianggap efektif jika memang benar dalam pelaksanaannya.
(Saminem, 2008)
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
1. Biodata
Usia : 1 tahun
Anak Ke : 1 (satu)
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : Jl. Gn. Anyar Tengah Alamat : Jl. Gn. Anyar Tengah
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kesehatan anaknya dengan keluhan anak berak encer
dan berampas ± 6 kali dalam sehari dan sudah berlangsung selama 1 hari.
3. Riwayat Antenatal
Imunisasi yang diperoleh saat ANC & Frekuensi : Imunisasi TT1 dan TT2
4. Riwayat Kelahiran
5. Riwayat Imunisasi
Lain-
Jenis Imunisasi BCG Hepatitis DPT Polio Campak DT
lain
Terakhir sekali 10 / 08 28 / 11 27 / 12 27 / 12 23 / 05
- -
di berikan 2009 2009 2009 2009 2009
Frekuensi
1x 3x 3x 4x 1x - -
pemberian
6. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan bahwa anaknya berumur 1 tahun sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap
dan berkembang sesuai dengan usianya.
Pasien : Ibu mengatakan bahwa anaknya sedang menderita penyakit diare dan anaknya
tidak pernah menderita penyakit menular seperti (HIV/AIDS, TBC, Hepatitis), penyakit
menurun seperti (DM, Hipertensi, Asma) dan penyakit menahun seperti (Jantung, Ginjal).
Orang Tua : Ibu mengatakan bahwa dirinya dan suami tidak pernah menderita penyakit
menular seperti (HIV/AIDS, TBC, Hepatitis), penyakit menurun seperti (DM, Hipertensi,
Asma) dan penyakit menahun seperti (Jantung, Ginjal).
Keluarga : Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti (HIV/AIDS, TBC, Hepatitis), penyakit menurun seperti (DM, Hipertensi,
Asma) dan penyakit menahun seperti (Jantung, Ginjal).
c. Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan bahwa anaknya dalam keadaan sakit dan sedang menderita penyakit diare.
Ibu mengatakan bahwa dirinya pernah mendapatkan penyuluhan tentang merawat bayi,
pemberian ASI eksklusif serta pemberian nutrisi yang tepat dan seimbang bagi anak.
Ibu mengatakan suami dan keluarganya sangat senang atas kehadiran anak pertamnya yang
sudah mulai beranjak besar.
a. Pola Nutrisi
Lauk, sayur, buah yang dikonsumsi : Tahu, tempe, telur, sayuran dan jeruk
b. Pola Eliminasi
BAK : Ibu mengatakan bahwa anaknya BAK 5-8 x perhari, warna khas, bau khas dan tidak
ada nyeri
BAB : Ibu mengatakan bahwa anaknya sebelum sakit BAB 1-2 x perhari warna khas, bau
khasdan konsistensi lembek. Pada saat sakit anaknya BAB 4 x perhari warna khas, bau khas
dan konsistensi encer.
c. Pola Aktivitas
Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah berkembang sesuai dengan usianya saat ini dan
aktivitas anak sehari-hari hanya bermain
Ibu mengatakan bahwa anaknya tidur siang ± 4 jam (12.00 – 16.00 WIB) dan tidur malam ±
10 jam (21.00 – 07.00 WIB)
e. Personal Hygiene
Ibu mengatakan bahwa anaknya mandi 2x sehari, menggosok gigi 3x sehari, mencuci rambut
2x sehari dan mengganti popok / pakaian 2x sehari atau jika basah dan kotor
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
♥ TB : 75 cm
♥ Lingk. Dada : 30 cm
♥ Lingk. Kepala : 45 cm
d. Tanda-Tanda Vital :
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala
Jumlah : Lebat
Muka
Kebersihan : Bersih
Mata
Hidung
Kebersihan : Bersih
Telinga
Bentuk : Simetris
Mulut
Bentuk : Simetris, tidak ada labio skisis / palato skisis
Lidah : Bersih
Leher
Aksilla
Kebersihan : Bersih
Abdomen
Kebersihan : Bersih
Punggung
Genetalia
Kebersihan : Bersih
Warna : Kemerahan
Anus
Simetris : Simetris
b. Palpasi
Leher
Pembesaran kel. tyroid : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Abdomen
♥ Nyeri Tekan : Tidak ada
♥ Kembung : Ada kembung
c. Auskultasi
Dada
♥ Ronchi / Whezing : Tidak ada
Abdomen
♥ Bising Usus : Positif
d. Perkusi
Refleks patella : Tidak dilakukan
3. Tumbuh Kembang
a. Tumbuh (Antropometri)
♥ BB : 10 kg
♥ TB : 75 cm
♥ Lingk. Dada : 30 cm
♥ Lingk. Kepala : 45 cm
b. Kembang
♥ Motorik Halus : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mampu memasukkan mainan kedalam cangkir
dan meletakkan benda ke tangan orang lain
♥ Motorik Kasar : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah bisa berdiri tanpa berpegangan, sudah bisa
melangkah sendiri dan duduk sempurna
c. Sistem Neurologi
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah
Hemoglobin : Tidak dilakukan
b. Urine
Albumin : Tidak dilakukan
Reduksi : Tidak dilakukan
c. Pemeriksaan Laboratorium lain-lain
Tidak dilakukan
3.2 INTEPRETASI DATA DASAR / DIAGNOSA MASALAH
Tanggal Jam Diagnosa / Masalah Data Dasar
08-10-2010 16.10 Anak “N” usia 1 tahun DS : Ibu mengatakan anaknya berak encer dan berampas ±
dengan diare tanpa 6x dalam sehari dan sudah berlangsung selama 1
dehidrasi hari
DO : ♥ Kesadaran : Composmentis
■ Nadi : 96 x/menit
■ RR : 35 x/menit
3.5 INTERVENSI
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan ± 30 menit diharapkan ibu mengerti dan
memahami tindakan yang akan dilakukan, serta memahami penjelasan
petugas.
■ RR : 40 – 60 x/menit
INTERVENSI RASIONAL
1. Lakukan pemeriksaan pada anak 1. Dengan melakukan pemeriksaan pada anak
diharapkan dapat mengetahui kondisi yang
dialami oleh anak saat ini
2. Observasi keadaan umum, kesadaran dan 2. Diharapkan dengan dilakukan observasi keadaan
tanda-tanda vital umum, kesadaran dan tanda-tanda vital,
keadaan pasien dapat dipantau
3. Observasi tanda-tanda dehidrasi 3. Diharapkan dengan dilakukan observasi tanda-
tanda dehidrasi pasien tidak mengalami
dehidrasi ke tingkat yang lebih tinggi
4. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan 4. Diharapkan ibu dan keluarga dapat mengerti
keluarga tentang kondisi anaknya saat ini
5. Lakukan rehidrasi dengan memberikan 5. Diharapkan keadaan anak dapat membaik dan
oralit tidak terjadi dehidrasi
6. Berikan HE kepada ibu tentang nutrisi dan 6. a. Nutrisi
personal hygiene
Lakukan pengenceran pada pemberian susu
formula.
b. Personal Hygiene
3.6 IMPLEMENTASI
♥ Kesadaran : Composmentis
♥ Keadaan Umum : Cukup
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
16.35 3. Melakukan observasi kesadaran, keadaan umum dan tanda-tanda vital
a. Nutrisi
b. Personal Hygiene
♥ Metronidazol : 3 x ½ tablet
♥ Diaform : 3 x ½ tablet
♥ Coludium : 2 x ½ tablet Puyer terdiri dari
♥ Ratrim : 2 x ½ tablet
♥ CTM : 3 x ½ tablet
3.7 EVALUASI
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan oleh petugas dan ibu
dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas
O : ♥ Kesadaran : Composmentis
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
♥ Personal Hygiene
♥ Nutrisi
BAB IV
PENUTUP
Setelah penulis memberikan asuhan kebidanan pada Anak “N” dengan diare tanpa dehidrasi
di BPS Vinsentia Ismijati, Surabaya, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan dan
saran sesuai uraian dibawah berikut :
4.1 Kesimpulan
1. Pengkajian
DS : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kesehatan anaknya dengan keluhan anak berak encer
dan berampas ± 6 kali dalam sehari dan sudah berlangsung selama 1 hari.
DO : ♥ Kesadaran : Composmentis
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
1. Melakukan pemeriksaan kepada anak untuk mengetahui kondisi yang dialami oleh
anak saat ini
♥ Kesadaran : Composmentis
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga pasien untuk mengetahui
kondisi pasien saat ini
a. Nutrisi
♥ Diet rendah serat dengan cara melakukan pengenceran pada pembuatan susu
formula
b. Personal Hygiene
♥ Metronidazol : 3 x ½ tablet
♥ Diaform : 3 x ½ tablet
♥ Ratrim : 2 x ½ tablet
♥ CTM : 3 x ½ tablet
7. Evaluasi
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan oleh petugas dan
ibu dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas
O : ♥ Kesadaran : Composmentis
■ Suhu : 37,1 °C
■ RR : 35 x/menit
♥ Personal Hygiene
♥ Nutrisi
♥ Kontrol ulang 3 hari lagi pada tanggal 11 Oktober 2010 atau sewaktu-waktu
jika ada keluhan
4.2 Saran
Hendaknya mahasiswa dapat lebih memperhatikan setiap kasus yang terjadi di tempat
praktek sehingga mahasiswa dapat menyusun setiap asuhan kebidanan yang
sesuai.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan hendaknya harus sesuai dengan wewenang yang
telah ditentukan serta dapat bekerja sama dengan klien dan dapat memahami
sedalam-dalamnya tentang masalah yang dialami klien agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar IKA FKUI 1998. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta : FKUI
Widjaja, M.C. 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita. Jakarta : Kawan
Pustaka