Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK BALITA


HIPERAKTIF

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK X

FREDERIKA LONDA (PPN 14033)


HERLINA FRANSISKA P (PPN 14040)
MARIA PAULINA NUBE TONY (PPN 14061)
MARLIN NABUNOME (PPN 14063)
NI WAYAN PANDE KARIANI (PPN 14083)
RIKI RAHMADI (PPN 14098)
SAMUEL SELAN (PPN 14111)
SILWANUS BETTI (PPN 14117)
STEPI NOVALIA SOOLANY (PPN 14122)
YOSEFINA ASTI JUSTINI (PPN 14138)

PROGRAM PROFESI NERS XII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2015
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN ANAK BALITA HIPERAKTIF

A. PENGKAJIAN

1. DATA UMUM
1. Ayah
a. Nama Kepala Keluarga : Bp. P.U
b. Umur : 26 tahun
c. Alamat : RT 02 ketingan
d. Pekerjaan : Petani
e. Agama : Islam
f. Suku bangsa : Jawa
2. Istri
a. Nama : Ny. A
b. Umur : 24 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
3. Anak

Status Imunisasi Ket


No nama Hub. Umur Pddk
JK
Dgan
KK BC Polio DPT Hepatitis Camp
G ak
1 An. P P Anak 5 TK 0 kec saat pengkajian
il
kand tahun anak dalam

keadaan sehat
ung
4. Genogram

Keterangan; Laki-laki

Perempuan

Klien laki-laki sakit

Klien perempuan sakit

Meninggal

Menikah
Pisah

Cerai

Anak angkat

Aborsi

Kembar
g. Tipe keluarga
Tipe keluarga :Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu dan 1
orang, keluarga termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn P.U tidak terbiasa dengan aktivitas rekreasi mengunjungi
tempat wisata, tetapi rekreasi dilakukan dengan jalan pagi kadang-kadang
dan nonton TV. Semua anggota keluarga merasa kegiatan tersebut sudah
memenuhi kebutuhan rekreasi.
k. Status sosial ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Tn P.U bekerja sebagai petani,
sedangkan istirnya mengasuh anaknya dirumah.Penghasilan keluarga
dalam 1 bulan kurang lebih Rp 500.000, cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dengan gaya hidup sederhana. Keluarga tidak bisa
rutin menabung, kadang-kadang uang habis untuk sumbangan.

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga muda dengan tahap
perkembangan keluarga dengan anak prasekolah pada Tn. P.U adalah 5
tahun.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah : tahap
perkembangan keluarga dengan anak sekolah, Keluarga dengan anak
remaja, Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), Keluarga dengan usia
pertengahan, Keluarga dengan usia lanjut karena keluarga belum melewati
tahapan-tahapan tersebut.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan
menurun baik dari bapak maupun ibu, sedangkan pada anaknya pernah
mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat usia mulai
memasuki 4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan disambung
minum susu formula hingga harus dirawat inap di puskesmas selama 12
hari.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. P.U mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan.Begitupun

dengan Ny.A An.P memiliki riwayat

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah:
1) Denah rumah
2 4
6
3
5
1

Keterangan :
1. R nonton TV 4. Dapur dan ruang makan
2. R tidur 5. Kamar mandi
3. Gudang 6. Sumur
-------- rumah anak ke-1

Rumah keluarga Tn.P.U terdiri dari 2 ruang tidur, 1 ruang untuk


menonton TV, 1 gudang, ruang dapur merangkap ruang makan, sumur
dan kamar mandi digunakan bersama-sama dengan keluarga anak ke-
1, keluarga tidak memiliki ruang tamu. Luas rumah 8x5 m, rumah
permanen, lantai plester.

2) Keadaan lingkungan dalam rumah


Penerangan menggunakan listrik, dari jendela sebanyak 5 jendela akan
tetapi jendela dan pintu jarang dibuka. Luas ventilasi kurang dari 10 %
luas rumah. Keluarga memasak sendiri menggunakan tungku dan
kompor, lantai dapur dari tanah, kondisi bersih, asap dapur dapat
keluar melalui atap bambu. Terdapat tempat sampah di dapur untuk
membuang sampah.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah:
Pemanfaatan halaman untuk tanaman sayuran dan buah-
buahan.Keluarga menggunakan air dari sumur untuk memenuhi
kebutuhan memasak, mandi, dll.Keadaan air jernih, bersih, tidak
berbau.Pembuangan air kotor secara terbuka karena keluarga belum
mempunyai uang untuk membuat SPAL yang baik.Sampah digunakan
untuk pupuk, setelah terkumpul di tempat sampah lalu dibuang ke
sawah. Jenis jamban keluarga adalah leher angsa denagn jarak
penampungan dan sumur < 10 m. Sumber pencemaran adalah asap
tungku dapur.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Jarak rumah dengan tetangga berdekatan.Hubungan keluarga Tn. PU
dengan tetangga sangat baik. Selain itu Ny. A juga aktif dalam kegiatan
arisan dengan tetangga.Sebagian besar komunitas RW adalah warga
pendatang yang umumnya berprofesi sebagai pegawai negeri atau
swasta.Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga adalah
angkot, ojek, motor dan mobil pribadi.
c. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.P.U menetap di Ketingan dan tidak ada kebiasaan berpindah-
pindah atau berkunjung ke keluarga yang jauh.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti
pengajian. Anaknya juga rajin mengaji
e. Sistem pendukung keluarga
Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam
pembentukan keluarga dan dalam pemecahan masalah.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk
menyelesaikan masalah anaknya.Namun terkadang Ny.A menegur dengan
keras apabila anaknya tidak mau sekolah dan bermain sepeda
dijalan.Bahasa yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada
anak memakai bahasa Indonesia.
b. Struktur kekuatan
Tn.P.U bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus
bertanggung jawab terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah
tangga yang juga mengurus anak.
c. Struktur peran formal dan informal
Tn. P.U di rumah menjadi kepala keluarga dan di masyarakat sebagai
anggota masyarakat. Istri dan anak juga berperan baik sebagai ibu rumah
tangga, anak dan aktif dalam kegiatan masyarakat seperti arisan dan
pengajian
d. Nilai dan norma
Di dalam keluarga Tn.P.U tidak ada nilai khusus yang dianut keluarga
yang ada hubungannya dengan kesehatan

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi biologis
1) Keadaan kesehatan
Tn. P.U menderita DM, sedangkan istri dan anak ke-4 dalam kondisi
sehat
2) Kebersihan perseorangan
Kebiasaan mandi 2x/hari, sikat gigi 2x/hari, kuku pendek dan kotor,
Tn. P.U jarang/belum pernah terlihat menggunakan alas kaki
3) Penyakit yang sering diderita
Tidak ada
4) Penyakit keturunan
Tidak ada
5) Penyakit kronis/menular
Tidak ada
6) Kecacatan
Tidak ada
7) Pola makan
Kebiasaan makan semua anggota keluarga 3x/hari, memasak sendiri
dengan menu nasi, syur, lauk pauk, buah kadang-kadang. Menu
sarapan pagi hari yaitu nasi 1 entong kecil pukul 06.00, siang 1
entong agak besar pukul 13.00, dan makan sore nasi 1 entong kecil
pukul 18.00.
8) Pola istirahat
Kebiasaan tidur keluarga Tn. P.U dan Ibu setelah maghrib sampai dini
hari (sekitar 8 jam). Anak ke-4 biasa tidur pukul 22.00 –
05.00.Keluarga dapat tidur dengan nyenyak.
b. Fungsi psikologis
Keadaan emosi bapak dan ibu stabil, ramah, tidak mudah marah, tidak
menyendiri dan mudah bergaul dengan orang lain. Keluarga selalu
mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari
dia,seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman
sebayanya. Baik di lingkungan tempat tinggal maupun di sekolah
c. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih
tua dari dia,seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman
sebayanya. Baik di lingkungan tempat tinggal maupun di sekolah.
d. Fungsi spiritual
Semua anggota keluarga percaya bahwa sakit adalah cobaan dari Tuhan.

e. Fungsi kultural
Tidak adat istiadat yang dianut keluarga yang dapat mempengaruhi
kesehatan dan penyakit.
f. Fungsi reproduksi
Keluarga sudah memiliki 1 orang anak.Anak pertama perempuan berusia 5
tahun. Ny.A mengatakan menggunakan KB,yang awalnya menggunakan
KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti dengan KB suntik.
g. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau
puskesmas, jika anak mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua
anak mempunyai riwayat demam berdarah

6. STRESS DAN KOPING KELUARGA


Stressor jangka pendek dan jangka panjang

a) Jangka pendek

Orang tua selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar anaknya tidak

mengalami kekambuhan penyakitnya seperti yang pernah dialami

sebelumnya.

b) Jangka panjang

Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris, tetapi

keluarga masih mengumpulkan biaya.

c) Kemampuan berespon terhadap situasi/stressor


Keluarga selalu berantisipasi khususnya pada kesehatan anaknya, karena

takut penyakit yang pernah diderita anaknya masa lalu dapat kambuh

kembali.

d) Strategi koping yang digunakan

Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas.Dan

jika ada masalah dalam keluarga suami dan istri selalu mendiskusikan

masalah tanpa melibatkan anak-anak.

e) Strategi adaptasi disfungsional

Ny. A sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya selalu ingin

bermain sepeda di jalan raya.

7. PEMERIKSAAN FISIK
Tn. P.U Ny. A An. P
Vital sign TD : 120/70 TD :100/60 ND : 94x/m
ND : 86x/m ND :72x/m S : 36,5˚C
RR : 20x/m RR :20x/m RR : 22x/m
S : 37,0˚C S :37,0˚C

Kepala Rambut dan kulit Rambut dan kulit Rambut dan kulit
kepala bersih kedua kepala bersih kedua kepala bersih kedua
mata mata mata
simetris,konjungtiva simetris,konjungtiva simetris,konjungtiva
tidak pucat,sclera tidak pucat,sclera tidak pucat,sclera
tidak icterik. tidak icterik. tidak icterik.
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan.
tekan tekan
Hidung Hidung Hidung Hidung
simetris,tidak ada simetris,tidak ada simetris,tidak ada
secret,tidak ada secret,tidak ada secret,tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
polip.Tidak ada polip.Tidak ada polip.Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

Mulut dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada


faring stomatis,tidak ada stomatis,tidak ada stomatis,tidak ada
karies gigi,tidak ada karies gigi,tidak ada karies gigi,tidak ada
gigi palsu,tidak ada gigi palsu,tidak ada gigi palsu,tidak ada
faringitis,lidah tidak faringitis,lidah tidak faringitis,lidah tidak
kotor. kotor. kotor.
Lidah teraba Lidah teraba Lidah teraba
lunak,tidak ada lunak,tidak ada lunak,tidak ada
nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan.

Telinga Kedua telinga Kedua telinga Kedua telinga


simetris,tidak ada simetris,tidakada simetris,tidak ada
nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan.

L Leher Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
tidak ada nodul ,tidak ada nodul ,tidak ada nodul
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
jugularis dan jugularis dan jugularis dan
kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid.

Dada Bentuk simetris Bentuk Bentuk


,tidak ada nodul. simetris,tidak ada simetris,tidak ada
Tidak ada nyeri nodul. Tidak ada nodul, tidak ada
tekan,tidak ada nyeri tekan,tidak nyeri tekan,tidak
fraktur pada tulang ada fraktur pada ada fraktur pada
iga tulang iga tulang iga
Terdengar resonan Terdengar resonan Terdengar resonan
pada paru dan redup pada paru dan redup pada paru dan redup
pada jantung. pada jantung. pada jantung.

Terdengar vesikuler Tedengar vesikuler Terdengar vesikuler

Abdomen Tidakada Tidak ada Tidak ada


nodul,tidak acites. nodul,tidak acites. nodul,tidak acites.
Auskultasi:suara Auskultasi:suara Auskultasi:suara
peristaltic terdengar peristaltic terdengar peristaltic terdengar
Terdengar timpani Terdengar timpani Terdengar timpani
pada usus,dan redup pada usus,dan redup pada usus,dan redup
pada hati dan ginjal. pada hati dan ginjal. pada hati dan ginjal.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan,tidak ada tekan,tidak ada tekan,tidak ada
pembesaran hati pembesaran hati pembesaran hati
dan limpa. dan limpa. dan limpa.

Anggota gerak Anggota gerak Anggota gerak


Ekstremit lengkap,tidak ada lengkap,tidak ada lengkap,tidak ada
as luka,bekas luka,bekas luka,bekas
jahitan,tidak ada jahitan,tidak ada jahitan,tidak ada
kelainan pada jari kelainan pada jari kelainan pada jari
tangan dan kaki. tangan dan kaki. tangan dan kaki.
|Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan,tidak ada tekan,tidak ada tekan,tidak ada
fraktur. fraktur. fraktur.
8. HARAPAN KELUARGA
a. Persepsi terhadap masalah
Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam sebuah
rumah tangga, namun dalam kesehatan anak, keluarga sangat
memperhatikan hal tersebut.
Keluarga mengerti perubahan kesehatan anak misalnya anak panas tinggi
karena menurut keluarga anak pernah menderita sakit DBD.Jadi keluarga
selalu waspada.
b. Harapan terhadap masalah
Tn.P.U dan Ny. A menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga dan
sehingga anaknya tidak kambuh dengan penyakit yang pernah diderita,
dan anaknya dapat tumbuh kembang dengan yang diharapkan.

9. PENGKAJIAN FOKUS
1. Stimulasi yang diberikan oleh keluarga terhadap anak
Ny.A memberikan stimulus pada An.P dengan memperingatkan waktu
sesuai jam dan kegiatan yang telah diberikan agar bisa dibiasakan dalam
kebiasaan sehari-hari. Orang tua memberikan gambar-gambar, angka dan
huruf – huruf yang ditempel di dinding untuk belajar anak, serta di belikan
sepeda, anak sudah dapat mengendarainya.
2. Sudahkan anak mengikuti Play Group
An.D tidak mengikuti play group dan langsung dimasukkan di taman
kanak-kanak (TK). Karena orang tua beralasan tempat play group jaraknya
jauh dari tempat tinggal, sedangkan orang tua harus bekerja.
3. Waktu dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
Ny. A selalu memiliki waktu dengan anaknya/selalu bersama dengan
anaknya, kecuali Tn P.U hanya memiliki waktu setelah pulang dari kerja
jam 16.00 hingga pagi sampai anaknya berangkat ke sekolah.
4. orang yang setiap hari bersama anak
Yang setiap hari mendampingi anak yaitu orang tua dan tidak pernah
menitipkan anak pada orang lain ataupun memiliki pengasuh selain orang
tua.
5. Kemampuan yang telah dimiliki anak saat ini
a) Personal / sosial

1) Anak sering meniru meniru gaya seperti ibunya seperti berdandan,

2) Sering ikut – ikut ibunya saat mencuci piring atau baju,

3) Selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh ayah dan ibunya,

4) Mudah akrab dengan semua orang, baik yang sudah dikenal maupun

yang baru dikenalnya.

b) Motorik

1) Motorik kasar

(a) Anak sudah dapat mengendarai sepeda roda dua

(b) Dapat melompati benda yang agak tinggi

(c) Anak dapat melempar bola

2) Motorik halus

(a) Anak bisa menggambar bentuk orang,

(b) Dapat memakai baju dan celana sendiri

(c) Anak dapat menulis angka 1-10

(d) Anak dapat mengenal dan menghafal abjad

c) Bahasa dan Kognitif

1) Ketrampilan bahasa sudah bagus

2) Sering bertanya pada ibunya khususnya saat melihat ibu sedang

memasak,
3) Anak lebih sering berteriak jika dia tidak bisa melakukan sesuatu,

4) Anak sudah bisa mengenal warna,

d) Ketakutan

Anak trauma atau menangis jika melihat orang jatuh atau kecelakaan,

karena anak pernah mengalami hal tersebut.

6. Harapan keluarga saat ini


Orang tua menginginkan anaknya bisa masuk ke les privat bahasa inggris,
tetapi keluarga masih mengumpulkan biaya.
7. Plaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Keluarga menginginkan jumlah anaknya cukup dua, dalam pembagian
tugas keluarga antara ayah dan ibu saling bekerja sama saat salah satu
membutuhkan untuk menjaga anaknya.

10. ANALISA DATA

NO Simptom Masalah

1 DS: Kecemasan orang


· Pasien (orang tua) mengatakan tua anak P
mencemaskan kekambuhan
berhubungan
penyakit anaknya.
Jika anak panas tinggi, ibu dengan
mengatakan langsung membawa ketidakmampuan
anaknya ke puskesmas.
keluarga memberi
DO :
· Pasien (orang tua) nampak perawatan pada
berantusias dalam menanggapi perubahan yang
keadaan kesehatan anaknya.
akan terjadi pada
status kesehatan
anaknya.

DS Resiko cedera fisik


· Ny A mengatakan anaknya pada An. P b/d
suka bermain sepeda Ketidakmampuan
· Ny A mengatakan anak susah
keluarga dalam
dilarang jika ingin bersepeda di
jalanan mengontrol
· Ny A mengatakan anak suka aktifitasbermain
mengikuti ibu saat memasak, dan
anak.
anak suka menggunakan alat
dapur

DO
· An P sudah dapat mengendarai
sepeda sendiri
· Tempat kerja Ny A dekat
dengan jalan raya
· Tidak terdapat pembatas atau
pagar di depan rumah

11. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Kecemasan orang tua anak P berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada
status kesehatan anaknya.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Keluarga mencemaskan tentang
2/3
Skala: kekambuhan penyakit anak namun

Krisis tidak menjadi masalah keluarga

2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 2 Kecemasan klien dapat

masalah dapat menghilang jika tidak terlalu

diubah memfokuskan masalah, keluarga

Skala : akan membawa anaknya ke

Mudah puskesmas jika terjadi perubahan

kesehatan pada anaknya(panas


tinggi)

3. Potensial 2/3 x 1= 2/3 2/3 Masalah yang dialami dapat

masalah dapat dicegah atau diatasi oleh klien, dan

dicegah keluarga Nampak antusias dalam

Skala : menanggapi kesehatan anaknya.

Cukup

4. Menonjolnya 1/2 x 1 = 1/2 Kebiasaan dalam mengatasi


1/2
masalah masalah, menyebabkan masalah

Skala : tidak dianggap serius. Keluarga

Masalah ada mencemaskan kekambuhan

tetapi tidak anaknya.

perlu ditangani

∑ = 3
5/6

2) Resiko cedera fisik pada An. P b/d Ketidakmampuan keluarga dalam


mengontrol aktifitasbermain anak.
No Perhitungan Kriteria skor Pembenaran

1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Bahaya fisik


Skala: 2/3 mungkin dapat
Ancaman kesehatan terjadi, Ny.A
mengatakan anak
susah dilarang jika
ingin bersepeda di
jalanan

2 Kemungkinan ½x2=1 1 Ny A menegur dan


memberikan
masalah dapat
contoh pada anak
diubah

Skala:

Sebagian

3 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Pemberian


lingkungan dan
dapat dicegah 2/3
tempat bermain
Skala:
yang aman untuk
Cukup anak

4 Mononjolnya 2/2 x 1 = 1 1 An.P sering


masalah mengendarai
Skala: sepeda di jalan dan
Masalah harus bermain alat-alat
segera ditangani dapur, orang tua
sulit untuk
memberitahu
∑= 3

1/3
DAFTAR PUSTAKA

FIK UI. 2000. Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Keluarga. FK


UI. Jakarta
Bailon dan Maglaya. 1978. Perawatan Kesehatan Keluarga.DepkesRI. Jakarta
NANDA. 2000. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2001-
2002.NANDA.Philadelphia
Carpenito, L.J. 1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai