Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Mengenal Asam Urat


Sub Pokok Bahasan pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari asam urat
Sasaran : Masyarakat dan keluarga klien RT.01 RW.16
Hari / Tanggal : Februari 2015
Waktu : 30 Menit
Tempat : RT 01/ RW 16 Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, peserta mampu memahami tentang
penyakit asam urat.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan peserta
dapat :
a. Memahami pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit asam urat
b. Memahami cara pencegahan kekambuhan penyakit asam urat

METODE
Ceramah dan Tanya jawab

MEDIA
Limfet
KISI-KISI MATERI
1. Pengertian, tanda dan gejala asam urat
2. Cara pencegahan kekambuhan asam urat
ISI KEGIATAN
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1. Pendahuluan 5 menit
 Menyampaikan salam  Membalas salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Apersepsi  Menjawab pertanyaan

No Kegiatan Respon peserta waktu


2. Penyampaian materi 15 menit
 Menjelaskan pengertian, Mendengarkan dan
penyebab, tanda dan gejala asam memperhatikan
urat.
 Menjelaskan cara pencegahan
kekambuhan asam urat

3. Penutup 10 menit
 Tanya jawab  Menyampaikan pertanyaan
 Mendengarkan
 Menyimpulkan hasil materi
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

EVALUASI
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat Bantu / media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada warga tentang :
 Pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab asam urat
 Perawatan asam urat di rumah
 Cara melakukan pemeriksaan asam urat.

REFERENSI
Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya Medika,
Jakarta

Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta

Setyono, Joko; 2001, Keperawatan Medikal Medah, Salemba Medika, Jakarta


Materi Penyuluhan

ASAM URAT
1. Pengertian
Asam urat atau gout adalah serangan radang persendian yang berulang, yang disebabkan
oleh deposit atau penimbunan kristal asam urat di dalam persendian. Bagian tubuh yang
terkena terutama adalah bagian sendi yang berada pada ujung tubuh seperti ibu jari kaki.
Sedangkan sasaran lainnya adalah sendi pada siku, lutut, pergelangan kaki dan tangan,
atau bahu ( Sustrani, Alam, Hadibroto, 2007

2. Etiologi
The American Rheumatism Association (Sustrani, Alam, Hadibroto, 2007) menetapkan

kriteria penyebab/etiologi diagnostik untuk gout sebagai berikut:

A. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi

B. Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) terbukti mengandung

kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi

C. 1. Lebih dari sekali mengalami artritis akut

2. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari

3. Oligoartritis, atau jumlah sendi yang meradang kurang dari 4 hari.

4. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang

5. Sendi metatarsofalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak

6. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsofalangeal pertama.

7. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)


8. Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) dari

vertilago ortikular (tulang rawan sendi) dan kapsul sendi

9. Hiperurisemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl)

10. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)

11. Serangan artritis akut berhenti secara menyeluruh.

3. Tanda dan Gejala


Serangan asam urat umumnya terasa secara tiba-tiba (acute attack) tanpa disertai

dengan gejala sebelumnya, dan dimulai pada malam hari, dengan lokasi utama pada sendi

ibu jari kaki (big toe joint). Bisa juga mengenai tumit, lutut, pergelangan tangan dan kaki,

siku dan jari tangan. Karena itu dikenal empat tahap gout (Sustrani, Alam, Hadibroto,

2007)

1) Asymptomatic (tanpa gejala). Pada tahap ini kelebihan asam urat tidak membutuhkan

pengobatan, tapi penderitanya harus sadar diri untuk menurunkan kelebihan tersebut

dengan melakukan perubahan pola makan atau gaya hidup.

2) Akut. Pada tahap ini gejalanya muncul tiba-tiba dan biasanya menyerang satu atau

beberapa persendian. Sakit yang dirasakan penderita seringnya dimulai di malam hari,

dan rasanya berdenyut-denyut atau nyeri seperti ditusuki jarum. Persendian yang

terserang tampak meradang. merah, terasa panas dan lunak. Rasa sakit pada persendian

tersebut mungkin berkurang dalam beberapa hari, tapi bisa muncul kembali pada interval

yang tidak tentu. Serangan susulan biasanya berlangsung lebih lama. Pada beberapa
penderita berlanjut menjadi artritis gout yang kronis, sedang di lain pihak banyak pula

yang tak akan mengalaminya lagi.

3) Interkritikal. Tahap di mana penderita asam urat mengalami Serangan berulang yang

tidak menentu.

4) Kronis. Tahap di mana massa kristal asam urat (tophi) menumpuk di berbagai

wilayah jaringan lunak tubuh penderitanya.

Gejala lain yang mungkin terjadi adalah; demam, dengan suhu tubuh 38,3 derajat

Celsius atau lebih, tidak menurun selama tiga hari, walaupun telah dilakukanperawatan,

ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna merah, atau gusi berdarah, bengkak pada

kaki atau peningkatan berat badan yang tiba-tiba, diare atau muntah. Serangan artritis

akut biasanya akan berhenti secara menyeluruh setelah asam urat hilang dari sendi.

4. Perawatan Penyakit

Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan darurat sewaktu terjadi serangan,

pengobatan dokter, dan perawatan sendiri setelah memperoleh diagnosa.

Bila terjadi serangan gout secara tiba-tiba maka tindakan darurat yang bisa dilakukan adalah

(Sustrani, Alam, Hadibroto ,2007 ) ;

Istirahatkan sendi agar lekas sembuh, beri kompres dingin beberapa jam sekali selama 15

sampai 20 menit pada sendi yang nyeri untuk mengurangi nyeri .

Minum obat penahan sakit (analgesik biasa), untuk menghilangkan rasa nyeri.

Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8 sampai 10 gelas sehari) untuk membantu

mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.


Bila terjadi komplikasi kelumpuhan pada penderita berusia sangat lanjut, perlu dilakukan

perawatan khusus untuk melatih agar dapat bergerak mandiri.

5. Pencegahan ;

Belum ditemukan cara yang efektif, tapi usaha pencegahan asam urat pada

umumnya adalah menghindari segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus serangan

misalnya; latihan fisik berlebihan stres, dan makanan yang mengandung purin berlebihan

seperti daging, jerohan (ginjal, hati), bahkan ikan asin. Meskipun serangan berulang dapat

dicegah dengan pemberian obat, tetapi mengurangi konsumsi makanan berlemak dan alkohol

dapat memperkecil kemungkinan terjadi serangan gout.

Mengenali jenis makanan yang kadar purinnya amat tinggi, sedang dan rendah. Dengan

demikian dapat mengontrol asupan semaksimal mungkin. Adapun jenis bahan makanan yang

dapat dikenali adalah ( Yenrina, 2008 ) ;

Kadar tinggi (150-180 mg/100 g)

Jerohan (hati,ginjal,jantung, limpa, paru, otak dan sari pati daging.

Kadar sedang ( 50-150 mg/ 100 g),

Daging sapi, udang, kepiting, cumi, kerang, kacang-kacangan, asparagus dan jamur.

Kadar rendah ( dibawah 50 mg/100 g )

Gula telur dan susu

Mengimbangi konsumsi makanan tersebut dengan minum air yang banyak untuk

membantu memperlancar pembuangan asam urat oleh tubuh, selain itu bila tergolong gemuk
sebaiknya mengurangi berat badan dengan melakukan olah raga yang juga bermanfaat untuk

mencegah kerusakan sendi.

5. Komplikasi

Komplikasi yang terjadi pada penyakit asam urat adalah persendian menjadi rusak

sehingga pincang, peradangan tulang, kerusakan ligament dan tendon (otot), batu ginjal

(kencing batu), dan gagal ginjal.

6. Pemeriksaan Asam Urat

Pengertian Pemeriksaan asam urat digunakan untuk mengetahui kadar asam urat
seseorang dalam darah
Kadar nilai normal asam urat dalam darah yaitu : rata-rata adalah
antara 3 – 7 mg/dl, dengan perbedaan untuk pria 2,1 – 8,5 mg/dl dan
wanita 2,0 – 6,6 mg/dl. Untuk mereka yang berusia lanjut kadar
tersebut lebih tinggi.
Indikasi Klien yang tidak mengetahui proses penyakitnya.
Petugas
7. Perawat, dokter, analisis kesehatan
Tujuan 1. Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah.
2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya.
Persiapan Alat 1. Glukometer
2. Kapas Alkohol
3. Hand scone
4. Stik asam urat
5. Lanset
6. Bengkok
7. Sketsel
Persiapan Menjaga privasi klien.
Lingkungan
Prosedur kerja 1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
2. Mencuci tangan.
3. Pasang sketsel.
4. Memakai handscone
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
6. Dekatkan alat di samping pasien.
7. Pastikan alat bisa digunakan.
8. Pasang stik asam urat pada alat glukometer.
9. Menusukkan lanset di jari tangan pasien.
10. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik asam
urat.
11. Meletakkan stik asam urat di jari tangan pasien.
12. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.
13. Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca.
14. Membereskan dan mencici alat.
15. Mencuci tangan.
Evaluasi Sikap 1. Sabar
2. Teliti
3. Sopan-santun

Anda mungkin juga menyukai