1974 – 1987
NIMH mengkaji ulang dampak deinstitusionalisasi
1987
Community Support System
COMMUNITY SUPPORT SISTEM Mempertahankan Pasien
(NIMH, 1987) gangguan jiwa dirawat
di komunitas
CASE MANAGEMEN
Dukungan keluarga
Dukungan peer
dan masyarakat
MENGAPA MENJADI TREND
DAN ISSUE DI INDONESIA
???
LB DI
UU RI No.23 Thn 1992
INDONESIA
Pasal 24 & 25 Ttg. Keswa WHO (2006):
SK Menkes No. 1239 1/1000 Psikosis
Thn 2001 Ttg. Registrasi 4/1000 demensia
Dan Prektek Kep. 5/1000 RM (4 -15 thn)
Standar Praktik Kep Klinik 140/1000 Gg. Emosiona
Perawat Jiwa 20 % Gg Jiwa post traum
(Stuart, 1998) kehilangan &bencana
Surat Edaran MENKES 1/3 penduduk
No. 860 Thn 2002 Asia Tenggara
Gg Jiwa ringan -berat
PERGESERAN PARADIGMA
KESWA DI INDONESIA
CMHN
APLIKASI CMHN
Australia Selatan (1960) dengan pendekatan case managemen
Perawat ( Tim : 30 )
koordinator, pengawas dan terapis, bekerja sama dengan berbagai pihak
untuk mengembalikan fungsi optimal pasien
RS Jiwal
Psikiater, psikolog
Frequensi
Biaya klinis, perawat jiwa
kebutuha 5 Unit pelayanan kesehatan jiwa
n di RSU
1
Perawatan mandiri individu dan keluarga
tinggi rendah
Kuantitas pelayanan yang dibutuhkan
(Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
PERAN PERAWAT
Perawat spesialis jiwa dapat berperan sebagai manajer
kasus (Case Manager) dalam tiga tingkatan pelayanan
CMHN yaitu:
1. Basic (dasar)
2. Intermediate
3. Advance (lanjutan)
TINGKAT DASAR
1. Memberikan pelatihan perawat keswamas di
tingkat puskesmas untuk mengajarkan klien
gangguan jiwa dan keluarganya agar mampu
merawat dirinya sendiri dirumah.
Diagnosa anak:depresi dan perilaku kekerasan
Diagnosa dewasa : perilaku kekerasan,
halusinasi, isolasi sosial, harga diri rendah,
waham, risiko bunuh diri dan defisit perubahan
diri
Diagnosa lansia: depresi dan demensia
TINGKAT DASAR
2. Melakukan supervisi perawat puskesmas dalam
melakukan pelayanan kesehatan jiwa tingkat dasar
melalui pendampingan
3. Memberikan asuhan keperawatan pada klien dan
keluarga yang tidak dapat ditangani oleh perawat
keswamas
4. Melakukan rujukan ketingkat pelayanan kesehatan
umum atau rumah sakit jiwa
TINGKAT INTERMEDIATE
1. Membentuk desa siaga sehat jiwa:
Rekruitment kader kesehatan jiwa
Memberikan pelatihan kepada kader tentang deteksi
dini anggota masyarakat yang mengalami masalah
psikososial dan gangguan jiwa
Memberdayakan kader untuk menggerakkan
keluarga mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa
(rentang sehat-psikososial dan gangguan jiwa)
TINGKAT INTERMEDIATE
2. Memberikan pelatihan pada perawat keswa
untuk melakukan pengkajian dan intervensi
(pemberian asuhan keperawatan kepada klien,
pendidikan kesehatan pada keluarga dan
pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok) pada
klien dengan masalah psikososial dan gangguan
jiwa
3. Melakukan pendampingan perawat kesehatan
jiwa dalam mengembangkan rehabilitasi untuk
pasien gangguan jiwa
TINGKAT ADVANCE
1. Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat pada tingkat kabupaten atau kota,
bekerjasama dengan dinas kesehatan, rumah sakit,
puskesmas dan masyarakat untuk
mengimplementasikan upaya pelayanan prevensi
primer, sekunder dan tersier sehingga upaya-upaya
tersebut akan padu dan berhasil meningkatkan status
kesehatan jiwa ditingkat daerah.
2. Memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok
formal dan informal (tenaga kesehatan, pengobatan
tradisional, toma toga, guru dan security)
TINGKAT ADVANCE
3. Pendidikat kesehatan lanjut pada kader
kesehatan jiwa.
4. Melakukan dan melatih perawat CMHN
memberikan pendidikan kesehatan untuk
mengantisipasi masalah psikososial pada
masyarakat.
5. Melakukan advokasi pada stake holder terkait
dengan pengembangan pelayanan kesehatan
jiwasehingga tercapai kebupaten/kota sehat
jiwa.
Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1966, kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual, dan emosional yang optimal dari
seseorang dan perkembangan itu berjalan
selaras dengan keadaan orang lain
Konsep
Dasar
CMHN
Indikator Kesehatan Jiwa Masyarakat
Pencegahan Tersier
Beberapa Tindakan yg dilakukan:
Program dukungan sosial dengan
menggerakkan sumber-sumber dimasyarakat
Program rehabilitasi
Program sosialisasi
Program mencegah stigma (anggapan yang
keliru)
Thank you