Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Mengenal Hemoglobin


Sub Pokok Bahasan : Pengertian Pengertian, nilai normal dan factor-faktor yang
mempengaruhi hemoglobin dalam darah Hemoglobin
dan nilai normal Hemoglobin
Sasaran : Masyarakat dan keluarga klien RT.01 RW.16
Hari / Tanggal : Februari 2015
Waktu : 30 Menit
Tempat : RT 01/ RW 16 Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, peserta mampu memahami tentang
penyakit Hemoglobin.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan peserta
dapat :
a. Memahami pengertian dan nilai normal penyakit Hemoglobin

METODE
Ceramah dan Tanya jawab

MEDIA
Limfet
KISI-KISI MATERI
1. Pengertian dan nilai normal Hemoglobin
ISI KEGIATAN
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1. Pendahuluan 5 menit
 Menyampaikan salam  Membalas salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Apersepsi  Menjawab pertanyaan

No Kegiatan Respon peserta waktu


2. Penyampaian materi 15 menit
 Menjelaskan pengertian dan Mendengarkan dan
nilai normal hemoglobin memperhatikan
3. Penutup 10 menit
 Tanya jawab  Menyampaikan pertanyaan
 Mendengarkan
 Menyimpulkan hasil materi
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

EVALUASI
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat Bantu / media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada warga tentang :
 Pengertian, nilai normal dan factor-faktor yang mempengaruhi hemoglobin dalam darah
Hemoglobin
REFERENSI
Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya Medika,
Jakarta

Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta

Setyono, Joko; 2001, Keperawatan Medikal Medah, Salemba Medika, Jakarta


Materi Penyuluhan

HEMOGLOBIN
1. Pengertian
Hemoglobin adalah metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel
merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin,
apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi
(Wikipedia, 2007). Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas
(daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di
dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paruparu ke
jaringan-jaringan (Evelyn, 2009). Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen
pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah
dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.

Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks


tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin
memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat rantai globin (Sylvia,
2007)

2. NILAI NORMAL HEMOGLOBIN


Kadar Hemoglobin (Hb) Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam
butiran-butiran darah merah (Costill, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah
kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen” (Evelyn,
2009). Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar
hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan batas
kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin (Sylvia, 2007,

Batas Kadar Hemoglobin Kelompok Umur Batas Nilai Hemoglobin (gr/dl) Anak 6 bulan
- 6 tahun 11,0 Anak 6 tahun - 14 tahun 12,0 Pria dewasa 13,0 Ibu hamil 11,0 Wanita
dewasa 12,0
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HEMOGLOBIN DALAM DARAH
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin adalah : Kecukupan Besi
dalam Tubuh. Menurut Parakkasi, Besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, sehingga
anemia gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan
kandungan hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan mikronutrien essensil dalam
memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengantar oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh, untuk dieksresikan ke dalam udara pernafasan, sitokrom, dan komponen lain pada
sistem enzim pernafasan seperti sitokrom oksidase, katalase, dan peroksidase. Besi berperan
dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel otot. Kandungan
± 0,004 % berat tubuh (60-70%) terdapat dalam hemoglobin yang disimpan sebagai ferritin
di dalam hati, hemosiderin di dalam limpa dan sumsum tulang (Zarianis, 2006). Kurang lebih
4% besi di dalam tubuh berada sebagai mioglobin dan senyawasenyawa besi sebagai enzim
oksidatif seperti sitokrom dan flavoprotein. Walaupun jumlahnya sangat kecil namun
mempunyai peranan yang sangat penting. Mioglobin ikut dalam transportasi oksigen
menerobos sel-sel membran masuk kedalam sel-sel otot. Sitokrom, flavoprotein, dan
senyawa-senyawa mitokondria yang mengandung besi lainnya, memegang peranan penting
dalam proses oksidasi menghasilkan Adenosin Tri Phosphat (ATP) yang merupakan molekul
berenergi tinggi. Sehingga apabila tubuh mengalami anemia gizi besi maka terjadi penurunan
kemampuan bekerja. Pada anak sekolah berdampak pada peningkatan absen sekolah dan
penurunan prestasi belajar (WHO dalam Zarianis, 2006).

a. Pemeriksaan Hemoglobin
Metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan yang paling sederhana adalah
metode sahli, dan yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin. (Widayanti, 2008)
Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin ferroheme.
Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera
bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin
yang berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar
(hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar dibuat
konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat
dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar.
Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas sangat
berpengaruh. Di samping faktor mata, faktor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan
sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Meskipun demikian untuk pemeriksaan
di daerah yang belum mempunyai peralatan canggih atau pemeriksaan di lapangan, metode
sahli ini masih memadai dan bila pemeriksaannya telat terlatih hasilnya dapat diandalkan.
b. Pemeriksaan Hemoglobin

Pengertian Pemeriksaan hemoglobin digunakan untuk mengetahui kadar


hemoglobin seseorang dalam darah
Batas Kadar Hemoglobin Kelompok Umur Batas Nilai Hemoglobin
(gr/dl) Anak 6 bulan - 6 tahun 11,0 Anak 6 tahun - 14 tahun 12,0 Pria
dewasa 13,0 Ibu hamil 11,0 Wanita dewasa 12,0
Indikasi Klien yang tidak mengetahui proses penyakitnya.
Petugas
1. Perawat, dokter, analisis kesehatan
Tujuan 2. Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah.
3. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya.
Persiapan Alat 1. Glukometer
2. Kapas Alkohol
3. Hand scone
4. Stik hemoglobin
5. Lanset
6. Bengkok
7. Sketsel
Persiapan Menjaga privasi klien.
Lingkungan
Prosedur kerja 1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
2. Mencuci tangan.
3. Pasang sketsel.
4. Memakai handscone
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
6. Dekatkan alat di samping pasien.
7. Pastikan alat bisa digunakan.
8. Pasang stik hemoglobin pada alat glukometer.
9. Menusukkan lanset di jari tangan pasien.
10. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik
hemoglobin
11. Meletakkan stik hemoglobin di jari tangan pasien.
12. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.
13. Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca.
14. Membereskan dan mencici alat.
15. Mencuci tangan.
Evaluasi Sikap 1. Sabar
2. Teliti
3. Sopan-santun

Anda mungkin juga menyukai