0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antibiotik secara tepat dan menyebabkan resistensi antibiotika, serta menjelaskan manfaat, dosis, dan cara penggunaan antibiotik cefadroxil untuk berbagai penyakit seperti ISPA, radang tenggorokan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih dan kelamin.
Deskripsi Asli:
penggunaan antibiotik cefadroxil dengan baik dan benar
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antibiotik secara tepat dan menyebabkan resistensi antibiotika, serta menjelaskan manfaat, dosis, dan cara penggunaan antibiotik cefadroxil untuk berbagai penyakit seperti ISPA, radang tenggorokan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih dan kelamin.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antibiotik secara tepat dan menyebabkan resistensi antibiotika, serta menjelaskan manfaat, dosis, dan cara penggunaan antibiotik cefadroxil untuk berbagai penyakit seperti ISPA, radang tenggorokan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih dan kelamin.
1. Bagaimana cara penggunaan antibiotik yang tepat
Kerasionalan pemakaian antibiotik meliputi tepat indikasi, tepat penderita, tepat obat, tepat dosis, dan waspada efek samping obat. Pemakaian antibiotik yang tidak rasional akan menyebabkan munculnya banyak efek samping dan mendorong munculnya bakteri resisten. Salah satu efek samping yang ditakutkan dari antibiotika adalah munculnya bakteri yang resisten terhadap antibiotika tersebut. Munculnya resistensi ini akan merugikan pasien dan beban negara menjadi lebih besar. Sebagai gambaran, pemerinah USA mengeluarkan tambahan 20 milyar USD untuk menanggung biaya kesehatan, 35 miliyar USD untuk biaya sosial karena resistensi ini, dan terjadi kematian 2x lebih besar karena resistensi antibiotika ini. Data di Inggris meyebutkan bahwa seseorang yang menderita resistensi terhadap satu macam antibiotika, menanggung biaya sebesar 3,62 pound dibanding jika tidak terjadi resistensi. Data di Indonesia belum ada penelitian yang mengeksplorisasi beban yang harus ditanggung pasien maupun negara akibat resistensi ini. Mekanisme kerja antibiotik bermacam-macam : a. Bakteri menghansilkan enzim betalaktamase yang memecah cincin betalaktan dari antibiotika, contohnya adalah penisilin. b. Menghambat pengikatan antibiotika pada ribosom bakteri sehingga terjadi kegagalan proses tranlasi streptomisin. c. Mutasi pada bakteri sehingga antibiotika gagal membentuk dinding peptidoglikan (vankomisin). d. Mutasi dari bakteri yang menyebabkan perubahan penisilin binding protein (PBP) sehingga penisilin gagal mengikat PBP. e. Produksi target berlebihan. Bakteri yang resisten terhadap antibiotika sulfonamamid dikarenakan bakteri tersebut mampu membentuk para aminobenzoic acid berlebihan. Bakteri yang resisten terhadap trimetropim disebabkan karena bakteri tersebut memproduksi enzim dihidrofolat reduktase berlebihan. f. Bakteri memproduksi porin yang sempit sehingga antibiotika tidak bisa masuk kedalam sel misalnya starin tertentu dari E.coli. g. Mutasi bakteri yang menyebabkan perubahan pada gena pengkode enzim yang memetabolisme bakteri, contohnya mutasi bakteri pada gena pengkode katG sehingga isoniazid gagal membenuh bakteri. h. Balter membentuk protein yang melindungi target obat, contohnya resistensi sifroloksasin karena bakteri membentuk protein yang mengikat DNA polymerase
Salah satu penyebab meningkatnya kejadian resistensi adalah penggunaan
antibiotika yang tidak rasional. Kesalahan bisa pada dokter pemberi resep, apoteker, dan pada regulasi peredaran obat.
2. Salah satu golongan antibiotik (manfaat, dosis, cara penggunaan)
Cefadroxil : antibiotik cefadroxil dikemas dalam berbagai bentuk sediaan dan kekuatan dosis. Salah saltu yang populer adalah kemasan Cefadroxil 500 mg dalam bentuk kapsul atau tablet yang memiliki kekuatan dosis 500 mg. Antibiotik ini memiliki spektrum luas yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi yang disebabkan oeh bakteri seperti infeksi pada kulit, sakit tenggorokan, dan saluran kemih. Panduan umum dosis cefadroxil 500 mg sesuai dengan penyakitnya : Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) : dosis dewasa yang dianjurkan adalah Cefadroxil 500 mg tablet atau kapsul sebanyak dua kali sehari. Alternatifnya bisa menggunakan tablet 1 gr (2x500 mg) yang diminum sebanyak satu kali sehari. Lama penggunaan selama 7- 10 hari. Radang Tenggorokan dan Amandel : dosis dewasa dianjurkan adalah Cefadroxil 500 mg kapsul atau tablet sebanyak dua kali sehari. Alternatifnya bisa menggunakan tablet 1 gr (2x500 mg) yang diminum sebanyak satu kali. Lama penggunaan 10 hari. Infeksi pada kulit dan jaringan lunak : Dosis dewasa yang dianjurkan adalah Cefadroxil 500 mg kapsul atau tablet sebanyak dua kali sehari. Alternatifnya menggunakan tablet 1 gram atau (2x500 mg) yang diminum sebanyak satu kali sehari. Lamanya penggunaan sesuai anjuran dokter. Antibiotik infeksi saluran kemih dan kelamin : Penggunaannya cukup satu hari, dengan dosis dewasa yaitu cefadroxil 1 gram atau 2x500 mg sebanyak dua kali sehari atau 4x500mg yang sebanyak satu kali sehari. Mencegah Endokarditis bakteri : 2 g secara oral sebagai dosis tunggal satu jam sebelum prosedur.
Dosis umum untuk anak-anak yaitu Cefadroxil sirup 30 mg/kg berat
badan/hari yang pemberiannya dibagi dalam dua dosis. Bagi anak yang lebih besar dengan berat badan sekitar 25-30 kg, maka bisa menggunakan cefadroxil 500 mg tablet atau kapsul satu kali sehari.