Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

HIPERTENSI

KELOMPOK :
1. Among ichsantana (1810201066)
2. IsnainiNurohmah (1810201085)
3. IftitahEkaNur' AR (1810201087)
4. Novi Dian Pratiwi (1810201088)
5. AbidahRahma S (1810201090)
6. Tri Sella Virasanty (1810201092)
7. FitrianaAinunArsy (1810201096)
8. Lovita Sari (1810201097)
9. Feni Sabrina (1810201101)
10. IsnaNisaSholihah (1810201112)
11. WibiShowabyMiftah (1810201115)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

1. JudulMakalah : Hippertensi
2. AnggotaKelompokMakalah : 11 Orang
3. DosenPembimbing : Ns. EdySuprayitno, M.Kep.

Yogyakarta, 14 November 2019

Menyetujui,

DosenPembimbing

Ns. EdySuprayitno, M.Kep.

NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat
kesehatan dan ilmu pengetahuan kepada kita semua. Atas dasar dan nikmat tersebut
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hipertensi”.

Kami dalam pembuatan makalah ini memiliki banyak tantangan, namun atas
kerjakeras bersama kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya. Kami berterimakasih kepada Dosen Keperawatan Medical Bedah Bapak
Ns. Edy Suprayitno, M.KEP Yang telah memberikan arahan dan pelajaran dalam arti
penting Mengaktualisasikan diri yang merupakan cikal bakal terbentuknya makalah
ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentukpenyusunandanmaterinya. Oleh karna itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang positif dan membangun dari pembaca dan dosen. Akhir kata, kami
berharap makalah ini memberikan manfaat untuk kita.

Yogyakarta, 14 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...............................................................................
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................
D. MANFAAT PENULISAN .............................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................


A. DEFINISI HIPERTENSI ...............................................................................
B. ETIOLOGI .....................................................................................................
C. TANDA DAN GEJALA ................................................................................
D. ANATOMI DAN FISIOLOGI.......................................................................
E. PATOFISIOLOGI ..........................................................................................
F. PATHWAYS .................................................................................................
G. PENGKAJIAN ...............................................................................................
H. ASUHAN KEPERAWATAN ........................................................................

BAB III SKENARIO DAN PEMBAHASAN ...........................................................


A. SKENARIO ...................................................................................................
B. HASIS DISKUSI DAN ANALISIS KASUS ................................................
C. ASUSAN KEPERAWATAN ........................................................................
D. BAB IV KESIMPULAN ...............................................................................

BAB IV SIMPULAN .................................................................................................


A. KESIMPULAN ..............................................................................................
B. SARAN ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

LAMPIRAN POWER POINT ...................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hipertensi menjangkiti kira-kira 1 milyar penduduk di belahan dunia.


Data terakhir dari frammingham Heart study mengatakan bahwa individu
yang termasuk normotensi pada umur 55 tahun mempunyai waktu hidup 90%
dengan resiko hipertensi (Chobanian, 2003.)

Tekanan darah tinggi merupakan masalah besar, tidak hanya di negara


barat tetapi juga di indonesia. Bila tidak di atasi, tekanan darah tinggi akan
mengakibatkan jantung berkerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi
kerusakan yang serius (anonim, 2010)

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang


memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk
otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot
jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat yang ada di indonesia maupun di negara lain. Di perkirakan
sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun
2025. dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15
milyar, kasus di tahun 2025 prediksi ini di dasarkan pada angka penderita
hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (armilawaty, 2007)

Tujuan pengobatan pada penderita hipertensi adalah untuk


meningkatkan kualitas hidup. Sayangnya, banyak yang berhenti berobat
ketika merasa tubuhnya sedikit membaik. Sehingga diperlukan kepatuhan
pasien yang menjalani pengobatan hipertensi agar didapatkan kualitas hidup
pasien yang lebih baik.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu diketahui tentang
penyakit hipertensi dan mengetahui pengobatannya, hal ini disebabkan
hipertensi merupakan penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat tanpa
ada gejala yang signifikan dan merupakan penyakit yang menimbulkan
penyakit lain yang lebih berbahaya bila tidak diobati secepatnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi


2. Hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi
3. Hubungan riwayah keluarga hipertensi dengan kejadian hipertensi
4. Hubungan antara pola asupan garam dengan kejadian hipertensi

C. TUJUAN PENULISAN

1. Memahami dan menjelaskan epidimiologi hipertensi


2. Memahami dan menjelaskan definisi hipertensi
3. Memahami dan menjelaskan gejala hipertensi
4. Memahami dan menjelaskan pengobatan hipertensi

D. MANFAAT PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa itu penyakit hipertensi


2. Menambah ilmu terutama yang berhubungan dengan penyakit hipertensi
3. Menambah wawasan bagi orang kesehatan terutama mahasiswa
keperawatan dalam hal pemahaman dan pencegahan yang berhubungan
dengan hipertensi
BAB II

TUJUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di dalam arteri, dimana


tekanan yang upnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap stroke. Hipertensi atau darah tinggi adalah keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis
dalam waktu yang lama. Hipertensi lebih di kenal dengan penyakit darah
tinggi, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah dimana tekanan
sistoliknya diatas 120 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 80 mmHg.
Tekanan sistolik dan diastolic digunakan sebagai acuan untuk menentukan
normal atau tidaknya suatu tekanan darah. Menurut WHO,

B. ETIOLOGI

Hipertensi terbagi menjadi dua primer dan sekunder.

1. Hipertensi primer atau esensial

Hipertensi yang belum diketahui penyebab dengan jelas.


Hiperetensi primer merupakan suatu Kondisi dimana tekanan darah tinggi
akibat dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Pola makan yang
tidak terkontrol akan mengakibatkan kelebihan berat badan (obesitas).
Seseorang dengan lingkungan yang mempunyai stressor tinggi berisiko
terkena penyakit darah tinggi termasuk orang yang kurang olahraga.

2. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder adalah kondisi dimana peningkatan tekanan


darah merupakan akibat dari penyakit ginjal, kelenjar tiroid, kelainan
bawaan pada pembuluh darah, gangguan pernafasan yang terjadi saat
tidur. Pada ibu hamil umumnya tekanan darah akan meningkat saat
kehamilan memasuki usia 20 minggu terutama pada wanita yang berat
badannya di atas normal atau gemuk.

3. Pregnancy-induced hypertension (PIH)

Hipertensi ini adalah sebutan dalam istilah medis bagi wanita


hamil yang menderita hipertensi. Preeclampsia adalah kondisi seorang
wanita hamil yang mengalami hipertensi sehingga mengalami keluhan
seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan nyeri perut, muka
membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi
kejang disebut eclamsia.

Tekanan darah tinggi menyebabkan jantung bekerja keras sehingga


suatu saat akan terjadi menyebabkan kerusakan yang serius pada jantung.
Otot jantung akan mengalami penebalan (hipertrofi) yang mengakibatkan
fungsi pompa jantung terganggu, sehingga jantung akan mengalami
dilatasi dan kemampuan kontraksinya berkurang. Selain jantung tekanan
darah tinggi dapat merusak pembuluh darah pada otak, mata (retinopati)
dan ginjal (gagal ginjal). Tekanan darah tinggi adalah faktor resikonya
terjadinya serangan jantung (infark miokard akut), gagal jantung dan
stroke.

Penyebab tekanan darah tinggi telah dibuktikan oleh penelitian


berhubungan dengan resistensi insulin atau peningkatan kadar insulin
(hiperinsulionemia). tekanan darah tinggi dan resistensi insulin merupakan
salah satu karakteristik dari sindroma metabolik, obesitas, peningkatan
trigliserid, dan HDL rendah (kolesterol baik). hipertensi merupakan hasil
dari interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes ginetik untuk
mengidentifikasi orang yang beresiko untuk terjadi hipertensi secara
konsisten.

Penderita hipertensi mempunyai risiko yang tinggi untuk terjadi :

1. Penyakit jantung (gagal jantung, kematian mendadak, kardiomiopati)


dan aritmia.
2. Stroke.
3. Penyakit jantung koroner.
4. Aneurisma aorta (kelemahan dinding aorta yang mengakibatkan dilatasi
hingga 1,5 kali lebih besar dan berisiko untuk ruptur), sering
mengakibatkan kematian mendadak.
5. Gagal ginjal.
6. Retinopati ( penyakit mata yang mengakibatkan kebutaan)

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mematikan di


dunia. Hipertensi bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua, kaya
maupun miskin. Hipertensi tidak secara langsung membunuh
penderitanya, tetapi memicu terjadinya penyakit lain yang terdapat dalam
golongan kelas berat (mematikan) seperti:

1. Jantung yang memompa lebih kuat dan mengalirkan lebih banyak


disetiap detiknya.
2. Arteri besar yang kehilangan kelenturannya akan menjadi kaku,
sehingga tidak dapat mengembang saat jantung memompa darah
melalui arteri tersebut. Darah dipaksa untuk melalui pembuluh yang
sempit menyebabkan tekanannya naik.
3. Adanya pertambahan cairan dalam sirkulasi menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan terjadi kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah
yang meningkat menyebabkan tekanan darah juga meningkat.
Perubahan fungsi ginjal

Ginjal merupakan organ pengendali tekanan darah, karenanya


kelainan pada ginjal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Penyempitan arteri menuju salah satu ginjal (stenosis arteri renalis),
peradangan dan cidera pada salah satu atau kedua ginjal merupakan
salah satu faktor naiknya tekanan darah atau disebut juga hipertensi.

Kebanyakan hipertensi tidak menimbulkan gejala, tetapi tekanan


darah terus menerus naik dalam jangka waktu yang lama sehingga
menimbulkan komplikasi. Karenanya hipertensi perlu dideteksi dini
dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Diagnosis
hipertensi yang muncul

C. TANDA DAN GEJALA

Umumnya, gejala-gejala tekanan darah tinggi akan muncul setelah


beberapa tahun. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala hipertensi paling
umum yang mungkin terjadi:
1. Bercak merah pada mata
Kondisi ini berbeda dengan adanya bayang bayang atau bercak lain
pada mata. Bercak mata terdapat pada mata (pendarahan subkonjungtiva)
adalah salah satu gejala paling umum di temukan.
2. Wajah Memerah
Wajah yang memerah terjadi akibat pembesaran pada pembuluh darah
wajah. Meskipun kondisi ini kemerahan pada wajah anda terjadi akibat
tekanan darah tinggi, kondisi ini tidak terlalu disebabkan oleh penyakit ini.
3. Pusing
Gejala ini sering umum terjadi terlrbih lagi jika pusing muncul secara
mendadak.
4. Sakit kepala
Sakit kepala adalah gejala yang paling serius. Mungkin merasakan
nyeri berdenyut dibagian kepala. Gejala sakit kepala biasanya disebabkan oleh
tekanan pada tulang tempurung kepala akibat meningkat tekanan darah.
5. Sesak napas
Kondisi ini disebut dengan hipertensi pilmonal, yaitu ketiga bgian
kanan jantung kesulitan memompa darah melewati paru paru, sehingga darah
yang mengandung oksigen tidak dapat dialirkan dengan baik.
6. Detak jantung tidak beraturan
Kondisi ini umumnya terjadi ketika jantung berdebar terlalu cepat,
tidak teratur, atau bahkan berhenti berdetak selama sepersekian detik.
7. Hidung mengeluarkan darah atau mimisan
Mimisan atau hidung berdarah merupakan gejala hipertensi yang tidak
terlalu umum. Mimisan biasanya terjadi karena kenaikan tekanna darah yang
mendadak dan disertai dengan gejala kecemasan.

8. Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
Yaitu diakibatkan ganguan pada pergerakan dimana otot tidak mampu
bekerjasama dengan tulang, syaraf dan jaringan penghubung.
9. Bicara tidak jelas (rero)
Diakibatkan mengalami kesulitan dalam mengontrol otot-otot
bicaranya, sebab bagian otak serta saraf yang mengontrol pergerakan otot-otot
tidak berfungsi secara normal.
10. Pingsan
Disebabkan karena penurunan detak jantung dan tekanan darah secara
tiba- tiba.
D. ANATOMI DAN FISIOLOGI
a. Anatomi
1. Jantung

Jantung tersusun atas otot dan terbungkus sebuah membran yang


disebut pericardium. Membran itu terdiri atas dua lapis yaitu pericardium
visceral adalah membran serus yang lekat sekali pada jantung, dan
pericardium parietal adalah lapisan fibrus yang terlipat keluar dari basis
jantung dan membungkus jantung sebagai kantong longgar. Karena sususn ini
jantung berada di dalam dua lapisan kantong pericardium, dan di antara dua
lapisan itu ada cairan serus. Karena sifat meminyak dari cairan serus jantung
dapat bergerak bebas.

Jantung adalah pompa, gerakan jantung berasal dari nodus sinus-


atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi. Gelombang kontraksi inimelalui
berkas His kemudian ventrikel berkontraksi. Gerakan jantung terdiri atas dua
jenis yaitu kontraksi atau sistol dan pengenduranatau diastole. Kontraksi dari
kedua atrium terjadi serentak dan disebut sistol atrial, pengendurannya adalah
diastole atrial. Kontraksi dan pengenduran ventrikel disebuit sistol dan
diastole ventrikel. Lama kontraksi ventrikel adalah 0,3 detik dan tahap
pengundurannya selama 0,5 detik. Dengan cara ini jantung berdenyut secara
terus menerus. Kontaksi kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi lebih
lama dan lebih kuat. Dengan berkontraksi otot jantung memompa dan darah,
yang masuk sewaktu diastole, keluar dari ruang-ruangnya. Konduktivitas(
daya antar) adalah kontraksi yang diantarkan melalui setiap serabut otot
jantung secara halus sekali. Ritme yaitu otot jantung mempunyai kekuatan
kontraksi ritmik secara otomatis tanpa tergantung pada rangsangan saraf.

Tanda gejala jantung

1. yaitu Nyeri dada

otot kekurangan suplay darah (iskemi) yang menyebabkan kurangnya


kebutuhan oxyigen pada otot. Sehingga menyebabkan kram atau kejang.

2. Sesak nafas

Sering dialami oleh orang yang mengalami gagal jantung. Sesak nafas
merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru
(kongesti pulmoner atau edema pulmoner )

3. Kelemahan atau kepenatan

Pemompaan jantung yang tidak maksimal mengakibatkan suplai darah


ke otot berkurang sehingga penderita mengalai lemah dan lelah ssat
beraktivitas.

4. Adanya perasaan berdebar- debar (palpitai)


5. Pusing dan pingsan

Karena adanya penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung
yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, sehingga
menyebabkan pusing dan pingsan.
6. Kebiru biruan pada bibir

Jari tangan dan kaki sebagai tanda aliran darah yang kurang adekuat
keseluruh tubuh.

7. Keringat dingin secara mendadak, dan lainya seperti mual dan perasaan
cemas.

Factor –faktor penyebab serangan jantung

1.kelainan jantung bawaan

2,ganguan fungsi kerja katup jantung

3.tergangunya pembuluh coroner yang berfungsi mengalirkandarah ke seluruh


tubuh

4.merokok berlebihan secara bertahun tahun

5. mengonsumsi makanan jenis lemak (kolestrol) tinggi

6. menderita tekanan darah tinggi

7. menderita penyakit diabetes

2. Stroke

Adalah kerusakan jaringan otot yang disebabkan karena berkurangnya


atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otot yang mengalami hal
ini akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi.
Timbulnya stroke ini karena sel-sel darah merah tidak dapat sampai
kejaringan otot, ketika pembuluh darah otok menjadi tersumbat. Secara
sederhana, stroke terjadi ketika saluran darah ke otak terputus.

Ada beberapa tipe stoke yaitu :


1. Thrombotic stroke
Terjadi adanya pembekuan darah yang ada di dalam ateri
sehingga menghabat aliran darah ke otak.
2. embolic stroke
Terjadi pembekuan darah atau plak, yang terbentuk dalam
pembuluh darah lain kemudian terpecah dan mengalir ke pembuluh
darah otak. Pecahan ini yang mengakibatkan penyumbatan ateri di
dalam otak.
2. Lacunar Stroke
Terjadi karena adanya sumbatan dibeberapa pembuluh darah
kecil di dalam otak.
3. Cerebral Hemorrhage
4. Terjadi karena pecahnya arteri secara tiba-tiba di dalam otak sehingga
menyebabkan sel darah keluar dari pembuluh darah. Biasanya terjadi
karena adanya kelainan bawaan pada pembuluh darah serta tekanan
darah tinggi.

Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya stroke :


 Tekanan darah tinggi
 Diabetres mellitus
 Merokok
 Kelebihan berat badan
 Riwayat stroke dalam keluarga

Adapun faktor risiko yang tak terkendali, usia, jenis kelamin, garis
keturunan, dan rasa tau etnik tertentu.
Beberapa gejala stroke berikut
 Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
 Penglihatan ganda
 Pusing
 Bicara tidak jelas (rero)
 Kelemahan atau kelumpuhan lengan, salah satu sisi tubuh

Stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk


mengendalikan emosi. Stroke juga bisa menyebabkan edema atau
pembengkakan otak. Diagnosis stroke biasanya ditegakan berdasarkan
perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik, ada dua jenis pemeriksaan
fisik imaging (pencitraan) yaitu CT scan MRI.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke :


1. Merubah pola hidup
Perhatikanlah cara hidup dan lakukanlah olahraga yang sesuai
dengan kondisi masing-masing orang secara teratur.
2. olahraga teratur
3. sinar matahari
5. Embolic stoke
Terjadi adanya pembekuan darah yang ada di dalam ateri sehingga
menghabat aliran darah ke otak
6. Fisiologi
Tekanan darah arteri merupakan produk total resistensi perifer
dan curah jantung. Curah jantung meningkat karena keadaan yang
meningkat frekuensi jantung, volume sekuncup atau keduanya.
Resistensi perifer meningkat karena factor-faktor yang meningkatkan
viskositas darah atau yang menurunkan lumen pembuluh
darah,kususnya pembuluh arteriol.
Hipertensi yang berlangsung lama akan meningktkan beban
kerja jantung karena terjadi peningkatan resistensi terhadap ejeksi
ventrikel kiri. Untuk meningkatkan kontraksinya, ventrikel kiri
mengalami hipertrofit sehingga kebutuhan jantung akan oksigen dan
beban jantung meningkat. Hipertensi memicu proses atreloskelosis
arteri koronaria maka jantung dapat mengalami gangguan lebih lanjut
akibat penurunan aliran darah ke dalam miokardium sehingga timbul
angina pectoris atau infark miokardi.

E. PATOFISIOLOGI

Patofisiologi terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya


angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE).
ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah.

Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.


Selanjutnya oleh hormon renin akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE
yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II.
(Anggraini, 2009) Renin disintesis dan disimpan dalam bentuk inaktif yang
disebut prorenin dalam sel-sel jukstaglomerular (sel JG) pada ginjal. Sel JG
merupakan modifikasi dari sel-sel otot polos yang terletak pada dinding
arteriol aferen tepat di proksimal glomeruli. Bila tekanan arteri menurun,
reaksi intrinsik dalam ginjal itu sendiri menyebabkan banyak molekul protein
dalam sel JG terurai dan melepaskan renin. Angiotensin II adalah
vasokonstriktor yang sangat kuat dan memiliki efek-efek lain yang juga
mempengaruhi sirkulasi.

Selama angiotensin II ada dalam darah, maka angiotensin II


mempunyai dua pengaruh utama yang dapat meningkatkan tekanan arteri.
Pengaruh pertama, yaitu vasokonstriksi, timbul dengan cepat. Vasokonstriksi
terjadi terutama pada arteriol dan sedikit lemah pada vena. Cara kedua dimana
angiotensin II meningkatkan tekanan arteri adalah dengan bekerja pada ginjal
untuk menurunkan ekskresi garam dan air. Vasopresin, disebut juga
antidiuretic hormone (ADH), bahkan lebih kuat daripada angiotensin sebagai
vasokonstriktor, jadi kemungkinan merupakan bahan vasokonstriktor yang
paling kuat dari ubuh.

Bahan ini dibentuk di hipotalamus tetapi diangkut menuruni pusat


akson saraf ke glandula hipofise posterior, dimana akhirnya disekresi ke
dalam darah. Aldosteron, yang disekresikan oleh sel-sel zona glomerulosa
pada korteks adrenal, adalah suatu regulator penting bagi reabsorpsi natrium
(Na+ ) dan sekresi kalium (K+ ) oleh tubulus ginjal. Tempat kerja utama
aldosteron adalah pada sel-sel prinsipal di tubulus koligentes kortikalis.
Mekanisme dimana aldosteron meningkatkan reabsorbsi natrium sementara
pada saat yang sama meningkatkan sekresi kalium adalah dengan merangsang
pompa natriumkalium ATPase pada sisi basolateral dari membran tubulus
koligentes kortikalis. Aldosteron juga meningkatkan permeabilitas natrium
pada sisi luminal membran. (Guyton, 1997) Sampai sekarang pengetahuan
tentang patogenesis hipertensi primer terus berkembang karena belum didapat
jawaban yang memuaskan yang dapat menerangkan terjadinya peninkatan
tekanan darah. Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan
perifer. (Susalit, 2001) .
F. PATHWAYS Usia
Obesitas
Jenis kelamin
Ras
Alcohol
Faktor genetic
Nutrisi
Kebiasaan merokok

Kerusakan/peradangan pada dinding pembuluh


darah yg menebal, mengeras, menyempit

Meningkatkan tekanan pada


arteri

HIPERTENSI

Vasokonstriksi (penyempitan
pembuluh darah)

Peningkatan kontraksi otot polos

STROKE SERANGAN JANTUNG GINJAL OTAK/SUMSUM SARAF RETINA


DAN MUSKULOSEREFAL
TD tinggi menyebabkan TD tinggi,
pecah pembuluh darah memaksa Peningkatan
diotak pembuluh tonus arterioles
Vasokontriksi Retensi pembuluh darah dari mekanisme
darah koroner
meregang pembuluh darah ginjal autoregulasi

Menghambat aliran
darah yang normal dan TD pada otak meningkat
Melemahkan
menyebabkan darah
dinding arteri, Volume darah yg Suplai oksigen Vasokontriksi
merembes ke otak
lebih rentan mengalir melalui ginjal berkurang pembuluh darah retina
aterosklerosis berkurang dan TD di Pusing
glomerolus menurun
Aliran darah terputus Penebalan intima
menyebabkan pembuluh darah,
Arteri mengalami
pasokan oksigen
terhambat
pengerasan dan Respon renin Nyeri hyperplasia dinding
penyempitan lumen tunika media dan
degenerasi hyaline

Rusak dan terjadi Menghidrolisis Angiotensinogen Pusing, pingsan


kematian sel-sel otak Terbentuk menjadi Angiotensin I
gumpalkan Penyempitan
darah arteriola berat dan
Gangguan Penurunan perubahan
Hilangnya fungsi kendali Menstimulasi persilangan arteri-
Aldosteron perfusi jaringan kesadaran vena
Aliran darah, (arteriovenous
suplai oksigen, nicking)
dan nutrisi ke
otot jantung Retensi Natrium
terganggu
Edema

Terhenti mendadak Perubahan


Kematian Kelumpuhan
suplai darah sebagai reflex cahaya
pembawa oksigen Kelebihan arteriolar
dan nutrisi
Kehilangan ingatan
volume cairan
Perubahan reflex
Mobilitas Jaringan otot cahaya central
jantung mulai
Amnesia fisik rusak bahkan mati
(copper wiring)

Pembentukan eksudat,
menimbulkan kerusakan sawar
Nyeri dibawah Sesak nafas Kelelahan dan
darah-retina, nekrosis otot
tulang dada, lengan, kepenatan
polos dan sel endotel, eksudasi
leher, bahu kiri
darah dan lipid, dan iskemik
retina (cotton-wool spot)
Bersihan Penurunan
Nyeri Intoleransi
jalan curah
aktivitas Edema diskus
nafas jantung
optikus dapat
terlihat

Penurunan Sakit kepala Nyeri pada mata


penglihatan/penglihatan
kabur

Ketidaknyamanan Nyeri
Gangguan
rasa nyaman
BAB III

SKENARIO DAN PEMBAHASAN

A. SKENARIO

Tn X datang ke rumah sakit pada tanggal 12 Agustus 2010 di bangsal


mawar Rumas Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tn X berusia 50
tahun berasal dari Amerika berketurunan Afrika datang ke rumah sakit untuk
melakukan pemeriksaan fisik. Setelah diukur TD di suatu pameran kesehatan
dan dikatakan tinggi. Tn X berprofesi sebagai eksekutif pada suatu firma
asuransi. Tidak memiliki keluhan khusus yang diderita. Tn X mengeluhkan
kepala pusing pada bagian tekuk, perutnya mual, tekanan darah tinggi, terasa
mual setelah makan, pandangan mata kabur, Terdapat riwayat tambahan dari
hasil pemeriksaan yakni tidak memiliki masalah kesehatan lain dan tidak
dalam masa pengobatan. Ayah dan kakak lelakinya menderita hipertensi.
Riwayat MI (Myocardical Infarction) dan stroke usia muda pada kakek dari
garis keturunan ayah. Menyangkal adanya gejala penyakit jantung atau
neurologis. Memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan kalengan dan
kudapan dalam jumlah banyak, tidak merokok tetapi minum bir 3-4 botol
hampir disetiap sore, bertambah BB 6 kg dalam 1 tahun yang lalu karena
inaktivitas fisik, kolesterol terakhir kali diperiksa 3 tahun lalu totalnya
252mg/dL, telah mencoba mengawasi dietnya. Hasil pemeriksaan fisik yang
didapatkan T 370C, N 95x/menit, TD 156/98 mmHg, RR 14x/menit. Hasil
laboratorium sebagai data penunjang adalah semua kimia darah termasuk
natrium, kalium, BUN, kreatinin, dan kalsium normal. Hitung darah lengkap
normal, urinalisis negative untuk protein maupun glukosa, pemeriksaan
mikroskop tidak ditemukan sel ataupun cetak sel, kolesterol total dan LDL
tinggi, HDL agak rendah. EKG menunjukkan peningkatan voltase QRS pada
sadapan dada.
B. ANALISA DATA

No Data Oubjektif Data Subjektif Problem Etiology


1. Pasien terlihat pucat, tidak Pasien mengatakan “ kepala Gangguan rasa nyaman : Gejala terkait penyakit
bersemangat, tidak pusing pada tekuk, pandangan merasa tidak nyaman
mempunyai energy, mata kabur “
lemah, lesu.
T 370C

N 95x/menit

TD 156/98 mmHg

RR 14x/menit
Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari Ketidakmampuan
kebutuhan tubuh mencerna makanan
Pasien mengatakan “ perut
mual, terasa ingin mutah
setelah makan “

Dokumentasi :

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit


yang di buktikan dengan pasien mengatakan kepala pusing pada
tekuk, padangan mata kabur.
2. Ketidakseimbangan nutrrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna makanan yang di buktikan dengan pasien mengatakan
perut mual, terasa ingin mutah setelah makan.
C. ASUHAN KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Diangnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasionalisasi


1. Sabtu, 12 1.Gangguan rasa nyaman Klien mencapai : Status Manajemen nyeri 1.untuk memantau
agustus 2010 berhubungan dengan gejala kenyamanan fisik. kondisi pasien agar
terkait penyakit yang di Dengan indicator : O : pastikan perawatan perawatan tepat di
buktikan dengan pasien sakit kepala (skala 1-5) analgesic bagi pasien di lakukan.
mengatakan kepala pusing lakukan dengan pemantau
pada tekuk, padangan mata 1. Berat yang tepat.
kabur. 2. Cukup berat
3. Sedang N :berikan informasi yang 2. untuk meningkat
4. Ringan akurat untuk penegtahuan dan
5. Tidak ada meningkatkan respon keluarga
pengetahuan dan respon terhadarp pengalaman
keluarga terhadap nyeri dengan tepat.
pengalaman nyeri.

E : ajarkan metode
farmakolokgi untuk 3. untuk menambah
menurunkan nyeri pehamanan pasien
tentang penurunan
C : evaluasi bersama nyeri
pasien dan tim kesehatan
lainnya, mengenai
efektivitas tindakan
pengontrolan nyeri yang 4. untuk mendapatkan
pernah di gunakan hasil yang akurat.
sebelumnya.
NO Hari/tanggal Diangnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasionalisasi
2. Ketidakseimbangan nutrrisi Klien mencapai : Manajemen 1.untuk membantu pasien
kurang dari kebutuhan tingkat mual dan nutrisi : untuk memilih makanan yang
berhubungan dengan muntah efek yang sesuai dengan selera pasien
ketidakmampuan mencerna menggangu. Dengan O : tentukan apa
makanan yang di buktikan indicator : asupan yang menjadi 2.untuk membantu pasien
dengan pasien mengatakan makanan berkurang preferensi dalam pemenuhan
perut mual, terasa ingin mutah (skala 1-5) makanan bagi kebutuhan gizi
setelah makan. pasien
1.Parah
N : tawarkan
2. Banyak makanan ringan 3. untuk menambah nafsu
yang padat gizi makan pasien dan
3. cukup menambah asupan makanan
E: anjurkan ke dalam tubuh
4. sedikit keluarga untuk
membawa
5. tidak ada makanan favorit
pasien sementara, 4. untuk memperlancar
pasien berasa di proses penyembuhan dan
rumah sakit atau pemenuhan nutrisi pasien
fasilitas dengan tepat.
perawatan yang
sesuai

C: ciptakan
lingkungan yang
optimal pada saat
mengkonsumsi
makanan (missal,
bersih,
berfentilasi,
santai, dan bebas
dari bau yang
menyengat)
Evaluasi

No. Diagnosa Evaluasi

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan S : pasien mengatakan pusing di bagian tekuk dan
gejala terkait penyakit pandangan mata kabur

O :TD : 156/98x permenit

N : 95x permenit

RR : 14x permenit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
2
Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari S: Pasien mengatakan perut mual, terasa ingin
kebutuhan tubuh muntah setelah makan

O: pasien tampak lemah

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
BAB IV

SIMPULAN

1. KESIMPULAN

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang


memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk
otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot
jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat yang ada di indonesia maupun di negara lain.Hipertensi
menjangkiti kira-kira 1 milyar penduduk di belahan dunia.Hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Hipertensi bisa
menyerang siapa saja, baik muda maupun tua, kaya maupun miskin.
Hipertensi tidak secara langsung membunuh penderitanya, tetapi memicu
terjadinya penyakit lain.

2. SARAN

Pengobatan pada penderita hipertensi adalah untuk meningkatkan


kualitas hidup. Di Indonesia banyak yang berhenti berobat ketika merasa
tubuhnya sedikit membaik. Sehingga diperlukan kepatuhan pasien yang
menjalani pengobatan hipertensi agar didapatkan kualitas hidup pasien yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/12689/3/BAB_I.pd f diunduhpada11 November 2019 pukul


11.11 WIB

http://repository.ump.ac.id/4994/6/Ismi%20Rokhimah%20BAB%20II.pdf
diunduhpada 11 November 2019 pukul 11.30 WIB

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/viewFile/4142/4515
diunduhpada 11 November 2019 pukul01.40 WIB

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4142/4515 diunduhpada 14
Nkovember 2019 pukul 13.01 WIB

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4142/4515 diunduh pada


15 November 2019 pukul 10.00 WIB

https://www.alomedika.com/penyakit/oftalmologi/retinopati/patofisiologi diunduh
pada 15 November 2019 pukul 15.00 WIB

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hipertensi-tekanan-darah-
tinggi/hubungan-darah-tinggi-dan-serangan-jantung/ diunduh pada 18 November
2019 pukul 16.28 WIB

L Brashers Valentina, 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran.

Drs. Tan HoanTjay dan Drs. Kirana Rahardja, 2007. Obat-obat Penting, Jakarta, PT
Elex Media Komputindo.

ShadineMahannad, 2010. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke &


SeranganJantung, Jakarta: Keen Books.

Tamher, Sayuti. 2008. Ilmu Patologi. Jakarta Timur: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai