Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia sejak manusia lahir yang
tidak dapat diganggu gugat dan bersifat tetap.
Kita sebagai warga negara yang baik tentunya haruslah saling menghormati satu sama
lain dengan tidak membedakan ras, agama, golongan, jabaatan ataupun status sosial.

B. Contoh-contoh Pelanggaran HAM di Indonesia:


1. Kasus Pembunuhan Munir

Munir Said Thalib bukan sembarang orang, dia adalah aktifis


HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang,
tanggal 8 Desember 1965. Munir pernah menangani kasus pelanggaran HAM di
Indonesia seperti kasus pembunuhan Marsinah, kasus Timor-Timur dan masih banyak
lagi. Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda
Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi
mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir meninggal di
pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni. Namun, sebagian orang
percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau
minumannya saat di dalam pesawat. Kasus ini sampai sekarang masih belum ada titik
jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty Internasional dan tengah diproses.
Pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot Garuda Indonesia dijatuhi
hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia merupakan tersangka dari kasus
pembunuhan Munir, karena dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan Munir dan
meninggal di pesawat.

2. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah


Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) yang
terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul ketika Marsinah bersama
dengan teman-teman sesama buruh dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut
untuk menaikkan upah buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk
rasa buruh. Masalah memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh
rekannya, dan sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal
dunia. Mayatnya ditemukan di sebuah hutan di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan,
Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas penyiksaan. Menurut hasil otopsi,
diketahui bahwa Marsinah meninggal karena penganiayaan berat.

3. Penculikan Aktivis 1997/1998


Salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia yaitu kasus penculikan aktivis
1997/1998. Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-demokrasi,
sekitar 23 aktivis pro-demokrasi diculik. Peristiwa ini terjadi menjelang pelaksanaan
PEMILU 1997 dan Sidang Umum MPR 1998. Kebanyakan aktivis yang diculik disiksa
dan menghilang, meskipun ada satu yang terbunuh. 9 aktivis dilepaskan dan 13 aktivis
lainnya masih belum diketahui keberadaannya sampai kini. Banyak orang berpendapat
bahwa mereka diculik dan disiksa oleh para anggota militer/TNI. Kasus ini pernah
ditangani oleh komisi HAM.

4. Penembakan Mahasiswa Trisakti

Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu kasus penembakan kepada
para mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh para anggota polisi dan militer.
Bermula ketika mahasiswa-mahasiswa Universitas Trisakti sedang melakukan
demonstrasi setelah Indonesia mengalami Krisis Finansial Asia pada tahun 1997
menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Peristiwa ini dikenal dengan
Tragedi Trisakti.
Dikabarkan puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, dan sebagian meninggal dunia,
yang kebanyakan meninggal karena ditembak dengan menggunakan peluru tajam oleh
anggota polisi dan militer/TNI. Kasus ini masuk dalam daftar catatan kasus pelanggaran
HAM di Indonesia, dan pernah diproses.

5. Pembantaian Santa Cruz/Insiden Dili


Kasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian
yang dilakukan oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di
Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor-Timur pada tanggal 12 November 1991.
Kebanyakan warga sipil yang sedang menghadiri pemakaman rekannya di Pemakaman
Santa Cruz ditembak oleh anggota militer Indonesia. Puluhan demonstran yang
kebanyakkan mahasiswa dan warga sipil mengalami luka-luka dan bahkan ada yang
meninggal. Banyak orang menilai bahwa kasus ini murni pembunuhan yang dilakukan
oleh anggota TNI dengan melakukan agresi ke Dili, dan merupakan aksi untuk
menyatakan Timor-Timur ingin keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dan membentuk negara sendiri.

6. Peristiwa Tanjung Priok


Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung Priok, Jakarta
Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan yang mengakibatkan bentrok antara
warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sebagian warga tewas
dan luka-luka. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 September 1984. Sejumlah orang
yang terlibat dalam kerusuhan diadili dengan tuduhan melakukan tindakan subversif,
begitu pula dengan aparat militer, mereka diadili atas tuduhan melakukan pelanggaran
hak asasi manusia. Peristiwa ini dilatar belakangi masa Orde Baru.

7. Pembantaiaan Rawagede
Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan beserta pembunuhan
terhadap penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta,
Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 diringi
dengan dilakukannya Agresi Militer Belanda I. Puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara
Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas. Pada 14 September 2011,
Pengadilan Den Haag menyatakan bahwa pemerintah Belanda bersalah dan harus
bertanggung jawab. Pemerintah Belanda harus membayar ganti rugi kepada para keluarga
korban pembantaian Rawagede.

8. Peristiwa 27 Juli

C.
Peristiwa ini disebabkan oleh para pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu
dan mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat pada tanggal 27 Juli 1996. Massa
mulai melempari dengan batu dan bentrok, ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan
ABRI datang berserta Pansernya. Kerusuhan meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai
merusak bangunan dan rambu-rambu lalu-lintas. Dikabarkan lima orang meninggal
dunia, puluhan orang (sipil maupun aparat) mengalami luka-luka dan sebagian ditahan.
Menurut Komnas Hak Asasi Manusia, dalam peristiwa ini telah terbukti terjadinya
pelanggaran HAM.

9. Pembantaian Massal Komunis (PKI) 1965


Pembantaian ini merupakan peristiwa pembunuhan dan penyiksaan terhadap orang yang
dituduh sebagai anggota komunis di Indonesia yang pada saat itu Partai Komunis
Indonesia (PKI) menjadi salah satu partai komunis terbesar di dunia dengan anggotanya
yang berjumlah jutaan. Pihak militer mulai melakukan operasi dengan menangkap
anggota komunis, menyiksa dan membunuh mereka. Sebagian banyak orang berpendapat
bahwa Soeharto diduga kuat menjadi dalang dibalik pembantaian 1965 ini. Dikabarkan
sekitar satu juta setengah anggota komunis meninggal dan sebagian menghilang. Ini jelas
murni terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia.
10. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi
Peristiwa beserta pembunuhan ini terjadi pada tahun 1998. Pada saat itu di Banyuwangi
lagi hangat-hangatnya terjadi praktek dukun santet di desa-desa mereka. Warga sekitar
yang berjumlah banyak mulai melakukan kerusuhan berupa penangkapan dan
pembunuhan terhadap orang yang dituduh sebagai dukun santet. Sejumlah orang yang
dituduh dukun santet dibunuh, ada yang dipancung, dibacok bahkan dibakar hidup-hidup.
Tentu saja polisi bersama anggota TNI dan ABRI tidak tinggal diam, mereka
menyelamatkan orang yang dituduh dukun santet yang masih selamat dari amukan warga.

11. Kasus Bulukumba

Kasus Bulukumba merupakan kasus yang terjadi pada


tahun 2003. Dilatar belakangi oleh PT. London Sumatra (Lonsum) yang melakukan
perluasan area perkebunan, namun upaya ini ditolak oleh warga sekitar. Polisi Tembak
Warga di Bulukumba. Anggota Brigade Mobil Kepolisian Resor Bulukumba, Sulawesi
Selatan, dilaporkan menembak seorang warga Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Kajang,
Bulukumba, Senin (3 Oktober 2011) sekitar pukul 17.00 Wita. Ansu, warga yang
tertembak tersebut, ditembak di bagian punggung. Warga Kajang sejak lama menuntut
PT London mengembalikan tanah mereka.

12. Peristiwa Abepura, Papua


Peristiwa ini terjadi di Abepura, Papua
pada tahun 2003. Terjadi akibat penyisiran yang membabi buta terhadap pelaku yang
diduga menyerang Mapolsek Abepura. Komnas HAM menyimpulkan bahwa telah terjadi
pelanggaran HAM di peristiwa Abepura.

13. Kerusuhan Timor-Timur Pasca Jejak Pendapat


Kerusuhan ini terjadi pada tahun 1999. Dilatar belakangi oleh Agresi Militer dan puluhan
warga sipil meninggal dan sebagian luka-luka.

14. Kasus Timor-Timur Pasca Referendum


Perisiwa yang terjadi pada tahun 1974-1999 memakan ratusan ribu korban jiwa. Peristiwa
yang dimulai dari Agresi Militer oleh TNI (Operasi Seroja) terhadap pemerintahan
Fretelin yang sah di Timor-Timur. Sejak saat itu Timor-Timur selalu menjadi daerah
operasi militer rutin yang rawan terhadap tindak kekerasan.

15. Kasus-kasus di Papua


Pada tahun 1966, kasus-kasus di Papua telah memakan ribuan korban jiwa. Peristiwa ini
terjadi akibat Operasi instensif yang dilakukan TNI untuk menghadapi Organisasi Papua
Merdeka (OPM). Sebagian lagi berkaitan dengan masalah penguasaan sumber daya alam
antar perusahaan tambang internasional, aparat pemerintah menghadapi warga sipil.
16. Kasus-kasus di Aceh pra DOM

Terjadi pada tahun 1976-1989, memakan banyak ribuan


korban jiwa. Peristiwa yang terjadi semenjak dideklarasikan Gerakan Aceh Merdeka
(GAM) Hasan Di Tiro, Aceh selalu menjadi daerah operasi militer dengan itensitas
kekerasan yang tinggi.

17. Penembakan Misterius (Petrus)


Diantara tahun 1982-1985, peristiwa ini mulai terjadi. ‘Petrus’ adalah sebuah peristiwa
penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap para preman yang sering
menganggu ketertiban masyarakat. Pelakunya tidak diketahui siapa, namun kemungkinan
pelakunya adalah aparat kepolisian yang menyamar (tidak memakai seragam). Kasus ini
termasuk pelanggaran HAM, karena banyaknya korban Petrus yang meninggal karena
ditembak. Kebanyakan korban Petrus ditemukan meninggal dengan keadaan tangan dan
lehernya diikat dan dibuang di kebun, hutan dan lain-lain. Terhitung, ratusan orang yang
menjadi korban Petrus, kebanyakan tewas karena ditembak.

18. Kasus-kasus TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri


Ada beberapa kasus pelanggaran HAM yang menimpa beberapa TKI yang bekerja di luar
negeri. Telah terjadi banyak penganiayaan, seperti dipukul, disetrika, diestrum listrik,
pelecehan seksual, pemerkosaan, bahkan pembunuhan terhadap para tenaga kerja
Indonesia, meskipun sudah ada Undang-Undang dari Pemerintah yang mengatur tentang
perlindungan atas TKI yang bekerja di luar negeri.

Sumber: http://imranchelsea07.blogspot.com/2013/04/contoh-kasus-kasus-pelanggaran-
ham-di.html

D. Sebab – sebab pelanggaran HAM

Anda mungkin juga menyukai