Penatalaksanaan Abses Retrofaring PDF
Penatalaksanaan Abses Retrofaring PDF
14
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 14 - 27
15
Penatalaksanaan Abses... (Yuan AK, Bakti S)
16
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 14 - 27
Laporan bronkoskopi :
Hasil konsul dengan anestesi Paru kiri : Bronkus utama :
didapatkan pasien dengan abses lumen bulat, mukosa normal.
regio colli anterior + retrofaring + Lobus superior : lumen bulat,
mediastinum. Pada tanggal 9 mukosa normal. Lingula :
September 2011 dan tanggal 12 lumen bulat, mukosa normal.
September 2011 di adakan diskusi Lobus inferior : lumen bulat
yang melibatkan THT-KL, Ilmu mukosa normal.
Penyakit Paru, BTKV dan Anastesi Paru kanan : Bronkus utama :
sehubungan akan dilakukan operasi lumen bulat, mukosa normal.
17
Penatalaksanaan Abses... (Yuan AK, Bakti S)
18
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 14 - 27
19
Penatalaksanaan Abses... (Yuan AK, Bakti S)
Foto toraks PA dan lateral klem 24 jam, pasien tidak sesak dan
dekubitus tanggal 19 dan 23 evaluasi foto toraks menunjukkan
September 2011 : mengesankan efusi tidak ada perubahan dengan foto
pleura yang sudah mengalami toraks sebelum diklem. Pada tanggal
organisasi. 24 September 2011 pasien
dipulangkan dengan saran kontrol
poli paru, BTKV, THT-KL, IPD dan
bedah mulut.
Pada tanggal 30 September
dan 4 Oktober pasien datang kontrol
ke poli BTKV dalam keadaan umum
baik serta tidak ada keluhan.
Dilakukan perawatan luka,
pemeriksaan darah dan foto toraks
ulang dengan hasil Hb 10,7 g/dL,
leukosit 7.880/uL, trombosit 381.000
g/dL, GDA 97 mg/dL dan foto toraks
evaluasi mengesankan hasil yang
sama dengan foto toraks terakhir
pada tanggal 23 September 2011.
PEMBAHASAN
Abses retrofaring adalah
infeksi leher dalam yang memilki
angka mortalitas tinggi, pada orang
dewasa abses ini jarang terjadi, lebih
sering terjadi pada anak-anak di
sebabkan saat anak ruang retrofaring
terisi 2-5 pasang kelenjar getah
bening di kedua sisi. Kelenjar getah
bening ini menampung aliran limfe
yang berasal dari hidung, sinus
paranasal, nasofaring, faring, tuba
Eustachius dan telinga tengah.6
Produksi drain cervical dan Fasia profunda leher dibagi
sternum semakin berkurang sehingga menjadi tiga lapisan, yang pada
pada hari ke-4 paska operasi gilirannya membagi leher dalam
dilakukan aff drain. Sedangkan menjadi tiga jalan utama dimana
toraks drain dilepaskan pada hari ke- infeksi orofaringeal dapat menyebar
10 paska operasi walaupun paru menuju mediastinum. Tiga lapisan
belum mengembang sempurna itu adalah pretracheal atau
karena permintaan dari penderita superfisial, viseral
berhubung putrinya akan diwisuda (lateropharyngeal) dan lapisan
dan penderita berniat untuk prevertebral (retropharyngeal).1,7-9
menghadiri acara tersebut. Toraks Adapun tiga jalur utama tersebut
drain dilepaskan setelah dilakukan ialah, pertama adalah jalur
20
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 14 - 27
21
Penatalaksanaan Abses... (Yuan AK, Bakti S)
22
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 14 - 27
23
Penatalaksanaan Abses... (Yuan AK, Bakti S)
24
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 14 - 27
25
Penatalaksanaan Abses... (Yuan AK, Bakti S)
DAFTAR PUSTAKA
1. Porter MJ, Hasselt CA. Deep http://www.emedicine.medscape.co
neck space infections in m/article/837048-overview.
seminar in Accessed Desember 20, 2011
otorhinolaryngology. J Hong 8. Shin EJ. Parapharyngeal space
Kong Med Assoc. 1992; 1-4 neoplasms & deep neck space
2. Acerendo SL. Pediatric infection. In: Lalwani AK, eds.
retrofaryngeal abscess. Current Diagnosis &
Medscape. (Updated: July 22nd, Treatment in Otolaryngology
2011). Available from: Head & Neck Surgery. Int ed.
http://www.emidicine.com/arti New York: The Mc Graw-Hill
cle/995851-overview. co; 2004: 368-71
Accessed Desember 20, 2011 9. Roland NJ, McRae RDR,
McCombe AW. Neck space
3. Lee KJ, Byrne MN. Neck infection. In: Key Topics in
spaces and fascial planes. In: Otolaryngology. 1st ed. BIOS
Lee KJ, eds. Essential Scientific Publishers Ltd;
Otolaryngology Head & Neck 1995: 186-88
Surgery. 8th ed. New York: The 10. Watanabe M, Ohshika Y, Aoki
Mc Graw-Hill co; 2003: 422- T, et al. Empyema and
38 mediastinitis complicating
4. Alsagaff H, dkk. Empiema retrofaringeal abscess. Thorax
toraks. Dasar-dasar Ilmu 1994; 49:1179-80
Penyakit Paru 2002; 155-56
11. Lazow SK. Orofacial infection
5. Harkani A et al. in the 21st century. J Oral
Retropharyngeal abscess in Maxillofac Surg, 2005; 36-41
adult : five case report and 12. Ridder GJ, Technau-Ihling K,
review of the literature (Update Sander A, Boedeker CC.
: June 3rd, 2011). J Spectrum and management of
TheScientific World, deep neck space infection : an
vol.11,2011, pp1623-29 8-year experience of 234 cases.
6. Fachrudin D. Abses leher Otolaryngology-Head & Neck
dalam. Dalam : Soepardi EA, Surgery, vol 133, 2005, pp.
Iskandar N, ed. Buku Ajar 709-714
Ilmu Kesehatan Telinga 13. Fachrudin D.R. Abses
Hidung Tenggorok Kepala retrofaring. Dalam : Soepardi
Leher. Edisi 5. Jakarta: Balai E.A, Hadjat F, Iskandar N.A,
Penerbitan FKUI; 2001 : 185- ed. Penatalaksanaan penyakit
89 dan kelainan telinga hidung
7. Murray AD, Meyers AD. Deep tenggorok. Edisi 3. Jakarta:
neck infection (Update Balai Penerbitan FKUI; 2002 :
November 18, 2009). 250-55
Available from : 14. Soeatmadji D.W. Diabetes
mellitus dan infeksi. Dalam :
Noer H.M, Waspadji S,
26
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 14 - 27
27