INTEGRASI NASIONAL
Dosen Pengampu:
Levi Olivia, S.H., M.H
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Artha Ilham Raliktian (142012018005)
2. Harun Alfatoni (142012018015)
3. Marliana Aulia Sari (142012018020)
4. Maya Safira (142012018021)
5. Mutahit (142012018024)
6. Nandika Pangestu (142012018025)
7. Ratih Kusuma Dewi (142012018032)
8. Rolanda Gusti Al-Syukron (142012018036)
penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengkajian .......................................................................
B. Pengertian Integritas Nasional ........................................
C. Pluralitas Masyarakat Indonesia .....................................
D. Strategi Integrasi Nasional ..............................................
E. Strategi Integrasi Nasional Indonesia Yang Berbhineka Tunggal Ika
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua
negara,terutama negara-negara yang usianya masih relatif muda dalam membangun negara
bangsa (nation state), ikatan antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam negara masih
rentandan mudah tersulut untuk terjadinya pertentangan antar kelompok. Disamping itu,
masyarakat di negara berkembang umumnya memiliki ikatan primordial yang masih
kuat. Kuatnya akatan primordial menjadilan masyarakat lebih terpancang pada ikatan primer
yang lebih sempit seperti ikatan keluarga, ikatan kesukuan, ikatan sesame pemeluk agama,
dan sebagainya. Dengan demikian, upaya mewujudkan integrasi nasional yang notabene
mendasar pada ikatab yang lebih luas dan sulit diwujudkan. Hal ini karena mendirikan
Negara berarti menyatukan orang-orang dengan segala perbedaan yang menjadi satu identitas
kebangsaan yang baru menyertai berdirinya Negara tersebut. Begitu juga Negara Indonesia
yang usianya sekarang relatif muda, sejak proklamasi kemerdekaaan sampai sekarang,
Indonesia masih menghadapi persoalan bagaimana menyatukan penduduk Indonesia yang
didalamnya terdiri atas berbagai suku, pemeluk agama yang berbeda-beda, bahasa daerah
yang beraneka ragam, serta memiliki budaya yang berbeda satu sama lain. Pengalaman
menunjukkan bahwa dalam perjalanan membangun kehidupan bernegaraini, kita masih
sering dihadapkan pada kenyataan adanya konflik antar kelompok dalammasyarakat, baik
konflik yang berlatar belakang kesukuan, konflik antarpemeluk agama,konflik karena
kesalahpahaman budaya, dan semacamnya. Hal itu menunjukkan bahwa persoalan integrasi
Indonesia sejauh ini masih belum tuntas, perlu terus dilakukan pembinaa, walaupun harus
juga disadaribahwa integrasi nasional dalam arti sepenuhnya tidak mungkin terwujudkan,
dan konflik diantara sesama warga Negara tidak dapat dihilangkan sama sekali.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di kemukakan rumusan masalah sebagai
berikut:
LANDASAN TEORI
Menurut beberapa ahli bahwa integrasi memiliki pengertian yaitu sebagai berikut:
1. Howard Wriggins
Howard Wriggins (1996) menyebut ada lima pendekatan atau cara bagaimana
para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan yang selanjutny
adisebut sebagai faktor yang menentukan tungkat integrasi suatu negara adalah:
1) Adanya ancaman dari luar.
2) Gaya politik kepemimpinan.
3) Kekuatan lembaga-lembaga politik.
4) Ideologi nasional.
5) Kesempatan pembangunan ekonomi
2. Myron Weiner
Myron Weiner 1971 memberikan lima definisi mengenai integrasi seperti berikut
ini:
a. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
satuwilayah dan prosen pembentukan identitas nasional, membangun rasa kebangsaan
dengancara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit.
b. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat
diatasunit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial
budayamasyarakat tertentu.
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan
yangdiperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompokelit dan massa.
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang
diperlukandalam memelihara tata tertib sosial.
e. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima
demimencapai tujuan bersama.
Sejalan dengan definisi tersebut, Myron Weiner membedakan lima tipe
integrasi,yaitu integrasi nasional, integrasi wilayah, integrasi nilai, integrasi elit-massa, dan
integrasitingkah laku (tindakan integratif). Integrasi merupakan upaya menyatukan bangsa-
bangsayang berbeda dari suatu masyarakat menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh,
ataumemadukan masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu bangsa.
PEMBAHASAN
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi
berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan,mempersat
ukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran hinggamenjadi
satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nationyang
artinya bangsa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis
dan antropologis.
1. Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalamkesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2. Secara Antropologis
Intinya, arti dari integrasi nasional adalah proses penyatuan perbedaan dalam suatu
negara sehingga terjadi keselarasan secara nasional dalam suatu Negara.
Pluralitas bisa diartikan sifat dari sekumpulan kelompok nilai atau sub-kultur yang
diikat oleh suatu kekuatan nilai lebih tinggi yang memungkinkan masing-masing kelompok
dan subkultur itu menyatu di dalam suatu wadah kebersamaan. Sedangkan heterogenitas sifat
dari sekumpulan kelompok nilai atau sub-kultur yang berdiri sendiri tanpa diikat satu
kesatuan nilai yang lebih tinggi.
Indonesia lebih tepat disebut sebagai negara plural dari pada negara heterogen, karena
Indonesia, meskipun terdiri atas berbagai suku, etnik, bahasa, dan agama namun tetap
merupakan satu kesatuan budaya dan ideologis sebagaimana tercermin dalam motto
"Bhinneka Tunggal Ika", bercerai-berai tetapi tetap satu. Segenap warga bangsa Indonesia
bersepakat untuk menghimpunkan diri dalam satu wadah kesatuan yang disebut Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apa yang dikatakan sebagai ikatan primordial di sini adalah ikatan yang muncul dari
perasaan yang lahir dari apa yang ada dalam kehidupan sosial, yang sebagian besar berasal
dari hubungan keluarga, ikatan kesukuan tertentu, keanggotaan dalam keagamaan tertentu,
budaya, bahasa atau dialek tertentu, serta kebiasaan-kebiasaan tertentu, yang membawakan
ikatan yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat.
1. Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi
satukebudayaan yang baru, dimana dengan percampuran tersebut maka masing-masing
unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tamp
ak lagiidentitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika asimilasi ini menjadi
sebuah strategiintegrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya
denganmengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada didalam negara itu benar-benar
meleburmenjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau
budaya lokal.
2. Strategi Akulturasi
3. Strategi Pluralis
a. Perilaku inklusif.
Bila setiap warga negara memahami makna Bhinneka Tunggal Ika, meyakini
akan ketepatannya bagi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mau dan
mampu mengimplementasikan secara tepat dan benar, Negara Indonesia akan tetap
kokoh dan bersatu selamanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan yang paling kuat atau yang paling
besar tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat, akan tetapi negara menjamin
keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Dapat kita bayangkan apabila Negara kita tidak memiliki integritas nasional yang
berperan sebagai penyatu bangsa itu sendiri tentu saja membahayakan kesolidaritasan
Negara Indonesia, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
B. Saran
Sebagai warga Indonesia yang baik kita harus memiliki integritas. kita harus
bersama-sama menjaga integrasi nasional. Contoh kecilnya dengan menjaga lingkungan
sekolah dan ikut serta membantu menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA