2. Darmadipura, M.S., Iyad H.I., Manoppo, A. E., Marmowinoto, M., Ramli, M., Reksoprawiro,
S. Kepala dan Leher. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan
Wim de Jong. Jakarta, EGC, 2010: 479-80
Hasil Pembelajaran :
1. Faktor resiko Epistaksis
2. Manifestasi klinis Epistaksis
3. Diagnosis Epistaksis
4. Penatalaksanaan Epistaksis
Status Generalisata
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-)
- Telingga/Hidung/Mulut
1. Telingga
Bagian
Dextra Sinistra
Auricula
Bentuk normal, Bentuk normal
Auricula nyeri tarik (-) nyeri tarik (-)
nyeri tragus (-) nyeri tragus (-)
Bengkak (-) Bengkak (-)
Pre auricular nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
fistula (-) fistula (-)
Bengkak (-) Bengkak (-)
Retro auricular
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Bengkak (-) Bengkak (-),
Mastoid
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
3. Assesment :
Epistaksis adalah perdarahan akut dari rongga hidung, yang keluar melalui lubang
hidung ataupun ke belakang (nasopharing). Epistaksis merupakan suatu keluhan atau tanda,
bukan penyakit.Sumber perdarahan biasanya berasal dari bagian depan atau bagian belakang
hidung.
1. Epistaksis ringan biasanya berasal dari bagian anterior hidung, umumnya mudah diatasi
dan dapat berhenti sendiri.
2. Epistaksis berat berasal dari bagian posterior hidung yang dapat menimbulkan syok dan
anemia serta dapat menyebabkan terjadinya iskemia serebri, insufisiensi koroner dan
infark miokard yang kalau tidak cepat ditolong dapat berakhir dengan kematian.
Pemberian infus dan transfusi darah serta pemasangan tampon atau tindakan lainnya harus
cepat dilakukan. Disamping itu epistaksis juga dapat merupakan tanda adanya
pertumbuhan suatu tumor baik ganas maupun jinak. Ini juga memerlukan penatalaksanaan
yang rinci dan terarah untuk menegakkan diagnosis dan menentukan modalitas
pengobatan yang terbaik.
4. Plan :
Diagnosis
Diagnosis Epistaksis dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
Dari anamnesa yang didapatkan
- Perdarahan dari hidung
- Pasien merasakan pusing
- Perdarahan berlangsung aktif
Dari pemeriksaan fisik yang didapatkan
- Dijumpai perdarahan dari hidung
- Hipertensi urgensi yaitu 180/100 mmHg
Pengobatan
Rawat perawatan ruangan
IVFD RL 20 tpm
Drip Vit K 1 amp + Asam Tranexamat 1 amp + Adona 1 amp
Amlodipin 1x10 mg
Captopril 3x25 mg
Tampon Kassa dengan lidocain
Kompres es batu dileher
Kumur dengan air es
Pendidikan/ Edukasi
Epistaksis bukan merupakan suatu penyakit, melainkan sebagai gejala dari suatu kelainan.Untuk
itu dibutuhkan anamnesis yang ringkas dan tepat, dan pemeriksaan fisik bersamaan dengan
persiapan untuk menanggulangi epistaksis
Beberapa hal yang harus dikerjakan bila terjadi Epistaksis dirumah
1. Tetap tenang dan jangan panic
2. Buat posisi kepala lebih rendah agar dara tidak ada yang masuk ke saluran pernafasan
3. Kompres dengan air es dibagian leher belakang
4. Kumur kumur dengan mengunakan air es
5. Jika perdarahan tidak berhenti maka carilah pertolongan ke dokter