Anda di halaman 1dari 41

Keterbukaan

Pengertian Keadilan

Ciri-ciri
Keterbukaan keterbukaan
KETERBUKAAN dalam kehidupan
DAN KEADILAN berbangsa dan
bernegara Sikap
terbuka

Jaminan keadilan dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara
1. Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan

a. Pengertian Keterbukaan

Keterbukaan merupakan
perwujudan dari sikap
jujur, rendah hati, adil,
mau menerima Dalam Kamus Besar
pendapat, dan kritik dari Bahasa Indonesia,
orang lain. Keterbukaan adalah
hal terbuka, perasaan
toleransi dan hati-hati
serta merupakan
landasan untuk
berkomunikasi.
Lanjutan ………….
Plato, orang yang dikatakan adil adalah orang yang
mengendalikan diri & perasaannya dikendalikan oleh
akal. Keadilan dapat dibedakan :
⬜ Keadilan moral
⬜ Keadilan prosedural

Thomas Hobbes, keadilan adalah suatu perbuatan yang


didasarkan pada perjanjian yg telah disepakati.
Notonagoro, keadilan hukum “legalitas” adalah suatu
keadaan yang didasarkan pada ketentuan hukum yang
berlaku.
Panitia Ad-hoc MPRS 1966, Keadilan dibagi menjadi 2
(dua) bagian ; a) Keadilan idividual, dan b) Keadilan
sosial
2. Keterbukaan Dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara

Sikap keterbukaan sangat diperlukan dalam upaya


pelaksanaan pembangunan nasional untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak dan
bukan kesejahteraan sekelompok orang.

Pembangunan
Nasional

Asas Asas keseimbangan,


Adil Berkeadilan Keserasian, dan
dan Sosial Keselarasan dalam peri
Merata kehidupan
a. Ciri-ciri Keterbukaan

Sangat Sebagai prasyarat dalam


Diperlukan menciptakan pemerintahan
yang bersih & transparan.

Sikap
Keterbukaan
Sikap yang dibutuhkan
dalam harmonisasi
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Lanjutan ………….

Ciri-ciri keterbukaan :
• Transparan dlm proses maupun pelaksanaan kebijakan publik.
• Menjadi dasar/pedoman dalam dialog maupun berkomunikasi.
• Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya
maupun yang dilakukan orang lain.
• Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan
orang lain.
• Bersikap hati-hati dan selektif (check and recheck) dalam
menerima dan mengolah informasi dari manapun sumbernya.
• Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain.
• Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya.
• Menyadari tentang keberagaman dlm berbagai bidang kehidupan
• Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.
• Mau dan mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan.
b. Sikap Terbuka
Dalam kehidupan berbangsa,
Sikap diperlukan untuk menjaga keutuhan
bangsa, mempererat hubungan
Terbuka
toleransi serta menghindari konflik.

Dalam kehidupan bernegara, bagi


Suatu sikap pemerintah atau pejabat publik
berupa kesediaan diperlukan untuk meningkatkan
seseorang untuk kepercayaan rakyat agar mau
mau menerima berpartisipasi dalam pembangunan
terhadap hal-hal nasional.
yang berbeda
dengan kondisi Pejabat publik harus mampu
dirinya mewujudkan “Clean Government”
atau pemerintah yang bersih.
c. Jaminan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara

Dalam hukum, tuntutan keadilan memiliki dua arti :

Dalam Arti Formal Bahwa keadilan menuntut agar hukum berlaku,


secara umum. Semua orang dalam situasi yang
sama diperlakukan secara sama. Oleh karena
itu dihadapan hukum kedudukan orang adalah
sama. Inilah yang disebut dengan “kesamaan
kedudukan”.
Tuntutan
Keadilan
Bahwa hukum harus adil. Adil di sini adalah adil
yang dianggap oleh masyarakat. Jadi bukan
sekedar secara formal saja seperti apa yang
tertulis itu adil. Itulah sebabnya perlu adanya
Dalam Arti penyesuaian antara keputusan sidang dan
Material penilaian masyarakat, walaupun sidang
peradilan itu telah selesai.
Lanjutan ………….

1. Asas Kepastian hukum (principle of legal


security).
2. Asas Keseimbangan.
Asas Umum 3. Asas Kesamaan.
Penyelenggaraan 4. Asas Larangan Kesewenang-wenangan.
Pemerintahan
5. Asas larangan Penyalahgunaan wewenang
Negara
(detoumement de pouvoir).
6. Asas Bertindak Cermat.
7. Asas Perlakukan yang Jujur.
8. Asas meniadakan Akibat Suatu keputusan
yang Batal.
9. Asas Penyelenggaraan Kepentingan
Umum.
Pemerintah

Pemerintahan

Pengertian Kepemerintahan

PENYELENGGARAAN Aktor
PEMERINTAHAN
Kepemerintahan
Good
Governance

Dampak Pemerintahan Yang Tidak Transparan

Perilaku positif dan partisipasi dalam upaya


peningkatan sikap keterbukaan dan jaminan
keadilan
1. Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan
Yang Tidak Transparan
a. Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan

Pemerintah berarti lembaga atau orang yang


bertugas mengatur dan memajukan negara
dengan rakyatnya.

Pemerintahan adalah hal cara, hasil


kerja memerintah, mengatur negara
dengan rakyatnya.
Lanjutan ………….

Dalam arti organ, pemerintah dapat dibedakan baik dalam


arti luas maupun dalam arti sempit.

Adalah suatu pemerintah yang berdaulat


Dalam Arti Luas sebagai gabungan semua badan atau
lembaga kenegaraan yang berkuasa dan
memerintah di wilayah suatu negara,
meliputi badan eksekutif, legislatif dan
yudikatif.
Pemerintah
Adalah suatu pemerintah yang berdaulat
sebagai badan atau lembaga yang
mempunyai wewenang melaksanakan
kebijakan negara (eksekutif) yang terdiri
Dalam Arti dari presiden, wakil presiden, dan para
Sempit menteri (kabinet).
Lanjutan ………….

Hubungan Pemerintahan, swasta dan masyarakat yang secara


bersama-sama mewujudkan tujuan nasional secara kolaboratif

Government Governance

Pemerintah
Pemerintah

Swasta Masyarakat

Swasta Masyarakat
b. Karakteristik Pemerintahan

Kompleksitas
Karakteristik Masyarakat
Dinamika
Pemerintahan Modern
Keanekaragaman

Penyelenggaraan pemerintahan (governing) dapat


dipandang sebagai “intervensi perilaku politik dan
sosial yang berorientasi hasil.
Diarahkan untuk menciptakan pola interaksi yang
stabil atau dapat diprediksikan dalam suatu sistem
(sosial-politik), sesuai dengan harapan ataupun
tujuan dari para pelaku intervensi tersebut”.
c. Konsepsi Kepemerintahan (Governance)
Kepemerintahan atau governance, merupakan tindakan, fakta,
pola dari kegiatan atau penyelenggaraan pemerintahan.

Menurut Kooiman, kepeme- Dalam pandangan Pinto,


rintahan lebih merupakan : istilah “governance”
• Serangkaian proses mengandung arti :
interaksi sosial politik • Yaitu praktik
antara pemerintah dengan penye-lenggaraan
masyarakat dalam kekuasaan dan
berbagai bidang. kewenangan oleh
• Berkaitan dengan pemerintah dalam
kepenti-ngan masyarakat pengelolaan urusan
dan intervensi pemerintah pemerintahan secara
atas umum, dan
kepentingan-kepentingan pembangunan
tersebut. ekonomi khususnya.
d. Aktor Dalam Kepemerintahan

Merupakan komponen besar dalam maju


mundurnya pengelolaan negara

Negara dan Sektor


Pemerintahan Swasta
3 (tiga)
Aktor

Masyarakat Madani
Tugas Kelompok
1. Buat kelompok dengan beranggotakan
2 orang.
2. Ambil satu contoh kasus mengenai
Good Governance.
3. Dikumpulkan minggu depan berupa
hard file dan dipresentasikan.
e. Kepemerintahan Yang Baik

Wujud Kepemerintahan
yang baik, adalah :
▪ Penyelenggaraan
Kepemerintahan yang baik
pemerintahan negara berorientasi pada 2 hal :
yang solid,
▪ Orientasi ideal negara yg
bertanggungjawab,
serta efisien dan diarahkan pd pencapaian
efektif. tujuan nasional.
▪ Mensinergiskan ▪ Pemerintahan yg berfungsi
interaksi yang secara ideal, yaitu secara
konstruktif diantara
efektif dan efisien
domain-domain negara,
sektor swasta dan melakukan upaya
masyarakat (society). pencapaian tujuan
nasional.
Lanjutan ………….

Beberapa pandangan tentang wujud kepemerintahan


yang baik :
▪ World Bank (2000), yaitu suatu penyelenggaraan manajemen
pemerintahan yang solid dan bertang-gungjawab yang
sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghidaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan
korupsi, baik secara politik maupun administratif,
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and
political framework bagi tumbuhnya aktivitas swasta.
▪ UNDP, yaitu suatu hubungan yg sinergis & konstruktif di
antara negara, sektor swasta & masyarakat.
Karakteristik pelaksanaan good
governance menurut UNDP:
1. Participation (Partisipasi)
Mengajak semua penduduk untuk menggunakan haknya
untuk mengekspresikan opini mereka dalam proses
pembuatan keputusan yang berhubungan dengan
kepentingan umum, baik secara langsung atau tidak
langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat
menyalurkan inspirasinya. Partisipasi tersebut dibangun atas
dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta
berpartisipasi secara konstruktif.

2. Rule of Law (Kerangka Hukum)


Melakukan penegakan hukum yang adil bagi semua pihak
tanpa kecuali dengan menjunjung hak asasi manusia dengan
memperhatikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
3. Transparency (Transparansi)
Transparansi dibangun di atas dasar kebebasan memperoleh
informasi. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik
secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan.
Dengan kata lain, transparansi membangun kepercayaan antara
pemerintah an masyarakat melalui penyediaan informasi yang
mudah diakses untuk mendapatkan informasi yang akurat dan
tepat.

4. Equality (Kesetaraan)
Menyediakan kesempatan yang sama untuk semua anggota
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
keadilan.

5. Responsiveness (Daya Tanggap)


Meningkatkan sensitivitas administrasi pemerintah untuk
menangkap dan menanggapi aspirasi masyarakat.
6. Strategic Vision (Wawasan ke Depan)
Membangun wilayah berdasarkan visi dan strategi yang jelas
dengan partisipasi penduduk dalam semua proses
pembangunan sehingga masyarakat memiliki rasa
kepemilikan dan tanggung jawab terhadap kemajuan
daerahnya.

7. Accountability (Akuntabilitas)
Pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang
dilakukan.

8. Supervision (Pengawasan)
Peningkatan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dengan mengusahakan
keterlibatan swasta dan masyarakat luas.
9. Efficiency and Effectiveness (Efektif dan Efisien)
Menjamin adanya pelayanan publik yang memuaskan dengan
menggunakan sumber daya yang ada secara optimal dan
dapat dipertanggungjawabkan.

10. Professionalism (Profesionalisme)


Meningkatkan kapasitas dan moral pihak administrasi
pemerintah sehingga mereka dapapt menyediakan
pelayanan yang mudah, cepat, akurat, dan terjangkau.

11. Consensus Orientation (Berorientasi pada Konsensus)


Segala keputusan yang diambil berorientasi pada kepentingan
masyarakat yang lebih luas.
KETERLIBATAN STAKEHOLDER GOOD
GOVERNANCE

Tiga stakeholder (parapihak yang memiliki kepentingan dan pengaruh)


utama dalam governance:
⬜ State (negara atau pemerintah), berfungsi menciptakan
lingkungan politik dan hukum yang kondusif;
⬜ Private sector ( sektor swasta atau dunia usaha), menciptakan
pekerjaan dan pendapatan;
⬜ Society (masyarakat), berperan dalam membangun interaksi sosial,
ekonomi, dan politik, termasuk mengajak kelompok-kelompok
masyarakat untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial,
dan politik.
⬜ Dibutuhkan partnership di antara
stakeholder. Partnership adalah hubungan
kerjasama atas dasar kepercayaan,
kesetaraan, dan kemandirian untuk
mencapai tujuan bersama.
⬜ Stakeholder yang juga berperan strategis
dalam komponen civil society adalah media
massa. Peran utamanya adalah mendorong
transparansi sekaligus dapat dimanfaatkan
sebagai corong kepentingan stakeholder lain.
Lanjutan ………….
▪ Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000, yaitu
ke-pemerintahan yang mengembangkan dan
mene-rapkan prinsip-prinsip profesionalitas,
akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima,
demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum
dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
▪ Modul Sosialisasi AKIP (LAN & BPKP 2000),
merupa-kan proses penyelenggaraan kekuasaan
negara dalam melaksanakan penyediaan public
goods and services. Good governance yang efektif,
menuntut adanya “alignment” (koordinasi) yang
baik dan integritas, profesionalisme serta etos kerja
dan moral yang tinggi.
Lanjutan ………….

Dari sisi pemerintah (government), good governance


dapat dilihat melalui aspek-aspek :
• Hukum/Kebijakan, mrp aspek yang ditunjukan pada
perlindungan kebebasan.
• Adminisrative competense and transparency, yaitu
kemampuan membuat perencanaan dan
melakukan implementasi.
• Desentralisasi, yaitu desentralisasi regional dan
dekonstrasi di dalam departemen.
• Penciptaan pasar yang kompetitif, yaitu
penyempur-naan mekanisme pasar peningkatan
peran pengu-saha kecil dan segmen lain dalam
sektor swasta.
f. Dampak Kepemerintahan Yang Tidak Transparan

Faktor Penyebab Terjadinya


Pemerintah Penyelenggaraan Pemerintah
diselenggarakan Yang Tidak Transparan
dalam rangka
pencapaian ▪ Sistem politik yang tertutup,
kesejahteraan ▪ Sumber daya manusianya
bersama bagi bersifat feodal, opportunis “aji
warga mumpung”
masyarakat. ▪ Pendekatan “ingin dilayani” sbg
aparatur pemerintah.
Lanjutan ………….

Faktor lain penyebab terjadinya pemerintahan yang


tidak transparan

No Faktor-Faktor Uraian / Keterangan


1. Pengaruh ▪ Ingin mempertahankan kekuasaanya.
Kekuasaan ▪ Peralihan kekuasaan yang sering menimbulkan
konflik,
▪ Mengabaikan proses demokratisasi,
▪ Bersifat sentralistis,
▪ Penyelahgunaan kekuasaan.
2. Moralitas ▪ Terabaikannya nilai-niai agama dan nilai-nilai
luhur budaya bangsa sebagai sumber etika.
▪ Melakukan perbuatan tercela : berupa
ketidakadilan, pelanggaran hukum, dan
pelanggaran hak asasi manusia.
Lanjutan ………….

3. Sosial-Ekono ▪ Sering terjadinya konflik sosial sebagai


mi konsekuensi keberagaman suku, agama, ras dan
antar golongan yang tidak dikelola dengan baik
dan adil.
▪ Perilaku ekonomi yang sarat dengan praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta berpihak
pada sekelompok pengusaha besar.
4. Politik dan ▪ Sistem politik yang otoriter sehingga para
Hukum pemimpinya tidak mampu lagi menyerap aspirasi
dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.
▪ Hukum telah menjadi alat kekuasaan sehingga
pelaksanaannya banyak bertentangan dengan
prinsip keadilan, termasuk masalah hak warga
negara dihadapan hukum.
Lanjutan ………….

Akibat dari Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Tidak


Transparan
1. Rendahnya atau bahkan tidak adanya kepercayaan warga
negara terhadap pemerintah.
2. Rendahnya partisipasi warga negara terhadap
kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah.
3. Sikap Apatis warga negara dalam mengambil inisiatif dan
peran yang berkaitan dengan kebijakan publik.
4. Jika rezim yang berkuasa sangat kuat dan lemahnya fungsi
legislatif, maka KKN merajalela dan menjadi budaya yang
mendarah daging (nilai dominan).
5. Krisis moral dan akhlak yang berdampak pada
ketidakadilan, pelanggaran hukum dan hak asasi manusia.
Lanjutan ………….

Beberapa indikator tentang penyelenggaraan


pemerintahan yang tidak transparan beserta
akibat-akibatnya.
No Karakteristi Indikator Penyelenggaraan Keterangan /
k Akibat
1. Partisipasi o Warga masyarakat dibatasi/ Warga masyarakat
tidak memiliki hak suara. dan pers
o Informasi sefihak (top down) cenderung pasif,
dan lebih bersifat instruktif. tidak ada kritik
o Lembaga perwakilan tidak (unjuk rasa), tidak
bebas berpolitik. berdaya dan
o Kebebasan berpendapat dan terkekang dengan
pers sangat dibatasi. berbagai aturan
dan doktrin.
2. Aturan o Hukum lebih berpihak kepada Penguasa menjadi
Hukum penguasa. otoriter, posisi
o Penegakkan hukum tidak adil. tawar masyarakat
o Hak-hak Asasi Manusia lemah, masyarakat
terabaikan. banyak ketakutan
Lanjutan ………….

3. Transparan ▪ Informasi yang diperoleh satu Pemerintah sangat


arah, yaitu hanya dari tertutup dan
pemerintah. masyarakat tidak
▪ Masyarakat sangat dibatasi banyak tahu apa
dalam memperoleh informasi. yang terjadi pada
▪ Sulit bagi masyarakat untuk negaranya.
mengevaluasi pemerintahan.
4. Daya ▪ Proses pelayanan sentralistik. Layanan kepada
Tanggap ▪ Banyak pejabat memposisikan masyarakat sarat
diri sebagai penguasa. dengan korupsi,
▪ Layanan kepada masyarakat kolusi dan
diskriminatif dan konvensional nepotisme.
5. Berorienta ▪ Pemerintah banyak bertindak Pemerintah
si sebagai alat kekuasaan negara. cenderung otoriter
Konsensus ▪ Lebih banyak bersifat komando karena menu-tup
dan instruksi dan segala bentuk jalan bagi
prosedur lebih bersifat dilaksa-nakannya
formalitas. konsensus dan
▪ Tidak ada peluang untuk musyawarah.
mengadakan musyawarah.
Lanjutan ………….

6. Berkeadila ▪ Adanya diskriminasi gender, Arogansi kekuasaan


n ▪ Menutup peluang bagi sangat dominan
dibentuknya LSM dalam menentukan
▪ Banyak peraturan yang masih penye-lenggaraan
berpihak pada gender tertentu. pem.
7. Efektivitas ▪ Manajemen penyelenggaraan Negara cenderung
dan negara terpusat (top down). salah urus dalam
Efisiensi ▪ Banyak acara-acara seremonial. mengelola SDA dan
▪ Pemanfaatan SDA dan SDM sumber daya
tidak berdasarkan kebutuhan. manusianya
8. Akuntabi-lit ▪ Pengambil keputusan didominasi Dominannya
as oleh pemerintah. pemerintah dalam
▪ Swasta dan masyarakat memiliki semua lini
peran yang sangat kecil. kehidupan.
▪ Pemerintah memonopoli
berbagai alat produksi strategis.
▪ Masyarakat dan pers tidak diberi
ruang menilai pemerintahan.
Lanjutan ………….

9. Bervisi ▪ Pemerintah lebih puas dengan Banyaknya


Strategis kemapanan yang telah dicapai. penguasa yang pro
▪ Sulit menerima perubahan mslh status quo dan
politik, hukum dan ekonomi. kemapanan
▪ Kurang mau memahami sehingga tidak
aspek-aspek kultural, historis memperdulikan
dan kompleksitas terjadinya
masyarakatnya. perubahan.
▪ Penyelenggaraan pemerintahan
statis dan tidak memiliki
jangkauan jangka panjang.
10. Saling ▪ Penguasa mengabaikan peran Para pejabat
Keterkaita swasta atau masyarakat. peme-rintah sering
n ▪ Pemerintah merasa yang paling dianggap lebih tahu
benar dan paling pintar. dalam segala hal,
▪ Masukan atau kritik dianggap sehingga
provokator anti stabilitas. masyara-kat tidak
▪ Swasta dan masyarakat tidak tidak punya
diberi kesempatan bersinergi. keinginan untuk
bersinergi.
2. Sikap Keterbukaan dan Keadilan dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

a. Perilaku Positif

1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotong royongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara
hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang
memerlukan.
4. Suka bekerja keras.
5. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk
mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Lanjutan ……………….

Disamping perilaku tersebut diatas, dalam rangka


jaminan keadilan perlu di timbulkan;
a. Kesadaran akan adanya hak yang sama bagi
setiap warga negara Indonesia.
b. Kesadaran akan adanya kewajiban yang sama
bagi setiap warga negara Indonesia.
c. Kesadaran akan hak dan kewajiban untuk
menciptakan dan tercapainya kesejahteraan dan
kemakmuran yang merata.
Lanjutan ………….

b. Partisipasi dan Upaya


Bentuk partisipasi warga negara tersebut antara lain :
Pengawasan terhadap aparatur negara :
1. Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dilakukan secara tertib
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pelaksanaan pembangunan dilakukan sesuai dengan rencana
dan program pemerintah dengan sasaran yang ditetapkan.
3. Hasil-hasil pembangunan dapat menjadi umpan balik berupa
pendapat, kesimpulan, dan saran terhadap kebijaksanaan,
perencanaan, pembinaan, dan pembangunan.
4. Sejauh mungkin mencegah terjadinya pemborosan, kebocoran,
dan penyimpangan dalam penggunaan wewenang, tenaga, uang,
dan serta perlengkapan milik negara.
Lanjutan ……………….

Peran Masyarakat Dalam Upaya Memberantas Korupsi


1. Berusaha memahami berbagai aturan yg diterapkan
pemerintah.
2. Mengikuti prosedur/mekanisme sesuai aturan yang berlaku.
3. Jika terdapat kejanggalan dalam penerapan aturan, tanyakan
dengan baik dan sopan kepada pejabat atau instansi yang
berwenang.
4. Bersedia melaporkan atau menginformasikan pelaku korupsi
kepada lembaga berwenang (Kejaksaan, Kepolisian & KPK).
5. Mau menjadi bagian anggota masyarakat yang memberi
keteladanan.
6. Melakukan kampanye preventif melalui jalur-jalur pendidikan
formal maupun non-formal.

Anda mungkin juga menyukai