Anda di halaman 1dari 16

A.

TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa dapat


mengidentifikasikan sifat fisik dan kimia dari berdasarkan
reaksi - reaksi yang dapat terjadi pada senyawa hidrokarbon.

B. DASAR TEORI
Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang
molekulnya terdiri dari atom C dan H. Berdasarkan macam
ikatan antar atom karbon dan sifatnya, hidrokarbon senyawa
dapat di diklasifikasi sebagai berikut :

Hidrokarbon

alifatik siklik
(rantai terbuka) ( rantai tertutup)

alifatik tak
alifatik jenuh alisiklik aromatic
jenuh

alkana alkena alkuna sikloalkana benzena

Hidrokarbon dibagi menjadi hidrokarbon jenuh


(mengandung ikatan tunggal) dan hidrokarbon tak jenuh
(mengandung ikatan rangkap dan rangkap tiga).
Sifat umum senyawa hidrokarbon adalah :
 Tidak larut dalam air
 Pembakaran sempurnanya menghasilkan karbon
dioksida dan air.
Alkena dan alkuna merupakan hidrogen tak jenuh.
Hidrokarbon dengan satu atau lebih ikatan rangkap dua
disebut dengan alkena.
 Rantai terbuka alkena memiliki rumus umum
C2H2n.
Hidrokarbon dengan satu atau lebih ikatan rangkap tiga
disebut dengan alkuna.
 Rantai terbuka alkuna memiliki rumus CnH2n-2.

a. Reaksi dengan bromin


Hidrokarbon tidak jenuh bereaksi secara cepat
dengan bromin dalam larutan karbon tetraklorida atau
sikloheksana. Reaksi berupa adisi bromin pada ikatan
rangkap karbon. Alkena (bukan alkana atau hidrokarbon
aromatik) bereaksi dengan Br2 menghasilkan alkil bromida
yang sesuai. Warna kuning atau orange Br2 akan hilang
apabila Br2 bereaksi dengan alkena, hasil reaksi
bromoalkana biasanya jernih tak berwarna.
b. Reaksi dengan Asam Sulfat Pekat (H2SO4 p)
Alkena bereaksi dengan H2SO4 pekat melalui adisi
menghasilkan asam alkil sulfonat yang larut dalam H2SO4.
Hidrokarbon jenuh tidak reaktif (reaksi adisi tidak mungkin
terjadi); alkuna beraksi secara lambat dan membutuhkan
katalis (HgSO4); senyawa aromatik juga tidak reaktif karena
reaksi adisi sukar terjadi.
c. Reaksi dengan kalium permanganat (KMnO4)
Kalium permanganat merupakan agen pengokidasi
yang dapat bereaksi dengan hidrokarbon tak jenuh, tetapi
tidak bereaksi dengan alkana atau hidrokarbon aromatik,
Larutan KmnO4 encer berwarna ungu tua,tidak akan berubah
apabila tidak terjadi reaksi. Endapan coklat MnO2 terbentuk
apabila KMnO4 bereaksi dengan hidrokarbon tak jenuh.
C. ALAT DAN BAHAN

NO NAMA ALAT DAN BAHAN JUMLAH


1. Tabung reaksi 8 buah

2. Rak tabung reaksi 1 buah

3. Pipet tetes 1 buah

4. Kaki tiga 1 buah


5. Kassa abses 1 buah

6. Pembakar spirtus 1 buah

7. Penjepit tabung 1 buah

8. Batang pengaduk 1 buah

9. Cawan penguap 1 buah

10. Korek api 1 buah

11. n-Heptana 5 ml

12. Aquades Secukupnya

13. Sikloheksena 5 ml

14. H2SO4 pekat Secukupnya

15. I-butanol 5 mL

16. Lakmus biru 1 lembar


D. PROSEDUR PRAKTIKUM

a. Kelarutan Hidrokarbon

1.siapkan 2 tabung reaksi berbeda, tiap tabung


masukkan 0,5 ml
(10 tetes) n-Heptana dan sikloheksana,
masing-masing tabung dikasih label.
2. masukkan 5 ml pelarut air masing- masing
tabung reaksi untuk menguji kelarutannya.
Catatlah hasil pengamatan anda

3. masukkan 5 ml pelarut alkohol (I- butanol)


dalam tabung reaksi untuk menguji
kelarutannya. catatlah hasil pengamatan anda

b. Flammabillity Hidrokarbon
1. siapkan dua kaca gelas,
tiap kaca gelas teteskan 3 tetes satu jenis
sampel senyawa hidrokarbon
(n-heptana dan sikloheksana)

2. nyalakanlah senyawa hidrokarbon tersebut


dengan menggunakkan korek, amati tipe dan
warna nyalanya dan jumlah residu yang
tertinggal

3. ulangi langkah diatas untuk sampel


hidroarbon lainnya
c. Reaksi dengan Bromin (Br2)

1. masukkan 1 ml bromin dalam karbon


tetraklorida dalam tabung reaksi kecil

2. tambahkan 10-20 tetes dari sampel


hidrokarbon,perhatikan perubahan
warnanya

bila masih tidak terdapat perubahan


warna, panaskan larutan tersebut dalam
penangas air selama 15-20 menit

4. untuk mengetes terdapatnya kandungan hidrogen


bromida, letakkan kertas lakmus biru lembab dimulut
tabung reaksi

5. ulangi percobaan dengan sampel hidrokarbon lainnya


d. Reaksi dengan asam sulfat pekat (H2SO4 p)

1. masukkan kedalam masing-masing


tabung reaksi 5 tetes sampel hidrokarbon
(n-heptana dan sikloheksana)

Tambahkan 3 tetes H2SO4 pekat pada


tabung.

pegang tabung dan rasakan apakah terjadi


perubahan suhu

amati apakah larutan menjadi homogen


dan bercampur atau terjadi perubahan
warna

E. DATA HASIL PENGAMATAN

No. Tabung Perlakuan Perubahan

Sebelum Setelah

1. Pb(NO)3 + HCl Disaring Larutan tidak Larutan tidak


2N Dicuci dengan berwarna berwarna
aquades Endapan
Dipanaskan putih
Dan di saring lagi
Ambil filtratnya bagi
ke 3 tabung reaksi
dengan pereaksi yang
berbeda
PbCl + K2CrO4 Larutan Larutan
benin kuning
PbCl + H2SO4 Larutan Larutan
bening bening
PbCl + KI Larutan Larutan
bening kuning susu
Ada endapan
2. AgNO3 + HCl 2 Disaring Larutan Larutan putih
N Dicuci dengan bening endpan putih
aquades
Dipanaskan
Dan di saring lagi
Ambil filtratnya bagi
ke 2 tabung reaksi
dengan pereaksi yang
berbeda
AgCl + KI Larutan Larutan
bening kuning muda
AgCl + HNO3 2 Larutan Larutan
N bening bening
1. HgCl2 + HCl 2 N Larutan Larutan
bening tidak bening tidak
berwarna berwarna

F. PEMBAHASAN

Sampel yang diduga mengandung Pb2+, Hg22+, dan


Ag+.
Mula-mula sampel yang diduga mengandung kation-kation
golongan I. Sampel sebanyak 5 ml didalam tabung reaksi
kemudian ditambah HCl 2 N tetes demi tetes sampai terbentuk
endapan. sampel berhenti membentuk endapan
menandakan bahwa semua kation
dalamsampel telah mengendap sebagai garam
kloridanya. Mula-mula larutan berwarna putih
susu, lalu membentuk endapan berwarna putih
yang diduga mengandung kation Pb2+ dan Ag+.
Kation golongan I akan membentuk klorida-
klorida yang tidak larut (dalam bentuk endapan).
Sesuai gambar yang disamping dengan reaksi : AgNO3 + HCl
→ AgCl + HNO3
saring larutan dengan kertas saring filtrat
disimpan untuk uji golongan berikutnya
Endapan yang diperoleh kemudian dicuci dengan
2 ml HCl 2M dan 2-3 tetes aquades masing-
masing sebanyak dua kali. Pada pencucian
pertama dengan HCl, larutan berwarna putih
karena ada sebagian endapan yang ikut dalam
HCl, namun pada pencucian kedua larutan tak
berwarna dan tidak ada endapan yang lolos. Pada
pencucian dengan menggunakan aquades baik pertama maupun
kedua, tidak ada endapan yang lolos sehingga larutan tidak
berwarna.
Endapan yang sudah dicuci dengan
HCl dan aquades kemudian dipindahkan
dari tabung reaksi ke dalam gelas kimia.
Larutan mula-mula berwarna putih,
namun setelah didiamkan beberapa saat
endapan turun ke dasar gelas kimia.
Larutan kemudian dididihkan, selama
pendidihan larutan semakin jernih dan
endapan yang terbentuk semakin banyak.
Setelah mendidih, larutan didiamkan selama 1 menit baru
disaring dengan kertas saring. Endapan
yang terbentuk berwarna putih dan
filtratnya tak berwarna.

Filtrat yang diperoleh dari pencucian


endapan dengan HCl dan aquades
kemudian diuji dengan KI 0,1 M dan
diperoleh larutan berwarna kuning muda. Dengan reaksi kimia
:
AgCl + KI → AgI + KCl
Perlakuan terhadap Pb(NO)3 sama
persis dengan AgNO3 yaitu disaring, dicuci,
dipanaskan, dan disaring lagi ambil filtratnya
. filtrat dibagi menjadi 3 tabung reaksi.

Tabung pertama diuji dengan peraksi


K2CrO4 dan diperoleh larutan berwarna
kuning.
Dengan reaksi kimia :
Pb(NO)3 +HCl 2 N → PbCl + HNO3
PbCl + K2CrO4 → PbCrO4 + KNO3

Tabung ke dua diuji dengan pereaksi H2SO4 semula larutan


bening tidak berwarna dan stelah ditambah pereaksi
pun larutan tidak beubah tetap larutan bening.
Dengan reaksi kimia :
Pb(NO)3 +HCl 2 N → PbCl + HNO3
PbCl + H2SO4 → Pb2SO4 + HCl
`

Tabung ke tiga diuji dengan pereaksi KI semula


larutan bening tidak berwarna dan setelah ditambah
pereaksi pun larutan kuning susu lama lama didiamkan ada
endapan kuning susu.
Dengan reaksi kimia :
Pb(NO)3 +HCl 2 N → PbCl + HNO3
PbCl + KI → PbI + KCl

Perlakuan terhadap HgCl2 penambahan HCl 2N


Perlahan tetes pertetes. Semula larutan tidak berwarna dan
setelah penambahan pereaksi HCl hasilnya sama tidak
berubah tetap larutan bening tidak berwarna. Sehingga
tidak dilanjutkan ke prosedur selanjutnya karena tidak
terbentuk endapan . tidak ada perubahan karena sampel
HgCl2 sendiri mengandung klorida dan pereaksinyapun
HCl 2 N sehingga netral.

G. KESIMPULAN
1. Pb2+ dapat direaksikan dengan K2CrO4 yang akan
membentuk PbCrO4 ( endapan kuning )
2. Ag+ dapat diidentifikasi dengan mereaksikannya
terhadap KI, sehingga terbentuk AgI ( endapan kuning
muda )
3. Perlakuan terhadap HgCl2 penambahan HCl 2N
Perlahan tetes pertetes. Semula larutan tidak berwarna
dan setelah penambahan pereaksi HCl hasilnya sama
tidak berubah tetap larutan bening tidak berwarna.
Sehingga tidak dilanjutkan ke prosedur selanjutnya
karena tidak terbentuk endapan . tidak ada perubahan
karena sampel HgCl2 sendiri mengandung klorida dan
pereaksinyapun HCl 2 N sehingga netral.

H. DAFTAR PUSTAKA
CH3
Ibnu, Sodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang: UM Press.
Nugroho, Rachmad. 2008. Diktat Analisis Kualitatif.
Malang: FMIPA UM
Nugroho, Rachmad. 2008. Teori Penunjang Analisis
Kuantitatif. Malang: FMIPA UM
Vogel. 1990. Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif
Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Widarti, Hayuni Retno, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum
Dasar-Dasar Kimia Analitik. Malang: FMIPA UM.
I. PERTANYAAN POST LAB
1. Sebutkan sampel mana yang positif mengandung kation
Pb2+, Ag+, dan Hg+ ! jelaskan hasil bukti pengamatannya !
Jawab : hasil dari pengamatan semuanya positif
mengandung kation golongan 1 berikuthasil pengamatannya
No. Tabung Perlakuan Perubahan
Sebelum Setelah

3. Pb(NO)3 + HCl Disaring Larutan Larutan


2N Dicuci dengan tidak tidak
aquades berwarna berwarna
Dipanaskan Endapan
Dan di saring lagi putih
Ambil filtratnya bagi
ke 3 tabung reaksi
dengan pereaksi yang
berbeda
PbCl + K2CrO4 Larutan Larutan
benin kuning
PbCl + H2SO4 Larutan Larutan
bening bening
PbCl + KI Larutan Larutan
bening kuning susu
Ada
endapan
4. AgNO3 + HCl 2 Disaring Larutan Larutan
N Dicuci dengan bening putih endpan
aquades putih
Dipanaskan
Dan di saring lagi
Ambil filtratnya bagi
ke 2 tabung reaksi
dengan pereaksi yang
berbeda
AgCl + KI Larutan Larutan
bening kuning
muda
AgCl + HNO3 Larutan Larutan
2N bening bening
2. HgCl2 + HCl 2 Larutan Larutan
N bening tidak bening tidak
berwarna berwarna

Anda mungkin juga menyukai