Anda di halaman 1dari 2

Dear..

Kekasih hati..

Terima kasih telah memintaku menjadi teman istimewamu


Terima kasih telah memilihku menjadi teman hidupmu
Terima kasih telah menjadi imamku, sabar menghadapi makmumnya, siaga dalam ranah publik
dan domestik keluarga kita
Terima kasih telah menjadi ayah yang baik untuk putri kita

Ingatkah..
Saat pertama kali kita bertemu, kau memakai jaket putih tebal menanyakan obat untuk kulitmu

😍
yang mengering karena telah melakukan toring jauh bersama vespa hijaumu…
Saat pertama kali kau ajak aku bercanda, “si jeko” yang menyatukan..

😌
Saat pertama kali kita jalan bareng ditemani vespa hijau terbaikmu, Jaket baru ku akhirnya tak
pernah dipakai lagi gara-gara kecipratan air lumpur saat hujan..

😪
Saat pertama kali kau membelikan buku untukku, “si kuning” yang kau pinjam tapi tak pernah
dibaca..

😋
Saat pertama kali kau menginginkan keseriusan dalam hubungan kita, setting pecel lele pinggir
jalan..
Saat pertama kali kau meminta aku menemui orangtuamu, rasanya dag dig dur ser..
Saat pertama kali kau melamarku..memintaku dari orangtuaku..
Saat pertama kali kau mengucapkan akad dalam pernikahan kita..
Saat pertama kali mengimamiku dalam shalat..
Saat pertama kali ibuku begitu sedih dan terpuruk ketika kita akan mencoba hidup mandiri
berpisah rumah dengan ibuku, kau begitu sabar..
Saat pertama kali aku hamil..
Saat pertama kali kau menemaniku dalam perjuangan hidup dan mati untuk mengeluarkan si
kecil dari janinku, kau ikut menarik napas panjang untukku..
Saat pertama kali kau melihat putri kita hadir, mengadzani, menggendongnya..
Saat pertama kali kita sama-sama belajar menjadi ayah dan bunda terbaik untuk putri kita,
sampai sekarang..

Dari semua yang telah kita lalui bersama hingga detik ini, sungguh aku sangat bersyukur
kepada Allah SWT karena telah mempertemukan kita, menyatukan kita dalam bingkai
pernikahan dan semoga jodoh ini hingga syurgaNya kelak.. Aamiin ya Rabb.

Maafkan..
Aku yang selalu cepat marah tanpa kau mengerti sebabnya,
Aku yang kadang tak mengikuti aturanmu,
Aku yang kadang memaksakan kehendak sendiri,
Aku yang belum menjadi istri terbaikmu,
Aku yang masih belajar menjadi bunda untuk anak kita..
Semoga kita selalu sabar dalam menghadapi pasang surut emosi dalam kehidupan ini.
Semoga kita mampu mengemban amanah atas anak-anak kita kelak.
Semoga kita dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah.

😘😘
Izinkan aku untuk terus belajar menjadi perempuan profesional sayang..
Aku yang mencintaimu..

Anda mungkin juga menyukai