Dosen Pembimbing :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. Rama Adityano (20180210154)
2. Wulandari (20180210158)
3. Hari Prasetyo Adi (20180210168)
4. Syifa Fauziyah (20180210175)
5. Artona Firdaus Febrizky (20180210187)
6. Melly Tsania Ramadhan (20180210188)
7. Naufa Yafi Waladi (20180210204)
A. Latar Belakang
Jagung (Zea mays. L) adalah tanaman semusim (annual). Tanaman jagung
juga merupakan kebutuhan yang penting masyarakat. Tanaman jagung akan
tumbuh dengna optimal apabila faktor pendukung pertumbuhan tanaman baik.
Faktor pertumbuhan tanaman meliputi unsure hara dan kesuburan tanah. Unsure
hara adalah kebutuhan utama tanaman untuk menunjang pertumbuhannnya. Unsur
hara yang tersedia di dalam tanah harus tersuplai dengan optimal agar pertumbuhan
tanaman juga optimal.Unsur hara ini dapat berasal dari luar tanah maupun dari
dalam tanah itu sendiri yang tetntunya sudah melalui proses kimia terlebih dahulu.
Unsur hara dapat tersuplai dengan baik apabila kadar lengas dan kesuburan tanah
cocok untuk tanaman. Kadar lengas tanah adalah kandungan air yang terdapat
dalam tanah, tepatnya di ruang pori dalam padatan tanah. Keberadaan lengas
dipengaruhi oleh energy pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air,
keberadaan gravitasibumi,dan tekanan osmosis jika tanahdilakukan pemukan
dengan konsentrasi tinggi. Kadar lengas tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan
teangan lengas tanah.
B. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh kadar lengas dan macam media terhadap serapan
air dan unsur hara.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea S
Spesies : Zea mays L.
B. Kadar Lengas
Kadar lengas tanah adalah kandungan air yang terdapat dalam tanah,
tepatnya di ruang pori dalam padatan tanah. Apabila seluruh ruang pori tanah terisi
air, maka tanah dalam keadaan jenuh. Apabila kandungan air dalam tanah
berkurang, sebagian pori tanah terisi udara sehingga dapat dikatakan tanah dalam
kondisi tidak jenuh. Kadar lengas berperan dalam penentuan Nilai Perbandingan
Dispersi (NPD), kadar bahan organic, dan juga kadar kapur setara tanah.
Lengas tanah merupakan air yang terkandung dalam massa tanah.
Informasi status lengas menunjukkan kondisi tanah pada kapasitas lapang atau titik
layu permanen. Lengas tanah juga digunakan untuk menentukan kapan tanah harus
diberi air. Pemanfaatan prinsip kapasitas dalam pengukuran lengas tanah digunakan
sifat bahan dielektrum menentukan nilai kapasitas yang dipengaruhi oleh kadar
airnya.
Di dalam tanah, air berada dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika
tanah dalam keadaan jenuh air maka semua ruang pori dalam tanah akan terisi oleh
air. Dalam keadaan ini, jumlah air yang disimpan dalam tanah merupakan jumlah
air maksimum disebut kapasitas penyimpanan air maksimum. Selanjutnya, jika
tanah dibiarkan mengalami kekeringan maka sebagian ruang pori akan terisi udara
dan sebagian lainnya terisi air yang dinamakan tanah tidak jenuh (Islami dan
Utomo, 1995).
Apabila lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap maka terjadi
kekeringan. Titik layu adalah penurunan tingkat kelengasan tanah yang
menyebabkan tumbuhan memperlihatkan gejala layu. Kekeringan tanah sendiri
menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan kering. Cekaman air atau
kekeringan adalah suatu keadaan dimana kandungan air tanah paling sedikit
sehingga akar tanaman tidak mampu menghisapnya dan tanaman akan layu dan
mati (titik layu permanen). Cekaman kekeringan dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu :
1. Cekaman ringan : jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau kandungan
air nisbi menurun 8 - 10%.
2. Cekaman sedang : jika potensial air daun menurun 1,2 – 1,5 Mpa atau
kandungan air nisbi menurun 10 – 20%.
3. Cekaman berat : jika potensial air daun menurun >1,5 Mpa atau kandungan
air nisbi menurun > 20 %.
Apabila tanaman kehilangan lebih dari separuh air jaringannya dapat dikatakan
bahwa tanaman mengalami kekeringan.
Pertumbuhan dan hasil tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh cekaman
kekeringan, merupakan hasil integrasi dari semua pengaruh cekaman pada proses
fotosintesis, respirasi, metabolism pertumbuhan, dan reproduksi. Proses fisiologi
untuk mengetahui dampak kekeringan yang dapat diukur adalah tekanan turgor,
bukaan stomata, laju metabolism, kerusakan enzim, dan kerapatan akar.
Faktor yang mempengaruhi penurunan pertumbuhan secara langsung
adalah potensial osmotic atau tekanan turgor. Tekanan turgor sel tanaman akan
mempengaruhi aktivitas fisiologis antara lain pengembangan daun, bukaan stomata,
fotosintesis, dan pertumbuhan akar.
Kondisi pada tubuh tanaman terdapat hubungan yang erat antara absorbsi
dengan perkembangan akar. Untuk tanaman yang akarnya berkembang kuat terjadi
peningkatan absorbsi air dan relatif lebih toleran terhadap kekeringan. Banyak sifat-
sifat tanaman baik morfologi maupun fisiologi yang dapat digunakan sebagai dasar
penilaian sifat ketahanan terhadap kekeringan seperti pola kedalaman perakaran,
jumlah stomata, lebar stomata, penyesuaian osmosis, peningkatan elastisitas
dinding sel.
A. Air
Pengertian air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur
hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini
membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain.
Manfaat air bagi tumbuhan adalah untuk membantu proses fotosintesis yang
terjadi didalam daun, air merupakan komponen yang paling utama pada proses
fotosintesis tersebut. Pada proses fotosintesis air dibawa oleh akar untuk menuju ke
pada batang agar disampaikan pada daun. Oleh sebab itu, air dikatakan sebagai
sumber kehidupan manusia.
Air merupakan satu komponen yang sangat penting dan juga sangat
dibutuhkan bagi pertumbuhan hewan. Manfaat dan fungsi air bagi tumbuhan
sangatlah banyak, diantaranya adalah sebagai berikut :
Air sebagi salah satu senyawa dalam pembentukan protoplasma
Sebagai pelarut untuk proses masuknya mineral dari tanah ke tanaman
Untuk proses reaksi metabolic tumbuhan
Untuk rektan pada beberapa jumlah reaksi pada metabolism, contohnya
pada siklus asam trikarboksilat
Untuk bahan penghasil hydrogen dalam proses fotosintesis
Untuk menjaga turgiditas pada sel dan untuk menghasilkan tenaga
mekanik pada proses pembesaran suatu sel
Guna mengatur suatu mekanisme pergerakan membuka dan menutup
stomata pada tumbuhan
Untuk perpanjangan sel tumbuhan
Untuk membantu berlangsungnya respirasi
C. UNSUR HARA
Unsur hara yaitu suatu zat yang dapat memberi pengaruh terhadap
pertumbuhan dan juga perkembangan fisik pada tanaman. Unsur hara tak bisa
digantikan dengan unsur lainnya karena termasuk unsur esensial yang harus ada
dalam jumlah tertentu dengan takaran yang pas bagi masing-masing tanaman.
Unsur hara terdiri dari beberapa jenis unsur yang dapat diperoleh dari udara melalui
stomata dan juga lentisel pada tanaman dan bisa diperoleh dari tanah melalui akar.
Unsur hara secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yakni unsur hara
makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan ada pula unsur
hara mikro, yaitu unsur hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit. Berikut ini
pembagian beberapa unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, yaitu:
a. Unsur hara makro meliputiHidrogen, Nitrogen, Oksigen, Magnesium,
Kalium, Karbon, Fosfor, Belerang dan Kalsium.
b. Unsur hara mikro meliputiBesi, mangan, Tembaga, Boron, Seng dan
Klor.
Unsur hara memiliki pengaruh yang amat penting bagi tanaman khususnya
dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Berikut
ini manfaat dan pengaruh unsur hara terhadap tanaman, yaitu:
• Memperlancar proses fotosintesis.
• Membuat tanaman lebih cepat tumbuh dan berkembang dengan baik.
• Memaksimalkan pertumbuhan akar dan pemasakan buah, biji atau gabah pada
tanaman.
• Mengoptimalkan kualitas buah dan bunga yang dihasilkan tanaman dari segi
warna, rasa dan juga bobotnya.
Semua tanaman harus mampu memenuhi kebutuhan seluruh unsur hara
dalam jumlah yang tepat demi menyempurnakan pertumbuhan dan beberapa
manfaat tersebut demi perkembangan hidupnya. Sebab, unsur hara yang tidak
terpenuhi secara menyeluruh dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi terganggu sehingga proses pertumbuhan tak dapat berjalan
normal
III. WAKTU DAN TEMPAT
A. WAKTU
Praktikum tentang “Status Kadar Lengas Tanah Pengaruhnya terhadap Tingkat Serapan
Hara Tanaman” dilaksanakan pada bulan 20 Oktober 2019 sampai 24 November 2019.
B. TEMPAT
Praktikum tentang “Kajian Tingkat Lengas Pada Beberapa Komposisi Medium Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.)” dilaksanakan di Green House
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
A. ALAT
1. Polybag
2. Cetok
3. Timbangan
4. Botol Timbang
5. Timbangan Analitis
6. Oven
7. Desikator
8. Kain kasa
9. Kertas label
10. Alat tulis
11. Tali raffia
12. Penggaris
B. BAHAN
1. Jagung
2. Tanah
3. Air
4. Pupuk kandang
V. CARA KERJA
Tabel 1.1hasil pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun selama 30 hari
PARAMETER
Tinggi Tanaman Jumlah Daun
TANGGAL
No M1 M2 M 3 Rata-
M1 M2 M3
(cm) (cm) (cm) rata
1 24 Oktober 2019 18,9 26,5 32 25,7 1 1 1
2 27 Oktober 2019 24,7 35,3 40,8 33,6 2 3 2
3 30 Oktober 2019 29,1 40,5 47,9 39,7 4 4 4
4 2 November 2019 39,6 53,5 59,4 50,8 4 5 6
5 5 November 2019 60 55,5 78,9 64,8 5 5 7
6 8 November 2019 75,5 69,2 87,5 77,4 4 6 6
7 11 November 2019 95,6 81,4 92 89,7 4 5 8
8 14 November 2019 115 106 98 106,3 7 6 7
9 17 November 2019 130 117 100 115,7 8 7 6
10 20 November 2019 145,5 141,5 105,3 130,8 7 6 5
2 Tajuk 2,2 8,2 5,3 2,0 7,9 5,1 2,0 7,9 5,1
B. Perhitungan KLKL
C. Pembahasan
1. Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh kadar lengas terhadap penyerapan unsur hara tanaman. Berikut adalah data
hasil pengamatan tinggi tanaman jagung mulai dengan perlakukan kadar lengas 95%
dapat dilihat pada grafik 1.1 dibawah ini :
TINGGI TANAMAN
M1 M2 M3
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Dari hasil pengamatan selama 2 bulan pada perlakuan kadar lengas 95 % tinggi
tanaman menunjukan kenaikan yang konstan. Paling tinggi adalah pada hari terakhir
atau pada hari ke 30. Hal ini dikarenakan kebutuhan air tanaman semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan tanaman.
2. Jumlah Daun
Jumlah daun adalah parameter kedua yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh kadar lengas tanah terhadap penyerapan unsur hara terhadap tanaman.
Berikut adalah data pengamatan jumlah daun dengan perlakuan kadar lengas 95 %
pada hari terakhir M1 7, M2 6, dan M3 5.
3. Nisbih tajuk/akar
Nisbih tajuk akar adalah parameter ketiga yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
kadar lengas tanah terhadap penyerapan unsur hara terhadap tanaman. Berikut adalah data
pengamatan jumlah daun dengan perlakuan kadar lengas 95%. Penentuan nisbah tajuk/akar
ini berbaris pada bobot kering tajuk dan bobot kering akar tanaman.
BIOMASSA TANAMAN
BIOMASSA TANAMAN
M2
M1
Tajuk Akar
Tajuk Akar
5 10
0
0 U1 / M2 U2 / M2 U3 / M2
U1 / M1 U2 / M1 U3 / M1
Grafik 3. Biomassa tanaman M2
Grafik 2. Biomassa tanaman M1
BIOMASSA TANAMAN M3
Tajuk Akar
12
10
8
6
4
2
0
U1 / M3 U2 / M3 U3 / M3
Dari hasil pengamatan berat kering tanaman tajuk dan akar pada u2 dan u3
menunjukan data yang sama sehingga menunjukan berat yang telah konstan.
ketersedian air mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Menurunnya berat kering
tanaman dikarenakan ketersedian air yang lebih sedikit mengakibatkan penyerapan
hara dan air oleh tanaman menjadi sedikit. Berat kering akar paling tinggi adalah 10,5
g hal ini dikarenakan sebagian hasil fotosintesis digunkaan untuk pertumbuhan akar.
Pada perlakuan 95 % ini nisbih tajuk tanaman paling tinggi adalah 8,2, hal ini
menunjukan berat tajuk dan akar lebih berat akar, karena akar menyerap air lebih
banyak dan batang tidak melakukan proses fotosintesis sempurna.
VII. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tinggi tanaman adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh kadar lengas terhadap penyerapan unsur hara tanaman.
2. Jumlah daun adalah parameter kedua yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
kadar lengas tanah terhadap penyerapan unsure hara terhadap tanaman.
3. Nisbih tajuk akar adalah parameter ketiga yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh kadar lengas tanah terhadap penyerapan unsure hara terhadap tanaman.
4. Tanaman paling tinggi pada perlakuan kadar lengas 95 % adalah pada ulangan M1
yaitu 145,5 cm dan paling rendah pada ulangan M3 105,3 cm.
5. Jumlah daun paling banyak pada kadar lengas 95 % adalah ulangan M1 yaitu
sebanyak 7 daun.
6. Berat kering tanaman paling tinggi pada perlakuan 95% adalah M3 akar yaitu 10,5.
DAFTAR PUSTAKA
Berger, J. 1962. Maize Prodution and the Manuring of Maize. Printed in Switzherland.
Islami, T dan Utomo, W. H. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang Press.
Semarang. 245 Hlm.
Johnson LA. 1991. Corn: Production, Processing and atilitation. Di dalam Lorenzo KJ, Kulp
K, editor. Handboojk of Cereal Science and Technology. New York: Marcel Dekker
Inc.
Sembiring, S. 2007. Studi Karakteristik Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Hasil Three
Way Cross. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7682/1/09E00525.pdf.
Diakses tanggal 20 Desember 2016.
Singh, J. 1987. Field Manual of Maize Breeding Procedures. Indian Agricultural Research
Institute New Dehli, India.