Anda di halaman 1dari 1

KOTA CIREBON – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melaksanakan sosialisasi menjelang

penyelenggaraan pemilu serentak 2019.


Kegiatan kali ini, Jum’at (05/04/2019) digelar sosialisasi pendidikan pemilih dengan membahas
putusan mahkamah konstitusi RI nomor 20/PUU-XVII/2019 kepada anggota PPK se Kabupaten
Cirebon di Hotel Santika Cirebon,.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon DR. Sopidi, MA mengatakan bahwa
kegiatan ini merupakan kegiatan KPU RI, KPU Kabupaten Cirebon diminta untuk
mempersiapkan acara ini.
“kami baru mendapatkan informasinya mendadak, siang ini di hari yang sama ada kegiatan rapat
koordinasi pemutakhiran daftar pemilih.” kata Sopidi.
Adapun yang menjadi narasumber diantaranya Pimpinan Komisi II DPR RI, DR. Ir. H. E.
Herman Khaeron, M.Si dan Ketua KPU Kabupaten Cirebon, DR. Sopidi, M.A.
Disampaikan Sopidi saat diwawancarai, substansi sosialisasi ini tentang sosialisasi hasil putusan
MKRI terkait gugatan Perkumpulan Untuk Pemilu Dan Demokrasi (Perludam).
‘tadi disampaikan putusan MKRI nomor 20/PUU-XVII/2019, dari 5 gugatan, hanya 3 yang
dikabulkan gugatannya” papar Sopidi.

Dipaparkannya bahwa KPU RI sudah menindaklanjuti putusan MKRI tersebut, dengan


mengeluarkan edaran KPU RI nomor 577/PL.02.1-SD/01/KPU/III/2019. Dalam edaran itu
disampaikan hasil Judisial Review MKRI .
“3 gugatan yang diterima MKRI yaitu pemilih yang pindah TPS atau DPTb diperpanjang
waktunya dari 30 hari sebelum pelaksanaan menjadi 7 hari sebelum pelaksanaan pemilu dengan
keadaan tertentu yaitu keadaan tidak terduga karena sakit atau terimpa bencana, menjadi
terpidana, dan menjalankan tugas saat pemilihan. Daftar Pemilih Khusus boleh menggunakan
Surat Keterangan yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pemungutan dan
penghitungan diperpanjang 12 jam setelah hari pemungutan dan penghitungan suara” papar
Sopidi.

Ditemui juga Herman Khaeron setelah acara. Herman menyampaikan bahwa pemilu itu harus
legitimit, sesuai peraturan perundang-undangan.
“kita berharap pemilu tahun 2019 menjadi pemilihan umum yang legitimit. Jagang sampai
deligitimit terhadap regulasi” paparnya.
(Harun)

Anda mungkin juga menyukai