Anda di halaman 1dari 3

Fatimah Nurul Janah (18197025)

Anna fitriyana (18197087)

Reguler 3A

Mekanisme Kerja Hormon Insulin Pada Metabolisme Karbohidrat

A. Pengertian Insulin
Insulin merupakan hormone yang dihasilkan panceras tepatnya dihasilkan
oleh sel-sel beta pancreas. Hormon insulin bersama-sama dengan hormone glucagon
berperan dalam menjaga keseimbangan gula darah dengan cara ketja antagonis.
Insulin terdiri dari atas dua rantai polipeptida. Struktur insulin beberapa spesies
mamalia kini telah diketahui terdiri atas 21 residu asam amino pada rantai A dan 30
residu pada rantai B kedua rantai ini dihubungkan dengan oleh dau buah rantai
disulfidde (graner : 2003)

B. Fungsi insulin
Membantu glukosa dalam darah masuk ke dalam sel. Jika insulin sangat
sedikit atau tidak ada atau tidak berfungsi normal, mala glukosa tidak dapat masuk ke
dalam sel, akibatnya metabolisme glukosa akan terganggu.
Glukosa yang tidak dapat masuk ke dalam sel akan berada dalam konsentrasi tinggi di
dalam darah. Jika berlangsung lama dapat menyebabkan penyakit diabetes.

C. Mekanisme sekresi insulin


Sekresi insulin dimulai oleh rangasangan glukosa pada bagian luar sel pada
pancreas dan pulau langerhans. Setelah glukosa diserap dan masuk dalam sirkulasi
darah, gluksoa pada sirkulasi darah di bawa ke pancreas dan pulau langerhans oleh
GLUT 2 yang berada pada bagian luar sel beta panceras. Glukosa ini kemudian
dibawa masuk kedalam sel dan mengalami proses glikolisis serta fosforilasi
menghasilkan ATP.
Molekul ATP yang dibentuk diperlukan untuk mengaktifkan penutupan K
channel (K+) pada membrane sel. Penutupan tersebut mengakibatkan ion kalium tidak
dapat keluar dari sel mengakibatkan depolarisasi membrane sel yang berakibatnya
pada terbukannya channel kalsium (Ca2+). Sesudah terbukanya cannel kalsium , maka
akan melepaskan sinyal kepada vesikel eksositosis yang di dalamnya terkandung
insulin dan C-peptida dan melepaskan ke luar sel sebagai secret dari sel beta dan siap
digunakan.
Proses pelepasan signal yang berasal dari kalsium direspon oleh vesikel
insulin yang sebelumnya telah diproduksi di retculum endoplasma. Jadi proses
penangkapan sihnla kalsium bersamaan dengan terselesaikannya proses sintesis
insulin reticulum endoplasma. Ketika penyampaian signal kalsium sampai tetapi
belum terselesaikan sepenuhnya sintesis insulin maka jumlah insulin yang di
sekresikan dapat saja berkurang yang memicu pada gejala diabetes melitus II

D. Mekanisme insulin terhadap glukosa


Dalam mengatur kadar gula dalam darah, sekurang-kurangnya terdapat tiga tahap
yang berfungsi mempertahankan kadar gula dalam darah, yakni peninkatan difisi
glukosa, peningkatan aktivitas enzin dan menghambat kerja cAMP.
1. Peningkatan difusi glukosa
Setelah glukosa diserap melalui vili usus halus, glukosa akan dibawa oleh
glukosa transporter (GLUT) dan masuk dalam sirkulasi darah. Glukosa transporter
meruapakan suatu kendaraan khusus yang berfungsi untuk mengangkut glukosa.
Terdapat beberapa glukosa transporter (GLUT), yakni GLUT1, GLUT2, GLUT3,
GLUT4 serta GLUT5. GLUT1 tersapat pada sel otak, ginjal, kolon dan eritrosit.
GLUT2 tardapat pada sel hati, pancreas, usus halus dan ginjal. GLUT3 pada sel
otak, ginjal dan plasenta. GLUT4 pada jaringan adiposa, otot jantung dan otot
skelet. GLUT5 terdapat pada usus halus dan bertanggung jawab pada proses
pengangkutan adiposa dari usus halus ke dalam sirkulasi darah.
Panceras akan bereaksi dengan mensintesis insulin sesudah setelah kadar
glukosa dalam sirkulasi darah telah mencapai ambang (80-100 mg/dl). Insulin
yang terbentuk akan memicu peningkatan jumlah protein pembawa GLUT4.
Segera setelah insulin terbentuk, insulin akan melepaska sinyal transmisi yang
akan meningkatkan protein pembawa (GLUT4) untuk mendekati sisi aktif
membran plasma pada intrasel dan glukosa menuju sisi aktif pada membrane
plasma pada ekstrasel.

2. Peningkatan Aktivitas enzim


Pada membrane plasma terdapa reseptor alfa .
Kedua reseptor ini merupakan reseptoro yang berada pada transmembran.
Reseptor alfa berada pada sebelah luar membrane sel (intrasel) yang berfungsi
untuk mengikat insulin. Sedangkan reseptor beta berada pada sebelah dalam
membrane sel (ekstasel) yang berfungsi untuk transduksi sinyal. Segera setelah
insulin disekresikan, insulin akan berikatan dengan reseptor alfa dan
mengakibatkan autofosforilasi pada reseptor beta dan mengakibatkan reseptot beta
akan menempel pada gerbang tempat masuknnya glukosa dan akibatnya gerbang
akan terbuka dan glukosa dapat masuk ke dalam sel.
Dalam keadaan kadar insulin yang tinggi, terjadi penumpukan glukosa 6-fosfat
yang diakibatkan karena banyaknya glukosa yang masuk dan dimetabolisme
sedangkan pengeluaran sedikit sehingga memicu diabetes melitus II, dimana
terjadinya penumpukkan glukosa 6-fosfat dan rusaknya reseptor ataupun
kurangnya reseptor alfa yang berikan dengan insulin (Rizmahardian : 2011)

3. Menghambat kerja cAMP


Kerja insulin dalam mengangkut glukosa memliki peranan ganda. Pada satu
sisi, insulin membentuk cAMP yang mempunyai sifat yang berlawanan dengan
kerja insulin, dalam arti kata menghambat secara langsung proses glikolisi dan
glikogenesis. Selain memproduksi cAMP, insulin juga merangsang produksi
fosfodiesterase-cAMP yang merupakan enzim yang berfungsi dalam inhibisi kerja
c-AMP.

Anda mungkin juga menyukai