Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN
Edupreneur adalah sebuah praktik wirausaha dalam pendidikan. Dari
namanya saja dapat kita lihat yaitu education dan entrepreneur, yang mana orang
yang terlibat dalam praktik wirausaha ini di jalankan oleh orang yang memiliki
hubungan dalam sebuah pendidikan, Baik itu seorang tenaga pendidik maupun
orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.

Pada zaman sekarang apabila kita hanya mengandalkan satu pekerjaan untuk
mencukupi kebutuhan hidup hal itu dirasa kurang bagi beberapa orang. Maka dari
itu untuk menghadapi kebutuhan hidup pada zaman sekarang kita juga memerlukan
pendapatan tambahan, contohnya kita bisa saja melakukan sebuah usaha. Bagi
orang yang telah memiliki pekerjaan saja dirasa masih kurang apalagi orang yang
masih belum memiliki pekerjaan, maka diperlukan suatu jalan lain yang mana tidak
melulu mencari pekerjaan mungkin saja kita dapat membuat sebuah lapangan
pekerjaan.

Adapun bagi seorang pendidik tidak hanya dibatasi untuk mengajar saja,
pendidik tersebut bebas untuk mengembangkan skill yang dimilikinya. Dapat kita
lihat segala sesuatunya dirasa berjalan sangat cepat sekarang, ada pula pergeseran-
pergesaran yang dialami pada saat terjun langsung ke lapangan yang mana berbeda
saat kita masih menuntut ilmu. Untuk mengimbangi hal tersebut kita dapat
mengembangkan skill yang kita punya atau bisa juga mempelajari sesuatu yang
baru sehingga kita tidak tertinggal oleh zaman.

Untuk seorang mahasiswa edupreneur dirasa sangat penting karena dapat


mempersiapkan mahasiswa itu sendiri dalam menghadapi bagaimana nanti saat
terjun langsung ke lapangan. Adanya edupreneur juga dapat mengembangkan
karakter ataupun skill yang kita miliki. Sehingga apabila kita terjun langsung
kelapangan nanti kita telah terbiasa. Edupreneur juga dapat dijadikan sebagai
wadah untuk kita memanfaatkan skill yang kita miliki sehingga kita bisa lebih
mengembangkannya lagi dibanding sebelumnya, karena pada saat kita melakukan
sebuah wirausaha mau tidak mau kita harus berpikir lebih kreatif lagi dibanding
sebelumnya untuk dapat menyeimbangi kemajuan yang ada.

Kreatifitas sangatlah berkaitan erat dengan orang yang berhubungan dalam


bidang kewirausahaan. Sehingga kewirausahaan ini sendiri erat kaitannya dengan
ekonomi kreatif. Ekenomi kreatif sendiri merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang
mengandalkan ide dan kreatifitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset utama
dalam kegiatan ekonominya. Untuk pelaksanaan produksi tidak terpaku pada suatu
waktu tertentu yang berarti dapat dilakukan kapan saja. Sehingga untuk kegiatan
edupreneur yang kita jalankan dapat menjadi pekerjaan sampingan.

Adapun produk edu preneurship dari Prodi Pendidikan IPA ULM adalah sebagai
berikut :

A. Pin
a. Alat dan bahan
1. Mesin press pin
2. Sticker laminasi
3. Kertas HVS
4. Desain
5. Tinta biasa
6. Printer
7. Laptop
8. Gunting
9. Kaleng pin
10. Plastik Pin beserta gantungan kunci
b. Cara Pembuatan
1. Membuat desain pin terlebih dahulu bisa melalui software desain
grafis entah itu Adobe Photoshop, Corel Draw, ataupun software
yang lain.
2. Cetak desain yang telah ada menggunakan printer.
3. Potong kertas yang sudah dicetak gambar sesuai dengan lingkaran
yang telah ada menggunakan gunting.
4. Potong sticker laminasi yang ada sesuai dengan lingkaran dari
desain yang telah dibuat.
5. Taruh bahan baku pembuatan yaitu kaleng pin dan plastik pin
beserta gantungan kunci ke tempatnya masing-masing yang telah
ada pada mesin press.
6. Taruh kertas desain beserta laminasi ke tempat yang ada kaleng pin,
kemudian press pin tersebut tahan beberapa detik lalu
lepaskan/angkat lihat apakah kaleng pin dengan kertas desain telah
terangkat.
7. Apabila telah terangkat maka geser ke tempat yang ada plastik pin
beserta gantungan kunci kemudian press lagi beberapa detik lalu
angkat apakah kaleng pin, plastik pin, dan kertas desain beserta
laminasi telah tergabung dengan sempurna.
8. Apabila telah tergabung dengan sempurna maka pin tersebut telah
jadi.
c. Hasil
1. Foto
2. Harga
Pin ukuran kecil : Rp 3,500 /buah
Pin ukuran besar : Rp 5,000 /buah
3. Modal
Kaleng; Plastik; Gantungan Pin ukuran kecil : Rp 750 /buah
Kaleng; Plastik; Gantungan Pin ukuran besar : Rp 950 /buah
Kertas HVS : Rp 40,000 /rim
Tinta : Rp 75,000 /botol
Perkiraan Modal :
Pin ukuran kecil : Rp 1,000 /buah
Pin ukuran besar : Rp 1,200 /buah
4. Keuntungan
Kurang lebih Rp 2,500 – Rp 3,800
5. Kendala
Mesin press terkadang tidak berfungsi dengan baik, jadi saat
mempress kaleng pin bisa tidak terangkat. Kadang-kadang alat press
juga tidak bisa terbuka.
6. Solusi
Untuk mengatasi kendala di atas maka alat press perlu di cek secara
rutin.
7. Pemasaran
Untuk pemasarannya sendiri untuk sekarang sudah dipasarkan
melalui mulut ke mulut dan sempat mengikuti bazar yang diadakan
oleh HIMASA. Untuk kedepannya akan dipasarkan melalui sosial
media.
B. Mug
a. Alat dan bahan
1. Mesin Press Mug
2. Kertas Sublim
3. Tinta sablon
4. Desain
5. Mug Polos
6. Printer
7. Plester
8. Gunting
9. Laptop
b. Cara Pembuatan
1. Membuat desain mug terlebih dahulu bisa melalui software desain
grafis entah itu Adobe Photoshop, Corel Draw, ataupun software
yang lain.

2. Cetak desain yang telah ada menggunakan printer dan kertas sublim,
namun pada saat mencetak digunakan mode mirror.
3. Potong kertas yang sudah dicetak gambar sesuai dengan desain yang
telah ada menggunakan gunting. Pada saat menggunting jangan
sampai terkena gambar desain yang ada pada kertas, karena bisa
menyebabkan desain rusak.
4. Siapkan mug kemudain tempelkan kertas yang sudah ada desain
pada mug dengan gambar desain menghadap ke dalam mug. Agar
kertas tidak geser kemana-mana pegang bagian tengah
menggunakan jari tekunjuk.
5. Rekatkan kertas berdesain pada mug menggunakan plester ditiap
ujung sisinya agar tidak bergeser pada saat dimasukkan ke dalam
mesin press.
6. Panaskan mesin press sampai berbunyi yang menandakan bahwa
mesib press telah panas dan siap untuk digunakan.
7. Masukkan mug ke dalam mesin press yang telah panas, kemudian
press mug tersebut.
8. Tunggu sampai mesin press kembali berbunyi yang menandakan
bahwa mug telah selesai di press. Buka mesin press mug kemudian
ambil mug keluar.
9. Dinginkan mug yang telah di press sampai tidak terasa panas lagi.
10. Lepas plester dan kertas dari mug.
11. Lihat apakah desain telah tercetak dengam benar pada mug, apabila
sudah berarti mug telah jadi.
c. Hasil
1. Foto
2. Harga
Dengan desain : Rp 30,000
Desain sendiri : RP 25,000
3. Modal
Mug : Rp 9,000 /buah
Kertas Sublim : Rp 60,000 /100 lembar
Tinta Sablon : Rp 87,500 /botol
Plester : Rp 5,000 /rol

Perkiraan Modal : Rp 10,000 /buah


4. Keuntungan
Kurang lebih Rp 15,000 – Rp 20,000
5. Kendala
Apabila tidak berhati-hati saat menempelkan kertas yang telah
dicetak ke mug dapat membuat tinta yang ada pada kertas tersebut
bergeser kesana kemari sehingga hasil akhirnya menjadi tidak bagus.
6. Solusi
Adapun solusinya pada saat menempelkannya kita dapat menahan
kertas tersebut ke mug menggunakan jari telunjuk di tengah-tengah
mug sehingga pada saat proses penempelan dan perekatan kertas
tidak bergeser.
7. Pemasaran
Untuk pemasarannya sendiri untuk sekarang sudah dipasarkan
melalui mulut ke mulut dan sempat mengikuti bazar yang diadakan
oleh HIMASA. Untuk kedepannya akan dipasarkan melalui sosial
media.

Anda mungkin juga menyukai