PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah :
a. Untuk mengetahui secara langsung cara pengoperasian alat tangkap purse
seine di lapangan.
b. Untuk mengetahui bagian-bagian alat tangkap purse seine dan menambah
penglaman kerja di lapangan praktek.
c. Untuk mengetahui perbandingan antara teori yang diberikan di sekolah
dengan kenyataan di lapangan praktek.
d. Untuk mengetahui pengetahuan keterampilan nelayan tradisional dengan
keterampilan modern yang di dapat di SUPM N Ladong Aceh.
1
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah
sebagai berikut :
a. Taruna dapat menerapkan teori yang di berikan di sekolah dan
mempraktekkannya di lapangan.
b. Taruna dapat melakukan kegiatan pengoprasian alat tangkap Purse Seine dan
alat bantu penangkapan ikan.
c. Taruna dapat langsung menanyakan pada pihak-pihak yang terkait dalam
menyelesaikan masalah yang dianggap sangat berbeda dengan teori.
2
BAB II
PELAKSANAAN
Pelabuahan Perikanan Pantai (PPP) Idi Rayeuk adalah salah satu pelabuhan
yang dibangun oleh pemerintah Direktorat Jendral Perikanan tangkap yang terletak
di:
a. Sungai/ teluk/ muara : Muara sungai kuala Idi
b. Provinsi : Aceh
c. Kabupaten : Aceh Timur
d. Kecamatan/ kota : Idi Rayeuk
e. Desa/ kelurahan : Blang Geulumpang
f. Jarak terhadap
1) Ibukota Provinsi :380 km
2) Ibukota Kabupaten : 1 km
3) Ibukota Kecamatan : 1 km
3
2.1 Sarana dan Prasarana
2.1.1 Sarana
Sarana yang ada di PPP Idi Rayeuk sangat sesuai dengan mayoritas
pendududknya, di Idi Rayeuk besar penduduknya bermata pencarian sebagai
nelayan, baik skala kecil maupun skala besar, adapun sarana/armada yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1 5-10 GT 50
2 10-30 GT 130
3 30-60 GT 170
4
2.2.2 Prasarana
Berdasarkan letak desa Blang Geulumpang, prasaran di desa tersebut sudah
cukup memadai bagi kebutuhan masyarakat/nelayan setempat. Adapun prasarana
yang terdapat di desa Blang Geulempang adalah sebagai berikut.
5
Dalam menentukan daerah penangkapan, kita harus tau dimana tempat,
lokasi, kedalaman, dan dasar perairan yang akan kita lakukan untuk mengoperasikan
alat tangkap.
2.4 Arah dan Kecepatan
2.4.1 Arah dan Kecepatan Arus
Arus adalah perpindahan massa air laut yang tinggi ke massa air laut yang
lebih rendah. Arus ini di pengaruhi oleh sifat air, grafitasi bumi, keadaan dasar
perairan, rotasi bumi, dan grafitai bulan.
Berikut tabel dan arah kecepatan arus di Idi Rayeuk selama masa
prektekkerja lapangan, dapat di lihat di bawah ini :
1 - - - Arah dan
kecepatan arus
2 - - -
dapat berubah-
3 Timur-barat Gelap Sedang
rubah secara tidak
4 Timur-barat Gelap Sedang menentu.
11 - - -
12 - - -
13 - - -
6
16 Timur-barat Gelap Sedang
22 - - -
23 - - -
24 - - -
25 - - -
26 - - -
27 - - -
28 - - -
29 - - -
30 - - -
7
2.4.2 Arah dan Kecepatan Angin
Pada hakikatnya, pengaruh angin dan arus hampir sama, tetapi angin
berdasarkan pada musimnya, dan bisa musim angin barat dan angin timur.
Arah dan kecepatan angin, selama kami melakukan praktek kerja lapangan,
dapat dilihat pada tabel berikut :
11 - - -
12 - - -
13 - - -
8
20 Barat-timur Gelap Sedang
22 - - -
23 - - -
24 - - -
25 - - -
26 - - -
27 - - -
28 - - -
29 - - -
30 - - -
9
sedangkan Round booton berfungsi sebagai penumpuh dari pada bobot kapal itu
sendiri agar kesetabilistasan kapal tetap terjaga. Alasan di gunakan kedua bentuk
dasar bangunan tersebut karena kapal pengangkapan ikan juga memerlukan
kecepatan ketika pengoprasian alat tangkap contohnya pada kapal penangkapal ikan
dengan alat tangkap Purse Seine (Pukat Cincin).
Adapun gambar data-data kapal penangkapan ikan dengan alat tangkap Purse
Seine penyusunnya diikuti sebagai berikut
10
Ukuran Kapal
1. Panjang
a. LOA (Length Over All):merupakan panjang keseluruhan kapal yang diukur
mulai dari ujung haluan hingga ujung buritan.(14.50)
b. LBP (length Between Perpendi Culer) :merupakan panjang kapal yang
dihitung dari panjang garis tegak haluan hingga garis tegak buritan. (12.50)
c. LWL (Length Water Line):merupakan panjang garis air.(12.35)
d. LDL (Length Deck Line):merupakan panjang suatu deck pada sebuah
kapal.(14.50)
2. Lebar
a. Lebar maksimal (B MAX):merupakan lebar kapan yang dihitung dari kulit
terluar kapal, dan dihitung pada bagian kapal yang terlebar. (3.50)
b. Lebar yang di rencanakan (B Mouldid):merupakan lebar kapal yang dihitung
dari kulit kapal yang terdalam, yang dihitung pada bagian kapal yang terlebar.
c. Lebar garis air (BWL):merupakan lebar suatu garis air.(2)
3. Dalam
a. Depth merupakan tinggi atau dalam kapal yang dihitung dari bagian
tengah kapal mulai dari lunas hingga bagian ujung dinding kapal.
b. Draft merupakan tinggi kapal yang dihitung dari lunas hingga garis air.
Tahun pembuatan : 2000
Jumlah awak kapal : 24 orang + taruna
Jenis Kapal : V botton dan U round botton
Jenis alat tangkap : Purse Seine
11
2.6.2 Surat-Surat Kapal
Surat-surat merupakan hal yang terpenting selama pelayaran berlangsung,
karena surat-surat tersebut merupakan izin untuk melakukan kegiatan pelayaran dan
untuk menghindari terjadinya penahanan kapal oleh Polisi Air akibat kecurigaannya
terhadap kapal-kapal penangkapan untuk melakukan Ilegal fishing di perairan
setempat.
12
2.6.4 Bahan bakar minyak
Bahan bakar merupakan faktor yang terpenting dalam melaksanakan
pelayaran, karen bahan bakar berperan untuk menggerakkan semua mesin-mesin
tang terdapat di kapal. Biasanya untuk pengisian bahan bakar setiap tripnya yaitu
semua tangki dan jerigen diisi penuh.
13
Tabel 6. Bagian-bagian Alat Tangkap
14
2.6.6 Bagian-Bagian Alat Tangkap dan Fungsinya
a. Pelampung
Pelampung berfungsi sebagai alat mengapungkan alat tangkap atau bagian
dari alat tangkap. Pada KM. VICTORY 02 jumlah keseluruhan pelampung yang
digunakan adalah ±2500 buah dengan jarak pemasangan antara pelampung yang satu
dengan yang lain adalah 20 cm.
c. Salvadge Bawah
Salvedge bawah adalah tepian bawah jaring yang berfungsi untuk melindungi
jaring pada saat terjadi gesekan. Bahan selvadge terbuat dari PE (poly
ethilene)dengan ukuran benang 210d/15 dan ukuran mata 2inchi serta memiliki
panjang sama dengan panjang alat tangkap. Memiliki dalam 0,5 m atau 20 buah mata
jaring ke bawah.
15
d. Tali Pelampung
Tali pelampung berfungsi sebagai tempat melekatnya pelapung. Biasanya
pelampung yang digunakan adalah dari bahan Poly Ethylene (PE) dengan diameter
tali tidak lebih dari diameter lubang pelampung.
f. Jaring
Jaring merupakan bagian yang paling utama dari alat tangkap. Jaring pada
alat tangkap Purse Seine terdiri dari 3 bagian yaitu : bagian sayap, bagian badan, dan
bagian kantong. Di mna masing-masing bagian tersebut memiliki ukuran yang
berbeda-beda. Untuk sayap dan badan ukuran mata yang digunakan lebih besar dari
pada ukuran mata pada bagian kantong dan ukuran benang yang digunakan lebih
kecil dari pada ukuran benang pada bagian kantong.
g. Tali pemberat
Tali pemberat berfungsi sebagai tempat untuk melekatkan pemberat. Tali ini
hampir sama dengan tali ris lainnya, perbedaannya hanya terdapat pada letak dan
kegunaanya.
h. Pemberat
Pemberat berfungsi untuk menenggelamkan alat tangkap atau bagian dari alat
tangkap. Biasanya pemberat yang sering digunakan adalah pemberat dari bahan
timah hitam, karena bahan tersebut lebih awet dan tahan lama. Pemberat yang
digunakan pada alat tangkap Purse Seine yang ada di KM. VICTORY 02 berjumlah
± 2500 buah dengan jarak pemasangan antara pemberat satu dengan pemberat yang
lainnya sebesar 20 cm.
16
Gambar 4. pemberat alat tangkap
i. Tali Cincin
Tali ini berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan/menggantungkan cincin.
Tali cincin tersebut daribahan yang sama dengan tali ris lainnya, perbedaannya hanya
terdapat pada letak dan kegunaanya.
j. Cincin
Cincin berfungsi sebagai tempat untuk lewatnya tali kolor. Cincin yang biasa
digunakan tersebut dari bahan tembaga yang di lapis dengan besi putih (stainless)
Gambar 5. Cincin
17
k. Tali Kolor
Tali kolor berfungsi untuk membuat bagian bawah alat tangkap tertutup dan
membentuk seperti kantong sehingga ikan-ikan terkurung dan tidak akan bisa
meloloskan diri. Tali ini sangat mempengaruhi pada keberhasilan pegoprasian alat
tangkap Purse Seine,tanpa tali ini operasi penangkapan dengan alat tangkap Purse
Seine tidaka akan berlangsung. Tali kolor yang sering digunakan oleh nelayan
masyarakat Idi Rayeuk terbuat dari bahan Poly Amide.
Gambar 6. GPS
18
b. Echo Sounder
echo sounder merupakan pesawat bantu yang prinsip kerjanya memancarkan
dan menerima gelombang elektromaknetik yang di keluarkan. Echo sounder
berfungsi untuk mengetahui bentuk relif permukaan dasar laut, untuk mendeteksi
keberadaan ikan di bawah kapal, untuk mengetahui suhu dan kedalaman suatu
perairan. Pada KM. VICTORY 02 pesawat ini tidak terdapat di dalamnya
a. Kompas
Kompas merupakan alat bantu yang membantu menunjuk arah haluan kapal.
Kompas bekerja menggunakan magnet.
Gambar 8. Kompas
19
c. Radio SSB
Radio ini merupakan pesawat bantu yang berfungsi sebagai alat untuk
berkomunikasi antara kapal satu dengan kapal yang satu dengan kapal yang lainnya.
Gambar 9. radio
d. Sampan
Sampan merupakan alat bantu yang berfungsi sebagai tempat untuk
meletakkan lampu neon hijau ketika menjelang waktu setting sehingga ikan-ikan
yang berkumpul di bawah kapal akan memperhatikan lampu yang berada di sampan
karen lampu yang berada di kapal di matikan secara perlahan.
20
e. Tiang Lewang
Alat ini berfungsi untuk membantu pada saat proses pengambilan hasil
tangkapan dan juga di gunakan untuk mengangkat atau menahan benda berat.
f. Capstan
Capstan memiliki banyak fungsi, selain sebagai penarik tali kolor pada saat
proses penarikan alat tangkap (Houling) agar bagian bawah alat tangkap tertutup
sehingga akan berbentuk seperti kantong.
Alat ini juga berfungsi untuk menarik atau mengangkat beban yang cukup berat.
21
a. Rumpon
Rumpon adalah alat yang berfungsi untuk mengumpulkan ikan, karena
rumpon akan menghasilkan jasat-jasat renik (zooplanton) sehingga dapat menjadi
sumber makanan bagi ikan-ikan kecil dan ikan-ikan besar, dimana akan terjadinya
rantai makanan. Pada umumnya pelampung rumpon terbuat dari bahan bambu atau
busa sterofon.
22
2.6.8 Olah Gerak Lepas Dermaga
Olah gerak lepas dermaga adalah melakukan gerakan dengan kemampuan
kapal untuk merubah posisi dengan aman dan efesien menuju fshing ground.
Berikut ini gambar dari olah gerak lepas dermaga
:
6 5
4
2
1
Dermaga
Keterangan :
1. Kapal mulai berolah gerak secara perlahan, dan kemudi dicikar kiri.
2. Kapal mulai meningkalkan dermaga, dan kecepata ditambah dengan kemudi
tetap dicikar.
3. Ketika kapal sudah berada pada posisi ini, lalu kapal lansam dan haluan ditolak
oleh arus.
4. Setelah haluan ditolak oleh arus, kapal maju secara perlahan dengan kemudi
masih dalam posisi cikar kiri.
5. Dan kemudi tepat tengah-tengah, kapal akan melaju.
6. Kapal berlayar menuju fishing ground.
24
2.6.10 Houling
1. Pertama, penarikan tali kolor dengan menggunakan alat bantu capstan, setelah
tali kolor tertarik semua maka sedikit demi sedikit bagian-bagian jaring di
naikkan ke atas kapal yang di mulai dari bagian sayap.
2. Penarikan pelampung dan pemberat dengan menggunakan tangan dan kemudian
di sususn pada tempat yang telah di tentukan seperti pada waktu mulai oprasi
dengan tujuan agar alat tangkap dapat langsung di gunakan untuk operasi
selanjutnya.
3. Setelah sebagian alat tangkap di naikkan ke atas kapal, ikan-ikan yang
terkurung dapat mulai diambil/dinaikan ke atas kapal dengan menggunakan
serok dan kemudian di tarik dengan menggunakan capstan.
4. Selanjutnya di lakukan penyortiran dan pengawetan/peng-esan dengan
perbandingan antara es dan ikan 2 : 1.
25
b. Penanganan Hasil Tangkap Didarat
Secara umum, penanganan hasil tangkap yang dilakukan di darat pada alat
tangkap purse seine di Idi Rayeuk, di lakukan dengan cara yang cukup sederhana
yaitu, ikan yang di dalam palka di tanggok kembali dan di tuangkan ke dalam
keranjang dan di pilih kembali menurut jenis ikan nya dan di bawak oleh pedagang-
pedagan ikan tersebut dan di jual menurut jenis dan pasaran ikan tersebut.
26
Gambar-gambar hasil tangkapan yang tertangkap pada kapal KM. VICTORY 02
27
2.6.14 Perawatan Alat Tangkap
Perawatan alat tangkap dilakukan secara harian, dilakukan langsung di atas
kapal yaitu membersihkan jaring yang dilakukan selesai houling dan perbaikan /
penambahan jarring yang sobek, untuk menjaga merawat alat tangkap maka setiap
setahun sekali dilakukan pewarnaan alat tangkap.
1
2
3
4
5
Dermaga
Keterangan :
1. Kapal mulai mengurangi kecepatan dan mulai mencikar arah kemudi.
2. Kemudi cikar kanan.
3. Kemudi cikar kanan, kecepatan kapal dihentikan.
4. Kemudi terus dicikar, dan memanfaatkan sisa laju kapal.
2.6.16 Pemasaran hasil tangkapan
Setelah ikan sampai di tangkahan maka kapal mengolah gerak lagi menuju
TPI untuk membongkar hasil tangkapan, cara menyortir ikan, pertama ikan di
masukkan kedalam keranjang untuk ditimbang, selanjutnya pihak perusahaan
menjual hasil tangkapan ke pihak pedagang bila ikan memungkinkan bagus maka
ikan akan di ekspor.
28
BAB III
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
3.1 Masalah
Masalah yang sering di hadapi oleh para nelayan masyarakat Idi Rayeuk
adalah :
Masalah keadaan alam yang kurang mendukung pengoprasian alat tangkap.
Mengenai fasilitas pelabuhan yang sangat padat.
Juga kurangnya alat-alat penyelamatan di kapal.
3.2 Pemecahannya
Diharapkan untuk masyarakat nelayan agar menunggu keaadaan alam yang
memungkinkan supaya tidak terjadi kerugian dan kecelakaan.
Diharapkan kepada Jendral Direktorat Perikanan agar lebih memperhatikan
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Idi Rayeuk.
Bagi pengusaha kapal penangkapan agar mengadakan alat-alat keselamatan
demi keselamatan awak kapal di setiap kegiatan.
29
BAB IV
ANALISA USAHA
JUMLAH : 75.300.000
30
4.1.3. Perizinan 30 x 500 = 150.000
4.2.Perawatan/Tahunan
1. Perawatan kapal
Perawatan kapal dilakukan dalam beberapa masa waktu yaitu, perawatan
harian yang dilakukan setiap hari pada saat setelah melakukan Houling dilakukan
dengan cara menyiram dan menyikat lantai (ajang-ajang).
Perawatan mingguan yang dilakukan setiap hari jum’at yaitu membersihkan
lantai dan bagian dalam kapal.
Perawatan bulanan dengan melakukan pengerokan teritip yang menempel
pada dinding luar kapal dan pengecetan serta mengganti bagian kapal yang
mengalami kerusakan.
2. Perawatan Alat Tangkap
Perawatan alat tangkap dilakukan secara harian, dilakukan langsung di atas
kapal yaitu membersihkan jaring yang dilakukan selesai houling dan perbaikan /
penambahan jaring yang sobek, untuk menjaga merawat alat tangkap maka setiap
setahun sekali dilakukan pewarnaan alat tangkap.
31
4.3.Variabel Cost(Biaya Tidak Tetap)
Ransum : 30 Trip x 2.000.000 :Rp. 60.000.000
Solar : 30 Trip x 4.500 x 3.000 ltr :Rp. 405.000.000
Oli : 30 Trip x 250 x 20 ltr :Rp. 1.500.000
Bensin : 30 Trip x 5.000 x 100 Ltr :Rp. 15.000.000
Es Batang : 30 Trip x 15.000 x 150 btg :Rp. 67.500.000
Rp. 549.000.000
4.4.Hasil Tangkapan/Tahun
No Jenis Volume Harga (Rp\Kg) Jumlah Perdagangan
(Kg)
1 Tongkol 30.000/Kg 5.000 150.000.000
2 Layang 20.000/Kg 24.000 480.000.000
3 Bawal 20.000/Kg 12.000 240.000.000
4 Kembung 15.000/Kg 7000 105.000.000
5 Tongkol Besar 20.000/Kg 10.000 200.000.000
JUMLAH 1.175.000.000
32
BAB V
5.1 Kesimpulan
Selama kami praktek di Idi Rayeuk selama 1 bulan (30 hari) maka kami dapat
menyimpulkan bahwa penangkapan dengan alat tangkap Purse Seine ( pukat cincin)
sangat banyak di gunakan oleh para nelayan yang ada di aceh khusus nya di Idi
Rayeuk dan alat tangkap ini sangat mudah cara pengoperasian nya sehingga banyak
lapangan kerja dan membantu kurang nya tingkat pengangguran yang ada di Idi
Rayeuk.
5.2 Saran
1. Dalam proses houling sebaiknya menggunakan alat bantu yang modern seperti
capstan, yang berfungsi sebagai alat penggulung tali cincin.
2. Dalam usaha penangkapan dengan purse seine, sebailnya menggunakan echo
sounder dan fish finder untuk mengukur suatu kedalaman perairan dan bisa
melihat gerombolan ikan.
3. Dalam menjual hasil tangkapan sebaiknya ikan tidak di jual dalam satuan piber.
33
BAB VI
JADWAL KEGIATAN
34
25 Sabtu, 25 april 2015 Tidak Melaut Istirahat
26 Minggu, 26 april 2015 Tidak Melaut Istirahat
27 Senin, 27 april 2015 Tidak Melaut Persiapan pulang
28 Selasa, 28 april 2015 Tidak Melaut Persiapan pulang
29 Rabu, 29 april 2015 Tidak Melaut Persiapan pulang
30 Kamis, 30 april 2015 SERAH TERIMA KEMBALI KE SUPM
KE GURU SUPM N LADONG
LADONG
35