TINJAUAN PUSTAKA
sebagai media pengawet, baik yang berbentuk Kristal maupun larutan. Selama proses
penggaraman, terjadi pernetrasi garam ke dalam tubuh ikan dan keluarnya cairan dari
tubuh ikan karena perbedaan kosentrasi. Cairan itu dengan cepat dapat melarutkan Kristal
Ikan yang telah mengalami proses penggaraman, sesuai dengan prinsip yang berlaku,
akan mempunyai daya simpan tinggi karena garam dapat berfungsi menghambat atau
menghentikan reaksi autolysis dan membunuh bakteri yang terdapat di dalam tubuh ikan.
yang berasal dari tempat-tempat pembuatan garam di pantai mengandung cukup banya
Penggaraman ikan biasanya diikuti dengan pengeringan untuk menurunkan kadar air
Secara umum garam terdiri atas 39,39% Na dan 60,69% Cl, bentuk kristal seperti kubus
dan bewarna putih. Didalam pengolahan ikan asin, biasanya garam di peruntukkan
1. Solar salt, garam yang berasal dari air laut yang dikeringkan atau dijemur.
3. Garam yang diperoleh dari air yang keluar dari tanah kemudian dikeringkan. Garam
Pada dasarnya metode penggaraman ikan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu
ikan. Pada umumnya, ikan-ikan yang besar dibuang isi perutnya terlebih dahulu dan
bila perlu dibelah agar dagingnya menjadi tipis sehingga lebih mudah untuk ditebus
oleh garam.
2. Penggaraman Basah (Wet Salting)
Penggaraman basah menggunakan larutan garam 30-50% (setiap 100 liter larutan
garam berisi 30-50% kg garam). Ikan dimasukkan kedalam larutan itu dan diberi
menggunakan bak. Ikan di campur dengan Kristal garam seperti pada penggaraman
kering di atas lantai atau di atas geladak kapal. Larutan garam yang terbentuk
Cara pengolahan ikan asin dengan metode penggaraman kering secara garis besar
sebagai berikut:
Persiapan
2. Penyediaan peralatan
1. Ikan yang akan di olah, dicuci dari kotoran yang melekat pada tubuh bagian luar
ikannya.
Setelah penggaraman selesai dan cukup waktunya, ikan di angkat dan di cuci bersih
Setelah ikan ditiriskan kemudian ikan di jemur di atas para-para atau tempat