Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Nova Iryanto (113 119 0)
2. Ida Haifah (113 119 025)
3. Erna Sari (113 119 035)
4. Dewi Sri Wahyuni (113 119 036)
5. Erna Kusmayda (113119 0)
A. Pengkajian
Dilakukan pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 18.00 WIB di Kamar 5.5 Ruang
Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
I. Identitas Data
Nama An. M (02121255)
Tempat/tanggal lahir Bumiayu, 12 November 2018
Usia 1 tahun
Nama Ayah/Ibu Tn. W / Ny. S
Pekerjaan Ayah Wiraswasta
Pekerjaan Ibu Ibu Rumah Tangga (IRT)
Alamat Prawatan RT 07 RW 010 Bumiayu
Agama Islam
Suku bangsa Jawa, Indonesia
Pendidikan Ayah/Ibu SMA/SMA
II.Keluhan Utama
Keluhan Utama : hasil pengkajian pada tanggal 3 Desember 2019 didapatkan
data bahwa ibu pasien mengatakan pasien demam dan penurunan kesadaran.
Keluhan Lain : hasil pengkajian pada tanggal 3 Desember 2019 didapatkan data
bahwa ibu pasien mengatakan pasien demam, muntah berulang kali, diare 3-4x,
dan kejang 3x, sebelum dirujuk ke RSMS Purwokerto. Saat ini, pasien mengeluh
hanya demam dan penurunan kesadaran.
Alasan masuk RS : ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengalami demam
dan muntah-muntah terus menerus sudah berjalan 2 hari, sehingga ibu pasien
membawa pasien ke RS Siti Aminah. Setelah dirawat di RSUD Siti Aminah
selama 4 hari namun keadaannya belum membaik sehingga dirujuk ke RSMS
Pwt dengan riwayat diare 3-4x, kejang 3x dengan diagnosis meningoensefalitis
(ME). Pasien masuk lewat IGD pada tanggal 3 desember 2019 pukul 02.24 wib
dan telah diberikan tindakan berupa pemberian O2 nasal kanul 2l/menit, KAEN
3B 10 tpm, injeksi ondansetion 3x1mg (IV), injeksi dexametashone 3x1mg (IV),
injeksi parasetamol 3x 100mg, injeksi leficraxone 900mg/24 jam, injeksi sibital
150mg (IV) jika kejang dan KCL 20cc + NaCl 3% 40cc. Kemudian setelah
lumayan stabil, pasien dipindahkan ke Ruang Aster dan masuk 09.35 WIB
Kamar 5.5 untuk mendapatkan perawatan insentif selama 14 hari.
III. Riwayat Kehamilan dan Lahiran
a. Prenatal
Ibu pasien mengatakan selama hamil rutin memeriksa kandungan tiap 1 bulan
sekali dan tidak ada keluhan selama kehamilan.
b. Intranatal
Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya melakukan pada usia kehamilan 33
minggu dengan keadaan premature dengan section caesarea (SC) di RS Siti
Aminah Bumiayu dengan Eklamsia Berat, dimana ibu segera untuk
melahirkan karena hipertensi, kakinya bengkak dan mengalami kejang 3x.
c. Postnatal
Anak yang dilahirkan dalam keadaan premature usia 33 minggu dengan BBL
2,6 Kg dan PBL 42 cm, nangis spontan dan kencang.
IV. Riwayat Masa lalu
a. Penyakit waktu masih kecil
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien biasa sakit sakitan dan sering demam
dan diare hingga dirawat di RS selama 4 hari dan kejang.
b. Pernah dirawat di RS
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah dirawat di RS selama 4 hari
dengan diare, demam dan kejang di RS siti Aminah Bumiayu.
c. Obat-obatan yang digunakan
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien selalu mengkonsumsi obat yang diberi
dari RS
d. Tindakan operasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah melakukan operasi apapun
e. Alergi
Ibu paien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki alergi makanan dan obat-
obatan tertentu
f. Kecelakaan
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami kecelakaan,
tetapi pernah jatuh dari tempat tidur sebanyak 2x dan dalam posisi tengkurap
g. Imunisasi
Ibu pasien mengatakan abhwa pasien sudah mendapatkan imunisasi dasar
lengkap namun tinggal 1 yang belum yaitu imunisasi campak yang 9 bulan,
karena jadwalnya hari jumat, 6 desember 2019 namun pasien sudah jatuh
sakit terlebih dahulu.
V. Riwayat Keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya selama hamil tidak ada keluhan, namun
saat melahirkan mengalami eklamsi berat dengan kejang 3 kali, TD tinggi dan
kaki bengkak. Selain itu, ayah pasien mengatakan bahwa dirinya juga
mempunyai riwayat kejang yang sering saat masih kecil hingga umur 5 tahun.
Genogram :
Keterangan :
= Pasien
VI. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan sejak kecil pasien dirawat dan diasuh oleh ibu sendiri bersama
dengan sang nenek yang sering datang dan bermain bersama anak. Anak sering
bermain dengan temn-teman, yang merupakan tetangga sekitarnya dan dekat
dengan orang tuanya. Pasien saat ini belum bisa bicara sempurna, belum bisa
duduk, merangkak, berdiri atau berjalan. Hasil pemeriksaan tumbang anak
dengan KPSP, didapatkan skor 4 yaitu “penyimpangan”. Lingkungan rumah
cukup bersih dan masih asri karena di daerah yang masih banyak pepohonan
yang hijau dan tinggal bersama orang tua.
VII. Kebutuhan Dasar
a. Makanan yang di sukai/tidak di sukai
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak suka makan dan hanya makan ± 3-
4 sendok makan untuk makanan apapun, namun minum ASI banyak dan terus
menerus (selera makan kurang, hanya mau minum ASI saja).
b. Pola tidur
Ibu mengatakan bahwa pasien bias tidur siang ± 15 menitan dan tidur malam
mulai dari jam 4 sore hingga jam 8 malam. Selanjutnya, setelah jam 8 malam
pasien tidak tidur dan selalu mengajak bermain terus.
Kebiasaan saaat akan tidur : ibu pasien mengatakan bahwa biasanya pasien
tidur dengan di pok-pok bokongnya atau tubuhnya agar bisa tidur.
c. Mandi
Ibu mengatakan bahwa pasien rutin mandi 2x sehari di pagi dan sore hari,
dengan air hangat oleh ibunya.
d. Aktivitas bermain
Ibu pasien mengatakan pasien selalu ingin bermain dengan teman di
sekitarnya atau tetangganya dengan kondisi pasien menggunakan baby walker
e. Pola eliminasi
Ibu pasien mengatakan bahwa sebelum sakit pasien rutin BAB/BAK dan
lancar, yaitu BAB 2x/hari (pagi dan sore hari, konsistensi lembek, kuning)
dan BAK 7-9x/hari (konsistensi kuning jernih, tanpa endapan). Namun,
semenjak sakit pasien mengalami diare 3-4 kali/sehari, dan saat ini belum
bisa BAB serta sudah BAK ± 3 kali
VIII. Keadaan Kesehatan Saat Ini
a. Diagnosis medis : ME
b. Tindakan operasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah dioperasi
c. Status Nutrisi
Ibu pasien mengatakan saat ini pasien sedang puasa karena lambungnya
kotor. Isi cairan lambung yang keluar berwarna hijau kekukingan.
d. Status cairan
Saat ini, pasien sedang dipasang infus KA-EN 3B dengan 10 tpm dan tidak
minum apapun, karena sedang puasa.
e. Obat-obatan
Pasien sudah mendapatkan beberapa terapi seperti : Injeksi ceftianxone
900mg/24 jam, injeksi dexametashone 3x1,5mg, infus KAEN 3B 10 tpm,
oksigen nasal kanul 2 L/menit
f. Aktivitas
Saat ini pasien sedang dalam kondisi somnolen, sehingga hanya berbaring di
TT saja tanpa aktifitas apapun (paling merengek) dan semua aktivitas dibantu
oleh ayah, ibu dan keluarganya.
g. Tindakan keperawatan
1. Pemasangan NGT
2. Pemasangan Infus KAEN 3B 10tpm
3. Oksigen dengan NRM 18 L/menit
IX. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Pasien dalam kondisi lemah dengan tingkat kesadaran somnolen (GCS : 13,
yaitu E : 4, V : 3, M : 2)
b. TB/BB : 72 cm / 9,5 kg
c. Kepala
Lingkar kepala 46 cm
Inspeksi : kepala bulat (normochepl), pertumbuhan rambut merata, kulit
kepala bersih, rambut hitam dan tipis)
d. Mata
Inspeksi : mata bulat dan simetris, tidak ada luka, strabismus ataupun edema,
konjungtiva anemis, sklera an ikterik, reflek pupil (+), ishokor dengan
diameter 3/3 mm.
e. Hidung
1. Inspeksi : simetris, ada lubang, tidak polip dan bengkak, bersih, tidak ada
sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, terpasang NGT
2. Palpasi : tidak terdapat nyeri pada sinus maksilaris, frontalis dan sinus
etmoidalis, tidak teraba polip
f. Mulut dan Faring
Inspeksi : membrane mulkosa lembab, pucat tidak ada sariawan atau jamur
candidiasis, gigi baru tumbuh 4 buah (2 seri atas dan bawah), lidah bersih,
terdapat pembesaran pada tonsil
g. Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada serumen dan polip, bersih, tidak ada gangguan
pendengaran
h. Tengkuk dan Leher
Inspeksi dan palpasi : pasien terlihat kaku kuduk dan brudenski positif
i. Dada
Inspeksi : simetris, tidak ada kelainan, pergerakan dinding dada normal dan
bersamaan
j. Jantung
1. Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran organ, pergerakan dinding dada
normal dan bersamaan
2. Palpasi : tidak teraba pembesaran organ, tidak ada nyeri tekan
3. Perkusi : terdengar suara pekak, tidak ada nyeri ketuk
4. Auskultasi : S1>S2, regular, tidak ada murmur dan gallop
k. Paru-paru
1. Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada luka, tidak ada pembessaran
organ, frekuensi pernafasan 28 x/menit, tidak ada reaksi dinding dada
2. Palpasi : tidak ada pembesaran organ dan nyeri tekan
3. Perkusi : terdengar bunyi sonor pada bagian paru
4. Auskultasi : vesikuler (+/+), tidak ada suara tambahan pada nafas,
pernafasan cepat dan dangkal (takipnea)
l. Abdomen
1. Inspeksi : normal membulat, tidak ada benjolan, luka ataupun massa
2. Auskultasi : bissing usus 12x/menit
3. Palpasi : tidak ada pembesaran organ, tidak ada nyeri tekan
4. Perkusi : timpani, tidak ada nyeri ketuk
m. Punggung
Inspeksi : normal, tidak ada gangguan tulang belakang seperti skoliosis,
lordosis, kifosis ataupun spina bifrda
n. Genetalia
Inspeksi : normal, tidak ada tanda peradangan, tidak ada kelainan
o. Ekstremitas
Inspeksi dan palpasi : gerakan aktif, tidak ada kelainan, keuatan otot 2
p. Kulit
Inspeksi : pucat, lembab karena berkeringat, terpasang infus KA-EN 3B
q. Meningeal Sign
Pasien terlihat kaku kuduk dan brudinski I (+), dengan ditandai saat leher
ditekuk dagu tidak dapat mencapai dada. Kernig sign positif ditandai dengan
adanya tahanan pada persendian.
r. TTV
TD : tidak terkaji, RR = 28x/menit, N=90x/mnt, Suhu = 38,50C
X. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
a. Kemandirian dan bergaul
Ibu mengatakan bahwa pasien sudah bisa main sendiri dengan teman teman
sebayanya disekitar rumah. Namun, aktivitas masih dibantu orang tua dan
bermain serta bergerak dengan baby walker.
b. Motorik halus
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah bisa mengambil pensil dari
telapak tangan dan memindahkan barang barang dengan jarinya, belum bisa
bicara.
c. Motorik kasar
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien belum bisa duduk, berdiri, merangkak
dan berjalan tetapi juga tidak bias tengkurap secara mandiri.
XI. Data penunjang dan Terapi
a. Laboratorium
Pemeriksaan pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 03.58 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin 12,3 g/ dl 11.7 – 15.5
Leukosit 9.930 U/L 3.600 - 11.000
Hematocrit 39 % 35 - 47
Eritrosit 4.3 10^6/Ul 3.8 - 5.2
Trombosit 333.000 /ul 150.000 - 440.000
MCV 88.9 fl 80 - 100
MCH 28.3 pg/cell 26 - 34
MCHC 31.9 % 32 - 36
RDW 15.9 % 11.5 - 14.5
MPV 10.3 fl 9.4 - 12.3
Hitung Jenis
Basofil 0.2 % 0-1
Eosinofil 1.0 % 2-4
Batang 1.4 % 3-5
Segmen 73.9 % 50 - 70
Limfosit 17.9 % 25 - 40
Monosit 5.6 % 2-8
PT 10.2 detik 9.9 - 11.8
APTT 28 detik 26.4 - 37.5
Kimia Klinik
Albumin 2.89 g/dl 3.40 - 5.00
SGOT 20 u/l 15 - 37
SGPT 22 u/l 14 - 59
LDH 166 u/l 81 - 234
Ureum Darah 10.39 mg/dl 14.98 - 38.52
Kreatin Darah 0.59 mg/dl 0.55 - 1.02
Glukosa Sewaktu 192 mg/dl ≤ 200
Natrium 118 mEq/l 134 - 146
Kalium 1,1 mEq/l 3.4 - 4.5
Klorida 74 mEq/l 96 - 108
URINE
Warna Kuning Kng muda – tua
Kekeruhan Agak Jernih
keruh
Bau Khas Khas
Analisa Data
No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 03/12/19 DS : ibu pasien mengatakan pasien Interupsi aliran Ketidakefektifan
18.00 kejang 3x darah Perfusi Jaringan
DO : Cerebral
1. Kesadaran Somnulen
2. GCS=13 (E : 4 , V : 3 , M : 2)
3. Pasien sekarang sudah tidak
kejang, tetapi riwayat kejang 3x
4. Tanda kaku kuduk, kernig dan
brudenski I positif
5. Pupil ishokor dgn diameter 3/3
6. Pernah terjatuh dari tempat tidur
didalam keadaan tengkurap
7. Hasil CT-Scan menunjukan
edema cerebral
8. Hasil lab menunjukkan :
Natrium = 118 mEq/L
Klorida = 74 mEq/L,
Kalium = 1,1 mEq/L
Limfosit = 17,9 %
Albumin = 2,89 g/dL
Ureum darah = 10,39 mg/dL
2 03/12/19 DS : Proses penyakit Hipertemia
18.00 1. Ibu mengatakan pasien sudah (ME)
demam sejak 7 hari yang lalu
hingga saat ini Dehidrasi
2. Ibu pasien mengatakan bahwa
demamnya naik turun dan
sempat kejang serta diare dan
muntah
DO :
1. Kulit pasien terasa hangat dan
lembab keringat
2. Hasil px. TTV didapatkan :
N=90x/mnt, suhu 38.50C, RR=
28x/mnt
3. Pasien mengalami dispnea dan
takipenea dengan pernafasan
cepat dan dangkal
4. Terpasang O2 NRM 18L/mnt
3 03/12/19 DS : - Hiperventilasi Ketidakefektifan
18.00 DO : Pola Nafas
1. Pasien sesak nafas (dispnea) dan Kerusakan
nafasnya tersengal sengal neurologis
2. Kulit pucat
3. Terpasang O2 NRM 18L/menit
4. Napas cepat dan dangkal
(takipnea)
5. Hasil px TTV : N=90x/mnt,
RR=28x/mnt
4 03/12/19 DS : Faktor Biologis Ketidakseimbangan
18.00 1. Ibu pasien mengatakan pasien Nutrisi Kurang dari
sangat sulit makan paling hanya Kebutuhan Tubuh
mau 3-4 sendok makan saja
2. Ibu pasien mengatakan pasien
sebelumnya diare sebanyak 3x
dan muntah berkali kali saat
dirumah dan di rs siti aminah
bumi ayu
DO :
1. Saat ini pasien kesadarannya
GCS=13 (Somnolen)
2. Pasien kesulitan menelan dan
terpasang NGT serta serta
sedang puasa karena keluar
cairan isi lambung lewat NGT
bewarna hijau kekuningan keruh
3. Pasien belum makan sama
sekali hingga saat ini
4. BB=9,5 kg (BB ideal = 11,0 kg)
5. TB=72cm (TB ideal = 79,7 cm)
6. Bising usus = 12x/menit
5 03/12/19 DS : Penyakit (ME) Keterlambatan
18.00 1. Ibu pasien mengatakan pasien Pertumbuhan dan
belum bisa bicara tetapi hanya Perkembangan
bisa merengek
2. Ibu pasien mengatakan pasien
belum bisa merangkak, berdiri
dan duduk sendiri bahkan
berjalan juga belum bisa
3. Ibu pasien mengatakan pasien
semua aktivitasnya dibantu
seperti makan, minum,
berpakaian dll
DO :
1. Pasien dalam keadaan lemah
dan terbaring di TT saja
2. Pasien hanya bisa merengek
belum bisa bicara
3. Aktivitas pasien dibantu, skor
KPSP = 4 (penyimpangan)
4. Hasil CT Scan : edema cerebral
9. Hasil lab menunjukkan :
Natrium = 118 mEq/L
Klorida = 74 mEq/L,
Kalium = 1,1 mEq/L
Limfosit = 17,9 %
Albumin = 2,89 g/dL
Ureum darah = 10,39 mg/dL
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan interupsi aliran darah
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi (status neurologi)
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
biologis
5. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan penyakit
RENCANA KEPERAWATAN
Tgl/Jam Dx Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan
03/11/19 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan Perfusi Cerebral
18.15 3x24 jam, diharapkan keefektifan perfusi 1. Catat respon pasien
WIB jaringan serebra teratasi terhadap stimulasi
NOC : Status Neurologi : control pusat 2. Kolaborasi pemberian
motorik, kesadaran antibiotik
3. Monitor TTV
No Indikator IR ER 4. Letakkan kepala posisi
1. Tekanan nadi 3 5 lebih tinggi yaitu 15-300
2. RR 3 5 5. Pertahankan keadaan tirah
3. Kelemahan 3 5 baring
4. Kesadaran 3 5 6. Kaji
5. Ukuran pupil 3 5 rigiditas,krdutan,kegelisaha
6 Bebas dari Kejang 3 5 n yang meningkat, peka
rangsanan dan sering
kejang.
Keterangan : 7. Beri obat sesuai medikasi
1 Keluhan Ekstrem 8. Pantau pemeriksaan
2 Keluhan Berat laboratoriumsesuai indikasi
3 Keluhan Sedang
4 Keluhan Ringan
5 Tidak Ada Keluhan
03/11/19 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Excercise Theraphy :
18.15 3x24 jam, diharapkan nafas efektif Ambulation
WIB NOC : respiratory status: ventilation 1. Posisikanpasien untuk
No Indikator IR ER memaksimalkan ventilasi
1. Frekwensi nafas 3 5 2. Identifikasi pasien untuk
2. Irama nafas 3 5 pemasangan alat jalan nafa
3. Bernafas mudah 3 5 3. Auskultasi suara nafas
4. Tidak ada suara nafas 3 5 ,catat adanya suara nafas
abnormal tambahan
4. Monitor respirasi dan status
Keterangan : O2
1 Keluhan Ekstrem
2 Keluhan Berat
3 Keluhan Sedang
4 Keluhan Ringan
5 Tidak Ada Keluhan
Ayah menjelaskan
dengan jelas
riwayatnya dan
koperatif semua
keluarga
3-12-19 O:
3 1,3 Dewi S
20.00 Hasil px. TTV
didapatkan : S= 40,7
C, N = 120x/mnt,
RR= 28x/Mnt
O:
Pasien nafasnya
3-12-19 masih tersengal- Erna
4 2
20.10 sengal sari
RR= 28x/mnt
O:
Ayah pasien
mengambil air
hangat dan waslap
Ibu pasien
meletakkan waslap
dan
mengompressnya
didahi pasien
berulang kali
Mengkaji riwayat S:
kehamilan dan persalinan
Ibu pasien
ibu pasien saat
mengatakan selama
mengandung dan
hamil rutin untuk
melahirkan pasien
melakukan
pemeriksaan
kehamilan setiap
3-12-19 Erna
6 5 bulan 1x
21.15 sari
Saat persalinan, ibu
melahirkan pd usia
kehamilan 33
minggu (premature),
karena ibu
mengalami kejang,
kaki bengkak dan
tensi tinggi sekali
hingga
190/100mmHg
sehingga persalinan
segera dengan SC di
RS Siti Aminah
Bumi Ayu
Anak yang
dilahirkan yaitu
pasien An.M lahir
dengan menangis
keras, PBL=42cm,
BBL=2,6 Kg
O:
Ibu pasien
menjelaskan dengan
jelas expresi wajah
antusias dan
komunikatif
Mengkaji tingkat S:
perkembangan dan
Ibu pasien
pertumbuhan anak dengan
mengatakan anaknya
KPSP
3-12-19 belum bias bicara,
Erna
7 5 merangkak, duduk/
21.30 Sari
tengkurap sendiri
bahkan belum bias
berdiri dan berjalan
Ibu pasien
mengatakan anaknya
sudah bias
menggenggam pensil
dan mengambil
benda benda kecil
kemudian
memberikan ke
ibunya
Ibu pasien
mengatakan bahwa
pasien selalu
bermain dengan
tetangga dgn
menggunakan baby
walker dan aktif
O:
- Mengkaji riwayat S:
penyakit dan
Ibu pasien
kesehatan masa lalu
mengatakan bahwa
3-12-19 - Mengkaji
1,2, pasien sering Erna
8 kebutuhan dasar
21.40 3,4 sakitdemam dan Sari
pasien
terkadang kejang
serta diare hingga
dirawat di RS Siti
Aminah selama 4
hari
Ibu pasien
mengatakan anaknya
selalu minum obat
yang didapatkan dari
RS,alergi(-),
Operasi(-)
Ibu pasien
mengatakan bahwa
anaknya / pasien
pernah jatuh dari tt
dan saat ini belum
mendapatkan
imunisasi campak
yang 9 bulan yang
seharusnya jumat
besok
Ibu pasien
mengatakan bahwa
anaknya tidak suka
makan dan hanya
mau makan 3-4
sendok untuk setiap
x makan, namun
minum ASI banyak
dan lancar
O:
O:
Ayah pasien
3-12-19
10 3 langsung mengambil Ida
22.10 air hangat dan haifah
handuk terus
mengompres kepala
anak
Ibu pasien
melakukan seka &
kompres hangat
seluruh tubuh
berulang kali
Melembabkan bibir
anak dengan
meneteskan/
mengusap bibir
dengan kapas dan air
biasa
3-12-19 O: Erna
1
22.30 Sari
1. KU lemah dengan
kesadaran somnolen
(GCS = 13)
2. Pupil ishokor dengan
diameter 3/3 mm
3. Tanda kaku kuduk,
brudenski I, kernig (+)
Mempsosikan dan S : ibu pasien mengatakan
mengajarkan keluarga bersedia dan sudah
posisi head up 300 memposisikan kepala pasien
3-12-19 lebih tinggi dengan
1
22.35 mengganjalnya
menggunakan bantal
O : terpasang bantal di
bawah kepala pasien dengan
sudut 300
1. Hasil px laborat
didapatkan :
3-12-19 Natrium = 118 mEq/L
1 Klorida = 74 mEq/L Dewi S
07.00 Kalium = 1,1 mEq/L
Limfosit = 17,9 %
Albumin = 2,89 g/dL
Ureum darah = 10,39
mg/dL
2. Hasil pemeriksaan CT-
Scan menunjukkan
adanya edema cerebral
3-12-19 Mengauskultasi suara S : -
napas dan catat adanya
07.15 2 O : saat dilakukan auskultasi Nova I
suara napas tambahan
ditemukan vesikuler (+/+)
3-12-19 O:
2 Dewi S
07.30 Pasien dispnea dan
takipnea
RR = 28x/menit
Terpasang O2 NRM
10L/menit
Monitor kulit dan S : ibu pasien mengatakan
3-12-19 kesadaran bahwa pasien masih bisa
3 Nova
07.35 merengek dan mengucapkan
kata minum berkali-kali
O:
KU lemah,
kesadaran somnolen
(GCS = 13)
Warna kulit pucat
dan teraba dingin
3-12-19 S= 38,1C,
1,2, Erna
12 RR=28x/mnt,
01.00 3 sari
N=100x/mnt
Terpasang NRM
18l/mnt dengan
benar
Sudah disuntikkan
paracetamol 9,5 cc
lewat lv
Hari ke - 2
O: genogram terlampir
O: keluarga melakukannya
Hari ke - 3
O:
Pasien masih
samnolen (GCS = 13
terpasang o2 nasal
kanul 4 l/mnt yang
berganti dari NRM
18 l/ mnt
hasil px TTV
menunjukan
N= 90x/mnt. RR
26x/mnt, suhu 37,8oc
3. RR masih 26x/mnt
Pasien tampak
tenang
sudah masuk sisa
lewat NGT sebanyak
10cc
secret berlebih
dimulut sudah tidak
ada dan mulai
berkurang. Serta
mulut bersih
RR: 27x/menit
EVALUASI
No Indikator IR ER
1. Tekanan nadi 3 5
2. Suara jantung 3 5
3. Suara nafas tambahan 3 5
4. Asites 3 5
5. Kelemahan 4 5
P : lanjutkan intervensi
05/11/19 2 S : ibu pasien mengatakan ananya masih sesak Erna S
O : pasien tampak sesak napas
kulit pasien pucat
RR : 27 x/mnt
Terpasang oksigen nasal kanul 2 liter
A : Masalah belum teratasi
No Indikator IR ER
1. Frekwensi nafas 4 5
2. Irama nafas 4 5
3. Bernafas mudah 3 5
4. Tidak didapat nafas 3 5
tambahan
P : lanjutkan intervensi
05/11/19 3 S : ibu pasien mengatakan anaknya msih panas Dewi
O : 1. Kulit pasien teraba hangat
2. suhu :37,9
3. terpasang nasal kanul
A: masalah teratasi sebagian
No Indikator IR ER
1. Temperature kulit 4 5
sesuai diharapkan
2. Temperature tubuh 4 5
3. Berkeringat 5 5
4. Denyut nadi 5 5
5. Pernafasan 5 5
P : Lanjutkan intervens
05/11/19 4 S : ibu pasien mengtakan pasien sulit untuk makan, Nova
O : pasien tamapaksulit untuk menelan terpasang
NgT
A : malash belum teratasi
No Indikator IR ER
1. BB ideal sesuai TB 4 5
2. Tidak ada tanda tanda 4 5
malnutrisi
3. Menunjukkan 3 5
peningkatan fungsi
pengecapan dan
menelan
P : lanjutkan intervensi
05/11/19 5 S : iu pasien mengatakan pasien masih sulit bicara , Erna K
ibu pasien mengtakan pasien belum isa berdiri ,
duduk dan berjalan .
O: paien tampak berbaring aktifitas pasien dibantu
A : masalah teratasi
No Indikator IR ER
1. Anak berfungsi 4 5
optimal sesuai 3 5
tingkatannya
2. Status Nutrisi 3 5
seimbang
3. Berat badan
P : lanjutkan intervensi
5