TINJAUAN KASUS
Seorang bayi, laki-laki yang telahir dari seorang ibu berusia 20 tahun, lahir dengan usia gestasi
28 minggu. Bayi lahir dengan spontan ditolong oleh bidan. Bayi lahir dengan BB 1900 gr, PB
43 cm. Nilai Apgar 4/5. Pada saat lahir, bayi dilkukan resusitasi neonatus,
dilakukan Penghisapan lendir, dilakukan rangsangan, dilakukan baging, bayi juga diberikan
oksigen ½ lt/mnt, dan diberikan antibiotik. Keadaan umum bayi lemah, Suhu tubuh 36,2o C,
Pernafasan: 65 x/ menit, terdapat retraksi, terdapat nafas cuping hidung, saturasi oksigen 88%,
Nadi : 165 x/ menit, bayi terpasang OGT dengan pemberian nutrisi susu formula 8 x 15 cc.
Pada jam makan sebelumnya bayi tampak regurgitasi, pada saat di aspirasi, terdapat sisa cairan
lambung sebanyak 2 cc warna bening. BB saat dikaji 1700 gram. Usia bayi saat dikaji 2 hari.
Kepala lebih besar dari badan, ubun-ubun dan sutura lebar, tidak ada caput, tidak ada maulage,
tidak ada benjolan yang abnormal. Saat ini bayi dirawat didalam inkubator, dengan suhu
inkubator 32oC, menggunakan oksigen ½ liter/mnt, terpasang infus untuk nutrisi (Dx 10%,
lemak dan aminofusin) 4 gtt/mnt. Bayi terlahir dari ibu P3 A1. Sklera tampak ikterik, kulit
tampak kuning sampai area perut, Bilirubin total 15 mg, terpasang foteterapi hari ke dua Ibu
terlihat sedih dengan kodisi anaknya, ibu tidak tahu cara merawat bayi dengan prematur. Asi
ibu belum keluar.
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a) Identitas Klien
Nama : By.X
Umur : 28 minggu
Agama : Islam
No.Medrec : 3002938
Agama : Islam
Pekerjaan : Pns
2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Bayi terlahir dengan usia gestasi 28 minggu
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat lahir, bayi dilakukan resusitasi neonatus, dilakukan penghisapan lendir,
dilakukan rangsangan, dilakukan baging, diberikan oksigen ½ liter dan diberikan
antibiotic. Keadaan umum bayi lemah, terdapat PCH, terdapat retraksi, saturasi
oksigen 88%, terpasang OGT dengan pemberian nutrisi susu formula 8x15cc,
ASI ibu belum keluar, saat ini ibu terlihat sedih dengan kondisi bayi dan tidak tahu
cara merawat bayi premature.
Usia bayi saat dikaji 2 hari, saat ini bayi dirawat di ruang incubator dengan suhu
320C, sclera tampak ikterik, kulit tampak kuning sampe area perut, bilirubin total
15 mg, terpasang fototerapi.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Bayi terlahir dari ibu P3A1
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Data yang harus ditambahkan pada kasus adalah riwayat kesehatan anggota
keluarga pasien yang akan berpengaruh dalam riwayat kesehatan pasien seperti
adanya riwayat penyakit hipertensi, hepatitis, diabetes melitus dan sebagainya.
3. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Antropometri : BB : 1700 gram
PB : 43 cm
b) Sistem Tubuh
a. Sistem Pencernaan
Bayi terpasang OGT dengan pemberian nutrisi susu formula 8 x 15 cc, pada jam
makan sebelumnya bayi tampak regurgitasi, pada saat di aspirasi terdapat sisaa
cairan lambung sebanyak 2cc warna bening, terpasang infus untuk nutrisi (Dx
10%, lemak dan aminofusin) 4gtt/mnt.
b. Sistem Integumen
Terpasang infus, kulit tampak kuning sampai area perut, sclera tampa ikterik,
terpasang fototerap hari ke 2, bilirubil 15 mg.
c. Sistem Pernapasan
Terpasang oksigen ½ liter/mnt, bayi terlahir dengan usia 28 minggu, bayi
dilakukan resusitasi neonates, bayi dilakukan penghisapan lendir, bayi
dilakukan baging, diberikan oksigen ½ lt/mnt, bayi lemah, nafas 65x/menit,
terdapat retraksi, terdapat nafas cuping hidung, saturasi oksigen 88%.
4. Data Penunjang
a) Data Laboratorium
b) Terapi : antibiotic, oksigen ½ lt/mnt, infus nutrisi (Dx 10%, lemak, aminofusin)
4gtt/mnt, terpasang fototerapi.
B. Analisa Data
No. Analisa Data Etiologi Masalah
1. Ds : - Ketidakefektifan pola
Do : nafas
- Terpasang oksigen ½
liter/mnt
- Bayi terlahir dengan usia
28 minggu
- Bayi dilakukan
resusitasi neonates
- Bayi dilakukan
penghisapan lendir
- Bayi dilakukan baging
- Diberikan oksigen ½
lt/mnt
- Bayi lemah
- Nafas 65x/menit
- Terdapat retraksi
- Terdapat nafas cuping
hidung
- Saturasi oksigen 88%
2. Ds : - Ketidakseimbangan
Do : nutrisi kurang dari
- BB: 1700gram kebutuhan tubuh
- Terpasang infus nutrisi
(Dx 10%,lemak,dan
aminofusin) 4 gtt/mnt
- Bayi terpasang OGT
(dengan pemberian susu
formula 8x15 cc
- Pada jam makan
sebelumnya bayi tampak
regusitasi
- Pada saat diaspirasi
terdapat sisa cairan
lambung sebanyak 2cc
berwarna bening
- Bayi tampak lemah
3. Ds : Kerusakan intetegritas
Do : kulit
- Usia bayi 2 hari
- Sclera tampak ikterik
- Terpasang fototerapi
hari ke dua
- Bilirubin total 15 mg
- Terpasang infus nutrisi
(Dx 10%,lemak,dan
aminofusin) 4 gtt/mnt
- Kulit tampak kuning
sampai area perut
4. Ds : Defisit pengetahuan
- Ibu tidak tahu cara
merawat bayi dengan
premature
Do :
- Ibu terlihat sedih
dengan kondisi anaknya
5. Ds :- Ketidakcukupan
Do : produksi ASI
- ASI ibu belum keluar
- Bayi terlahir dari ibu
P3A1
- Pada saat lahir bayi
dilakukan resusitasi
neonatus
6. Ds : - Resiko infeksi
Do :
- Bayi terpasang OGT
- Terpasang infus
- Terpasang oksigen
- Diberikan antibiotic
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot pernapasan.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet kurang
3. Kerusakan integritas kulit b.d gangguan pigmentasi
4. Defisien pengetahuan b.d kurang informasi
5. Ketidakcukupkan produksi ASI b.d keterlambatan produksi ASI
6. Resiko infeksi factor resiko gangguan integritas kulit
Intervensi Keperawatan