DISUSUN OLEH
SRI ANGGRAINI
G3A018091
6. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hematologi
Hemoglobin 8,4 (L) g/dL 11,7 – 15,5
Leukosit 4400 /mm3 3600-11000
Hematokrit 25,5 (L) % 3,5 – 4,7
Trombosit 149000 (L) /mm3 150000-440000
Eritrosit 3,09 juta/mm3 3,8 – 5,2
MCH 27,2 pg 26 – 34
MCV 83,0 fL 80 – 100
MCHC 32,9 g/dL 32 – 36
RDW 16,0 % 11,5-14,5
MPV 7,6 fL 7,0-11,0
Hitung Jenis (diff) :
Eosinophil 0,9 % 2-4
Basofil 0,6 % 0-1
Neutrofil 75,1 % 50-70
Limfosit 17,1 % 25-40
Monosit 6,3 % 2-8
LED - mm/jam 0-20
Kimia Klinik
Ureum 130 (H) mg/dL 10 – 50
Kreatinin 14,2 (H) mg/dL 0,62 – 1,10
HBsAg Kwalitatif Negative Negative
Anti Hiv Non Reaktif
Anti HCV Negative
Radiologi (USG Abdomen)
Hepar : tak membesar, permukaan regular, echogenitas normal syst porta &
duct biliaris tak melebar, nodul (-)
Vesicafellea : bentuk tak membesar, dinding tak menebal,tak tampak batu
Pancreas : bentuk normal, echostruktur normal, calcificasi (-)
Aorta : tak melebar, tak tampak pembesaran kelenjar limfe paraaorta
Lien : tak membesar, homogen, nodul (-)
Ren dx : tak membesar, parenkim ekogenitas meningkat, P.C.S tak melebar,
tak tampak batu
Ren sn : tak membesar, parenkim ekogenitas meningkat, P.C.S tak melebar,
tak tampak batu
Vesica urinaria : mukosa tak menebal, tak tampak batu
Ulerus adneksa : tak membesar, tak tampak nodul
Kesan :
Proses kronik ginjal dekstra sinsitra asites
Efusi pleura dekstra
Tak tampak kelainan pada organ intraabdomen lainnya secara pemeriksaan
USG
EKG
Sinus Takikardi
7. Terapi Medik
Nama Dosis Indikasi
Infus NacL IV 15 tpm Obat yang digunakan sebagai pengganti cairan tubuh.
O2 nasal kanul 3 L/ menit Untuk menurunkan kerja nafas dan kerja miokard
Candesartan PO 16mg/24jam Obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Dengan turunnya tekanan darah, maka komplikasi
hipertensi, seperti stroke, serangan jantung dan gagal
ginjal dapat dicegah
Amlodiphine PO 10mg/24 jam Amlodipine adalah obat darah tinggi atau hipertensi.
Tekanan darah yang terkontrol dapat mencegah penyakit
stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal
Alprazolam PO 0,5mg/12 jam Obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan
kecemasan dan gangguan panic, alprazolam bekarja di
dalam saraf otak untuk menghasilkan efek menenangkan
dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam
tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (gaba)
Furosemide PO 2 tab/ 24 jam Obat yang digunakan untuk membuang cairan atau garam
berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan
pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung,
penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait
Ventolin Inhalasi /6 jam Obat untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan
seperti asma dan penyakit paru obstruktif
Pulmicort Inhalasi / 6 jam Obat yang untuk meredakan dan mencegah gejala
serangan asma, seperti sesak napas dan mengi. Obat ini
bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan
mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran
pernapasan, saat serangan asma terjadi
Caco3 PO 1 tab/8 jam Obat maag yang digunakan untuk mengobati gejala yang
disebabkan oleh terlalu banyak asam lambung di perut,
seperti mulas, sakit perut, atau gangguan pencernaan.
Obat ini bekerja dengan menurunkan jumlah asam dalam
perut
Irbesartan PO 300mg/24 jam Obat yang berfungsi untuk mengobati tekanan darah
tinggi atau hipertensi, obat ini juga digunakan untuk
membantu melindungi ginjal dari kerusakan akibat
diabetes. Menurunkan tekanan darah membantu mencegah
stroke, serangan jantung dan masalah ginjal
Hemobion PO 1 tab/24 jam Obat yang berfungsi untuk mengatasi anemia akibat
kekurangan zat besi. Suplemen ini juga kerap digunakan
sebagai tambahan nutrisi untuk ibu hamil terutama mereka
yang kekurangan zat besi dalam asupan makanannya
8. Data Fokus
DS :
Pasien mengatakan sesak nafas, saat pasien berjalan jauh ataupun aktivitas. Sesak
nafas berkurang saat pasien istirahat dan tidur dalam posisi semi fowler. Pasien
juga mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas. Aktivitas pasien dibantu
keluarga dan perawat yang bertugas. Pasien mengatakan 5 hari sebelum masuk
rumah sakit pasien merasakan sesak nafas sepanjang hari serta 1 minggu
sebelumnya pasien mengatakan tidak melakukan HD rutin.
DO :
Keadaan umum tampak lemah. Aktivitas pasien dibantu keluarga dan perawat
yang bertugas, sudah 1 minggu yang lalu tidak melakukan HD rutin
pasien terpasang nasal kanul dengan O2 3L/menit.
TD : 140/90 mmHg, N : 92x/menit ireguler, S : 36,1 0C, RR : 24x/menit, SPO2 :
97%
9. Diagnosa Keperawatan
Ketidak efektifan pola nafas b.d penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
Intervensi :
10.20 WIB 3. Motivasi pasien utuk bernafas pelan dan S : Pasien mengatakan akan berlatih bernafas pelan dan dalam
dalam
O:-
O:
- Hemoglobin 8,4g/dL,
- Trombosit 149000/mm3
- Ureum 130mg/dL
- Kreatinin 14,2mg/dL
A:
P:
PPJP melakukan orientasi kepada Ny. N dan keluarga mengenai ruang perawatan
di ruang Ismail 2. Perawat menunjukkan pada keluarga tata letak ruang rawat,
letak kamar mandi, menunjukkan ruangan perawat jika memiliki keperluan untuk
menemui perawat serta bagaimana cara untuk menghubungi jika kondisi pasien
atau keluarga tidak memungkinkan ke nurse station, menjelaskan mengenai
keterangan gelang identitas, jam besuk, pelayanan gizi, serta kapan waktu untuk
berkonsultasi dengan dokter, menjelaskan hak dan kewajiban pasien selama di
rawat di rumah sakit, mengajarkan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan
benar dengan cara cuci tangan 6 langkah serta mengajarkan etika saat batuk.
Keluarga juga telah dijelaskan mengenai penggunaan bed yang dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan, pentingnya pemasangan pengaman tempat tidur agar
mengurangi terjadinya risiko jatuh, kemudian keluarga diminta untuk
menandatangi lembar bukti bahwa pasien sudah mendapatkan orientasi dari
perawat yang bertugas. PPJP juga telah menjelaskan mengenai hak dan kewajiban
pasien dan keluarga serta tata tertib RS Roemani Muhammadiyah Semarang.
20 : Mandiri
Berdasarkan hasil pengkajian barthel index, Ny. N dari hari pertama sampai ketiga
didapatkan skor 14 yang termasuk dalam kategori ketergantungan ringan. Untuk
pasien rawat inap, menurut Douglas (1984) standar waktu pelayanan pasien rawat
inap dengan kebutuhan perawatan ringan memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam.
Sehingga jumlah kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan pasien per shift-nya
adalah:
Dari perhitungan di atas maka disimpulkan bahwa 1 orang pasien dengan tingkat
ketergantungan ringan membutuhkan 1 perawat dalam setiap shift kerja. Jadi dalam
24 jam dibutuhkan 3 orang perawat.
b) Komunikasi efektif
Komunikasi efektif selalu digunakan oleh perawat ketika berkomunikasi pada
pasien atau keluarga, pada rekan sejawat ataupun pada tenaga kesehatan
lainnya. Komunikasi efektif digunakan untuk mengurangi resiko
kesalahpahaman yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu. Berikut adalah
salah satu contoh komunikasi efektif yang perawat lakukan pada saat operan
jaga.
Nama Ny. N umur 32 tahun, No. RM 53-96-38 DPJP Taufik, dr.Sp. PD.
Diagnosa medis CKD, masuk pada tanggal 09 Desember 2019 pukul 10.00.
S:
Pasien mengatakan sesak nafas, saat pasien berjalan jauh ataupun aktivitas.
Sesak nafas berkurang saat pasien istirahat dan tidur dalam posisi semi fowler.
Pasien juga mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas. Aktivitas pasien
dibantu keluarga dan perawat. pasien mengatakan 5 hari sebelum masuk
rumah sakit klien merasakan sesak nafas sepanjang hari serta 1 minggu
sebelumnya pasien mengatakan tidak melakukan HD rutin.
O:
Hasil Laboratorium :
- Hemoglobin 8,4g/dL,
- Trombosit 149000/mm3
- Ureum 130mg/dL
- Kreatinin 14,2mg/dL
A:
P:
3) Look A Like
4) High Alert
Selama dirawat di rumah sakit, Ny. D mendapatkan 3 jenis obat yang
tergolong Look A Like Alprazolam 0,5mg / Alprazolam 1mg, Amlodiphine
10mg / Amlodiphine 5mg, Candesartan 16mg / Candesartan 8mg.
d) Safety surgery
Ny. N tidak ada program operasi
e) Pencegahan infeksi
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih aman dan nyaman sehingga dapat meminimalkan atau
mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan ke pasien,
petugas, pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas
kesehatan sehingga infeksi nosokomial dan kecelakaan kerja dapat dicegah.
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi seperti cuci tangan dan pemakaian
APD (Alat Pelindung Diri) di ruangan sudah cukup baik, hal ini terlihat pada
setiap kali perawat melakukan tindakan keperawatan yang kontak langsung
dengan cairan pasien selalu menggunakan handscoon, serta melakukan cuci
tangan dengan prinsip 5 moment dan 6 langkah cuci tangan dengan
menggunakan handscrub maupun menggunakan handwash dengan air yang
mengalir.
Selain itu, pasien dan keluarga juga diberikan edukasi terkait pengendalian
penyebaran infeksi yaitu melalui pendidikan kesehatan 6 langkah cuci tangan
yang diberikan saat pertama kali orientasi di ruangan.
Dimensia 15 - - -
Lemah 10 - - -
Normal 0 0 0 0
Keterangan :
Memberikan edukasi
tentang cuci tangan 6
5 menit
langkah dan 5 moment cuci
tangan
5 menit
09/12/2019 Melakukan pemeriksaan
TTV
Total 50 menit
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV
Total 50 menit
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV
Total 50 menit
Rekap waktu tindakan keperawatan yang dilakukan :
1 Pagi 50 menit
2 Pagi 50 menit
3 Malam 50 menit
6. Kebutuhan SDM
9. Discharge Planning
a. Pengkajian
Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang pasien.
Ketika melakukan pengkajian kepada pasien, keluarga juga ikut dilibatkan
sebab keluarga merupakan bagian dari unit perawatan agar transisi dari ruang
Ismail 2 ke rumah dapat efektif.
Kriteria pasien dilakukan perencanaan pemulangan (discharge planning) saat
assessment awal.
Beberapa elemen dari pengkajian discharge planning diantaranya adalah :
1) Data Kesehatan
Ny.N dengan CKD, saat pertama pengkajian pasien mengeluh sesak,
sesak saat beraktivitas.
2) Pemberi Perawatan
Pemberi perawatan selanjutnya adalah oleh keluarga di rumah.
3) Keuangan dan Pelayanan yang dapat mendukung
Sumber dana yang digunakan pasiien dan keluarga selama menjalani
perawatan di rumah sakit adalah BPJS.
b. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang masih menjadi masalah pada pasien saat ini
adalah sesak nafas.
c. Perencanaaan: Hasil yang diharapkan
Perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk
persiapan pulang pasien, yang disingkat dengan METHOD, yaitu:
1) Medication (obat)
Sebelum pasien pulang dijelaskan obat apa saja yang akan dibawa pulang
dan dosis obatnya.
2) Environment (Lingkungan)
Perawat memastikan bahwa lingkungan tempat tinggal pasien aman dan
terdapat tempat pelayanan kesehatan, agar ketika pasien membutuhkan
pelayanan kesehatan dengan segera, pasien bisa ke tempat pelayanan
terdekat seperti puskesmas.
3) Treatment (pengobatan)
Perawat menjelaskan gambaran tindakan medis/keperawatan yang akan
diperoleh pasien ketika sudah pulang nantinya, pasien harus kontrol
dengan dokter penanggung jawab pasien saat dirumah sakit.
4) Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)
Sebelum pulang perawat menjelaskan dosis obat, memotivasi pasien untuk
menambah pengetahuan dengan cara mencari informasi ke tenaga medis
terkait kondisi pasien saat ini, meminum obat sesuai resep dokter ketika
sesak nafas dan mengajarkan duduk dengan posisi kedepan sedikit
membungkuk, dan menganjurkan membatasi aktivitas untuk mengurangi
kelelahan.
5) Outpatient referral
Pasien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen
komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang kontinu.
6) Diet
Untuk mempertahankan ataupun meningkatkan asupan nutrisi pasien
dianjurkan diit cukup energi dan rendah garam.
d. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan referral. Seluruh
pengajaran yang diberikan telah didokumentasikan pada catatan perawat dan
ringkasan pulang (Discharge summary).
e. Evaluasi
Evaluasi terhadap discharge planning penting dalam membuat kerja proses
discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat
untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi selanjutnya
akan dinilai oleh DPJP apakah pasien sudah bisa pulang atau belum.
Keterangan :
Pasien dan keluarga menyampaikan bahwa mereka merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh perawat yang bertugas di ruang Ismail 2.
Keterangan :
Pasien dan keluarga menyampaikan bahwa mereka merasa pelayanan petugas dan
fasilitas pelayanan yang diberikan oleh perawat yang bertugas diruang Ismail 2
dan petugas rumah sakit lainya sangat baik.
c. Solusi
Komunikasi efektif antar tenaga medis dan keluarga yaitu untuk
pendampingan pasien sehingga mengurangi resiko lebih lanjut pada pasien.
Memberikan edukasi tentang penyakit yang di alami, mengajarkan
penggunaan obat sesak bila sesak nafas kambuh dan mengajarkan duduk
dengan posisi kedepan sedikit membungkuk , dan menganjurkan membatasi
aktivitas untuk mengurangi kelelahan serta mengedukasikan/mengingatkan
kembali kepada pasien dan keluarga untuk melakukan HD ritin sesuai jadwal
demi kestabilan kesehatan pasien sendiri.
LAMPIRAN
Berikut Tata Tertib Hak dan Kewajiban Pasien, penunggu dan pengunjung rawat inap Rumah
Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang:
1. Hak-Hak Pasien
a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit
b. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi
d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
prosedur operasional
e. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
f. Pasein berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai surat izin praktik (SIP) baik di dalam maupun diluar rumah
sakit
i. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medis.
j. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan komplikasi yang mengkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang diderita
l. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
o. Pasien berhak mengajuka usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya
p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya
q. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Kewajiban Pasien
a. Mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit
b. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab
c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta
petugas lainnya yang bertugas dirumah sakit
d. Memberikan informasi dengan jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di rumah
sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana
terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/atau tidak mematuhi
petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan
penyakit atau masalah kesehatannya
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
3. Tata Tertib Pengunjung
a. Jam berkunjung
1) Pagi : 10.00 – 12.00 WIB
2) Sore : 17.00 – 19.00 WIB
b. Tanyakan kamar pasien kepada petugas informasi
c. Cuci tangan dengan antiseptic yang telah disediakan baik sebelum maupun sesudah
berkunjung ke ruangan pasien
d. Pengunjung yang boleh masuk kamar pasien maksimal 2 orang secara bergantian
dan tidak berlama-lama supaya pasien bisa istirahat
e. Anak usia di bawah 12 tahun dilarang mengunjungi pasien di rumah sakit
f. Selama di rumah sakit dan kamar perawatan dimohon menjaga ketenangan
g. Tidak membawa barang-barang berbahaya dan membahayakan.
4. Tata Tertib Penunggu Pasien
a. Penunggu dilengkapi kartu penunggu pasien dan maksimal 1 orang
b. Penunggu dimohon ikut menjaga kebersihan, kerapihan dan keamanan di Rumah
Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
c. Penunggu tidak diperkenankan :
1) Membuat keributan dan kegaduhan di RS Roemani Muhammadiyah Semarang
2) Merokok di lingkungan RS Roemani Muhammadiyah Semarang
3) Membawa senjata api dan senjata tajam kecuali aparat yang sedang
menjalankan tugas atau karena kewenangannya
4) Membawa binatang piaraan
5) Mencuci dan menjemur pakaian di lingkungan RS Roemani Muhammadiyah
Semarang
6) Membawa, memakai perhiasan dan barang berharga secara berlebihan
7) Menyimpan uang dan barang berharga lainnya secara sembarangan di ruang
pasien
8) Menggelar tikar dan tidur di koridor rumah sakit sehingga mengganggu
petugas dalam melakukan pekerjaan
9) Membuang sampah, kotoran atau pembalut tidak pada tempatnya.