Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan kelompok liliaceae yang merupakan
salah satu tanama obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman
ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Bangsa Mesir kuno
sudah mengenal mnanfaat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat
khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat Fujio L. panggabean, dalam
laporannya mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini
memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitia lain
terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merpakan komponen
terbanyak setelah air, yang menyumbang sejumlah kalori sebagai sumber tenaga
(Anonymous,2010).
Klasifikasi Aloe vera linne dan taksonomi tumbuhan dapat dilihat sebagai
berikut :
Kingdom : plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledon
Bangsa : Liliales
Suku : Liliacea
Marga : Aloe
Spesies : Aloe vera Linne

Lidah buaya merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat
dan mampu di olah menjadi beragam jenis makanan. menurut seorang pengamat
makanan kesehatan (suplemen). Dr freddy Wilmana MFPM SpFK. Dari sekitar 200
jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunkan untuk pengobatan adalah jenis lidah
buaya Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan
oleh tubuh diantara ke – 72 zat yang dibutuhkan tubuh ini terdapat 18 macam asam
amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormone, dan zat golongan
obat, antara lain antibiotic, antiseptic, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi,
antiperadangan, antipembengkakan, atiparkinson, antiateroklerosis, serta antiirus
yang resisten terhadap antibiotic . mengingat kandungan ya lengkap itu, lidah buaya
menurut Dr. Freddy bukan Cuma berguna untuk menjaga kesehatan, tapi juga
mengatasi berbagai penyakt. Misalnya, lidah buaya mampu menurunkan gula darah
pada diabetes yang tidak tergantung insulin (Anonymous,2008).
Lidah buaya mengandung aloin, barloin, isobarbalion, aleonin dan memiliki
rasa pahit dan bersifat dingin. Berkhasiat sebagai antiradang, pencahar, parasitiside
dan untuk memperbaiki pancreas. Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel
baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya ini akan menahan hilangnya cairan tubuh
dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.
Selain wasir lidah buaya juga mampu mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk dan
luka. Lidah buaya juga mampu mengatasi sembelit atau susah buang air besar karena
lendirnya bersifat pahit mengandung laksatif, sehingga merupakan pencahar yang
baik (Utami,2003).
2.2 Pemanfaatan lidah buaya menjadi puding
Lidah buaya yang dikonsumsi dengan cara penyajian yang berbeda yaitu
mengolahnya menjadi puding lidah buaya. Puding ini bisa divariasikan atau
dikombinasikan dengan susu namun jangan terlalu berlebihan, selai juga di
tambhankan dengan gula rendah kalori misalnya gula jagung, bisa ditambahkan pula
dengan saus misalnya saus jeruk dan lain sebagainya. Pudding ini selain bentuknya
yang lebih bisa divariasikan, juga menarik perhatian, penyajian lebih mudah, dan
lebih disuakai oleh semua kalangan.
Pudding merupakan saah satu jenis hidangan pentup (dessert) yang digemari
oleh masyarakat dari berbagai usia. Pudding dapat dibagi menjadi dua berdasarkan
cara penyajiannya yakni pudiding dengan kondisi dingin atau panas
(Komariah,2008).
Dewasa ini, masyarakat Indonesia mulai sadar akan pentingna nilai gizi
makanan yang dikonsumsi. Masyarakat mulai mencari pangan yang memiliki efek
menyehatkan atau dapat disebut sebagai pangan fungsional. Kandungan pada pudding
yaitu inulin. Inulin merupakan serat pangan polidispersi fruktan (Phelps,1965) yang
dapat mempengaruhi fungsi pencernaan.
2.3 bahan pembuatan pudding lidah buaya.
1. Bahan utama dalam pembuatan pudding
Bahan utama dalam pembuatan pudding ini yaitu lidah buaya. Meskipu 98,5%
gel lidah buaya mengandung air dan sisanya merupakan zat – zzat nutrient
yang sangat diperlukan oleh tubuh, yaitu karbohidrat mono dan polisakarida,
mineral – mineral, multivitamin, asam amino asensial, dan enzim – enzim.
Bahan utama pembuatan pudding selanjutnya yaitu serbuk agar atau agrosa
adalah zat biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Agar –
agar ini merupakan karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi sel
rumput laut. Ia tergolong kelompok pectin dan merupaka suatu polimer yan
tesusun dari monomer galaktosa yang pada saat dipanaskan di air molekul
bergerak bebeas dan ketika dingin mulai saling merapat dan memadat.
2. Bahan tambahan lain
a. Air
Sumber air yang dapat dengan mudah diperoleh akan dengan mudah
dalam berlangsungan suatu usaha. (sudarmaji dkk,1998). Air dalam
bidanga pangan memegangg peran penting karena dapat
mempengaruhi mutu pangan yang dihasilkan.
b. Gula
Gula yang kita gunakan adalah gula rendah kalori misalnya gula
jagung. Selain untuk menambah cita rasa pangan gula juga mampu
digunakan sebagai pengawet dalam aneka produk makanan. (purnomo
dan Adiono,1987). Sukrosa adalah disakarida yang apabila dihidrolisis
berubah menjadi dua molekul monosakarida yaitu galaktosa dan
fruktosa.
c. Susu
Dalam pembuatan pudding santan kelapa kita gantikan menggunakan
susu cair tanpa rasa atau plain. Bukan hanya sebagai penambah nilai
gizi memiliki kadungan protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan
vitamin B1 (Almastsier,2002)

2.3 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Secara geografis desa penambangan terletak pada posisi 70 24’ 21.50” lintang
selatan dan 1120 31’ 53.12” bujur timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa
dataran rendah yaitu sekitar 6m di atas permukaan air laut.
Secara Administratif, Desa Penambangan terletak di wilayah kecamatan
balongbendo kabupaten sidoarjo dengan posisi dibatasi oleh desa – desa tetangga.
Jarak tempuh desa penambangan ke ibu kota kecamatan adalah 0,5 km yang dapat
ditempuh dengan waktu 10menit sedangka jarak tempuh ke ibu kota kabupaten
adalah 25km yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam
Wilayah deesa Penambangan secara umum mempunyai ciri geologis berupa
tanah yang berwarnna hitam yang sagat cocok sebagai lahan pertanian dan
perkebunan. Secara umum mata pencaharian warga masyarakat desa dapat
diidentifikasi ke dalam bebrapa sector yaitu pertanian, buruh tani, pengusaha kecil
dan menengah, peternakan, PNS dan lain sebagainya. Tingkat pendidikan pada
rebtetan data kualitatif menunjukkan bahawa mayoritas penduduk desa hanya mampu
menyelesaikan pendidikan sekoah pada jenjang pendidikn wajib belajar 12 tahun
(SMP dan SMA). Dalam hal ini rendahnya kualitas pendidikan tidak terlepasnya dari
sarana dan prasarana pendidikan yang mewadahi, disamping itu masalah ekonomi
dan pandangan hidup masyarakat. Selain itu tingkat kesehatan yang diperoleh dari
data menandakan bahwa gangguan ksehatan yang sering dialami oleh warga.
Gangguan pencernaan, diabetes mellitus type 2, kholestrol dan malaria yang sering
dilaporkan oleh masyarakat, sedangkan data cacat mental dan fisik juga hampir tidak
ada. Hal ini membuktikan tingkat kesehata masyarakat yang mulai meningkat dengan
kesadaran masyarakat akan pentingnya menaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai