Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Perawatan Payudara (Breast Care)

Dosen Pembimbing:
FENTI HASNANI S.Kep, MA.Kes

KELOMPOK 4:
CIKAL SILMI KAFFAH P17120017010
SALMA AGUSTINE P17120017029

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA I


Jalan Wijaya Kusuma Raya No.47-48, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12430, telepon/fax : (021)75909605

JAKARTA 2019
ANALISA KASUS

A. Pengkajian
Ny. T, 24 tahun seorang ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir sarjana baru
saja melahirkan pada tanggal 23 januari 2019. Namun Ny. T mengatakan belum
mengetahui cara perawatan payudara yang benar .

1. Faktor Predisposisi
a. Riwayat Keperawatan
Pasien perempuan berusia 24 tahun bernama Ny T pendidikan terakhir Sarjana
baru saja melahirkan di puskesmas Sukamaju , klien di pindah ke ruang melati pukul
18:00 wib, dengan TTV : TD: 120/80 mmhg, N: 90x/menit, RR: 20x/menit , S: 36 ℃ ,
klien mengatakan baru pertama kali hamil dan melahirkan tetapi belum tahu bagaimana
cara perawatan payudara yang benar dan kurang pengetahuan tentang perawatan
payudara . Untuk itu perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara yang benar . Teknik yang dapat mempengaruhi produksi ASI yaitu dengan
Breast Care/perawatan payudara yang bermanfaat untuk melancarkan pengeluaran ASI,
mencegah tersumbatnya saluran susu, dan memperlancar sirkulasi darah. Dengan
melakukan breast care secara benar dan teratur selain memperlancar ASI juga
menguatkan, melenturkan,dan mengatasi puting susu yang masuk sehingga bayi akan
lebih mudah untuk menghisap ASI dan menjaga kebersihan , kesehatan payudara.

b. Keadaan Fisik
Dari hasil pengkajian penglihatan dan pendengaran baik, BB: 58 Kg , TB: 150 cm,
TD: 120/80, N : 90x/menit, RR: 20x/menit, S:36℃ . Kemampuan membaca normal,
penglihatan normal, pendengaran normal.

c. Kesiapan Belajar
Pengetahuan klien masih kurang tentang perawatan payudara yang benar karena
klien baru pertama kali hamil dan melahirkan. Klien ingin mengetahui tentang
bagaimana perawatan payudara
d. Motivasi Belajar
Motivasi Ny. T untuk mempelajari penyuluhan kesehatan tentang “Perawatan
Payudara” sangat kuat. Ia mengatakan apapun yang harus di lakukan akan
dilaksanakan asalkan bermanfaat untuk dirinya dan bayinya.

e. Kemampuan Membaca
Ny. T mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan cukup baik. Ketika
diberikan bacaan berupa leaflet tentang “Perawatan Payudara” dan diminta
membacanya, Ny. T dapat menjelaskan kembali inti dari isi leaflet tersebut.

2. Faktor Pemungkin
Di Puskemas, perawat dan dokter telah memiliki keterampilan dalam memberi
penyuluhan kesehatan pada keluarga dengan baik karena telah sering dilakukan pelatihan
untuk hal tersebut. Alat bantu penyuluhan berupa leaflet dan lembar balik. Apabila ada
salah satu anggota keluarga yang sakit Ny T selalu berobat ke Puskesmas dengan alasan
lebih dekat dari rumah, sehingga dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Tapi jika
penyakit yang diderita tak kunjung sembuh, Ny T dan anggota keluarga lainnya
melanjutkan pengobatan ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi yang lebih baik untuk
kesembuhan penyakit mereka.

3. Faktor Penguat
Di lingkungan tersebut terdapat kader yang membantu petugas kesehatan dalam
memberikan pendidikan kesehatan. Keluarga mendukung kesehatan tetapi ada
keterbatasan biaya, Ny.T bersalin di puskesmas diantar oleh suaminya menggunakan
sepeda motor , menurutnya kualitas pelayanan di puskesmas dinilai memuaskan sehingga
pasien mau datang kembali untuk berobat maupun bersalin.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang perawatan
payudara
C. Perencanaan Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk menyelesaikan diagnosa keperawatan
tersebut adalah berupa Pendidikan Kesehatan yang ditujukan kepada Ny. T dan keluarga.
Sebelum melaksanakan tindakan ini terlebih dahulu dibuat Satuan Acara Penyuluhan
(SAP). Berikut adalah rancangan pembelajaran yang dikembangkan oleh perawat untuk
masing-masing diagnosa keperawatan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA

Diagnosa : Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi


Tentang Perawatan Payudara (Breast Care)
Pokok Bahasan : Perawatan Payudara
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Payudara pada ibu Nifas
Hari / Tanggal : Senin, 4 Januari 2019
Tempat : Puskesmas Sukamaju
Waktu : 10 menit
Sasaran : Ibu Nifas

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 10 menit tentang perawatan
payudara, diharapkan klien dapat melakukan perawatan payudara dengan baik
secara mandiri.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 10 menit tentang
perawatan payudara, diharapkan klien dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian perawatan payudara
b. Menjelaskan kembali tujuan perawatan payudara
c. Menjelaskan kembali akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
d. Mengetahui waktu pelaksanaan perawatan payudara
e. Mengetahui kelainan bentuk puting susu
f. Mendemonstrasikan cara melakukan perawatan payudara

B. Sasaran
Ibu Nifas
C. Materi
1. Pengertian perawatan payudara
2. Tujuan perawatan payudara
3. Akibat tidak dilakukan perawatan payudara
4. Waktu dilakukan perawatan payudara
5. Kelainan bentuk pada puting
6. Cara perawatan payudara

D. Media
Media yang digunakan yaitu:
1. Alat Peraga
2. Lefleat
3. Lembar balik
4. PPT

E. Metoda
1. Ceramah
2. Demostrasi
3. Tanya jawab

F. Rancangan/Setting tempat

Keterangan:
: Mahasiswa/perawat
: Klien
: Alat peraga
G. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
No. Tahapan Waktu
Penyuluhan Audience
1. Fase Pra - menit 1. Menyiapkan alat 1. Duduk dengan
Orientasi materi, leaflet tenang
2. Persiapan peserta 2. Mengikuti
instruksi
2. Fase 2 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
Orientasi salam. dan menyimak
2. Memperkenalkan
diri
3. Menyampaikan
kontrak waktu.
4. Menyampaikan
tujuan.
5. Menyampaikan
topik
pembelajaran:
Perawatan
Payudara (Breast
Care)
3.s Fase 6 menit Menyampaikan isi
Kerja pokok materi
penyuluhan : 1. Menyimak dan
1. Pengertian mendengarkan
perawatan dengan baik
payudara
2. Tujuan
perawatan
payudara
3. Akibat tidak
dilakukan
perawatan
payudara
4. Waktu
dilakukan
perawatan
payudara
5. Kelainan
bentuk pada
putting
6. Cara perawatan
payudara

4. Fase 2 menit 1. Menyimpulkan isi 1. Menyimak


Terminasi pokok materi
pembelajaran
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya.
3. Menyampaikan 2. Mengajukan
salam pertanyaan.
4. Mengakhiri
pertemuan 3. Menjawab
pertanyaan
A. Evaluasi
1. Standar Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan alat peraga
d. Menyiapkan leaflet

2. Standar Proses
a. Memberi penyuluhan dan mendemonstrasikan perawatan payudara pada ibu nifas

3. Standar hasil
a. Klien mampu menjelaskan tentang pengertian perawatan payudara
b. Klien mampu menjelaskan manfaat perawatan payudara
c. Klien mampu menjelaskan tujuan perawatan payudara
d. Klien mampu mendemostrasikan cara melakukan perawatan payudara
Lampiran
A. Pengertian
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan
pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan
perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan
dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009).
Perawatan payudara (Breast Care) adalah saah satu merawat payudara yang
dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu untuk
kebersihan payudara dan bentuk puting susu yang masuk ke dalam atau datar. Puting susu
demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk menyusui dengan baik dengan
mengetahui sejak awal, ibu mempunyai waktu untuk mengusahakan agar puting susu lebih
mudah sewaktu menyusui. Disamping itu juga sangat penting memperhatikan kebersihanin
personal hygiene (Rustam, 2015).
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur
untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan
laktasi pada waktu post partum (Saryono, 2009).
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu setelah
melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat merawat
payudara agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah, 2007).

B. Tujuan Perawatan Payudara


Perawatan payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara
semasa hamil, mempunyai tujuan antara lain:
1. Menjaga kebersihan payudara sehingga terhidar dari infeksi
2. Megenyalkan puing susu, supaya tidak mudah lecet
3. Menonjolkan puting susu
4. Menjaga bentuk payudara tetap bagus
5. Mencegah terjadinya penyumbatan
6. Memperbanyak ASI
7. Mengetahui adanya kelainan (Notoatmodjo, 2008)
C. Akibat Tidak Melakukan Perawatan Payudara
Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya
melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan, sering dijumpai
kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yang terjadi antara lain:
1. Air susu ibu tidak keluar. Inilah yang sering terjadi, air susu ibu keluar setelah hari
kedua atau lebih
2. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit mengisap.
3. Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.
4. Infeksi pada payudara, yaitu payudara bengkak atau bernanah
5. Muncul benjolan di payudara (Ronald. 2010).

D. Waktu pelaksanaan perawatan payudara


Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi
dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009).
1. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
2. Dilakukan minimal 2x dalam sehari

E. Kelainan bentuk puting susu


1. Puting masuk ke dalam (Inverted Nipple)

Terkadang, puting susu akan masuk ke dalam payudara, Penyebabnya bisa dari
genetik, jaringan parut, atau menyusui. Tidak ada yang salah dengan puting masuk
kedalam, karena puting akan menonjol atau keluar ketika dirangsang.
2. Datar

Jika puting memiliki bagian atas yang datar, dan terlihat samar dengan bagian
lingkaran puting, maka ia dianggap sebagai puting datar. Karena puting merupakan
bagian sensitif pada payudara, maka puting yang datar akan menonjol ketika
terangsang. Namun, ia akan kembali ke bentuk aslinya ketika rangsangan hilang.

3. Menonjol

Puting ini secara alami menonjol di atas lingkaran puting. Puting cenderung
menunjukkan arah ke luar, dapat mengeras dan bahkan bisa lebih menonjol dan lebih
jelas. Hal ini dapat menyebabkan wanita merasakan sakit, karena puting rentan untuk
bergesekkan dengan pakaian, sehingga menyebabkan ruam. Menjaga area payudara
dan puting dengan bra yang baik dapat melindungi kulit halus puting dan sekaligus
mendukung berat payudara.

4. Segitiga

Puting ini berbentuk segitiga yang cenderung menonjol keluar dan memiliki
ujung yang dapat mengeras ketika dirangsang. Stimulus bisa dari apa saja, termasuk
suhu kamar, kebasahan, pakaian tertentu, stimulasi seksual, dan peningkatan aliran
darah pada umumnya.

5. Puting berlebih

Ini pada dasarnya adalah sebuah puting ekstra yang terjadi secara genetik. Puting
yang lebih ini bisa muncul sebagai lingkaran puting datar yang berada di bawah atau
di dekat puting yang aktif, dan biasanya puting ekstra ini hanya ada satu.

6. Berbulu

Setiap orang memiliki folikel rambut di daerah lingkaran puting. Seperti yang
banyak terjadi, beberapa orang yang berbulu lebat akan memiliki bulu di bagian-
bagian tertentu pada tubuh. Memiliki rambut di lingkaran puting dapat berbahaya bagi
beberapa orang, namun ada solusi cepat yang dapat menghilangkan mereka, yaitu
dengan mencabutnya. Jika folikel rambut ini menjadi menyakitkan, terus tumbuh, atau
gatal dan bersisik, periksalah ke dokter Anda. Ini bisa menjadi tanda infeksi atau
kanker.

F. Cara melakukan perawatan payudara


1. Persiapan alat
Alat dan perlengkapan:
a. Baki beralas semua alat-alat perawatan payudara
b. Handuk 2 buah
c. Bengkok 1 buah
d. Peniti 2 buah
e. Baskom berisi air hangat 1 buah
f. Baskom berisi air dingin 1 buah
g. Waslap 2 buah

Bahan:

a. Phantom / Model Payudara


b. Minyak Steril / Baby oil dalam tempatnya
c. Potongan kapas berbentuk bulat

2. Langkah-langkah perawatan payudara

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA I Nomor :

PENILAIAN PENAMPILAN KERJA KETERAMPILAN : Tanggal terbit : dd/mm/yy

PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) Revisi ke- : 00

Nama Mahasiswa : NIM :


Dilakukan

ASPEK KETRAMPILAN YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : KET


Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

Assesment (A) : Pengkajian

1. Lakukan anamnesa (pengkajian data subyektif):

Planning (P) : Perencanaan

2. Persiapan Alat
Alat dan perlengkapan :
h. Baki beralas semua alat-alat perawatan payudara
i. Handuk 2 buah
j. Bengkok 1 buah
k. Peniti 2 buah
l. Baskom berisi air hangat 1 buah
m. Baskom berisi air dingin 1 buah
n. Waslap 2 buah
Bahan :

d. Phantom / Model Payudara


e. Minyak Steril / Baby oil dalam tempatnya
f. Potongan kapas berbentuk bulat
3. Persiapan Pasien
Posisikan pasien dengan nyaman.

Implementation (I) : Implementasi

Langkah-langkah :

4. Mencuci tangan 6 langkah sebelum tindakan dan


keringkan.
5. Menyiapkan posisi ibu, baju bagian atas dibuka dan
meletakkan handuk di bahu serta pangkuan ibu dan
mempertemukan ujung keduanya dengan mengaitkan
menggunakan peniti.
6. Mengambil kapas lalu basahi dengan minyak
7. Memasang kedua kapas yang telah dibasahi minyak
dibagian aerola dan puting payudara selama 2-5menit
8. Membersihkan kotoran yang ada diseluruh permukaan
payudara dengan menggunakan kapas yang telah
dilumuri baby oil
9. Melakukan teknik hoffman ( jika terdapat puting susu
yang datar/tenggelam)
10. Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua
payudara, kemudian urut ke atas terus ke samping, lalu
kebawah dan melintang sehingga tangan menyangga
payudara, kemudian lepaskan tangan dari payudara.
11. Menopang payudara kiri dengan menggunakan telapak
tangan kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan,
kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut
payudara kiri dari pangkal ke arah puting, demikian pula
pada payudara kanan.
12. Memposisikan telapak tangan menopang payudara
seperti pada cara no.9 kemudian jari-jari tangan
dikepalkan, kemuidan buku-buku jari tangan mengurut
payudara dari pangkal ke arah puting.
13. Mengompres payudara dengan waslap menggunakan air
hangat dan air dingin secara bergantian.
14. Membantu ibu untuk memakai kembali pakaiannya dan
menganjurkan ibu untuk memakai BH yang menyokong
payudara.
15. Membereskan alat-alat dan mencuci alat-alat yang telah
dipakai
16. Cuci tangan
17. Dokumentasi
EVALUATION (E) : Evaluasi

18. Amati Keadaan umum pasien


19. Ingatkan ibu agar melakukan kunjungan ulang dengan
membawa bayinya
20. Sikap
a. Melakukan tindakan dengan sistematis
b. Percaya diri
DAFTAR PUSTAKA

Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara
Mochtar, Rustam. 2015. Synopsis Obstetri edisi 2 jilid. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 71-76)
Saryono. 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika.
Suririnah. 2007. Perawatan Payudara. Http://www.kompas.com
Ronald, H. S. 2010. Pedoman Perawatan Kehamilan yang Sehat dan Menyenangkan. Bandung:
Nuansa Aulia
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/berbagai-jenis-puting-susu/

Anda mungkin juga menyukai