Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang


telah memberikan banyak kenikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah bank dan lembaga keuangan lainnya ini sesuai dengan
waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi
salah satu syarat penilaian mata kuliah bank dan lembaga keuangan.

Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.

Kami ucapkan terima kasih kepada Dodi Firman., SE., MM sebagai pengajar mata
kuliah bank dan lembaga keuangan lainnya yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.tidak lupa pula kepada rekan – rekan yang telah ikut
berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 1
BAB IIl LANDASAN TEORI ........................................................................ 2
2.1 Teori Pasar Modal ............................................................................ 2
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 6
3.1 Pengertian Pasar Modal ................................................................... 6
3.2 Perkembangan Pasar Modal ............................................................ 6
3.3 Lembaga-lembaga yang Terlibatkan dalam Pasar Modal ............... 8
3.4 Proses Penawaran Umum (Go Public) ............................................ 11
3.5 Proses Pencatatan Efek di Bursa Efek di Indonesia ........................ 12
3.6 Produk-produk di Pasar Modal ....................................................... 12
3.7 Strategi di Pasar Modal ................................................................... 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 21
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 21
4.2 Saran ................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk mencapai
segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk memepermudah
transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek. Fungsinya sangat membantu berbagai
pihak yang terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai dengan
adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang
merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna
membantu para investor dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.
Pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkanya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pada hakikatnya, pasar modal adalah sarana
yang efektif dalam mengerakkan dana masyarakat yang untuk selanjutnya dana tersebut
disalurkan kepada kegiatan-kegiatan yang produktif. Semakin produktif suatu negara maka
negara tersebut akan mengalami peningkatan pembangunan ekonomi. Pasar modal juga
melaksanakan fungsi ekonomi dan fungsi keuanagan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimanakah perkembangan bursa efek di Indonesia?
2. Apakah fungsi bursa efek di Indonesia?
3. Produk apa saja yang ada di pasar modal yang menjadi tujuan para investor dan
perusahaan untuk bertransaksi?

1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan pasar modal di
Indonesia
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di Indonesia
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di pasar modal

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pasar Modal


1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan berupa
penawaran dan perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal juga merupakan
lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik
yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli modalatau dana.Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam
bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public
authorities, maupun perusahaan swasta.Pasar modal memberikan berbagai alternatif
untuk para investor selain berbagai investasi lainnya, seperti: menabung di bank,
membeli tanah, asuransi, emas dan sebagainya. Pasar modal merupakan penghubung
antara investor (pihak yang memiliki dana) dengan perusahaan (pihak yang memerlukan
dana jangka panjang) ataupun institusi pemerintah melalui perdaganganinstrumen
melalui jangka panjang, seperti surat berharga yang meliputi surat pengakuan utang,
surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti hutang,
waran (warrant), dan right issue. Pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi
perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikan perusahaan kepada
masyarakat.
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga
perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang
disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000).

2
2. Jenis Pasar Modal
Menurut Sunariyah (2000) jenis-jenis pasar modal dibagi menjadi 4 (empat),
antara lain:
1. Pasar Perdana (Primary Market). Penawaran saham dari perusahaan yang
menerbitkan saham (emiten) kepada investor selama waktu yang ditetapkan
oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di
pasar sekunder. Harga saham pada pasar perdana ditentukan oleh penjamin
emisi dan perusahaan yang akan going public(emiten) berdasarkan analisis
fundamental perusahaan yang bersangkutan.
2. Pasar Sekunder (Secondary Market). Perdagangan saham setelah melewati
masa penawaran pada pasar perdana. Harga saham di pasar ini ditentukan
oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual.
3. Pasar Ketiga (Third Market). Tempat perdagangan saham atau sekuritas lain
di luar bursa (Over The Counter Market).
4. Pasar Keempat (Fourth Market). Perdagangan efek antar investor atau
pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang lainnya tanpa
melalui perantara pedagang efek. Namun, dalam pembahasan ini digunakan
data-data dari perusahaan yang listing di bursa, sehingga hanya
menggunakan 2 (dua) jenis pasar modal yaitu: pasar perdana dan pasar
sekunder.

3. Peranan Pasar Modal


Bagi perekonomian, pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting.
Peranan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pasar modal merupakan tempat pengalokasian dana secara efisien. Investor
dapat membeli efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal.Sebaliknya,
perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menawarkan instrumen
atau efek di dalam pasar modal.
2. Pasar modal merupakan alternatif investasi dengan memberikan
keuntungan dan risiko tertentu.

3
3. Keberadaan pasar modal memungkinkan parainvestor untuk bisa ikut
memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik, misalnya melalui
kepemilikan saham.
4. Pasar modal mendorong pelaksanaan manajemen perusahaan secara lebih
profesional, transparan, efisien, dan berorientasi pada keuntungan. Hal ini
dilakukan untuk menarik para investor agar bersedia menanamkan
modalnya.
5. Pasar modal dapat meningkatkan aktivitas ekonomi nasional. Perusahaan-
perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana sehingga mendorong
perusahaan lebih maju. Selanjutnya, kesempatan kerja semakin banyak,
peningkatan pendapatan, serta kesejahteraan masyarakat.

4. Instrumen Pasar Modal


a. Saham (Stock). Instrumen yang akanmenambah ekuitas pemilik modal, yaitu
saham, memiliki instrumen jenis ini berarti investor menjadi pemilik
perusahaan tersebut sebesar modal yang ditanamkan.Saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau institusi dalam suatu
perusahaan. Saham adalah surat berharga yang menerangkan bahwa pemilik
surat tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut.
b. Obligasi (Bond). Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak antara pemberi dana (pemodal) dengan yang diberi dana
(perusahaan/emiten). Jadi, surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut telah membeli hutang perushaan
yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut
pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya
menebus nilai utang tesebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikkan
jumlah pokok pinjamanditambah bungayang terutang.
c. Right. Right merupakan produk derivative (turunan) dari saham yang berupa
surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru
yang dikeluarkan emiten pada harga tertentu dan pada waktu yang telah
ditetapkan.

4
d. Warrant. Warrant merupakan produk derivativedari saham yang memberikan
hak untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan pada waktu
yang telah ditetapkan pula. Namun, sifat dari Warrantmelekat pada obligasi.
e. Opsi. Opsi merupakan produk derivativedari saham yang memberikan hak
kepada pemiliknya untuk menjual atau membeli sejumlah aset finansial tertentu
pada harga dan jangka waktu tertentu.

5. Manfaat Pasar Modal


a. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
 Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
 Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
 Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
 Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
b. Bagi Investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital
gain
 Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan
bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
 Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pasar Modal


Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan
merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih
dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik
yang terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian
bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan
penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan,
misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham,
obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau
abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka
panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah
perusahaan asuransi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat
adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang berkaitan dengan
instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan merupakan
pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga
jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

3.2 Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia


Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai
pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal
Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di
tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay,
Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal

6
sudah sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang
Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19
pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di
Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan
sebaik-baiknya.
Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang
penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar
itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan
persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia
(Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den
Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan.
Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik
perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belanda. Bursa Batavia dihentikan
pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah
jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas
ini terhenti pada perang dunia kedua.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang
perusahan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak perseroan
sebesar 10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu,
untuk investor WNI yang membeli saham melalui pasar modal tidak dikenakan pajak
pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas
nilai saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan perbankan
termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar modal
antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah dikeluarkan
Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan pasar modal meliputi
pokok-pokok:
a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan Bursa Paralel.

7
c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleh dierbitkan atas unjuk.
f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.
g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30
hari sejak dilengkapinya persyaratan.
h. Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek
Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya
fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

3.3 Lembaga-lembaga yang Terlibat di Pasar Modal


1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
 Bursa efek
 Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
 Reksa dana
 Perusahaan efek dan perorangan
 Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana


a. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
 Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga
yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).

8
 Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus
merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses evaluasi.
 Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan
sarana-sarana penunjang).
b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
 Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan
pendapatya.
 Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
 Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila
diperlukan
c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten,
yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten,
perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam
perkara perdata dan pidana.
d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan
anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang
bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian
uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan
penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui

9
beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan
emisi melalui pasar modal.

3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi


Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
1. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
2. Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten
yang diterima olehnya sebagai jaminan.
3. Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4. Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5. Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6. Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan
emiten.
7. Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8. Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.
b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok
obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada
waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.
c. Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan
setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder


Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-
jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:

10
a. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga
berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan harga
serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar
sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian
ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee kepada
investor.
c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat menjalankan
saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek (underwriter) , peranraa
pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.
d. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan
jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen,
pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.
e. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor
yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar
uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham
atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.

3.4 Proses Penawaran Umum (Go Public)


Penawaran umum adalah kegiaan yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diaur oleh undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya. Kegiatan ini lebih populer disebut sebagai go public. Go public dapat
menjadi strategi untuk mendapatkan dana dalam jumlah besar. Dana tersebut dapat
digunakan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur permodalan, dan investasi.
Dengan adanya proses penawaraan umum, perusahaan emiten akan mendapatkan banyak
keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya penawaran umum adalah:

11
 Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tanpa melalui
termin-termin.
 Proses untuk melakukan go public relatif mudah sehingga biaya untuk go public juga
menjadi relatif murah.
 Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan
untuk melakukan pengelolaan dengan lebih profesional.
 Memberikan kesempatan pada kalangan masyarakat untuk turut serta memiliki saham
perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. Dalam hal ini tentu saja
juga menuntut keaktifan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan aktivitas di pasar modal.
 Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat. Go public dapat menjadi media promosi
yang sangat efisien dan efektif. Selain itu, keuntungan ganda dapat diperoleh oleh
perusahaan karena penyertaan karena penyertaan masyarakat biasanya tidak akan
memengaruhi kebijakan manajemen.

3.5 Proses Pencatatan Efek di Bursa Efek di Indonesia


Proses pencatatan efek di BEJ, dilakukan setelah pernyataan efektif oleh Bapepam dan
emiten bersama dengan penjamin emisi telah melakukan penawaran umum, maka:

a. BEJ melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan;


b. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, BEJ memberikan surat persetujuan
pencatatan;
c. Emiten membayar biaya pencatatan;
d. BEJ mengumumkan pencatatan efek tersebut di bursa;
e. Efek tersebut mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di bursa.

3.6 Produk-produk di Pasar Modal


a. Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya
menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan

12
sebagai modal berinvestasi. Melalui dana reksa ini nasihat investasi yang baik “jangan
menaruh semua telur dalam satu keranjang” bisa dilaksanakan. Pada prinsipnya
investasi pada reksa dana adalah melakukan investasi yang menyebar pada sejumlah
alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Adapun sasaran reksa dana diantaranya adalah pendapatan, pertumbuhan, dan
keseimbangan. Keputusan untuk memilih saham yang memberikan dividen/bunga ada
ditangan manajer investasi. Manajer investasi mempunyai hak untuk mendistribusikan
atau tidak dividen/bunga yang diperolehnya kepada pemodal. Jika prospektusnya
menerangkan bahwa dividen/bunga akan didistribusikan maka dalam waktu tertentu
pemodal akan mendapatkan dividen/bunga.
Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki sasaran
pertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau diskon obligasi
yang menjadi portofolio reksa dana. Manajer investasi harus berhasil membeli saham
pada saat harga rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi.
Kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan aktiva bersih ini sangat tergantung
pada jenis reksa dana yang dibeli. Reksa dana terbuka akan dibeli kembali dengan
harga nilai aktiva bersih baru. Reksa dana tertutup tidak akan dibeli kembali oleh
penerbitnya. Setelah terjadi transaksi di pasar perdana, selanjutnya reksa dana akan
diperjualbelikan di pasar sekunder. Harga yang terbentuk merupakan pertemuan dari
permintaan dan penawaran. Harga inilah yang merupakan nilai aktiva bersih yang
baru.
b. Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Membeli saham tidak ubahnya dengan
menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan sahma adalah
kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Tidak terhingga ini
bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi tergantung pada
perkembangan perusahaan penerbitnya.

13
Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas harga beli. Ada
kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah satunya
adalah membeli saat harga turun dan menjual saat harga naik. Saham memberikan
kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga. Sejalan dengan itu, risiko yang
ditanggung pemilik saham juga relatif paling tinggi. Investasi memiliki risiko yang
paling tinggi karena pemodal memiliki hak klaim yang terakhir, bila perusahaan
penerbit saham bangkrut. Secara normal, artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial
yang akan dihadapi pemodal hanya dua, yaitu tidak menerima pembayaran dividen
dan menderita capital loss.
c. Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa.
Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik
saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang
tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu
atas hak pembagian dividen. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki
penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki
didahulukan dalam pembagian dividen, dan lain sebagainya.
Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh keistimewaan alat
investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih pasti. Bahkan ada
kemungkinan keuntungan tersebut lebih besar dari suku bunga deposito apabila
perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar, dan pemegang saham
preferen memiliki keistimewaan mendapatkan dividen yang dapat disesuaikan dengan
suku bunga.
d. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan
yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki obligasi sama persis dengan
memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi dapat diperdagangkan. Obligasi
memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan dengan
jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan

14
kemungkinan untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan
dengan harga pembelian. Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi
disebabkan oleh sulitnya memperkirakan perkembangan suku bunga. Padahal harga
obligasi sangat tergantung dari perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank
menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian.
Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi. Obligasi konversi,
sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya memberikan kupon yang
tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai nominal atau nilai pari (par value).
Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukar dengan saham
biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi.
Misalnya setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3 saham biasa setelah 1
Januari 2005 dengan harga konversi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Imbalan yang dapat diperoleh pemegang obligasi konversi dapat terdiri bunga
(bila mempertahankan sebagai obligasi), dividen (bila melakukan konversi), capital
gain (bila berhasil menjual obligasinya dengan harga lebih tinggi dari harga
perolehannya, atau mendapat diskon saat membeli. Capital gain juga bisa didapat jika
pemegang obligasi konversi melakukan konversi, kemudian berhasil menjual saham
tersebut diatas harga perolehannya).
Risiko yang dihadapi pemegang obligasi konversi adalah kesalahan didalam
mengambil keputusan konversi, antara lain:
 Seandainya pada saat yang ditentukan pemodal menggunakan haknya
menukar obligasi konversi menjadi saham, dan ternyata kondisi menunjukkan
suku bunga bank cenderung naik.
 Bila emiten tidak berhasil meraih keuntungan, sehingga tidak membagikan
dividen. Dengan demikian pemodal menghadapi risiko tidak mendapatkan
kesempatan untuk memperoleh suku bunga. Seandainya ia tidak menggunakan
haknya, maka ia akan memperoleh kesempatan itu.
e. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, misalnya
obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi

15
oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham yang disertai waran
memasuki pasar baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara
terpisah.
Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran dapat
diperjualbelikna. Selain itu waran dapat ditukar dengan saham. Pilihan terhadap alat
investasi ini karena kemampuannya memberikan penghasilan ganda, terutama waran
yang menyertai obligasi. Karena disamping akan mendapatkan bunga obligasi kelak
setelah waran dikonversi menjadi saham akan mendapatkan dividan dan capital gain.
Kalau pemodal ingin mendapatkan dividen, terlebih dahulu ia menggunakan
waran untuk membeli saham. Untuk mendapatkan dividen, ia harus bersedia menahan
saham dalam waktu yang relatif lama. Capital gain bisa didapat bila pemegang
obligasi yang disertai waran menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga
ketika memperolehnya. Capital gain juga bisa didapat jika pemegang obligasi yang
disertai waran mendapatkan diskon pada saa melakukan pembelian. Pada saat jatuh
tempo ia akan mendapatkan pelunasan sebesar harga pari. Capital gain juga bisa
didapat bila setelah melakukan konversi saham biasa, pemodal bisa menjual sahamnya
diatas harga perolehan.
f. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan
emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk membelinya. Ini
berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diterima oleh
pemegang saham. Right issue dapat diperdagangkan. Pilihan terhadap alat investasi ini
karena kemampuannya memberikan penghasilan yang sama dengan membeli saham,
tetapi dengan modal yang lebih rendah. Biasanya harga saham hasil right issue lebih
murah dari saham lama. Karena membeli right issue berarti membeli hak untuk
membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan haknya otomatis pemodal telah
melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka imbalan yang akan didapat oleh
pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividen dan capital
gain.

16
3.7 Srategi Investasi di Pasar Modal
Investor harus menyadari bahwa berinvestasi di pasar modal disamping akan
memperoleh keuntungan juga ada kemungkinan akan mengalami kerugian. Strategi dasar
investor yang akan meningkatkan kinerja atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik
adalah dengan senantiasa mengikuti prinsip “Keep your alpha high and your beta low”.
Prinsip ini berarti bahwa investor akan selalu mempertimbangkan berapa tingkat risiko dan
keuntungan yang akan diperoleh. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi
oleh kemampuan investor untuk menganalisis berbagai jenis saham kemudian memilih
beberapa saham sesuai dengan kemampuan dana, saham yang dipilih dan dibeli tersebut
merupakan portofolio. Oleh karena itu, bermain di pasar modal tidak memberikan jaminan
untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih lebih dari harga beli saham dan harga jual
saham. Dengan demikian bermain di bursa akan sangat mungkin pula investor mengalami
capital loss.
Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di bursa efek
khususnya dalam bentuk saham antara lain sebagai berikut:

a. Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio. Strategi ini dapat
memperkecil risiko investasi karena risiko akan disebar ke berbagai jenis saham.
b. Membeli di pasar perdana dan dijual setelah saham tersebut dicatat di bursa.
c. Beli dan simpan. Strategi ini dapat digunakan apabila investor memiliki keyakinan
berdasarkan analisis bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek untuk
berkembang yang cukup pesat beberapa tahun mendatang sehingga sahamnya
diharapkan akan mengalami kenaikan yang cukup besar pada saat itu.
d. Membeli saham tidur. Saham tidur adalah saham yang jarang atau tidak pernah ada
transaksi. Saham tidur ini bisa disebabkan karena jumlah saham yang dicatatkan
terlalu sedikit atau dikuasai oleh investor institusi dan pemilik saham lama. Dapat
pula disebabkan karena kinerja perusahaan yang bersangkutan kurang baik atau
prospek usahanya masih cerah sehingga kurang mendapat perhatian pemodal.
e. Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain. Investor yang memiliki
strategi in cenderung bersifat lebih spekulatif. Mereka akan cepat-cepat melepas
saham-saham yang diperkirakan harganya akan mengalami penurunan atau buru-
buru membeli saham yang menurut anggapannya akan mengalami kenaikan kurs.

17
f. Konsentrasi pada industri tertentu. Strategi ini lebih cocok bagi investor yang benar-
benar menguasai kondisi suatu jenis industri sehingga mengetahui prospek
perkembangannya dimasa yang akan datang.

Contoh kasus Pasar Modal

1. Kasus Bank Century, Kasus Menjual Reksadana Tanpa Izin


Salah satu reksadana yang dijual oleh Bank Century merupakan reksadana ‘bodong’,
alias reksadana yang dibuat tanpa seizin Bapepam. Reksadana yang bermasalah ini dijual dengan
nama Investasi Dana Tetap Terproteksi dan dikeluarkan oleh PT. Antaboga Delta Sekuritas.
Hebatnya lagi, produk ini kabarnya sudah dijual sejak tahun 2001. Kini dikabarkan bahwa bahwa
Rp 1 Triliun – Rp 1,5 Triliun milik nasabah bank Century terkena masalah seputar produk ini.
Per 30 September 2008, PT. Antaboga Delta Sekuritas tercatat sebagai salah satu pemegang
saham terbesar Bank Century (dengan total kepemilikan 7,44%).
Salah satu pemilik Bank Century yang didakwah menggelapkan dana nasabah yaitu
Robert Tantular hanya divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 50 miliar. Dengan demikian
disampaikan majelis hakin Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kamis ( 10 September 2009). Vonis
ini dijatuhkan majelis hakim lebih rendah dari pada tuntutan jaksa sebelumnya yakni 8 tahun
penjara. Majelis hakim memvonis lebih ringan karena Robert tak melakukannya sendirian, dua
warga asing pemilik Bank Century masih buron yakni Al-warraq Hesham Talaat Muhammad
Rizvi dan Besheer Ali Rafat, sedangkan adik Robert, Dewi Tantular yang diduga terlibat dalam
pencurian uang deposito nasabah Bank Centuryjugaburon.
Tiga dakwaan menjerat Robert Tantular, pertama Robert dianggap menyalahgunakan
kewenangan memindahbukuan dan mencairkan dana deposit valas sebesar US $ 18 juta tanpa
izin pemilik dana Budi Sampurno, kedua mengucurkan kredit kepada PT Wibowo Wadah Rejeki
Rp 121 miliar dan PT Accent Inveshindo Rp 60 miliar, ketiga melanggar Letter Of Commitmen
dengan tidak mengembalikan surat-surat berharga Bank Century diluar negeri dan menambah
modal bank dengan BI pada 15 Oktober 2008 dan 16 November 2008.
Kasus ini terjadi awal 2001 Bank Century telah menjual produk reksadana Berlian dan
Dicretionary Fund kepada para nasabahnya. pada waktu itu Bank Century menawarkan program
bank yaitu simpanan dengan jangka waktu tiga bulan atau enam bulan dengan harga bunga

18
sebesar 12-13 persen /tahun, berupa reksa dana atau investasi dana dana tetap terproteksi tanpa
dikenakan pajak.
Januari 2005, Bank Century membuat surat edaran tentang reksa dana Berlian. Isi surat
menyebutkan bahwa PT Antaboga Delta Sekuritas sebagai agen. penjual reksa dana dan PT Bank
Century sebagai sub-sub agen penjual reksa dana Berlian. surat edaran Bank Century sebagai sub
agen penjualan reksa dana Berlian mulaidiberlakukan.
Aktivitas, penjualan investasi Bank Century ini diketahui oleh BI, sehingga pada 24 April
2005 BI meminta badan pengawas pasar modal (BAPEPAM) memeriksa PT Antaboga Delta
Sekuritas, dimana terdakwa Robert Tantular sebagai pemegangsahamnya.
Antaboga pun diduga bukan menjadi agen penjual, melainkan bertindak sebagai investasi dengan
menjual produk reksa dana melalui Bank Century.
11 Agustus 2005, Bapepam memberikan sanksi berupa peringatan tertulis kepada
Antaboga dan mengingatkan Bank Century, tetapi peringatan tidak dihiraukan oleh Bank
Century dan tetap melanjutkan aktivitas penjualan investasi dengan meniadakanlogoCentury.
Ketika jatuh tempo akhir 2008 banyak nasabah yang tidak dapat menarik kembali dana yang
telah diinvestasikan sebesar Rp 4 miliar pada Bank Century karena investasi bohong.
2. Batavia Air, Kasus Penggelapan Dana

Batavia Air mengatakan tidak bisa membayar utang karena "force majeur". Batavia Air
menyewa pesawat Airbus dari International Lease Finance Corporation (ILFC) untuk angkutan
haji. Namun, Batavia Air kemudian tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti tender yang
dilakukan pemerintah.

Gugatan yang diajukan ILFC bernilai US$ 4,68 juta, yang jatuh tempo pada 13 Desember
2012. Karena Batavia Air tidak melakukan pembayaran, maka ILFC mengajukan somasi atau
peringatan. Namun akrena maskapai itu tetap tidak bisa membayar utangnya, maka ILFC
mengajukan gugatan pailit kepada Batavia Air di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pesawat yang
sudah disewa pun menganggur dan tidak dapat dioperasikan untuk menutup utang.

Seharusnya, kuasa hukum Batavia Air harusnya mengajukan "counter" agar tidak
dipailitkan dalam lima hari setelah ada gugatan pailit. "Karena itu tidak dilakukan oleh Batavia,
maka kita mau tidak mau menyidangkan perkara pailit," ujarnya. dari bukti-bukti yang diajukan
ILFC sebagai pemohon, ditemukan bukti adanya utang oleh Batavia Air. Sehingga sesuai aturan

19
normatif, pengadilan menjatuhkan putusan pailit. Ada beberapa pertimbangan pengadilan.
Pertimbangan-pertimbangan itu adalah adanya bukti utang, tidak adanya pembayaran utang, serta
adanya kreditur lain. Dari semua unsur tersebut, maka ketentuan pada pasal 2ayat1Undang-
UndangKepailitanterpenuhi.

Jika menggunakan dalil "force majeur" untuk tidak membayar utang, Batavia Air harus
bisa menyebutkan adanya syarat-syarat kondisi itu dalam perjanjian. Namun Batavia Air tidak
dapat membuktikannya. Batavia Air pun diberi kesempatan untuk kasasi selama 8 hari. "Kalau
tidak mengajukan, maka pailit tetap," ujarnya. Kegiatan operasional Batavia Air kemudian akan
dialihkan kepada kurator. Batavia Air sempat disebut-sebut menolak dicabutnya gugatan pailit
itu. Hal tersebut menjadi tanda tanya bagi pengadilan."Mengapa mereka menolak untuk
dicabut?" ujarnya. Menurut Bagus, Batavia Air pasrah dengan kondisi ini. Artinya, kata dia,
Batavia Air sudah menghitung secara finansial jumlah modal dan utang yang dimiliki. Ia pun
menuturkan, dengan dipailitkan, maka direksi Batavia Air tidak bisa berkecimpung lagi di dunia
penerbangan.

20
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada
di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor
melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi
kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang
dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut. Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal adalah
saham dan obligasi.

Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan dan dalam
menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana dan pasar
sekunder. yang terlibat di pasar modal adalah para pemain utama dan lembaga penunjang
lainnya yang terlibat langsung dalam proses transaksi dengan Instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar modal seperti saham, obligasi dan Surat Berharga Lainnya
yang merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun). Untuk
menciptakan mekanisme pasar modal yang baik diperlukan suatu lembaga-lembaga yang
terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar modal tersebut seperti BAPEPAM,
Instansi Pemerintah, Badan Penilai, Konsultan Efek dan Lembaga Swasta . Sehingga
pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan
pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower).dan secara umum
mempunyai manfaat lebih dari keberadaan pasar modal itu sendiri.

4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai Pasar Modal. Namun kami sadar bahwa dalam makalah
ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan
pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya dengan
memberikan saran. Terima kasih atas perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Jakarta: Salemba Empat
Syahrir dalam Najib A.Gisymar, Insider Trading dalam Transaksi Efek. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1998, hlm 9
Hugh T. Patrick dan U Tun Wai dalam Nadjib A Gisymar. Insider Trading Dalam
Transaksi Efek. Opcit.
Rokhmatussa'dyah, A dan Suratman, 2009. Hukum Investasi dan Pasar Modal. Jakarta:
Sinar Grafika.

22

Anda mungkin juga menyukai