Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR TUGAS MANDIRI

MODUL HEMATOLOGI ONKOLOGI


KOMPLIKASI DISSEMINATED INTRAVASCULAR
COAGULATION
Yusuf Ananda Fikri, 1406568406
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

I. Pendahuluan
Disseminated intravascular coagulation (DIC) merupakan kelainan trombohemoragik
yang dapat bersifat akut, subakut, atau kronik, yang terjadi sebagai komplikasi pada
berbagai penyakit. DIC terjadi akibat aktivasi proses koagulasi yang menyebabkan
pembentukan mikrotrombus pada seluruh mikrosirkulasi di dalam tubuh. Terkadang,
proses koagulopati ini terlokalisasi pada organ atau jaringan spesifik. Sebagai
konsekuensi dari terjadinya trombosis, terdapat konsumsi platelet, fibrin, faktor
koagulasi, dan aktivasi mekanisme fibrinolitik. Oleh karena itu, DIC dapat disertai
dengan gejala hipoksia dan infark yang disebabkan oleh mikrotrombus yang masif
atau kelainan perdarahan yang disebabkan oleh deplesi elemen yang dibutuhkan
untuk hemostasis. Aktivasi mekanisme fibrinolisis juga memperburuk diatesis
hemoragik pada kasus DIC.1

II. Isi
Kunci utama pada DIC adalah peningkatan aktivitas trombin di dalam sirkulasi yang
melebihi laju degradasi trombin oleh antikoagulan alami. Hal ini dapat terjadi akibat
pelepasan tissue factor (TF) ke dalam sirkulasi dari jaringan yang rusak atau dari
peningkatan regulasi TF oleh monosit atau sel endotel sebagai respon dari sitokin
proinflamasi. Setelah terjadi deposisi fibrin di dalam mikrosirkulasi, pembentukan
trombin intravascular memproduksi monomer fibrin dalam jumlah yang sangat
banyak, yang membentuk kompleks dengan fibrinogen dan mengganggu polimerisasi
fibrin, sehingga terjadi defek koagulasi. Fibrinolisis hebat terjadi akibat trombus pada
dinding pembuluh darah dan pelepasan fibrin degradation products (FDP) yang
mengganggu polimerisasi fibrin sehingga menyebabkan defek koagulasi. Aktivasi
trombin dan plasmin menyebabkan deplesi fibrinogen dan seluruh faktor koagulasi.
Perdarahan yang menjadi ciri DIC disebabkan oleh trombositopenia yang disebabkan
oleh konsumsi platelet.2

Gambar 1. Patogenesis DIC dan perubahan-perubahan yang terjadi pada faktor koagulasi,
platelet, dan split products yang terjadi.2
Terdapat dua konsekuensi utama yang terjadi akibat DIC. Pertama, terjadi
deposisi fibrin secara masif di dalam mikrosirkulasi. Hal ini dapat mengakibatkan
iskemia organ. Selain itu, anemia hemolitik dapat terjadi akibat fragmentasi eritrosit
karena mikroangiopati. Kedua, diatesis hemoragik dapat mendominasi gejala klinis
DIC. Hal ini terjadi akibat konsumsi platelet dan faktor koagulasi, juga aktivasi
plasminogen. Plasmin tidak hanya memecah fibrin, tetapi juga mendegradasi faktor V
dan VIII, sehingga menurunkan konsentrasinya. Selain itu, fibrinolisis juga
menyebabkan pembentukan hasil degradasi fibrin, yang menginhibisi agregasi platelet
dan polimerisasi fibrin dan memiliki aktivitas antitrombin.2
Terapi suportif dengan fresh frozen plasma dan konsentrat platelet
diindikasikan pada pasien dengan pendarahan ekstensif. Kriopresipitat atau konsentrat
fibrinogen juga dapat diberikan, dan pasien juga dapat membutuhkan transfusi sel
darah merah.2

B. Prognosis DIC
DIC terjadi pada 30-50% pasien sepsis. Prognosis DIC bergantung pada derajat
keparahan koagulopati dan derajat keparahan etiologi yang menyebabkan DIC. Secara
umum, apabila kondisi yang melatarbelakangi DIC bersifat self-limited atau dapat
diatasi dengan tepat, DIC dapat disembuhkan dan status koagulasi dapat kembali
normal. Contohnya, seorang pasien dengan DIC hemoragik akut yang terjadi akibat
karsinoma lambung yang telah mengalami metastasis kemungkinan bersifat letal. Di
sisi lain, DIC akut yang terjadi akibat abrupsio plasenta harus diidentifikasi dan
ditangani dengan cepat, sehingga DIC dapat teratasi. Selain itu, deposisi fibrin secara
intravaskular juga dapat menyebabkan gagal fungsi organ dan mortalitas.1,2

III. Kesimpulan
Dua komplikasi utama dari DIC adalah diatesis hemoragik dan mikrotrombus
intravaskular. Prognosis DIC sangat bergantung kepada keparahan underlying
conditions dari DIC itu sendiri.

IV. Daftar Pustaka


1. Hoffman R, Benz E, Silberstein L, Heslop H, Weitz J, Anastasi J.
Hematology: Basic Principles and Practice. 6th ed. Philadelphia:
Saunders/Elsevier; 2013.
2. Hoffbrand A, Moss P. Hoffbrand's Essential Haematology. 7th ed. Hoboken:
John Wiley & Sons; 2016.

Anda mungkin juga menyukai