Anda di halaman 1dari 3

REVIEW MANAJEMEN OBAT

RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA KUNINGAN


PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2018

RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA


KUNINGAN
Jalan Raya Cigugur KM 1,2 Lingkungan Manis RT. 030 RW. 011 Kelurahan Cigugur
Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan
REVIEW MANAJEMEN OBAT
RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA KUNINGAN
PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2018

A. Perencanaan
Perencanakan perbekalan farmasi dilakukan sesuai Formularium Rumah
Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan tahun 2018 yang telah dibuat oleh Tim
Farmasi dan Terapi. Dalam perencanaan TFT melakukan evaluasi penggunaan
perbekalan farmasi dengan mengkategorikan obat-obat fast moving, slow moving,
obat yang tidak digunakan lagi oleh dokter, dan pengusulan obat yang akan
digunakan oleh dokter.

B. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi melalui distributor resmi yang telah bekerja
sama dengan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan. Perlu dilakukan
evaluasi kerjasama dengan distributor dalam hal waktu pengiriman, ketersediaan
dan waktu expire date. Hal ini dikarenakan ada beberapa distributor yang dalam
proses pengiriman barang cukup lama, kekosongan stok di distributor dan waktu
expire date perbekalan farmasi yang diberikan kurang dari 1 tahun.
Untuk perbekalan farmasi diluar Formularium yang tidak tersedia di PBF
namun diperlukan untuk pasien maka Instalasi Farmasi melakukan pengadaan
dengan cara membeli ke apotek yang telah bekerja sama. Hal ini cukup membantu
dalam memenuhi kebutuhan pasien

C. Penerimaan
Evaluasi terhadap distributor terkait waktu pengiriman yang lama dari jadwal
pemesanan dikarenakan proses registrasi Rumah Sakit ke tiap distributor, sehingga
dapat mengurangi stok ketersediaan di Rumah Sakit.
Beberapa distributor pada saat pengiriman perbekalan farmasi hanya
menggunakan surat jalan sehingga dalam proses penginputan ke sistem Rumah
Sakit menjadi terhambat sehingga pelayanan menjadi terganggu.
Beberapa distributor pada saat pengiriman perbekalan farmasi menyerahkan
faktur yang tidak sesuai dengan pemesanan, sehingga distributor harus merevisi
faktur yang telah dipesan. Hal ini dapat mengganggu proses penginputan
perbekalan farmasi ke sistem Rumah Sakit dan pelayanan menjadi terganggu.
D. Penyimpanan
Apoteker melakukan supervisi setiap hari ke ruangan yang menyimpan
perbekalan farmasi seperti farmasi, gudang farmasi, laboratorium, ICCU, IGD, Cath
Lab, dan ruang perawatan. Hal yang diperhatikan meliputi suhu penyimpanan,
kelembapan ruangan, penempatan, waktu expire date, dan pelabelan. Sistem
penyimpanan perbekalan farmasi diruangan-ruangan sudah sesuai dengan SPO.
Sistem pengeluaran obat di gudang farmasi lebih diutamakan menggunakan sistem
FEFO (First Expire First Out) untuk meminimalisir jumlah obat yang mendekati
expire date.

E. Pendistribusian
Pendistribusian obat dirawat inap menggunakan sistem unit dosis dispensing
dengan tujuan obat diberikan tepat waktu sehingga terapi yang diberikan lebih
efektif dan mengurangi retur obat yang tidak digunakan oleh pasien.
Pendistribusian dari gudang farmasi ke unit menggunakan SIM RS yaitu unit
meminta pengajuan SPB melalui SIM RS, kemudian di Approve oleh petugas
gudang farmasi dan selanjutnya didistribusikan ke unit.

F.Pemantauan Terapi Obat


Pemantauan terapi obat dilakukan oleh apoteker klinis. Dalam pelaksanaan
pemantauan terapi obat masih mengalami beberapa kendala seperti keterlambatan
informasi yang didapat oleh apoteker terkait terapi yang tidak dilanjutkan atau terapi
obat yang diberikan. Sehingga perlu dilakukan sistem pemantauan terapi obat yang
lebih efektif lagi.

G. Insiden Keselamatan Pasien


Selama periode bulan Oktober sampai Desember 2018 tidak ada kejadian
KTD di Instalasi Farmasi. Kejadian KNC terjadi sebanyak 2 kali. KNC yang terjadi
adalah salah mengambil obat.

Kuningan, 1 Januari 2018


Mengetahui

Manajer Pelayanan dan Penunjang Medis Ka. Instalasi Farmasi

dr. Teguh Tri S.P., MMRS. Nuke Paraswanti., S. Farm., Apt.

Anda mungkin juga menyukai