Anda di halaman 1dari 15

KOMPRES DINGIN DAN HANGAT

Pembimbing :
Nur Hidayati S.Kep,. Ns.,M.Kep
Kelompok 9
1A Keperawatan

Disusun oleh :
1.Brainy All Right (1902012772)
2.Ika Daimatur Rodhiyah (1902012735)
3.Friska Nanda Eka Faiza (1902012736)
4.Habib Minhaj Attoriq (1902012767)
5.Nadia Ayu Salsabila (1902012742)
6.Vicentia Nadiza Yulanda (1902012763)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTASILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019/2020
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Perkembangan keperawatan di indonesia tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara
berkelanjutan keperawatan di indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik
dibidang pendidikan maupun ditatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan
dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya
sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk
menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara
kimiawi melalui metabolisme darah.
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan
atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang
memerlukan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah
mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema.
Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat
kecepatan hantaran saraf sehingga implus nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah bahwa persepsi dingin menjadi dominan
dan mengurangi persepsi nyeri. ( Price,2005 )
Kompres hangat adalah memberi rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman, mengurngi atau membebaskan, mengurangi atau mencegah spasme otot dan
memberikan rasa hangat pada daerah tertentu. ( Uliyah&Hidatyat, 2008 )
JENIS KOMPRES DINGIN :
1. Kompres dingin dengan kirbat es (Es kap)
2. Kompres dingin basah dengan air biasa atau air es

Kompres dingin dengan kirbat es


INDIKASI :
1. Radang
2. Memar
3. Batuk dan mutah darah
KONTRA INDIKASI :
1. Luka bakar
2. Alergi dingin
3. Gangguan sirkulasi
PERSIAPAN ALAT :

 Kirbat es/eskap dengan sarungnya

 Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es
tidak cepat mencair

 Air dalam kom


 Lap kerja
 Perlak pengalas
PERSIAPAN PASIEN :
1. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan saat
pengompresan dingin dengan menggunakan komunikasi yang
terapeutik. Jika keadaan memungkingkan.
2. Pakaian klien pada daerah yang akan dikompres, harus dibuka (untuk
mempermudah saat mengompresan).

PERSIAPAN PROSEDUR :

 Bawa alat-alat ke dekat klien


 Cuci tangan
 Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
 Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
kirbat tersebut
 Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup
rapat
 Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
 Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
 Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
 Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
 Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
 Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
 Angkat eskap bila sudah selesai
 Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
 Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
 Cuci tangan
 Dokumentasikan

EVALUASI :
 Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
 Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan
lain-lain
 Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di
control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
 Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
 Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera dig anti (bila perlu)

Kompres dingin basah dengan air biasa atau air es


INDIKASI :
1. Sakit kepala
2. Memar
3. Terkilir
4. Asam urat
KONTRA INDIKASI :
1. Pasien luka terbuka
2. Alergi dingin
PERSIAPAN ALAT :

 Kom kecil berisi air biasa/air es


 Perlak pengalas

 Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

 Sampiran bila perlu


 Selimut bila perlu

PERSIAPAN PASIEN :
1. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan saat pengompresan
dingin dengan menggunakan komunikasi yang terapeutik. Jika keadaan
memungkingkan.
2. Pakaian klien pada daerah yang akan dikompres, harus dibuka (untuk
mempermudah saat mengompresan).

PERSIAPAN PROSEDUR :
 Dekatkan alat-alat ke klien
 Pasang sampiran bila perlu
 Cuci tngan
 Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
 Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai
lembab
 Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
 Ganti waslap/kain kasa, dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air
biasa atau air es.
 Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
 Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila perasat ini sudah selesai
 Cuci tangan
 Dokumentasikan

EVALUASI :
1. Bila suhu tubuh 39oc atau lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak
2. Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur
selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah

JENIS KOMPRES HANGAT :


1. Kompres hangat basah
2. Kompres hangat kering

Kompres hangat basah


INDIKASI :
1. Kedinginan
2. Pada perut yang kembung
3. Pada pasien yang memiliki peradangan sendi
KONTRA INDIKASI :
1. Luka terbuka
2. Iritasi kulit
3. Pada pasien yang terpasang alat-alat kesehatan
PERSIAPAN ALAT :
 Kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)

 Bak seteril berisi kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai

 Kasa perban atau kain segitiga

 Pengalas
 Handscon bersih di tempatnya

 Bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)

 Waslap 4 buah/tergantung kebutuhan

 Pinset anatomi 2 buah


 Korentang

PERSIAPAN PASIEN :
1. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan saat pengompresan hangat
dengan menggunakan komunikasi yang terapeutik. Jika keadaan memungkingkan.
2. Pakaian klien pada daerah yang akan dikompres, harus dibuka (untuk
mempermudah saat mengompresan).

PERSIAPAN PROSEDUR :

 Dekatkan alat-alat kedekat klien


 Perhatikan privacy klien
 Cuci tangan
 Atur posisi klien yang nyaman
 Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dikompres
 Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang
bekas balutan ke dalam bengkok kosong
 Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke
dalam kom yang berisi cairan hangat.
 Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
 Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa
kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
 Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan
kompres tiap 5 menit
 Lepaskan sarung tangan
 Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
 Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya

EVALUASI :

1. Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres dipertahankan tetap
hangat
2. Cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3. Kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4. Untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka
tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang
penting bersih.
5. Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas

Kompres hangat kering ( buli-buli air)


INDIKASI :
1. Kedinginan
2. Demam
3. Perut kembung
KONTRA INDIKASI :
1. Pendarahan
2. Gangguan kulit
3. Pasien yang tidak mau dikompres hangat
PERSIAPAN ALAT :

 Buli-buli panas dan sarungnya


 Termos berisi air panas

 Termomerter

 Lap kerja

PERSIAPAN PASIEN :

1. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan saat pengompresan hangat
dengan menggunakan komunikasi yang terapeutik. Jika keadaan memungkingkan.
2. Pakaian klien pada daerah yang akan dikompres, harus dibuka (untuk
mempermudah saat mengompresan).
PERSIAPAN PROSEDUR :

 Bawa alat-alat ke dekat klien


 Cuci tangan
 Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
 Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
kirbat tersebut
 Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup
rapat
 Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
 Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
 Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
 Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
 Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
 Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
 Angkat eskap bila sudah selesai
 Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
 Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
 Cuci tangan
 Dokumentasikan

EVALUASI :
 Buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
 Pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas
atau ke samping
 Pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
 Buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya
DAFTAR PUSTAKA

http://www.physioinlove.com/2014/02/kompres-dingin-untuk-cedera-akut.html
Kompas, 2009.kompres, alternatif pereda nyeri
(http://www,kompas.com,diakses 12 februari 2012)

Anda mungkin juga menyukai