Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

1. Tigor H, Damantalm Y, Sukri. Faktor-Faktor yag Berhubungan dengan


Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di Poli KIA RSU Anutapura Palu.
Jurnal Kesehatan Tadulako. 2016; 2(1): 1-75.

2. Dessy H. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan KEjadian PreEklampsi


pada Kehamilan di RSUD Embung Fatimah Kota Batam. 2014; 3(1): 27-
32.

3. Osungbade KO, Ige OK. Public health perspectives of preeclampsia in


developing countries: implication for health system strengthening. Journal
of Pregnancy. 2011; 5: 1-2.

4. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


Jakarta; 2008. h. 34-8.

5. WHO. Dibalik Angka, Pengkajian Kematian Maternal dan Komplikasi Untuk


Mendapatkan Kehamilan Yang Lebih Aman. Jakarta, 2007: 172.

6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia 2004.


Jakarta: Depkes; 2006.

7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia 2006.


Jakarta: Depkes; 2008.

8. Preeclampsia Foundation. Preeclampsia and Maternal Mortality: a Global


Burden. 2013. Diakses 10 Desember 2018. Diunduh :
http://www.preeclampsia.org/health-information/149-advocacy-
awareness/332-preeclampsia-and-maternal-mortality-a-global-burde.

9. Khan KS, Wojdyla D, Say L, Gulmezoglu AM, Van look PF, Analysis of
cause of maternal death : A systematic review. 2006; 367: h.1066-74.

10. Nova M, Besral. Preeklampsia Berat dan Kematian Ibu. Kesmas-Jurnal


Kesehatan Masyarakat Nasional. 2015; 10(2): 80-6.

11. Dinas Kesehatan Banten. Capaian Kinerja Kemenkes RI Tahun 2015-2017.


2017. Diakses 29 Desember 2018. Diunduh :

61
https://dinkes.bantenprov.go.id/read/berita/527/Capaian-Kinerja-
Kemenkes-RI-Tahun-2015-2017.html.

12. Depkes RI. Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI. Jakarta; 2013.

13. Junaidi I. Hipertensi Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan. PT Bhuana


Ilmu Populer. Jakarta; 2010.

14. NHBPEP. Report of The National High Blood Pressure Education Program
Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy. American Journal of
Obstetrics and Gynecology. 2000; 183 :1-22.

15. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. PT. Bina Pustaka.


Jakarta; 2014.

16. Suyono S. Diabetes Melitus di Indonesia : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi ke-5. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta; 2009. h.1134.

17. Sibai BM. Etiology and management of postpartum hypertension-


preeclampsia. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2012;
206(6): 470-5.

18. Kurniadi A, Tommy T. Status Proteinuria dalam Kehamilan di Kabupaten


Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur Tahun 2016. Jurnal Kesehatan
Reproduksi. 2017; 8(1): 53-61.

19. Theresia Y. Hubungan Antara Peeklampsia dengan BBLR di RSUP H. Adam


Malik Medan. FK USU. 2009; 5-20.

20. Zekai TBK. Preeclampsia: a Guide for management to prevent maternal


mortality. The journal of Gynecology obstetricand neonatologi. 2012;
8(33): 1367-9.

21. Siqbal KA, Syahredi, Noza H. Hubungan Usia dan Paritas dengan KJeadian
Preeklampsia Berat di Rumah Sakit Achmad Mochtar BUkittinggi Tahun
2012-2013. Artkel Penelitian. Diakses 4 Desember 2018. Diunduh :
http://jurnal.fk.unand.ac.id

22. Bastani P., Kbra H., dan Najafi H. Risk Factors dor Preeclamsia In
Multigravida Women. Research Jpurnalof Bilogical Sciences. 2008; 3(1):
148-153.

62
23. Afni S, Ria M. Faktor yang Berhubungan dengan Preeklampsia pada
Kehamilan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Medan Tahun 2011-
2012. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. 2012; 3(1): 1-10.

24. Conde-Agudelo, A., dan Belizan, A. M.. Maternal Morbidity Associated With
Interpregnancy interval: cross sectional study. BMJ. 2000; 321: 1255-9.

25. Shunji S, Miwa I. Risk Factirs for Preeclampsia in Jaanese Twin Pregnancies:
Comparison with Those in Singleton Pregnancies. Arch Gynecology
Obstetric. 2009; 280(3): 389-93.

26. Tanaka, M., et al. Racial Disparity iin Hyoertensive Disorders of Pregnancy in
New York State: A 10-Year Longitudinal Population-Based Study”.
American Journal of Public Health. 2007; 97(1): 163-170.

27. Roberts. J.M, dan Catov, J.M. Preeclamsia More Than one Disease Or Is It?
Hypertension. 2005; 51: 989-90. Diakses 20 Desember 2018. Diunduh :
http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/51/4/989.

28. Manuaba I. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Edisi ke-2. EGC.
Jakarta; 2013. h. 27-30.

29. Winkjosastro, Dkk. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo. Jakarta; 2008. h. 20-5.

30. Rizky P. Hubbungan Paritas dan Kontrasepsi dengan Preklampsia Ringan di


Puskesmas Jagir. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan
Universitas Airlangga. 2016; 10(2): 100-12.

31. Duckitt, K., dan Harrington, D. Risk Factors for Pre-eclampsia at Antenatal
Booking: Systematic Review of Controlled Studies. Britis Medical Journal.
2005; 330(1): 565-567.

32. Saftlat, et all. “Abortion, Changed Paternity, and Risk of PReclampsia in


Nulliparorus Women”. American Journal of Epidemiology. 2003;152(12):
1108-14.

33. Nuning S., Mardiana. Faktor Risiko yang Berhbungan dengan Kejadian
PReeklampsia pada Ibu Hamil (Studi Kasus di RSUD Kabupaten Brebes
tahun 2014). Unnes Journal of Public Health. 2016; 5(2): 90-9.

34. Cunningham GF, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL,
et al., editors. Hypertensive Disorders. In William's Obstetrics. NY:
McGraw-Hill; 2014. h. 728-779.

63
35. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Hipertensi dalam Kehamilan. PT. Bina
Pustaka. Jakarta; 2010: h.542-50.

36. Wibowo R. Proteinuria dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi ke-5.
Penerbit FKUI. Jakarta; 2006. h. 519-23.

37. Chappell LC, Shennan AH. assessment of proteinuria in pregnancy: Urinary


spot protein:creatinine ratio can reliably rule out proteinuria in pregnancy.
BMJ. 2008; 336.

38. Novia L. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia


pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achamd Provinsi
Riau Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2015; 3(1): 29-33.

39. Gusta D, Fitrayeni. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di
RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Andalas. 2015; 10(1): 38-44.

40. Tika P, Didik T, Nunuk S. Analisis Faktor-Faktor Resiko yang Berhubungan


dengan Kejadian Preeklampsia-Eklampsia pada Ibu Bersalin di RSUD
Kabupaten Sukoharjo Periode Tahun 2015. Indonesian Journal On Medical
Science. 2017; 4(1): 133-46.

41. Djannah S, Ika S. Gambaran Epidemiologi Kejadian Preeklapsia/Eklampsia di


RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 201-2009. Jurnal Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan. 2010; 13(4): 378-85.

42. Suwanti, Wibowo, E., & Safitri, N. Hubungan Tekanan Darah dan Paritas
dengan Kejadian Eklampsia di Ruang Bersalin RSUPNTB Tahun 2012.
Media Bina Ilmiah. 2014; 8(1): 25–30.

43. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL,
et al. Obstetric and Gynecology. In Wiliams Obstetrics. New York:
McGraw Hill; 2016. h. 1187-202.

44. Sibai BM. Risk Factors for Preeclamsia In Healthy Nulliparous Women : A
Prospective Multicenter Study. National Institute of Child Health and
Human Development Network of Maternal-Fetal Medicine Units. 2014;
172(2): 642-8.

45. Stone JL, Lockwood CJ, Berkowitz GS. Risk Factor For Severe Preeclampsia.
Department of Obstetrics, Gynecology, and Reproductive Science, Mount
Sinai Medical Center. 2008; 83(3): 357-61.

46. Wandabwa J., Doyle, P., Kiondo, P., Campbell, O., Maconichie, N., Welishe,
G. Risk Factors For Severe Pre-Eclampsia And Eclampsia In Mulago
Hospital, Kampala, Uganda. East African Medical Journal. 2010; 87(10):
415-24.

64
47. Daniel A. The Journal of Clinical Hypertension: Identifying Early
Cardiovasculer. The Journal of Clinical Hypertension. 2008; 10(3): 145-7.

48. Rozikhan. Faktor-faktor Risiko Terjadinya Preeklamsia Berat Di Rumah Sakit


Dr. H. Soewondo Kendal. Magister Epidemiologi Diponegoro. Diakses 10
Desember 2018. Diunduh dari :
http://eprints.undip.ac.id/4918/1/Rozikhan.pdf.

65

Anda mungkin juga menyukai