Anda di halaman 1dari 5

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ANANDA BABELAN

NOMOR : 032/dir-RSA/KEP/IX/2019
TENTANG
PENGANGKATAN JABATAN KARYAWAN
RUMAH SAKIT ANANDA BABELAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT ANANDA BABELAN

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan operasional


Rumah Sakit Ananda Babelan, maka dipandang perlu untuk
mengangkat seorang Kepala Unit Farmasi;
b. bahwa untuk keperluan tersebut dipandang perlu ditetapkan
dalam suatu Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda
Babelan.

MENGINGAT : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor 1045
/MENKES /PER /XI /2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor 340
/MENKES /PER /III /2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
4. Keputusan Direktur PT. Laju Ananda Bangun Persada Nomor
006/ PT.JUANDA/KEP/X/2018 tentang Struktur Organisasi
Rumah Sakit Ananda Babelan

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


ANANDA BABELAN TENTANG PENGANGKATAN
JABATAN KARYAWAN RUMAH SAKIT ANANDA
Pertama : Mengangkat Adwita Sari Buchari, S.Si, Apt sebagai Kepala
Unit Farmasi Rumah Sakit Ananda Babelan untuk masa
jabatan 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkan sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2020;
Kedua : Menunjuk dan mengangkat karyawan sebagaimana
dimaksud, dengan adanya SK ini;
Ketiga : Adanya langkah – langkah untuk penyegaran dan/atau
peningkatan pengetahuan di lingkungan Rumah Sakit Ananda
Babelan;
Keempat : Apabila dengan adanya proses Pengangkatan ini memerlukan
pengalihan tugas dan/atau serah terima jabatan, agar dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya;
Kelima : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan
Surat Keputusan ini, maka terhadap Surat Keputusan ini akan
diadakan perbaikan seperlunya.
Asli Surat Keputusan ini disimpan sebagai master file dan
kutipan disampaikan kepada karyawan yang bersangkutan

Ditetapkan di : Kabupaten Bekasi


Pada tanggal : 1 September 2019
RUMAH SAKIT ANANDA BABELAN

dr. Lili Masliyah, MARS


Direktur
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan
Nomor : 032/dir-RSA/KEP/IX/2019
Tanggal : 1 September 2019

URAIAN TUGAS KEPALA UNIT FARMASI

I. Perencanaan
1. Mengusulkan rencana program kegiatan Unit Farmasi kepada Manajer Pelayanan
Medis dan Penunjang Medis.
2. Mengusulkan jumlah dan macam alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan
pelayanan obat dan bahan medis habis pakai di unit farmasi kepada Manajer Pelayanan
Medis dan Penunjang Medis.
3. Mengusulkan jumlah dan macam SDM yang dibutuhkan untuk kegiatan pelayanan di
unit farmasi serta menempatkannya sesuai kebutuhan.

II. Organisasi dan Penggerakan


1. Menaati dan melaksanakan semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh Direktur dan
Manajer Pelayanan Medis & Penunjang Medis.
2. Membangun dan membina kerjasama dengan seluruh komponen profesi dan dengan
seluruh staf yang ada di bawahnya.
3. Melaksanakan orientasi kepada tenaga unit farmasi baru.
4. Mengatur keterlibatan dan kelancaran serta kemajuan kegitan pengelolaan obat dan
bahan medis habis pakai di gudang farmasi dan apotik / pelayanan farmasi.
5. Mengatur pembagian kerja, membuat jadwal kerja, memberikan pengarahan dan
koordinasi pelaksana yang berada di bawahnya.
6. Membantu petugas gudang dalam pelaksanaan pemantapan kualitas pengelolaan obat
dan bahan medis habis pakai di gudang farmasi.
7. Membantu petugas pelayanan farmasi (asisten apoteker, apoteker pelaksana) dalam
pelaksanaan pemantapan kualitas pelayanan farmasi.
8. Mengkoordinir pelaksanaan inventori obat dan bahan medis habis pakai yang ada di
gudang farmasi meliputi :
a. Membuat list pengajuan permintaan (jenis dan jumlah) obat dan bahan medis habis
pakai sesuai prosedur yang berlaku menggunakan sistem IT
b. Memonitor proses penerimaan obat dan bahan medis habis pakai yang dilaksanakan
oleh petugas gudang
c. Memonitor proses penyimpanan dan dan penataan obat dan bahan medis habis
pakai disetiap rak penyimpanan di gudang farmasi
d. Memonitor pencatatan stok obat dan bahan medis habis pakai pada setiap kartu stok
oleh petugas gudang
e. Memonitor pelabelan terhadap obat – obat yang perlu diwaspadai (high alert) dan
obat – obat LASA sesuai prosedur yang berlaku
f. Melakukan pengawasan terhadap masa kadaluarsa (expire date) obat dan bahan
medis habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
9. Mengkoordinir pelaksanaan inventori obat dan bahan medis habis pakai yang ada di
gudang farmasi meliputi :
a. Membuat list permintaan obat dan bahan medis habis pakai ke gudang obat untuk
kebutuhan pelayanan unit farmasi
b. Memonitor proses penerimaan obat dan bahan medis habis pakai yang dikirim oleh
gudang
c. Memonitor proses penyimpanan dan dan penataan obat dan bahan medis habis
pakai disetiap rak penyimpanan apotik/pelayanan obat
d. Memonitor pencatatan stok obat dan bahan medis habis pakai pada setiap kartu stok
apotik
e. Memonitor pelabelan terhadap obat – obat yang perlu diwaspadai (high alert) dan
obat – obat LASA sesuai prosedur di apotik
f. Melakukan pengawasan terhadap masa kadaluarsa (expire date) obat dan bahan
medis habis pakai di apotik.
10. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan harian alat agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
11. Mengatur petugas yang ada diwilayah kerjanya untuk mengikuti pendidikan, pelatihan,
dan kegiatan ilmiah.
12. Menghadiri undangan rapat yang diadakan oleh : Manager Pelayanan Medis & Penunjang
Medis dan Direktur (bila diminta)
13. Menerima dan menyelesaikan persoalan dan usul – usul yang timbul di unit farmasi terkait
kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai untuk kebutuhan pelayanan.
14. Meneliti dan mempertimbangkan surat – surat permohonan, cuti, pindah, atau berhenti
dan lain – lain dari pelaksana yang bertugas di wilayah kerjanya.
15. Memimpin penyelenggaraan pertemuan dengan pelaksana yang ada di bawahnya secara
berkala atau sewaktu – waktu diperlukan.

III. Pengawasan dan Evaluasi


1. Mengadakan supervisi segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan
obat dan bahan medis habis pakai untuk kebutuhan pelayanan.
2. Mengawasi dan menilai mutu pelayanan farmasi sesuai indikator klinik dan indikator
mutu pelayanan farmasi, meliputi :
a. Angka kekosongan obat di unit farmasi
b. Kepatuhan penggunaan formularium
c. Pengawasan medication error / kesalahan pemberian obat.
d. Kepatuhan melakukan indetifikasi positif
e. Kepatuhan melakukan komunikasi efektif (SBAR dan readback) saat menerima
intruksi atau hand over dengan pelaksana lainnya.
f. Kepatuhan dalam pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP)
g. Kepatuhan pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan pasien dengan kepatuhan
melakukan cuci tangan dengan benar pada five moment.
h. Kepatuhan dalam berkomunikasi efektif : Kepatuhan melakukan read back pada saat
menerima intruksi melalui telepon.
i. Tingkat kepuasan pasien / keluarga terhadapa pelayanan farmasi
3. Melaksanakan inventarisasi peralatan yang ada di wilayah kerjanya setiap bulan.
4. Melakukan penilaian terhadap mutu kegiatan pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai, secara berkala atau sewaktu – waktu bila diperlukan agar pelaksanaannya dapat
dipertahanklan dan ditingkatkan seiring perkembangan kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan.
5. Mengumpulkan laporan bulanan kegiatan pengolaan obat dan bahan medis habis pakai
yang diperlukan untuk evaluasi.
6. Menyimpan dan memelihara dokumen kegiatan pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai.
7. Menerima, menyusun, dan meneruskan hasil kegiatan pelayanan obat dan bahan medis
habis pakai, termasuk peristiwa – peristiwa penting baik secara berkala maupun insidentil
kepada Manajer Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.

Ditetapkan di : Kabupaten Bekasi


Pada tanggal : 1 September 2019
RUMAH SAKIT ANANDA BABELAN

dr. Lili Masliyah, MARS


Direktur

Anda mungkin juga menyukai