Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

”NUTRISI SEIMBANG BAGI LANSIA”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu : Rus Andraini, A.Kp.,M.P.H

Disusun oleh kelompok 7 :

1. Amalia (P07220118063)
2. Dinda Eka Syafitri (P07220118078)
3. Iqramullah N (P07220118086)
4. Nur Apsari (P07220118097)
5. Sri Kandiningsih (P07220118104)
6. Tiara Aprilliawati (P07220118106)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah serta mulia diucapkan hanyalah memuji syukur
kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Taufik-Nya jualah sehingga kami
sempat merampungkan satu tulisan sederhana yang berisi tentang “NUTRISI
SEIMBANG BAGI LANSIA”. Kami menyadari bahwa materi yang disajikan dalam
tulisan ini merupakan perpaduan dari berbagai referensi yang kami dapatkan, baik
dari dosen maupun dari media cetak maupun media elektronik lainnya.Kami
berharap agar materi yang disajikan dapat bermanfaat bagi siswa-siswa lainuntuk
dijadikan sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan.Oleh karenanya, kami
sampaikan kepada pembaca bahwa dalam tulisan ini masih banyak terdapat
kekurangan. Dengan demikian, kami sangat mengharapkan kritik, saran,serta
tanggapan yang sifatnya membangun. Tak ada gading yang tak retak, tiada laut yang
tidak berombak.

Balikpapan, 15 Agustus 2019

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... ..

A. Latar Belakang ..........................................................................................................

B. Tujuan .......................................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................................

A. Satuan Acara Penyuluhan ........................................................................................

B. Tujuan Intruksional Umum .......................................................................................

C. Tujuan Intruksional Khusus ......................................................................................

D. Materi ........................................................................................................................

E. Metode .......................................................................................................................

F. Media. ........................................................................................................................

G.Evaluasi .....................................................................................................................

H. Sumber .....................................................................................................................

I. Kegiatan Belajar Mengajar ........................................................................................

J. Uraian Materi ............................................................................................................

BAB III Penutupan .......................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................

B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan
tubuh untuk melakukan kegiatan metabolismenya. apabiala seseorang berhasil
mencapai usia lanjut, maka salah satu upaya utama adalah mempertahankan atau
membawa status gizi yang bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas
hidupan yang bersangkutan tetap baik. Perubahan ststua gizi pada lansia
disebabkan perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan. Perubahan ini
akan makin nyata pada kurun usia dekade 70-an.
Faktor lingkunagn antara lain meliputi perubahan kondisi sosial ekonomi
yang terjadi akibat memasuki masa pensiun dan isolasi sosial berupa hidup
sendiri setelah pasangannya meninggal. Faktor kesehatan yang berperan dalan
perubahan status gizi antara lain adalah naiknya insidensi penyakit degenerasi
maupun non-degenerasi yang berakibat dengan perubahan dalam asupan
makanan, perubahan dalam absorpsi dan utilisasi zat-zat gizi di tingkat jaringan,
dan beberapa kasusu dapat disebabkan oleh obat-obat tertentu yang harus
diminim para lansia oleh karena penyakit yang sedang dideritanya. Bagi lansia
pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam
proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh
sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang
karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori
yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat,
misalnya untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi nutrisi pada lansia
2. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi.
4. Untuk mengetahui menu sehat bagi lansia.
5. Untuk mengetahui pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat.
6. Untuk mengetahui cara mengolah makanan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Satuan Acara Penyuluhan

Mata Pelajaran : Promosi Kesehatan

Pokok Bahasan : Nutrisi Seimbang

Sub Pokok Bahasan : Nutrisi Seimbang Bagi Lansia

Sasaran : Lansia

Tempat : Kampus Poltekkes Kemenkes Kaltim

Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Agustus 2019

Waktu : 30 menit

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi yang seimbang untuk lansia
maka diharapkan keluarga dan lansia dapat memahami pentingnya nutrisi yang
seimbang bagi lansia.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Lansia dapat mengetahui definisi nutrisi.
b. Lansia dapat mengerti kebutuhan nutrisi.
c. Lansia dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi.
d. Lansia dapat mengetahui menu sehat bagi lansia.
e. Lansia dapat mengetahui pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat.
f. Lansia dapat memahami cara mengolah makanan.
g. Lansia dapat memahami cara menghidangkan makanan.
h. Lansia dapat mengetahui cara pemantauan status nutrisi.

D. Materi
a. Definisi
b. Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia
d. Menu Sehat Bagi Lansia
e. Pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat
f. Cara mengolah makanan
g. Cara menghidangkan makanan
h. Pemantauan Status Nutrisi

E. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, demonstrasi dan
tanya jawab.

F. Media
a. Leaflet
b. OHP
c. Transparan

G. Evaluasi
Bentuk : lisan
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi ?
2. Bagaiman cara mengolah makanan untuk lansia ?
3. Sebutkan 8 pedoman dalam memilih bahan makanan untuk lansia ?
Jawaban :
1. Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan
yang dikonsumsinya.

2. Cara mengolah makanan :


a. Bersihkan sayuran sebelum dimasak.
b. Cuci sayuran dalam keadaan utuh, kemudian potong-potong agar zat gizi
yang terkandung di dalamnya tidak hilang.
c. Rebus sayur sesingkat mungkin.
d. Bahan makanan dimasukkan / dikukus setelah air mendidih.
e. Makanan bias di tim atau di tumis.
f. Batasi garam dan bumbu penyedap yang merangsang.
g. Pakailah penyedap rasa alamiah seperti bawang putih, kunyit, jahe, dll.

3. 8 pedoman dalam memilih makanan :


a. Makanan yang beraneka ragam dan mengandung gizi yang cukup.
b. Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.
c. Protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging, dan ikan.
d. Sumber karbohidrat seperti roti, daging, dan sayur-sayuran berwarna hijau.
e. makanan yang terutama mengandung lemak nabati dikurangi serta kurangi
makanan yang mengandung lemak hewani.
f. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging,
bayam, sayuran hijau, dan makanan yang mengandung kalsium seperti ikan
atau sayur-sayuran.
g. Batasi makanan yang diawetkan.
h. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air meningkat serta untuk
memperlancar proses metabolisme. Banyak minum air putih dapat mencegah
terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) serta menurunkan risiko menderita
batu ginjal.
H. Sumber
Daftar pustaka yang digunakan adalah internet

I. Kegiatan Belajar Mengajar


No. Tahap Waktu Kegiatan Belajar Mengajar
Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan 5 menit 1) Salam dan 1) Menyambut salam
memperkenalkan diri
2) Menjelaskan tujuan 2) Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
3) Menjelaskan kontrak 3) Mendengarkan
waktu

2. Penyampaian 20 menit 1) Menyampaikan definisi 1) Mendengarkan dan


isi nutrisi memperhatikan
2) Kebutuhan Nutrisi 2) Mendengarkan dan
Pada Lansia memperhatikan
3) Faktor-Faktor Yang 3) Mendengarkan dan
Mempengaruhi memperhatikan
Kebutuhan Gizi Pada
Lansia
4) Memberi kesempatan 4) Mengajukan
untuk bertanya pertanyaan
5) Menu Sehat Bagi 5) Mendengarkan dan
Lansia memperhatikan
6) Pedoman untuk 6) Mendengarkan dan
memilih bahan memperhatikan
makanan yang sehat
7) Cara mengolah 7) Mendengarkan dan
makanan memperhatikan
8) Cara menghidangkan 8) Mendengarkan dan
makanan memperhatikan
9) Pemantauan Status 9) Mendengarkan dan
Nutrisi memperhatikan
10) Memberi kesempatan 10) Mengajukan
untuk bertanya pertanyaan

3. Penutup 1) Menanyakan
5 m 1) Peserta menjawab
pertanyaan/kuis
e pertanyaan
mengenai materi
n yang
telah diberikan.
i
2) Menyampaikan
t 2) Mendengarkan
simpulan dan uraian
materi yang telah
diberikan
3) Mengucapkan salam 3) Membalas salam
penutup

J. Uraian Materi
1. Definisi
Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang dimakan seseorang
dan bagaimana tubuh menggunakannya. Nutrient adalah zat organik, zat nonorganik,
dan zat yang memproduksi energy yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan
untuk fungsi tubuh. Manusia memerlukan nutrient yang penting dalam makanan
untuk pertumbuhan dan mempertahankan semua jaringan tubuh serta fungsi normal
dari seluruh proses tubuh.
2. Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
Setiap mahkluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi
yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat
menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.
Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari
kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk malakukan
kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan
dan ginjal.
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok
besar, yaitu:
a. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :
1) Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung,
gandum, ubi, roti, singkong, selain itu dalam bentuk gula seperti gula,
sirup, madu dan lain-lain.
2) Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan,
mentega, margarine, susu dan hasil olahannya.
b. Kelompok zat pembangun
Kelompok ini meliputi makanan – makanan yang banyak mengandung
protein, baik protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu, telur,
kacangkacangan dan olahannya.
c. Kelompok zat pengatur
Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin dan
mineral, seperti buah-buahan dan sayuran.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia
a. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau
ompong.
b. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
c. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
d. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
e. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
f. Penyerapan makanan di usus menurun.

4. Menu Sehat Bagi Lansia


a. Perencanaan Makanan untuk Lansia
1) Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka
ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih
sering dengan porsi yang kecil.
2) Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan
yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah
kemungkinan terjadinya darah tinggi.
b. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dan lain-lain. Bagi pasien lansia yang
proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut : Memakan makanan yang mudah dicerna, menghindari makanan
yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan, bila kesulitan mengunyah
karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek
atau dicincang, makan dalam porsi kecil tetapi sering, makanan selingan
atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan.
c. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab
berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.
d. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur,
daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
e. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus,
atau dipanggang, kurangi makanan yang digoreng.

5. Pedoman Untuk Memilih Bahan Makanan Yang Sehat


a. Makanan yang beraneka ragam dan mengandung gizi yang cukup.
b. Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.
c. Protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging, dan ikan.
d. Sumber karbohidrat seperti roti, daging, dan sayur-sayuran berwarna hijau.
e. makanan yang terutama mengandung lemak nabati dikurangi serta kurangi
makanan yang mengandung lemak hewani.
f. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging,
bayam, sayuran hijau, dan makanan yang mengandung kalsium seperti ikan
atau sayur-sayuran.
g. Batasi makanan yang diawetkan.
h. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air meningkat serta
untuk memperlancar proses metabolisme. Banyak minum air putih dapat
mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) serta menurunkan risiko
menderita batu ginjal.

6. Cara Mengolah Makanan


a. Bersihkan sayuran sebelum dimasak.
b. Cuci sayuran dalam keadaan utuh, kemudian potong-potong agar zat gizi
yang terkandung di dalamnya tidak hilang.
c. Rebus sayur sesingkat mungkin.
d. Bahan makanan dimasukkan / dikukus setelah air mendidih.
e. Makanan bias di tim atau di tumis.
f. Batasi garam dan bumbu penyedap yang merangsang.
g. Pakailah penyedap rasa alamiah seperti bawang putih, kunyit, jahe, dll.

7. Cara Menghidangkan Makanan


a. Jenis sayura yang dihidangkan hendaknya berganti-ganti.
b. Makanan yang dihidangkan secara menarik agar menimbulkan selera
makan.
c. Bila menyajikan sayuran mentah, cucilah sampai bersih.
d. Kurangi minum the, kopi, dan coklat.
e. Hindari minuman yang mengandung alkohol.

8. Pemantauan Status Nutrisi


a. Penimbangan Berat Badan
1) Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali,
waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5
Kg/minggu. Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu
beresiko terhadap kelebihan berat badan dan penurunan berat badan
lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan kekurangan berat badan.
b. Kekurangan kalori protein
Waspadai lansia dengan riwayat : Pendapatan yang kurang, kurang
bersosialisasi, hidup sendirian, kehilangan pasangan hidup atau teman,
kesulitan mengunyah, pemasangan gigi palsu yang kurang tepat, sulit untuk
menyiapkan makanan, sering mangkonsumsi obat-obatan yang
mangganggu nafsu makan, nafsu makan berkurang, makanan yang
ditawarkan tidak mengundang selera. Karena hal ini dapat menurunkan
asupan protein bagi lansia, akibatnya lansia menjadi lebih mudah sakit dan
tidak bersemangat.

c. Kekurangan vitamin D
Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar
matahari, jarang atau tidak pernah minum susu, dan kurang
mengkonsumsi vitamin D yang banyak terkandung pada ikan, hati, susu
dan produk olahannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang dimakan seseorang
dan bagaimana tubuh menggunakannya. Nutrient adalah zat organik, zat nonorganik,
dan zat yang memproduksi energy yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan
untuk fungsi tubuh.
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat
membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel
tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang
karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori
yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya
untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.
Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Memakan makanan yang mudah dicerna,
menghindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan, bila kesulitan
mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus
lunak/lembek atau dicincang, makan dalam porsi kecil tetapi sering, makanan
selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan.

B. Saran
Bagi mahasiswa keperawatan dan umumnya bagi ahli medis diharapkan mampu
memahami dan menerapkan keilmuan mengenai penyuluhan tentang nutrisi
seimbang bagi lansia
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, B. (n.d.). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier. Jakarta: EGC.

Maryam, S. (2012). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba


Medika.

Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai