Meteodologi Kel 1
Meteodologi Kel 1
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang Model Dokumentasi Keperawatan SOR & POR Dan kami
berterimakasih kepada Ns Purwanto, S.kep selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengarahkan kami kepada tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
Kami berharap adanya kritik, saran yang membangun demi perbaikan makalah
yang Kami buat.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi Kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan .................................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Model Dokumentasi Keperawatan .......................................................................... 5
B. Catatan Berorientasi pada Sumber SOR (SOURCE ORIENTED RECORD) ....... 6
C. Catatan Berorientasi pada Masalah POR (PROBLEM ORIENTED RECORD) ... 9
BAB III ............................................................................................................................ 16
PENUTUP ........................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
b. Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi yang dimaksud meliputi pengkajian,perumusan diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Proses keperawatan merupakan metode
yang tepat dan memberi kontribusi yang positif bagi pasien jika dilaksanakan
dengan baik dan benar.
c. Standar dokumentasi
Standar dokumentasi merupakan standar yang dibuat untuk mengukur
kualitas dan kuantitas dokumentasi keperawatan. Standar ini juga bisa
dimanfaatkan sebagai pedoman praktik dalam memberikan tindakan
keperawatan.
Model dokumentasi keperawatan merupakan model dokumentasi dimana
data-data klien dimasukan kedalam suatu format, catatan dan prosedur dengan
tepat yang dapat memberikan gambaran perawatan secara lengkap dan akurat.
Dalam catatan ini dapat diketahui secara jelas siapa yang mencatat, dimana
catatan dibuat, bagaimana cara mencatat, kapan catatan dibuat dan dibutuhkan,
dan dalam bentuk apa catatan tersebut dibuat. Sedangkan teknik dokumentasi
5
keperawatan merupakan cara menggunakan dokumentasi keperawatan kedalam
proses keperawatan.
Model dokumentasi keperawatan terdiri dari 7 komponen, yaitu:
1) Model dokumentasi SOR (source-oriented-record).
2) Model dokumentasi POR (problem-oriented-record).
3) Model dokumentasi POR (progress-oriented-record).
4) Model dokumentasi CBE (charting by exeption).
5) Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation).
6) Model dokumentasi POS (process-oriented-system).
7) Sistem dokumentasi Core.
d) Catatan bidan
6
e) Catatan dan laporan khusus
2) Kerugian
a. Potensial terjadinya pengumpulan data yang terfragmentasi, karena tidak
berdasarkan urutan waktu.
b. Kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mencari data sebelumya,
tanpa harus mengulang pada awal.
c. Superficial pencatatan tanpa data yang jelas. Memerlukan pengkajian
data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan tindakan
kepada klien.
d. Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan
masalah dan tindakan kepada klien.
e. Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak.
f. Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam interpretasi/analisa.
g. Perkembangan klien sulit di monitor.
7
Contoh Pendokumentasian dengan SOR
Tanggal Waktu Sumber Catatan Perkembangan
Tgl/Bln/Thn Waktu Bidan Catatan ini meliputi :
Pengkajian, identifikasi
masalah, tindakan segera,
rencana tindakan,
penyelesaian masalah,
evaluasi, hasil.
Bidan
Dokter
8
evaluasi tindakan dan hasil.
Perawat
9
dengan sengaja dicari apa masalah yang sesungguhnya dan kelainan
apa yang diharapkan, oleh sebab itu perlu pengetahuan yang memadai
untuk menemukan hematomegali. Pada anamnese dilengkapi
selengkap-lengkapnya sehingga anamnese yang dilakukan untuk
mendapat informasi lengkap dituntun oleh masalah utama yang ada
dan masalah yang timbul selanjutnya. Basis data yang lengkap
mengandung keluhan utama, riwayat penyakit, review sistem, riwayat
penyakit masa lalu dan penyakit keluarga yang relevan, riwayat
psikososial dan pengobatan, diskripsi hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium rutin. Secara kronologis, basis data dikumpulkan
sebelum daftar masalah dibuat. Basis data harus dibuat seobjektif
mungkin.
Problem list atau daftar masalah adalah dasar acuan dari rekam
medis yang berorientasi pada masalah. ”Problem list” bukanlah
merupakan suatu komposisi yang bersifat statis atau tetap melainkan suatu
”table of contents” yang dinamis dari grafik pasien yang dapat di-update
setiap saat. Ketelitian mengenai jenis masalah, catatan kemajuan yang
berorientasi masalah dan kesimpulannya secara langsung berhubungan
dengan ketelitian dan integritas dimana masalah pertamakali
diidentifikasikan. Tidak pernah ada kata benar atau salah dalam keputusan
sepihak mengenai kasus yang sulit, yang ada hanyalah keputusan yang
ilmiah dan logis atau tidak ilmiah dan tidak logis yang dikeluarkan dengan
hati-hati atau tidak hati-hati(Weed, 1968). Problem List antara lain
mengacu pada masalah:
a) medical (biological)
10
b) Psychiatric
c) Symptom
d) Social
e) demographic
contoh : fertilitas,morbilitas,migrasi,ketenagakerjaan,perkawinan,dll.
f) diagnosis
g) lab abnormality
11
d) Alat komunikasi terhadap sesama tenaga medis, pasien
Initial Plans ini dibuat saat pasien pertama kali berobat ke suatu
pelayanan kesehatan dan ini berfungsi sebagai rencana pemecahan masalah
yang terjadi pada pasien saat menjalani perawatan di rumah sakit terkait
baik rawat inap maupun rawat jalan. Dari data pasien dan daftar masalah
yang telah diidentifikasi dapat dibuat sebuah perencanaan. Perencanaan
pada umumnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Diagnostic
b. Therapeutic
c. Patient Education
13
9) Jika tidak ada masalah yang luar biasa, tetapi peraturan
mengharuskan memasukan dalam pendokumentasian, tuliskan
catatan perkembangan tentang masalah klien ketika pertama kali
masuk
10) Jika hanya menggunakan SOAP
Evaluasi respons klien terhadap intervensi didokumentasikan untuk
mendukung data
Gunakan A ( ASSESMENT ) Tidak hanya untuk mencatat analisis
dan pengkajian, tetapi juga Evaluasi respons klien terhadap
intervensi
11) Istilah P dapat dinyatakan sebagai standar asuhan keperawatan.
Data Subjektif: Diagnosa : infeksi luka 1.kaji keadaan luka S: pasien mengeluh nyeri
Pasien (kontinuitas dari sekitar luka ketika di
mengeluh nyeri Etiologi:kurang kulit) palpas
sekitar luka higienitas mulai dari terhadap adanya O: pada balutan luka terlihat
ketika di palpasi awal terjadinya luka :edema,rubor,kalor ada nanah dan berbau
sampai pada saat ,dolor,fungsi laesa A: terjadi infeksi pada luka
Data Objektif: dilakukan perawatan. 2. anjurka klien P: teruskan perawatan luka
pada balutan untuk I: basahi luka dengan NaCl
luka terlihat ada tidak memegang 0,9 persen sesuaI intruksi
nanah dan bagian luka E: luka masih bernanah
berbau 3.merawat luka R: ganti balutan menjadi 2x
dengan per hari
menggunakan
aseptic.
Dst.
14
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PROBLEM ORIENTED
RECORD (POR)
1. Kelebihan POR
a) Dokter menangani masalah pasien berdasar prioritas masalah.
b) Memudahkan dalam penelitian masalah tertentu.
c) Data tersusun berdasar masalah yang ada.
d) Pendidikan medis dapat terfasilitasi dengan dokumentasi yang lengkap.
e) Dokter mempertimbangkan semua masalah pasien dan interpretasinya
secara menyeluruh.
2. Kekurangan POR
a) Ketidaktelitian yang merugikan pelanggan.
b) Memerlukan penyesuaian yang cukup lama jika baru pertama kali
menggunakan sistem tersebut.
c) Perlu pelatihan intensif dan komitmen dari seluruh staf untuk
melaksanakan POMR secara terpadu.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
http://bidansisk.mahasiswa.unimus.ac.id/wp-
content/uploads/sites/283/2015/12/SOR.docx
[diakses 26 oktober 2018, pukul 08.45]
http://kmbpoltekkes.blogspot.com/2013/10/model-dokumentasi-keperawatan.html
[diakses 26 oktober 2018, pukul 11.00]
http://sofiijunior.blogspot.com/2015/12/model-por-dalam-dokumentasi-
keperawatan.html [ diakses 26 oktober 2018, pukul 11.55]
17