Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA PEMBERIAN TERAPI NEBULIZER PADA

KLIEN

DENGAN ASMA ATTACK DI IGD RS ROEMANI SEMARANG

QURRATA A’YUN

G2A016056

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2019
NAMA MAHASISWA : QURRATA A’YUN

NIM : G2A016056

TANGGAL : 31/12/2019

TEMPAT : IGD RS ROEMANI SEMARANG

1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. I
Umur : 38 tahun

2. DIAGNOSA MEDIS
Asma

3. DATA FOKUS
Ny. I, 38 tahun dibawa ke ruang IGD RS Roemani Semarang dengan
keluhan sesak nafas, 3 hari yang lalu klien merasakan batuk pilek disertai
nyeri dada dan sesak nafas, sesak hilang timbul, lendir sukar dikeluarkan,
auskultasi terdengar wheezing pada paru kanan dan kiri. Klien
mempunyai riwayat asma 14 tahun, Klien tampak lemas dan terlihat
sesak. TD : 210/140 mmHg, N : 110 x/menit, RR : 33 x/menit, S: 36,8ºC,
CRT : < 2 detik

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas

5. TINDAKAN KEPERAWATAN
- Pemberian Nebulizer
- Rasional : untuk vasodilatasi bronkus

6. TUJUAN TINDAKAN
a. Mengencerkan sekret
b. Mengeluarkan dan membersihkan sekret dan mengefektifkan pola
nafas
c. Mengobati peradangan pada saluran napas atas.
7. DASAR PEMIKIRAN
Asma sangat mudah bereaksi terhadap barbagai ransangan atau
pencetus dengan manifestasi berupa serangan asma. Kelainan yang
Didapatkan adalah: Otot Bronkus Akan Mengkerut ( terjadi penyempitan)
Selaput lendir bronkus Udema Produksi lendir makin banyak, lengket dan
kental, sehingga ketiga hal tersebut menyebabkan saluran lubang bronkus
menjadi sempit dan akan menimbulkan batuk bahkan dapat sampai sesak
napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau hilang dengan
pertolongan obat.
Pada stadium permulaan serangan terlihat mukosa pucat, terdapat
edema dan sekresi bertambah. Lumen bronkus menyempit akibat spasme.
Terlihat kongesti pembuluh darah, infiltrasi sel eosinofil dalam secret
didalam lumen saluran napas. Jika serangan sering terjadi dan lama atau
menahun akan terlihat deskuamasi (mengelupas) epitel, penebalan
membran hialin bosal, hyperplasia serat elastin, juga hyperplasia dan
hipertrofi otot bronkus. Pada serangan yang berat atau pada asma yang
menahun terdapat penyumbatan bronkus oleh mucus yang kental.
8. ANALISA SINTESA
Alergen

Reaksi allergen : bronkospasme

Penurunan volume paru

Dispnea

Akumulasi sekret dijalan napas

pola nafas menjadi tidak teratur

Ketidakefektifan pola nafas

Pemberian nebulizer

Vasodilatasi jalan nafas dan pengenceran sekret

Sekret mudah keluar, napas teratur jalan napas menjadi


bersih

9. PRINSIP-PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN


a. Mencuci tangan
Rasional: meminimalkan resiko kontaminasi dan mencegah masuknya
kuman
b. Proteksi diri dengan masker dan handscoon
Rasional : mencegah penularan mikroorganisme
c. Selang yang di gunakan harus bersih
Meminimalkan masuknya mikroorganisme
d. Memasukan obat Combivent : Pulmocort (1:1) kedalam nebul
e. Pasangkan masker yang terisi obat tersebut ke pasien
f. Nyalakan nebulizer
g. Tunggu sampai obatnya habis kurang lebih 15 menit
h. Bersihkan mulut pasien dengan tissue
10. BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN
TERSEBUT DAN CARA PENCEGAHAN
Pemberian obat melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi asma
klien. Pemberian yang terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan kelemahan otot - otot pernafasan yang selanjutnya akan
terjadi depresi pernafasan. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani akan
meningkatkan resiko gagal nafas.
Cara pencegahannya :
Perlu pemantauan atau observasi selama proses nebulizer dilakukan dan
lebih hati–hati dalam pemberian dosis obat, sesuaikan dengan order yang
diberikan oleh dokter.

11. EVALUASI ( HASIL YANG DI DAPAT DAN MAKNANYA )


a. Sekret banyak keluar
b. Jalan nafas bersih, tidak ada suara nafas tambahan
c. Sesak nafas berkurang ditunjukkan dengan RR : 20kali/mnt
d. Pola nafas menjadi efektif

Anda mungkin juga menyukai