OBJEK MATEMATIKA
Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Filsafat Matematika
Dosen Pengampu:.
Disusun oleh:
YAYAN DIANSYAH
NIM : 19102015
NOVI RATNA DEWI
NIM : 19102010
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesakan Makalah Filsafat Matematika yang berjudul “Objek
Matematika” ini dengan baik. Tak lupa penulis ucapkan terima kaih pula kepada
ibu Dr. nelli, M. Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Filsafat Matematika
yang telah membimbing penulis hingga saat ini. Serta ucapan terima kasih penulis
ucapkan kepada seluruh pihak yang terkait dalam pembuatan makalah yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Adapun makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Filsafat
Matematika. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan
dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah .................................................................. 1
I.3. Tujuan..................................................................................... 1
I.4. Metode Penulisan .................................................................. 1
II.ISI
I.5. Matematika ............................................................................ 2
I.6. Objek Matematika.................................................................. 3
III.PENUTUP
I.7. Kesimpulan ............................................................................ 6
I.8. Saran ...................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
3
berlaku pada objek yang dipelajari dalam matematika. Objek matematika ini
berasal dari abstraksi dari benda-benda kongrit. Beberapa ahli
mengklasifikasikan objek matematika ke dalam beberapa jenis. Salah satunya
Gagne yang membagi objek matematika menjadi 2 jenis yaitu objek langsung
dan objek tidak langsung.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1. Mengetahui apa itu matematika.
1.3.2. Mengetahui apa itu objek matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani “mathein” yang berarti
“mempelajari”. Salah satu definisi matematika diungkapkan oleh Fitch
(1964). Ia mengungkapkan bahwa matematika merupakan kumpulan teori
4
yang bersifat deduktif hipotesis, setiap teori merupakan sebuah sistem
tertentu dari pengertian pangkal yang tak diterangkan, simbol-simbol dan
titik tolak berpikir yang tak dibuktikan, tetapi ajeg (aksioma atau postulat)
dan teorema yang dapat diturunkan secara logis dan semata-mata mengikuti
proses-proses deduktif. Pendapat lain mengatakan bahwa matematika bersifat
abstrak dan berasal dari abstraksi dan generalisasi benda-benda khusus dan
gejala-gejala umum (Eves and Newsom, 1964), bersifat deduktif aksiomatik,
(Russell dalam Hadiwidjidjo, 1986).
Dari definisi-definisi yang ada di dunia tentang matematika,
memberikan ciri-ciri kepada matematika yangabstrak, bertumpu pada
kesepakatan, dan berpola pikir deduktif.
Matematika bersifat abstrak berarti matematika hanya berhubungan
dengan hal-hal atau gambaran-gambaran yang diciptakan sendiri. Dengan
kata lain matematika tidak berhubungan dengan kenyataan yang benar-benar
nyata melainkan pengandaian belaka.Ciri abstrak matematika ini
menyebabkan matematika sulit dipahami.
Dalam matematika kesepakatan memiliki tumpuan yang amat
penting. Kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma dan konsep
primitif. Aksioma diperlukan untuk menghindarkan berputar-putar dalam
pendefnisian. Aksioma juga disebut sebagai postulat ataupun pernyataan
pangkal. Beberapa aksioma dapat membentuk sistem aksioma, yang
selanjutnya dapat menurunkan berbagai teorema. Dalam aksioma tentu
terdapat konsep primitif tertentu. Dari satu atau lebih konsep primtif dapat
dibentuk konsep baru melalui pendefinisian.
Dalam menjalankan perannya sebagai “ilmu”, dalam matematika
hanya diterima pola pikir deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat
dikatakan pemikiran”yang berpangkal dari hal yang bersifat umum
diterpakan atau diarahkan kepada hal-halyang bersifat khusus”. Pola pikir
deduktif ini dapat terwujud dalam bentuk yang tidak sederhana.
Contonya, banyak teorema dalam matematika yang ditemukan
melalui pengamatan-pengamatan khusus, misalnya theorema phytagoras. Bila
5
hasil pengamatan tersebut dimasukkan dalam suatu struktur matematika
tertentu, maka teorema yang ditemukan harus di buktikan secara
deduktifantara lain dengan menggunakan teorema dan definisi terdahulu yang
telah diterima dengan benar.
6
Tidak ada garis yang benar-benar lurus, tidak punya lebar, dan tidak punya
tinggi. Sebuah garis yang didefinisikan sesuatu yang memiliki panjang tapi
tidak memiliki lebar dan tinggi tidak ada dalam realitas.
Berikut ini adalah beberapa makna dari generalisasi.
1. Generalisasi adalah abstraksi.
2. Generalisasi memperluas konsep atau proses penemuan dalam matematika.
3. Generalisasi adalah produk, produk generalisasi adalah pernyataan yang
dalam matematika disebut teorema.
Beberapa ahli mengklasifikasikan objek matematika ke dalam
beberapa jenis. Salah satunya Gagne yang membagi objek matematika
menjadi objek langsung dan tidak langsung. Adapun objek matematika
langsung adalah sebagai berikut.
1. Fakta
Fakta adalah kesepakatan dalam matematika seperti lambang,
notasi, ataupun aturan. Misalnya ketika kita diminta untuk menghitung 5
+ 2 × 10, kita bisa mengitungnya dengan cara 5 + 2 × 10 = 5 + 20 =
25. Hasil ini diperoleh karena operasi perkalian didahulukan. Bisa juga
kita mendahulukan operasi penjumlahan sehingga memperoleh hasil 5 + 2
×10 = 7 × 10 = 70. Disinilah diperlukan adanya kesepakatan di antara
para matematikawan. Contoh lain adalah lambang “1” yang digunakan
untuk menyatakan sesuatu yang tunggal. Begitu juga lambang “+”, “-“
untuk suatu operasi penjumlahan dan pengurangan.
2. Konsep
Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang
untuk mengklasifikasi suatu objek dan menerangkan apakah objek
tersebut merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut.
Ketika belajar matematika, kita sering mendengar kata perkalian,
lingkaran, sudut lancip, dan sebagainya. Ketika kita ditanya tentang
lingkaran, kita harus dapat memahami konsep tersebut, sehingga yang kita
bayangkan harus sama dengan penanya dan sama dengan yang ditetapkan
7
matematikawan. Untuk bisa memahami konsep tersebut, kita harus bisa
memahami sifat-sifat khusus lingkaran.
3. Prinsip
Prinsip adalah pernyataan yang memuat hubungan antara dua
konsep atau lebih. Contohnya rumus luas persegi panjang yang
menggunakan beberapa konsep, yaitu luas persegi panjang, panjang
persegi panjang, dan lebar persegi panjang.
4. Keterampilan
Keterampilan adalah prosedur untuk memperoleh suatu hasil
tertentu. Misalkan ketika kita diminta untuk menentukan hasil dari 678 x
77 tanpa menggunakan kalkulator.
Prosedur atau aturan untuk mendapatkan atau memperoleh hasil
678 × 77 biasanya adalah dengan perkalian bersusun. Diawali dengan
mengalikan 7 x 8 yang sama dengan 56, diikuti dengan menulis angka
satuan 6 di tempat satuan serta menyimpan angka puluhan 5 di dalam
pikiran. Setelah itu menentukan nilai dari 7 × 7 = 49. Hasil 49 ini
ditambah dengan angka 3 yang disimpan tadi menjadi 52. Dari hasil
terakhir ini, angka satuannya, yaitu 2 ditulis di sebelah kiri 6 dan angka
5-nya disimpan di dalam pikiran. Begitu seterusnya.
Jenis objek matematika yang kedua menurut Gagne adalah objek tak
langsung. Objek tak langsung adalah kemampuan yang secara tak langsung
akan dipelajari siswa ketika mereka mempelajari objek langsung matematika,
seperti:
1. kemampuan berpikir logis,
2. kemampuan memecahkan masalah,
3. sikap positif terhadap matematika,
4. ketekunan,
5. ketelitian,
6. dan lain-lain.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.1.1. Matematika bersifat abstrak, umum, dan tidak dapat dipisahkan dari
ilmu pengetahuan dan teknologi
1.1.2. Objek matematika bersifat abstrak, yakni berasal dari abstraksi
benda-benda kongrit.
9
1.1.3. Gagne membagi objek matematika menjadi objek langsung dan tidak
langsung.
1.1.4. Objek langsung matematika terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan
keterampilan.
3.2. Saran
3.2.1. Objek yang dipelajari dalam matematika bersifat abstrak sehingga
sulit dipahami. Untuk itu butuh ketekunan dalam mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
10
Hadiwidjojo, M. 1986. Tingkat-tingkat Kebutuhan akan Matematika, Pidato
Pengukuhan Guru Besar pada FPMIPA IKIP Yogyakarta 13 Desember
1986.
Suriasumantri, J. S. 1983. Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: Gramedia.
Suyitno, Hardi. 2014. Pengenalan Filsafat Matematika. Semarang: FMIPA
UNNES.
Thorne. John. 20154 Abstraksi (matematika). id.m.wikipedia.org/wiki/Abstraksi,
diakses pada tanggal 10 Maret 2016
11