Pendahuluan
Latar Belakang
Desain Fasilitas
APD & Cara Penggunaan
Tata tertib di laboratorium
Pengelolaan Limbah
Kesimpulan
PENDAHULUAN
Kesehatan kerja
Spesialisasi dalam ilmu kesehatan yang
bertujuan agar tenaga kerja memperoleh
derajat kesehatan setinggi-tingginya
usaha preventif dan kuratif dari penyakit
kesehatan yang disebabkan faktor pekerjaan
dan lingkungan kerja
Keselamatan kerja
Keselamatan yang berhubungan dengan
- peralatan kerja - bahan
- proses pengolahan - lingkungan
- cara melakukan pekerjaan
PENDAHULUAN
Laboratorium standar
APD (ALAT PELINDUNG DIRI)
Sarung Tangan
Baju Pelindung
Sepatu Pelindung
ALAT PELINDUNG FUNGSI
Dilarang:
- makan, minum dan merokok
- menggunakan kosmetik
- menggunakan sepatu sandal
- menyentuh mata, hidung, membran
mukosa/kulit tubuh saat memakai sarung tangan
Rambut panjang harus diikat dan ditutupi
Selalu gunakan kacamata pelindung bila bekerja
dengan bahan yang menimbulkan droplet atau
aerosol
TATA TERTIB DI LABORATORIUM
Jas lab. hanya digunakan di ruang lab., tidak
dibawa keluar laboratorium
Sampel dalam tabung, dikirim ke laboratorium
dengan wadah yang kuat menggunakan
Transport Box / Container
KEAMANAN KERJA di LAB.
Persiapan
Larutan natrium hipoklorit 0,5%
Prosedur
Kenakan gaun pelindung, sarung tangan,
bersih
PEMBUATAN LARUTAN KLORIN 0,5%
Gunakan APD ketika melakukan
pembuatan larutan klorin
Siapkan larutan klorin yang belum
diencerkan (bisa menggunakan
bayclin cair 5,25% tutup biru)
Encerkan dengan menggunakan aquadest
pengenceran 10 kali (1:10) atau menjadi 0,5%
Pastikan larutan klorin ini diganti secara berkala
selama 12 jam sekali ganti dengan pengenceran
baru
PENATALAKSANAAN LIMBAH
1) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
mengandung bahan berbahaya/ beracun yang
sifat dan konsentrasinya,langsung maupun tidak
langsung, dapat merusak/ mencemarkan
lingkungan hidup atau membahayakan
kesehatan manusia (PP no 74/ 2001)
Limbah beracun, meliputi limbah:
- mudah meledak
- mudah terbakar
- Reaktif - Beracun
- menyebabkan infeksi - korosif
LAMBANG BAHAYA CHEMICALLY
Lambang F+ (extremely
flammable) berarti bahan kimia
bersifat sangat mudah terbakar
3) Limbah radioaktif
bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop
yang berasal dari penggunaan medis atau riset
radionucleida.
PENATALAKSANAAN LIMBAH
c. Reduksi-Oksidasi
Terhadap zat organik toksik dapat dilakukan
reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga
terbentuk zat yang kurang/tidak toksik
d. Penukaran ion
Ion logam berat nikel (Ni) dapat diserap oleh
kation, sedangkan anion beracun dapat diserap
oleh resin anion.
PENATALAKSANAAN LIMBAH INFEKSIUS
Pemilahan
Penanganan
Penampungan sementara
Pembuangan
Infeksius :
Ditampung dalam kantong
plastik kuning
Isi Limbah 3/4 bagian.
Ikat kantong dengan rapat.
Bakar di Insinerator.
Apa yg salah?
Insinerasi limbah di
Insenerator
menggunakan
jasa perusahaan
luar
PEMBUANGAN
Safety References
www.cdc.gov/od/ohs/pdffiles/4th% www.who.int/csr/resources/pu
20BMBL.pdf blications/biosafety/WHO_CD
S_CSR_LYO_2004_11/en/
KESIMPULAN