Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Tn. T DENGAN ANAK (CHILD BEARNING)

( 2 Tahun )

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Suci Suherni 211117084

Difha Nadya 211117094

Nela Siti Nurlatifah 211117101

Fitri Ayu Kusuma Dewi 211117103

Fikri Fachrurazi 211117110

PROGRAM STUDI D3-KEPERAWATAN


STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
TAHUN AJARAN 2019-2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Tn. T (CHILD BEARNING)

I. DATA UMUM

1. Nama Kepala Keluarga : Tn.T

2. Alamat : Jln. Kampus Unjani, Kampung babakan sari RT


04/RW 09 kelurahan padasuka, Kecamatan Cimahi tengah Kota Cimahi

3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh harian lepas

4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA

5. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hub.Dgn Umur Pendidikan Status Keterangan

Kelamin Keluarga Imunisasi


1. Ny.C Perempuan Istri 33 th SD Lengkap
2. An.A Perempuan Anak 2 th Blm Lengkap
Sekolah

6. Genogram
Keluarga Ny. C mengatakan tinggal serumah dengan 4 anggota keluarga yaitu Tn. T,

Ny. C, Ny s ( mertua ), dan An. A


7. Type Keluarga

Tipe keluarga Ny.C termasuk keluarga ekstended family, merupakan beberapa


keluarga yang tinggal bersama, karena keluarga Ny.C tinggal dengan mertua yang
terdiri dari ayah (Tn. T), ibu (Ny. C), ibu mertua Ny. Y (Ny. S) dan anak (An. A).

8. Suku Bangsa

Keluarga Tn. T berasal dari suku Sunda. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga lebih
cenderung mengikuti kebiasaan adat Sunda, adat kebiasaan yang merugikan
kesehatan tidak ada. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Sunda dan
Indonesia

9. Agama

Seluruh anggota KeluargaTn. T menganut agama Islam, Ny.C sering mengikuti


pengajian yang ada di lingkungannya setiap hari Senin, jumat. Dan mengatakan di
agamanya tidak ada perbedaan dan kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
kepada keluarga Tn.T

10. Status Sosial Ekonomi Kelaurga


Tn. T sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh harian lepas dengan penghasilan
kurang lebih Rp. 400.000 sampai Rp. 500.000/ minggu. Ny. C bekerja sebagai
pedagang kaki lima dengan penghasilan kurang lebih Rp. 300.000/ hari dan membagi
penghasilan nya untuk keluarga. Keluarga Ny.c mengatakan pendapatan tersebut tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, listrik, dan kebutuhan
anaknya. Keluarga Ny.C mengatakan tidak mempunyai tabungan tetapi keluarga Tn.
T sudah mempunyai kartu jaminan kesehatan (KIS). Keluarga Tn. T termasuk
kriteria keluarga pra sejahtera.

11. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Tn. T setiap satu minggu sekali mengajak anak dan istrinya rekreasi untuk
berenang.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Keluarga Tn. T dan Ny. C baru memiliki anak 1, jadi keluarga Tn. T dan Ny. C berada
pada tahap perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama (Child Bearning).
Tugas Tahap keluarga ChildBearning :
1.Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi
2.Membagi peran dan tanggung jawab
3.Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yangmenyenangkan
4.Memfasilitasi role learning anggota kleuarga
5.Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

a. .Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing


b. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

3. Riwayat Keluarga Inti

Tn.T dan Ny. C adalah teman bermain waktu kecil dan bertemu lagi ketika mereka
sedang mencari pekerjaan , mereka berpacaran dan menikah pada tahun 2017

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. T dan Ny. C tidak ada yang memilki penyakit
kronis maupun penyakit keturunan.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

Keluarga Tn.T tinggal dirumah dari pemberian ibu Tn.T ,tipe rumah permanen
dengan berdinding tembok lantai keramik,luas bangunan 42 m2 terdiri dari 5
ruangan : 2 kamar tidur , 1 ruang tengah ,1 kamar mandi ,1 dapur , terdapat ventilasi
yang cukup, jendela permanen 2 yang ada deket pintu masuk, jendela tidak permanen
2 yang ada dikamar. Penataan ruangan dirumah Tn.T kurang rapih, air berasal dari
PDAM

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Karakteristik komunitas RW dan keluarga selalu rukun Ny.C mengatakan tetangganya


ramah – ramah dan keluarga Tn. T juga selalu berpartisipasi bila ada kegiatan di
masyarakat seperti gotong royong.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Tn. T adalah penduduk desa Babakan Sari dari tahun 2017 sampai sekarang
mengatakan belum pernah berpindah rumah.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyrakat

Tn. T berinteraksi dengan tetangga nya sewaktu gotong royong

Ny.C berinteraksi dengan tetangganya sewaktu pengajian

An. A berinteraksi

5. Sistem Pendukung Keluarga

Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit, hubungan satu
anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong
menolong. Keluarga Tn. T mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS), biasanya mereka
berobat ke bidan dan puskesmas.

IV. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi Keluarga

Pola komunikasi tampak terbuka, setiap ada permasalahan selalu dimusyawarahkan


terlebih dahulu, dan keluarga berkomunikasi sehari-hari menggunakan Bahasa sunda .

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. T dan Ny. C selalu memutuskan secara
bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa
di atasi jika mereka bermusyawarah

3. Struktur Peran

• Tn. T sebagai kepala keluarga, seorang suami, bapak berkewajiban mencari


nafkah untuk keluarga dalam sehari-hari.

• Ny. C sebagai istri dan turut bekerja membantu suaminya mencari nafkah tetapi
dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua
keperluan suaminya di rumah.
• An. A berperan sebagai anak belum menyadari dan menjalankan perannya karena
masih kecil.

4. Nilai atau Norma Keluarga

Sebagai bagian dari masyarakat beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan
norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri.
Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari
masing-masing kerja sampai sore. Keluarga juga menganut norma/adat yang ada
dilingkungan sekitar misalnya takziah, menjeguk orang sakit, gotong royong, dll

V. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Keluarga Ny. C mengatakan saling menyayangi dan menghormati satu sama lain.
Dalam keluarga tidak ada yang dibeda-bedakan. Keharmonisan tampak pada keluarga
Ny.C seperti selalu bercerita dan bercengkrama pada saat waktu senggang dan saling
melengkapi.
2. Fungsi Sosialisasi
Ny. C mengatakan hubungan anggota keluarga dengan tetangga terjalin dengan baik.
Ny. C mengatakan selalu menanamkan sikap terbuka kepada suami dan anaknya
apabila berinteraksi dengan orang lain. Hal ini terbukti saat melakukan kunjungan
kesehatan ke rumah, keluarga Ny. C memberikan kesempatan untuk menjelaskan
tujuan dan mampu dengan cepat bersosialisasi.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan


Keluarga Ny. C tidak mengetahui penyebab dari An. A tidak nafsu makan, dan
tidak mengetahui tanda dan gejala apabila nutrisi kurang di berikan pada anak.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
Ny. C mengatakan bingung An. A tidak mau makan sayur, An. A hanya ingin
makan jajanan warung. keluarga Tn. T mengatakan belum mampu mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah Ny. C.
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. C mengatakan tidak tahu caranya agar An.A nafsu makannya meningkat dan
sampai saat ini belum ada tindakan untuk menambah nafsu makan untuk An.A
hanya memberikan makan sesuai keinginan anaknya.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn. T belum mampu memodifikasi lingkungan hal ini terbukti dari
ventilasi rumah yang kurang sehingga rumah menjadi lembab, faktor pencahayaan
sedikit, dan juga jarang menjemur kasur dan bantal.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Ny. C mengetahui keberadaan pelayanan kesehatan terdekat, keluarga
tahu tentang keuntungan datang ke pelayanan kesehatan, tetapi Keluarga Ny. C
mengatakan tidak pergi ke puskesmas atau kebidan pada saat klien mengeluh
nafsu makannya menurun.

4. Fungsi Reproduksi

a. Tn. T dan Ny.C memiliki 1 orang anak yaitu An.A

b. Ny. Mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi dengan mengatakan


beberapa bulan kebelakang belum haid

5. Fungsi Ekonomi
Tn. T bekerja sebagai buruh harian lepas sedangkan Ny. C bekerja sebagai pedagang
kaki lima . Anak pertama An. A belum sekolah. Keluarga Ny. C mengatakan
penghasilan yang didapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

VI. STRES DAN KOING KELUARGA

1. Stress Jangka Pendek dan Panjang

1) Stress jangka pendek dan panjang


a. Stress jangka pendek
Keluarga Ny. C megatakan cemas dengan An. A karena An. A untuk saat ini
sangat susah untuk makan.
b. Stressor jangka panjang
Masalah yang dirasakan oleh keluarga Ny. C saat ini adalah penurunan nafsu
makan pada An. A, Ny. C sangat cemas akan penurunan nafsu makan An. A
dapat mengganggu pertumbuhan An. A.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stresor


- Stressor jangka pendek

Keluarga Ny. C mengatakan selalu berusaha agar An. A mau makan lagi seperti
biasanya.

- Stressor jangka panjang

Ny. C mangatakan akan selalu menabung walau sedikit demi sedikit untuk masa depan
anaknya kelak. Dan berusaha optimal untuk kesehatan An. A.

3. Strategi koping yang digunakan

Keluarga selalu berusaha untuk berkomunikasi dan berdiskusi setiap ada masalah dalam
keluarga meskipun nanti Tn. T yang mengambil keputusan terakhir sebagai kepala keluarga.
4. Strategi Koping Yang Disfungsional

Keluarga tidak mempunyai adaptasi disfungsional seperti prilaku kekerasan


dan mengamuk jika ada masalah, tetapi keluarga Tn. T mempunyai cara-cara
yang sehat seperti musyawarah dalam menghadapi masalah

VII. PEMERIKSAAN FISIK

No. Pemeriksaan Tn. T Ny. C Ny. S An. A

1. Keadaan Tidak Ny. C Tamapak sehat Ny. S Tampak sehat N : 83 kali/menit


TD : 120/90 mmHg TD : 1140/90 RR : 20 kali/menit
umum dikaji
N : 73x/ menit S : 36.7oC
mmHg
RR : 20x/menit BB awal : 11 kg
N : 68x/menit
S : 36,50C BB sekarang : 7,5 kg
RR : 18x/menit
Badan tampak
S : 36,00C
kurus,lemah
TB : 78 cm
2. Kepala Tidak dikaji Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tampak bersih dan tampak bersih dan tampak bersih
tidak kotor tidak kotor

3. Mata Tidak dikaji Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris,
konjungtiva merah konjungtiva merah konjungtiva merah
muda, tidak ada muda, tidak ada muda, tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
penglihatan jelas, tidak penglihatan sedikit penglihatan jelas, tidak
menggunakan kaca tidak jelas, tidak menggunakan kaca
mata menggunakan kaca mata
mata

4. Hidung Tidak dikaji Hidung tampak bersih, Hidung tampak Hidung tampak bersih,
tidak ada keluaran, bersih, tidak ada tidak ada keluaran,
tidak, tidak ada keluaran, tidak, tidak tidak, tidak ada
pernafasan cuping ada pernafasan pernafasan cuping
hidung, dan mampu cuping hidung, dan hidung
membedakan bau kayu mampu membedakan
putih dan kopi bau kayu putih dan
kopi

5. Mulut Tidak dikaji Bentuk bibir simetris, Bentuk bibir simetris, Bentuk bibir simetris,
mukosa bibir lembab, mukosa bibir lembab, mukosa bibir lembab,
mulut tampak bersih, mulut tampak bersih, mulut tampak bersih,
tidak ada gangguan tidak ada gangguan tidak ada gangguan
menelan menelan menelan

6. Telinga Tidak dikaji Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak
ada keluaran serumen, ada keluaran ada keluaran serumen,
pendengaran baik serumen, pendengaran baik
pendengaran baik

7. Leher Tidak dikaji Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembengkakan kelenjar pembengkakan pembengkakan kelenjar
tiroid dan tidak ada kelenjar tiroid dan tiroid dan tidak ada
peningkatan JVP tidak ada peningkatan peningkatan JVP
JVP

8. Thorax Tidak dikaji Bentuk dan pergerakan Bentuk dan Bentuk dan pergerakan
dada simetris, tidak ada pergerakan dada dada simetris, tidak ada
retraksi dinding dada, simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
suara nafas vesikuler, retraksi dinding dada, suara nafas vesikuler,
suara jantung S1 S2 suara nafas vesikuler, suara jantung S1 S2
normal, irama jantung suara jantung S1 S2 normal, irama jantung
teratur normal, irama teratur
jantung teratur

9. Abdomen Tidak dikaji Bentuk abdomen datar, Bentuk abdomen Bentuk abdomen datar,
tidak ada nyeri tekan datar, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tekan
atau lepas, bising usus tekan atau lepas, atau lepas, bising usus
9x permenit bising usus 9x
permeni 12x permenit, kembung

10. Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas atas : Ekstremitas atas : Ekstremitas atas :


Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, jumlah
atas :
Tidak dikaji jumlah jari lengkap, jumlah jari lengkap, jari lengkap, tidak ada
tidak ada sianosis, CRT tidak ada sianosis, sianosis, CRT <2 detik,
<2 detik, reflek bisep CRT <2 detik, reflek reflek bisep trisep (+),
trisep (+), kuku bersih bisep trisep (+), kuku kuku bersih bendek,
bendek, kekuatan otot bersih bendek, kekuatan otot penuh
penuh kekuatan otot penuh

Ekstremitas Ekstremitas bawah : Ekstremitas bawah : Ekstremitas bawah :


Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, jumlah
bawah :
Tidak dikaji jumlah jari lengkap, jumlah jari lengkap, jari lengkap, tidak ada
tidak ada odema, kuku tidak ada odema, odema, kuku pendek
pendek bersih, kuku pendek bersih, bersih, kekuatan otot
kekuatan otot penuh kekuatan otot penuh penuh

11. Genetalia Tidak Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji


dikaji

VIII. HARAPAN KELUARGA

Ny. C berharap keluarganya runtut raut (keluarga yang saling sayang, pengertian, dan
saling mengerti)

Keluarga berharap masalah kesehatan yang ada dalam keluarga khusunya An. A yang
mengalami kesusahan dalam makan yang dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan An. A dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga pertumbuhan An. A
dapat optimal dan tidak terganggu.

IX. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Ketidakmampuan keluarga Gangguan nutrisi
memberi perawatan
- Ny. C
mengatakan An.
A susah makan
- Ny. C
mengatakan BB
An. A menurun
- Ny. C
mengatakan tidak
tahu bagaimana
cara nya agar An.
A nafsu makan
nya meningkat
- Ny. C
mengatakan tidak
tahu penyebab
dari An. A tidak
nafsu makan
- Ny. C
mengatakan takut
hal itu
mengganggu
pertumbuhan dan
perkembangan
An. A
- keluarga Tn. T
mengatakan belum
mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi masalah
Ny. C.
- Keluarga Ny. C
mengatakan
kebersihan sangat
berperan penting
dalam menjaga
kesehatan tetapi
keluarga tidak
mengetahui
lingkungan rumah
untuk
meningkatkan
kesehatan.
- Keluarga Ny. C
mengatakan tidak
pergi ke
puskesmas atau
kebidan pada saat
klien mengeluh
nafsu makannya
menurun.
- Ny C merasakan
mual dan muntah
tetapi Ny. C belum
memeriksakan nya
ke bidan atau
puskesmas.
DO:

- BB menurun
dari 11 kg
menjadi 7,5 kg

- An. A tampak
rewel

- Bising usus
12x/menit

- Kembung

- Lemas

- Badan tampak
kurus

- sakit perut

- makan hanya
habis 4 sedok
makan

- lebih suka
jajan jajanan
warung di
banding
makan nasi

- Ny c tidak
mengetahui
tanda dan
gejala apabila
nutrisi kurang
di berikan
pada anak.

- ventilasi
rumah yang
kurang
sehingga
ruangan
menjadi
lembab,

- faktor
pencahayaan
sedikit, dan

- juga jarang
menjemur
Kasur dan
bantal.

- Keadaan
lingkungan
tampak tidak
terawat dan
sedikit kotor
atau tidak
bersih dan
jarak antara
rumah
keluarga Ny,
C dengan
tetangga
tampak padat.

X. SKORING

NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN

1. Sifat masalah
- Keluarga Tn. T
tidak mengetahui
Skala :
cara merawatnya.
 Aktual 3 1 1
 Resiko
 Sejahtera / sehat 2

1
2. Kemungkinan Keluarga Tn. T tidak
masalah dapat tahu bagaimana cara
diubah nya agar An. A nafsu
Skala :
makan nya
 Mudah 2 2 2 meningkat.
 Sebagian
 Tidak dapat 1

0
3. Potensi masalah untuk Kelurga mau merawat
dicegah tapi kebingungan
Skala : terhadap anak nya
yang enggan makan
 Tinggi 3 1 2/3
 Cukup
 Rendah 2

1
4. Menonjolnya masalah Masalah berat harus
cepat ditangani karena
Skala :
akan mengakibatkan
 Masalah dirasakan 2 1 2 keterlamabatan tumbuh
dan segera kembang anak.
ditangani
 Ada masalah tetapi 1
tidak perlu
ditangani
 Masalah dirasakan 0
N DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI INTERVENSI
O PANJANG PENDEK KRITER STANDAR
KEPERAWATA
IA
N
1. Gangguan nutrisi Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu mengenal 1. Diskusikan dengan
berhubungan perawatan selama perawatan selama 1 masalah keluarga mengenai
dengan asupan 3 kali pertemuan kali pertemuan pengertian,tanda
a. Pengertian
nutrisi kurang gangguan nutrisi keluarga mampu gejala,penyebabnya,
dari kebutuhan terpenuhi secara mengenal masalah Gangguan nutrisi adalah Tidak keseriusan nya melal
adekuat adekuatnya intake protein dan leflet selama 20 men
a. Pengertian
kalori yang dibutuhkan tubuh
Kriteria hasil
b. Tanda gejala Verbal
 Nafsu makan
c. Penyebab
meningkat , b. Tanda gejala
d. Tingkat
Bising usus hiperaktif,otot
 An. Tidak
keseriusan
menelan lemah ,nafsu makan
rewel turun,BB turun

 Bb naik secara c. Penyebab


perlahan
Kurangnya asupan
 Bising usus makanan,,gangguan sistem
normal pencernaan masukan makanan
(10×/menit) rendah,

 An. Tampak d. Tingakat keseriusan


aktif dalam Keluarga Tn. T mengatakan
aktivitasnya bahwa masalah ini serius
tidah lemah. berbahaya takut mengganggu
terhadap tumbuh kembang
2. selama 1 kali anaknya
pertemuan keluarga
2. Dorong keluarga ag
mampu mengambil
mampu mengambil
keputusan
keputusan untuk
a. dampak kesehatan anak nya

b. akibat 2. Keluarga mampu mengambil


keputusan
Sikap
a. Dampak

Gangguan mental dan


emosional,tingkat IQ
rendah,penyakit infeksi,
anak pendek dan tidak
tumbuh optimal

b. Akibat

3. selama 1 kali Gizi buruk, 3. Keluarga mampu


pertemuan keluarga marasmus,kwarsiorkor. berikan perawatan
mampu merawatnya
a. Kaji status nutrisi p
Mampu memberikan
b. Sajikan makanan y
diit ,Asupan gizi
mudah dicerna
seimbang sesuai
kebutuhan tubuh c. Sajikan makanan
3. Keluarga mampu
semenarik mungki
merawatnya
supaya anak tertari
Mampu memberikan asupan ingin memakan ny
psikomoto
gizi yang seimbang.
r d. Anjurkan pasien m
sedikit tapi sering d
keadaan hangat

e. Perhatikan asupan
nya
f. Kolaborasi dengan
terkait vitamin unt
anak.

Anda mungkin juga menyukai