PENGANTAR
Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang tidak
dikendalikan oleh kesadaran. Sistem saraf ini berfungsi
mengendalikan aktivitas alat dalam, misalnya jantung, saluran
nafas dan saluran cerna, kelenjar-kelenjar dan pembuluh darah.
Sistem saraf otonom terdiri dari sistem saraf simpatis dan
parasimpatis.
Titik tangkap
Gol. Cara kerja Contoh obat Efek
kerja
Menstimulasi Reseptor Pilokarpin Meningkatkan
reseptor muskarinik Muskarin sekresi kelenjar air
(langsung) mata, ludah,
saluran nafas,
keringat dan
Parasimpatomimetik
kelenjar cerna
Meningkatkan
tonus dan motilitas
saluran cerna
Bronkokonstriksi
Kontraksi dinding
kandung kemih
sekresi kelenjar
muskarinik Benztropin airmata, ludah,
Pirenzepin saluran nafas,
hiosin saluran cerna,
keringat
Melebarkan pupil
(midriasis)
dsb
Titik tangkap
Gol. Cara kerja Contoh obat Efek
kerja
Menstimulasi Reseptor pasca Adrenalin Stimulasi jantung
reseptor sinaptik (pada (α dan β) (takikardia)
secara elektor) Noradrenalin Bronkodilatasi
langsung (α dan β) Vasokonsriksi
Isoprenalin(β) Relaksasi usus,
Fenilefrin(α) uterus
SIMPATOMIMETIK
Salbumatol(β) dsb
Terbutalin(β)
Fenilpropanolami
n/PPA (α)
Menstimulasi Proses uptake Stimulasi jantung
reseptor transmitor Efedrin Vasokonstriksi
secara tidak Kokain Relaksasi usus dan
langsung Amfetamin dan uterus
derivatnya dsb
dsb
cerna dan uterus
Menghambat Manghambat Tekanan darah
sintesis uptake turun
transmitor (masuknya) reserpin sedasi
dopamin ke
dalam vesikel
Menghambat Tekanan darah
enzim dopa Metildopa turun
dekarboksilase sedasi
Menghambat Reseptor Tekanan darah
pelepasan prasinaptik turun
Klonidin
transmitor (stimulasi) Hidung tersumbat
Depresi
PERCOBAAN A
a. Maksud percobaan
Memahami efek beberapa obat pada sistem saraf
parasimpatis
b. Hewan percobaan
Kelinci Albino
c. Alat-alat yang digunakan
1) Penggaris dengan skala milimeter
2) Pipet tetes
3) Lampu senter
d. Obat-obat
1) Prostigmin
2) Pilokarpin Hidroklorida
3) Atropin Sulfat
e. Jalannya Percobaan
1) Tiap kelompok mahasiswa bekerja dengan 1 ekor
kelinci. Perlakukan kelinci dengan baik agar tenang.
2) Ukur diameter pupil horisontal maupun vertikal baik
pada waktu disinari maupun tidak. Catat hasilnya.
3) Teteskan prostigmin sebanyak 2 tetes pada sakus
konjungtivalis kanan dan pilokarpin 2 tetes pada mata
kiri. Catat perubahan-perubahan yang terjadi.
4) Jika miosis sudah terjadi maksimal pada kedua mata,
berikan 2 tetes Atropin Sulfat pada mata kanan. Catat
apa yang terjadi.
5) Dua puluh menit kemudian mata kanan ditetesi dengan
2 tetes prostigmin. Catat apa yang terjadi.
PERCOBAAN B
a. Maksud Percobaan
Memahami efek obat pada sistem saraf simpatis.
b. Hewan Percobaan
Kelinci Albino
c. Alat-alat yang digunakan
1) Penggaris dengan skala milimeter
2) Pipet tetes
3) Lampu senter
d. Obat-obat
1) Efedrin
2) Epinefrin
3) Prostigmin
e. Jalannya Percobaan
1) Tiap kelompok mahasiswa bekerja dengan 1 ekor
kelinci. Lakukan pengamatan seperti pada Percobaan A.
2) Tetesi mata kanan dengan 2 tetes Efedrin. Lima menit
kemudian bandingkan mata kanan dengan mata kiri.
Kemudian mata kiri ditetesi dengan epinefrin 2 tetes
dan 15-20 menit kemudian bandingkan antara mata
kanan dan kiri (test refleks cahaya, refleks kornea,
keadaan vasa darah pada konjungtiva).
3) Dua puluh menit kemudian tetesi mata kanan dengan
prostigmin 2 tetes. Catat apa yang terjadi.
4) Sepuluh menit kemudian teteskan 2 tetes efedrin pada
mata kanan. Catat apa yang terjadi.
PANDUAN KLINIS
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem saraf otonom?
2. Bagaimana cara kerja sistem saraf otonom dalam tubuh
kita?
3. Apakah efek pacuan saraf otonom pada tubuh kita dan
bagaimana membedakannya?
4. Apa saja golongan dan contoh obat-obat yang dapat
mempengaruhi sistem saraf otonom?
5. Apakah kegunaan klinis obat-obat yang dapat
mempengaruhi sistem saraf otonom?
REFERENSI WAJIB
Ganiswarna, S.G.dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Bagian
Farmakologi FK UI. Jakarta
REFERENSI TAMBAHAN
Goodman & Gilman. 2008. Dasar Farmakologi Terapi Volume 1.
Edisi 10. EGC. Jakarta.
Katzung, B.G. 2009. Basic & Clinical Pharmacology. Eleventh Edition.
McGraw-Hill Medical. USA.