Anda di halaman 1dari 2

Cara Kerja :

Hasil Percobaan :

- Larutan starch + Hcl = warna keruh


- Dipanaskan :
Menit 3 = Hitam (Amilosa)
Menit 6 = Hijau kekuningan (Ertitrodrodekstrin)
Menit 9 = Agak kuning (Akrodekstrin)
Menit 12 = kuning lebih terang mendekati warna iodine (Maltosa)
Menit 15 = kuning iodine (Glukosa)
- Larutan yang telah didinginkan + Na 2CO3 = Kertas lakmus menjadi biru
- Uji Benedict :
Reagen Benedict + hasil larutan starch dan dipanaskan pada Bunsen = (-) biru

Pembahasan :
- Warna keruh yang dihasilkan disebabkan oleh warna larutan starch tersebut
- Pati dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa yang
lebih sederhana. Semakin tinggi temperatur hidrolisis kadar glukosa yang terbentuk semakin
banyak seperti pada menit 15 warna tetesan berubah menjadi sama seperti warna iodine.
Warna hitam pada menit 3 menandakan bahwa larutan tidak terhidrolisis.
- Kertas lakmus menjadi biru menandakan bahwa pH larutan tersebut adalah basa.
- Reaksi negatif yang dihasilkan pada percobaan Benedict diatas yaitu biru menandakan
konsentrasi karbohidrat cukup tinggi. Seharusnya pada uji Benedict perubahan warna yang
terjadi adalah endapan merah bata.

Kesimpulan :

  Hasil hidrolisis pati dan amilum adalah amilosa, eritrodekstrin, akrodekstrin, maltosa, dan glukosa

Sumber : Irawan, A. A., 2012, Karbohidrat, Polton Sport Science & Perfomance Lab.

Anda mungkin juga menyukai