1B - 69 - Laporan Akhir Gaya Gesek
1B - 69 - Laporan Akhir Gaya Gesek
FISIKA DASAR II
“GESEKAN STATIS DAN GESEKAN KINETIS”
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat lebih memahami tentang Hukum Newton
2. Menentukan koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis
3. Dapat menentukan percepatan benda yang bergerak diatas bidang miring
4. Dapat lebih memahami konsep materi dinamika dalam perkuliahan Fisika Dasar
5. Menentukan variable bebas dan variable terikat
B. DASAR TEORI
Gaya yang ada dikehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk dorongan atau
tarikan terhadap sebuah benda. Misalnya ketika kita menimba air disumur, mendorong
meja, menarik koper, berate kita telah memberikan gaya terhadap benda tersebut. Tetapi
gaya tidak selalu menyebabkan benda bergerak, seperti apel yang jatuh dari pohon, atau
suatu benda yang jatuh dari suatu ketinggian tertentu karena gaya gravitasi.
Sebuah gaya memiliki arah dan besaran, sehingga merupakan vector yang
mengikuti aturan-aturan penjumlahan vector. Kita dapat menyatakan gaya apapun pada
sebuah diagram dengan sebuah tanda panah. Arah tanda panah tersebut merupakan arah
gaya dorongan atau tarikan., dan panjangnya digambarkan sebanding dengan besar gaya.
(Gancoli, 2012).
1. Hukum I Newton
Pada tahun 384-322 SM, seorang ilmuan yang bernama Aristoteles meyakini
bahwa benda akan tetap bergerak selama ada gaya yang mempengaruhinya. Menurutnya,
diam adalah keadaan alami sebuah benda. Maka dari itu, diperlukan gaya untuk
mempertahankan sebuah benda agar tetap bergerak .
Lalu setelah datangnya ilmuan baru yang bernama Galileo setelah 2000 tahun
kemudian, ia menanggapi penemuan Aristoteles ini dengan pandangan yang berbeda.
Menurutnya, sama alaminya sebuah benda untuk bergerak untuk sebuah benda bergerak
dengan kecepatan tetap ataupun diam.
Berdasarkan penemuan ini, Isaac Newton membangun teor geraknya yang
terkenal. Analisis Newton tentang gerak dirangkum dalam “tiga hokum gerak”nya yang
terkenal. Dalam karya besarnya, Principia (diterbitkan tahun 1687). Newton menyatakan
terima kasihnya kepada Galileo. Pada kenyataannya, hukum gerak Newton pertama
sangat dekat dengan kesimpulan Galileo. (Giancoli, 2012).
“Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka
benda diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak akan terus bergerak denag
kecepatan tetap.”
Ini berarti bena cenderung untuk mempertahankan keadaannya atau bersifat
lembam. Oleh Karena itu hukum newton disebut juga hukum kelembamam.
∑𝐹 = 0
a=0
2. Hukum II Newton
Bagaimana pengaruh luar mempengaruhi perubahan kondisi gerak suatu benda?
Hal ini dijawab dengan hukum II Newton. Karena keadaan alami suatu benda adalah
bergerak dengan kecepatan tertentu (diam adalah bergerak dengan ~v = 0), maka masuk
akal bila dikatakan pengaruh luar akan menyebabkan perubahan kecepatan ∆~v. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa pengaruh luar tersebut akan menyebabkan percepatan
“Benda yang yang mendapat gaya akan mengalami percepatan yang besarnya
sebanding dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah
percepatan sama dengan arah resultan gaya.”
Dari bunyi hukum tersebut sudah jelas bahwa hukum II newton menggunakan
konsep massa. Lebih tepat lagi dapat dikatakan bahwa massa adalah ukuran inersia suatu
benda. Makin besar massa yang dimiliki suatu benda, makin sulit merubah geadaan
geraknya. Lebih sulit menggerakkan dari keadaan diam, atau memberhentikannya ketika
sedang bergerak, atau merubah gerakannya keluar dari lintasan yang lurus.
pada benda.
∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎
Dengan :
N : Gaya normal benda, yaitu gaya yang diberikan bidang pada benda, tegak lurus
dengan bidang
Fx : Komponen gaya menarik atau mendorong yang sejajar bidang yang
menyebabkan akan pergeseran benda
4. Konsep mencari gaya gesek
Jika F < fs, maka benda dalam keadaan diam sehingga fg = F
Jka F = fs, maka benda tepat akan bergerak sehingga fg = fs
Jika F > fs, maka benda akan bergerak sehingga fg = fk
C. ALAT DAN BAHAN
Balok
(untuk percobaan gaya gesek statis)
Penyangga
6
Mistar
Papan inklinasi
8
Stopwatch
D. LANGKAH KERJA
1. Koefisien Gesek Statis
a.) Variable bebas : Permukaan balok
b.) Variable terikat : Pamjang lintasan (x)
NO. GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkan papan, satu buah balok dengan
sebelah permukaan kasar dan sebelah
lagi permukaan licin, juga besi
penyangga. Letakkan balok diujung
atas bidang miring papan secara
mendatar dan letakkan besi penyangga
diujung papap yang diatasnya terdapat
balok seperti gambar disamping.
Ukur ketinggian tinggi besi penyangga
menggunakan mistar.
E. DATA PERCOBAAN
Percobaan I (pengukuran koefisien gesek statis)
1. Gesek Statis
a.) Permukaan Licin
Ulangan x (m) y (m) µs
1 2,52 x 10-1 1 x 10-1 0,39
2 3,53 x 10-1 1 x 10-1 0,28
3 2,48 x 10-1 1 x 10-1 0,40
4 2,21 x 10-1 1 x 10-1 0,45
5 3,18 x 10-1 1 x 10-1 0,31
6 2,20 x 10-1 1 x 10-1 0,45
7 3,48 x 10-1 1 x 10-1 0,28
8 2,98 x 10-1 1 x 10-1 0,33
9 2,45 x 10-1 1 x 10-1 0,41
10 3,13 x 10-1 1 x 10-1 0,32
Rerata 2,90 x 10-1 1 x 10-1 0,36
F. PENGOLAHAN DATA
1. Permukaan Licin
Koefisien Gesek Kinetis
Diket. SD
𝑛
x = 32,5 cm = 3,25 x 10-1 m
∑ = ±4,26
t = 0,3 s
𝑖=1
a = 4,29 m/s²
g = 9,8 m/s2
m1 = 0,0692 kg
m2 = 0,1335 kg
Dit. 𝜇𝑘 ?
Jawab :
𝑚2 𝑎 𝑚1+𝑚2
𝜇𝑘 = 𝑚1 - 𝑔 [ ]
𝑚1
0,1335 4,29 0.0692 + 0,1335
= 0,0692 - [ ]
9,8 0,0692
= 4,26
2. Permukaan kasar
Koefisien Gesek Kinetis
Diket. SD
𝑛
x = 32,5 cm = 3,25 x 10-1 m
∑ = ±11,15 𝘹 10−2
t = 0,3 s
𝑖=1
a = 2,96 m/s²
g = 9,8 m/s2
m1 = 0,0692 kg
m2 = 0,1335 kg
Dit. 𝜇𝑘 ?
Jawab :
𝑚2 𝑎 𝑚1+𝑚2
𝜇𝑘 = 𝑚1 - 𝑔 [ ]
𝑚1
0,1335 2,955 0.0692 + 0,1335
= 0,0692 - [ ]
9,8 0,0692
= 1,044
= 1,0
Tegangan Tali
Rerata SD
µk = 0,65
𝑛
a = 4,29 m/s²
∑ = ± 7,4 𝘹 10−1
g = 9,8 m/s2
𝑖=1
m1 = 0,0692 kg
m2 = 0,1335 kg
Jawab :
𝑚1. 𝑚2. 𝑔 (1 + 𝜇𝑘 )
𝑇=
𝑚1 + 𝑚2
0,0692 𝑥 0,1335 𝑥 9,8 (1 + 0,65)
𝑇=
0,0692 + 0,1335
T = 0,74
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum kali ini, kami mengukur koefisien gaya gesek statis,
koefisieb gesek kinetis, dan tegangan tali. Sebelum memulai praktikum, seperti biasa
kami menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu seperti ; papan
inklinasi, balok, tali, mistar, dan stopwatch
Pada praktikum percobaan pertama, kami akan mencari koefisien gesek statis.
Percobaan dilakukan sebanyak 10 kali pada permukaan licin dan 10 kali pada permukan
kasar, kami mencari jarak tempuh (x) pada papan inklinasi setelah balok mulai bergerak..
Setelah melakukan percobaan, didapatkan hasil dari reratanya yaitu, pada gaya gesek
statis pada permukaan licin sebesar 0,36 dan pada permukaan kasar sebesar 0,34. Dan
koefisien gesek kinetis pada permukaan licin sebesar 0,65 dan pada permukaan kasar
sebesar 1,04
Pada percobaan kedua kami mencari waktu tempuh dan percepatan pada balok
dengan menggunakan variable bebas yaitu jarak tempuh. Dan didapatkan hasilnya yaitu
koefisien gesek kinetis pada permukaan licin sebesar 0,65 dan pada permukaan kasar
sebesar 1,04.
H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
Soal :
1. Buatlah grafik antara jarak terhadap percepatan pada percobaan gesekan kinetis!
2. Dari percobaan yang dilakukan, apakah ada perbedaan atara koefisien gesek statis
pada permukaan balok yang licn dan kasar ?
3. Dari percobaan yang dilakukan, apakah ada perbedaan atara koefisien gesek kinetis
pada permukaan balok yang licn dan kasar ?
4. Dari percobaan yang dilakukan manakah nilai koefisien terbesar antara koefisien
statis dan koefisien gesek kinetis ?
5. Sebuah benda 20 kg berada diatas bidang miring yang membentuk sudut 30o terhadap
horizontal. Tentukan percepatan yang dialami benda itu sewaktu bergeser kebawah (g
= 9.8 m/s2) !
Jawab !
1.
Chart Title
70
60
50
Axis Title
40
30
20 Series2, 10.204
10 Series1, 10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berdasarkan grafik yang diperoleh, semakin kecil jarak benda maka percepatannya
semakin besar.
Gesek Kinetis Pada Benda Kasar
60
50
jarak tempuh x(cm)
40
30
Series1
20
Series2
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Percepatan
Berdasarkan grafik gaya gesek kinetis benda kasar, semakin kecil jarak tempuh benda
maka semakin besar percepatannya. Percepatannya juga terlihat tidak jauh berbeda
pada setiap perubahan jaraknya.
2. Ada. Berdasarkan dari data yang diperoleh, koefiisen gesek statis lebih besar
pada permukaan kasar dari pada permukaan yang licin.
3. Ada. Semakin kasar suatu permukaan benda maka nilai koefisiennya semakin
besar.
4. Nilai koefisien terbesar terdapat pada gaya gesek statis. karena bahwa gaya
gesekan statis membesar mulai dari nol sampai suatu harga maksimum sedangkan
gaya kinetis cenderung tetap besarnya.
Atau gaya gesekan statis mulai dari nol dan membesar sesuai dengan gaya dorong
sampai mencapai maksimum, lalu gaya gesekan turun sampai mencapai nilai tetap
yaitu gaya gesekan kinetis.
5.
Diketahui :
- m balok = 20 kg
- 𝜃 = 30º
- 𝜇𝑘 = 0,30
- 𝑔 = 9,8 m/s²
Ditanya :
percepatan ( a )
Jawab :
𝐹
Rumus a=𝑚
𝜇𝑘 .𝑁
a= 𝑚
𝜇𝑘 𝑚 𝑔 sin 𝜃
a= 𝑚
1
a = 2,74 . 2
a = 1,37 m/s²
I. KESIMPULAN
Dari percobaan kali ini, hasil perhitungan yang didapat tidak sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa koefisien gesek statis lebih besar dibandingkan dengan koefisien
gesek kinetis.
K. DAFTAR PUSTAKA
Fisdas Book 1 pdf. Diambil dari: mirza.staff.ugm.ac.id/fisdas/. Diakses pada tanggal 22
September 2017 pukul 22.5 WIB.
Pembuatan sistem penentuan koefisien gesek pdf dari : ejurnal.unp.ac.id.Diakses pada
tanggal 24 September 2017 pukul 11.22 WIB
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh; Prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.