PENDAHULUAN
digunakan baik yang bersifat invasif maupun non invasif. Teknik seperti CT Scan
dan MRI telah diterapkan untuk pencitraan diagnostik dalam oftalmologi. Namun,
pendekatan ini belum banyak digunakan dalam aplikasi diagnostik rutin dalam
oftalmologi karena resolusi terbatas dan biaya dan kompleksitasnya. Salah satu
yang bisa digunakan karena bersifat non invasif dan lebih efektif adalah Optical
medis baru yang dapat melakukan resolusi mikron atau pencitraan tomografi
kooperatif.1-3
tahun 1989 oleh David Huang, MD, PhD, dan Joel S. Schuman, MD dan data
dilaporkan pada tahun 1991. Eric Swanson, pada tahun 1993, mendesain prototipe
klinis pertama OCT mata yang dibangun di laboratorium teknik dan dipasang di
New England Eye Center, Tufts - New England Medical Center, Fakultas
1
2
Pencitraan okuler subyek manusia in vivo dimulai pada tahun 1994. Teknologi ini
akhirnya dijual pada tahun 1993 ke Humphrey Instruments, sebuah divisi Carl Zeiss
OCT telah digunakan paling banyak untuk diagnosis penyakit dan gangguan
yang mempengaruhi retina. OCT juga telah berhasil digunakan dalam studi segmen
anterior mata karena fitur-fiturnya pada resolusi tinggi, non-kontak, dan interpretasi
anatomi yang mudah. OCT merupakan alat yang penting untuk analisis jaringan in
vivo non invasif untuk diagnosis dan pengelolaan penyakit glaukoma.Teknik ini
Cahaya, yang dibagi menjadi lengan deteksi dan lengan referensi, dipancarkan oleh
OCT memberikan hasil pencitraan yang sangat baik terutama untuk mendeteksi
gangguan yang terjadi di bagian retina dan glaukoma. Oleh karena itu, OCT sangat
1.2 Tujuan
teknologi, prinsip kerja dan kegunaan OCT dalam aplikasi klinis khususnya pada
glaukoma.