PENDAHULUAN
1
mengalami low vision. Penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh
dunia adalah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi, diikuti oleh katarak dan
glaukoma. Sebesar 18% tidak dapat ditentukan dan 1% adalah gangguan
penglihatan sejak masa kanak-kanak.
Di Indonesia, prevalensi kebutaan pada usia 5-14 tahun sebesar
0,03% (4.802 jiwa) dan prevalensi severe low vision sebesar 0,06% (14.407
jiwa). Sedangkan di Jawa Timur, prevalensi kebutaan pada usia ≥ 5 tahun
adalah 0,4% (141.132 jiwa) dan prevalensi severe low vision pada usia ≥ 5
tahun adalah 1% (352.829 jiwa). Provinsi ini menempati urutan kebutaan
kedua terbanyak di Indonesia dengan angka tertinggi ada di provinsi Jawa
Tengah dan menempati urutan tertinggi jumlah severe low vision di Indonesia
pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013).
Kota Pasuruan sebagai kota dengan populasi anak yang cukup
banyak memiliki angka low vision sebanyak 53 jiwa yang sudah terkoreksi
dengan pemberian kaca mata gratis oleh Puskesmas Kandangsapi kota
Pasuruan pada tahun 2018 (Data Primer, 2018). Namun tidak menutup
kemungkinan angka kejadian low vision ini akan meningkat karena deteksi
dini baru dilakukan oleh tenaga dari fasilitas kesehatan selama sekali dalam
setahun.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan kegiatan “Deteksi Dini Low Vision oleh Guru di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Kandangsapi Kota Pasuruan”.
b. Belum terlatihnya guru untuk dapat melakukan program deteksi dini low
vision pada anak.
2
1.3. TUJUAN
1.3.1. Tujuan Umum
Terlaksananya program deteksi dini low vision pada anak
sekolah di wilayah kerja UPT Puskesmas Kandangsapi untuk
menurunkan angka kejadian severe low vision.
3
b. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang
diperoleh mengenai pentingnya deteksi dini low vision pada anak
sekolah.
c. Bagi Masyarakat dan Instansi Pemerintahan
Mewujudkan Puskesmas Kandangsapi sebagai Puskesmas
Ramah Anak dan dapat berpartisipasi dalam menciptakan
Pasuruan Kota Layak Anak.