Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP BIOLOGI SEBAGAI ILMU


DOSEN PENGAMPU: NUR INDA R. UMADJI, M.Si

DISUSUN OLEH
FATAH GALANG FAUZI

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat
dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai KONSEP
BIOLOGI SEBAGAI ILMU. Dalam makalah ini penulis menjabarkan mengenai
pengertian dan .ruang lingkup biologi. diharapkan dapat memperjelas pembaca
dalam memahami konsep makalah ini.

Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih banyak


terdapat kesalahan-kesalahan baik penulisan maupun isi dari makalah sehingga
penulis mengiginkan kritik dan saran kepada pembaca demi pencapaian
kesempurnaan dalam makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembaca serta dapat menggunakannya dalam konsep kehidupan sehari-hari.

Gorontalo , 15 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................


DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN ...............................................................................

1. Ruang lingkup biologi ............................................................


2. Metode ilmiah .........................................................................
3. Konsep tentang hidup .............................................................

BAB III. PENUTUP ......................................................................................


A. Kesimpulan ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....... ............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Biologi merupakan bidang ilmu sains yang mempelajari kehidupan


Sebagai salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam, biologi mempelajari
mengenai makhluk hidup pada tingkatan organisasi kehidupan, mempelajari
interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dan gejala-gejala yang terjadi pada
lingkungan. Dalam mempelajari biologi dibangun atas dasar
tiga aspek yang tidak terpisahkan yaitu aspek produk, proses dan sikap. Pada
hakikatnya yaitu berkaitan dengan cara memahami alam secara sistematis,
sehingga bukan hanya sebatas penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi lebih sebagai proses
penemuan. Biologi memiliki karakteristik yang khusus sebagai rumpun ilmu
sains, karakteristik biologi diantaranya terletak pada objek yang dipelajari yaitu
seluruh makhluk hidup, tema atau persoalan-persoalan pada objek biologi yang
terjadi di alam dan metode untuk menyelesaikan masalah pada objek biologi
dengan melalui metode ilmiah. Karakteristik biologi sebagai sains membawa
konsekuensi pada pembelajaran biologi .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Biologi

1. Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat di bagi lagi menjadi zat yang lebih
kecil. Unsur merupakan struktur kehidupan organisme yang terkecil.

2. Molekul

Molekul merupakan zat kimia murni yang terdiri dari beberapa unsur yang
dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur pembentuknya, misalnya adalah H20,
senyawa yang terdiri dari 2 atom Hidrogen untuk satu atom Oksigen

3. Sel

Pengertian sel adalah unit terkecil dan fungsional penyusun tubuh makhluk
hidup. Tiap organisme hidup terdiri dari sel-sel penyusunnya.

4. Jaringan

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Tiap organisme memiliki jaringan sel yang berbeda-beda.

5. Organ

Organ adalah kumpulan dari jaringan-jaringan yang saling bekerja sama


membentuk fungsi di dalam tubuh. Misalnya saja seperti mata, hidung, ginjal,
otak, jantung dan sebagainya.
6. Sistem Organ

Sistem organ merupakan kumpulan dari beberapa organ yang saling bekerja
sama membentuk fungsi yang lebih luas di dalam tubuh. Misalnya adalah sistem
pencernaan, sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem eksresi dan lain
sebagainya.

7. Organisme

Organisme adalah makhluk hidup tunggal atau individu yang merupakan


kumpulan dari seluruh sistem organ yang saling bekerjasama menjalankan fungsi
kehidupan.

8. Populasi

Pengertian populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang tinggal di suatu


tempat, misalnya populasi manusia atau populasi hewan tertentu.

9. Komunitas

Pengertian komunitas dalam ilmu biologi adalah sekumpulan dari beberapa


populasi makhluk hidup yang saling berinteraksi di suatu habitat tertentu.

10. Ekosistem

Arti dan pengertian ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan


hidupnya yang membentuk hubungan interaksi atau saling ketergantungan.
Misalnya ekosistem hutan, ekosistem air tawar dan lain sebagainya.

11. Bioma

Bioma adalah bagian terkecil dari ekosistem di daratan. Contohnya saja seperti
bioma hutan hujan tropis, bioma gurun dan lain-lain.
12. Biosfer

Pengertian biosfer merupakan tempat makhluk hidup tinggal dan


melangsungkan hidupnya yaitu di planet bumi yang kita huni ini.

Nah itulah ruang lingkup biologi dan pengertiannya secara umum. Ruang lingkup
biologi memang mempelajari struktur kehidupan organisme dari mulai yang
paling rendah sampai yang paling tinggi.

B. Metode Ilmiah

1. Pengertian Metode Ilmiah

Ilmu biologi menjawab banyak permasalahan berlandaskan eksperimen dan


penalaran akal sehat. Eksperimen yang dilakukan harus sistematis dan logis. Oleh
karena itu, diperlukan suatu metode standar dalam pelaksanaannya, maka
digunakanlah metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode sains yang
menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu
permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita.

2. Langkah-langkah Metode Ilmiah

Langkah awal suatu penelitian adalah melakukan perencanaan. Perencanaan ini


sangat penting untuk keberhasilan suatu eksperimen. Oleh karena itu, rancanglah
suatu rencana penelitian secara runut dan mendetail. Langkah-langkah metode
ilmiah apakah yang harus dilakukan dalam merencanakan suatu penelitian ilmiah?
Langkah-langkah metode ilmiah yang harus di lakukan adalah sebagai berikut:
1.Merumuskan Masalah

Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. Dalam kajian ilmiah, masalah


didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas
suatu pertanyaan. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang
bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan
pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui eksperimen.

2.Menemukan Hipotesis

Setelah berhasil merumuskan, kita bisa mengajukan jawaban sementara atas


pertanyaan, yang bernama lain hipotesis. Hipotesis itu harus logis dan diajukan
berdasarkan fakta.

3.Menetapkan Variabel Penelitian

Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.


Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat/bergantung dan
variabel tetap.

4.Menetapkan Prosedur Kerja

Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut.


Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat
pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan
pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.

5.Mengumpulkan data
Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan
begitu, kita dapat memperoleh data yang lebih akurat. Selanjutnya, kita perlu
mengorganisasi untuk memudahkan dalam menganalisis dan mengumpulkan hasil
percobaan. Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan tabel data pengamatan sebelum
melakukan percobaan.

6.Mengolah dan Menganalisis Data

Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan
menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat
berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. Analisis data juga
dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data.

7.Membuat Kesimpulan

Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat
dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu
pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Dalam menyusun suatu kesimpulan, kita harus memutuskan apakah data yang
dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kita juga harus
mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu
kesimpulan.

8.Mengkomunikasikan Hasil Penelitian

Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian


penting dilakukan agar hasil penelitian kita diketahui pihak lain. Bagaimanakah
cara mengomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu hasil penelitian dapat
dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan.

C. Konsep Tentang Hidup


Sampai saat sekarang, konsep tentang hidup masih sulit didefinisikan secara
tepat. Manusia baru mampu mengemukakan ciri-ciri atau kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh makhluk hidup. Oleh karena itu pertanyaan mengenai "apakah
sesungguhnya hidup itu" dan "dari manakah asal mula terjadinya kehidupan"
masih belum dapaat menjawab secara tuntas dan menyeluruh.

1. Abiogenesis dan Biogenesis

manusia telah lama mempelajari bagaimana, bila dan dimana kehidupan ini
dimulai. Selama ini manusia hanyalah memiliki pengetahuan tentang kehidupan
yang ada dibumi. Namun para ahli memperkirakan bahwa di alam raya ini
terdapat planet-planet lain yang memiliki kondisi untuk memungkinkan terjadinya
kehidupan. Hanya kehidupan disana mungkin tidak sama dengan bentuk
kehidupan ada di bumi.

Seandainya memang ada, apakah proses terjadinya kehidupan itu sama dengan
bumi? Manusia dengan segala pikiran yang dimilikinya berusaha mencari bukti-
bukti yang sekiranya dapat memberikan petunjuk ke arah proses terjadinya
kehidupan di bumi ini. Telah banyak hipotesis dikemukakan untuk menjawab
tentang asal mula terdapat kehidupan di bumi ini.

Beberapa di antaranya adalah abiogenesis dan biabiogenesis. Abiogenesis

Bila kita lihat sekeliling tempat tinggal kita, maka dengan sekali pandang saja
kita akan dapat membedakan mana yg termasuk makhluk hidup dan mana yang
termasuk makhluk tak hidup atau benda mati.

Jika kita mengamati lebih jauh maka sesungguhnya materi atau substansi yang
menyusun mahluk hidup berbeda dengan materi yang menyusun mahluk tak
hidup. Memang benar bahwa materi-materi yang menyusun mahluk hidup secara
langsung atau tidak langsung datang dari air, tanah dan udara yang kesemuanya
itu merupakan mahluk atau benda mati. Juga benar bahwa jika mahluk hidup yang
telah mati, zat-zat yang menyusun akan kembali ke tanah menjadi benda-benda
mati kembali. Dengan demikian hubungan antara materi penyusun makhluk hidup
dengan materi penyusun benda mati sangat erat sekali. Untuk mebedakan antara
suatu dengan yang lainnya, kita hendaknya memikirkan asal dari keduanya,
komposisi kimianya, struktur dan fungsinya. Marilah kita tinjau makhluk hidup
dan makhluk tidak hidup lebih dekat lagi.

Sejak zaman dahulu sampai beberapa abad yang lalu orang-orang mempercayai
bahwa makhluk tak hidup atau makhluk yg telah mati dapat berubah secara
langsung menjadi makhluk hidup. Inilah yang dikenal sebagai Abiogenesis atau
generatio spontanea.

Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya pandangan Abiogenesis diantaranya


adalah :

(1). Terdapatnya lebah (sesungguhnya lalat yg mirip lebah) pada setiap bangkai
binatang seperti kuda, babi, anjing, dan sebagainya. Mereka tidak mengetahui
bahwa sesungguhnya lalat-lalat tersebut berasal dari tempayak (larva) yang
menetes dari telur yang diletakkan pada bangkai tadi oleh induk lalat. Oleh
karenanya mereka berpendapat bahwa lalat berasal dari daging yang membusuk.

(2). Terdapatnya ikan dan katak pada perairan yang terbuka. Orang-orang dulu
tidak mengetahui mengapa pada perairan yang terbuka bisa terdapat ikan dan
katak. Mereka mengemukakan pendapatnya binatang-binatang tersebut dihasilkan
di dalam awan selama angin ribut yang disertai guntur lalu jatuh ke bumi
bersama-sama hujan.

(3). Setelah ditemukan mikroskop, ternyata pada perairan yang diamatinya tampak
terdapat mikroorganisme yang banyak sekali. Kebetulan air yang diamatinya itu
adalah air rendaman jerami. Maka timbulah dugaan bahwa mikroorganisme
berasal dari rendaman jerami.
Pandangan Abiogenesis ini diterima orang-orang tanpa ada pertanyaan-pertanyaan
sampai abad ke-17.

1.Abiogenesis

beberapa tokoh Pendukung Abiogenesis

(1). Aristoteles adalah seorang ahli filsafat Yunani, ia mengemukakan bahwa


kehidupan berasal dari materi tidak hidup. Materi tersebut mempunyai "kekuatan"
yang dapat berubah menjadi oraganisme.

(2). Jean Baptiste Van Helmont, seorang tabib berkebangsaan Belgia ini
mengemukakan suatu resep cara membuat tikus. Ia berpendapat bahwa tikus
berasal dari gandum dan keringat manusia. Menurut pakaian kotor yang
berkeringat, bila ditempatkan dalam kotak terbuka dengan diberi gandum, maka
dalam 21 hari akan menghasilkan tikus.

(3). Jhon Needham, seorang saintis berkebangsaan Inggris, berpendapat bahwa


mikroorganisme berasal dari benda mati yaitu air kaldu. Ia melakukan percobaan
dengan memanaskan air kaldu biri-biri di dalam botol yang tidak begitu rapat
untuk beberapa menit. Setelah beberapa hari ia memeriksa air tersebut didapatkan
banyak sekali mikroorganisme. Dengan demikian ia menarik kesimpulan bahwa
mikroorganisme (makhluk hidup) berasal dari air kaldu (benda tak hidup).

2. Biogenesis

Pendukung-pendukung Biogenesis :

(1). Francesco Redi

Pada abad ke-17 Francesco Redi seorang berkebangsaan itali menyatakan bahawa
pandangan abiogenesis tidak ditunjang oleh suatu eksperimen yang dapat
dipertanggung jawabkan. Pada tahun 1668 Francesco melakukan eksperimen
untuk membuktikan hipotesisnya. Dalam melakukan eksperimennya ini Francesco
menggunakan suatu langkah-langkah yang dapat di uji oleh standar sains modern
sekarang ini.

Francesco menempatkan daging ular, ikan dan belut pada botol-botol yang bersih.
Selanjutnya ia mempersiapkan set duplikat yang sama banyak. satu set dari botol-
botol tersebut dibiarkan terbuka dan satu set lainnya tertutup rapat. Lalat segera
tertarik pada botol-botol yang terbuka dan mereka meletakan telur-telurnya.
Dalam waktu beberapa hari saja tampak tempayak dalam botol terbuka. Beberapa
minggu kemudian Francesco membuka botol yang ditutup rapat rapat dan ternyata
daging-daging telah membusuk akan tetapi disana tidak terdapat tempayak.

Dengan eksperimen ini Francesco berkesimpulan bahwa lalat berasal dari lalat
dan bukan dari generatio spontanea dari daging yang membusuk.

Pertanyaan Francesco ini ternyata dibantah oleh pendukung abiogenesis yang


menyatakan bahwa udara memegang peranan penting sebagai "dasar pengaktifan"
atau "gaya hidup" untuk terjadinya generati spontanea. Jadi tidak adanya lalat
pada botol yang tertutup disebabkan udara dari luar tidak dapat masuk. Dengan
demikian percobaan Francseco yang pertama kali meliputi 2 variabel yaitu lalat
dan udara.

Selanjutnya Francesco membuat percobaan kedua menggunakan set botol yang


sama akan tetapi satu set botol tersebut ditutupnya dengan menggunakan kain
sehingga udara dapat masuk secara bebas. Ternyata pada botol-botol yang ditutup
dengan menggunakan kain juga tidak terdapat tempayak.

(2). Lazzaro Spallanzani

Lazzaro Spallanzani adalah seorang saintis berkebangsaan Itali menentang


eksperimen dan kesimpulan yang dikemukakan oleh Needham. Spallanzani
menyatakan bahwa Needham tidak memanaskan air kaldu cukup lama untuk
mematikan oraganisme di dalam air kaldu tersebut. Dia berpendapat bahwa
mikroorganisme yang berlimpah pada air kaldu setelah beberapa hari tumbuh dari
organisme yang masih hidup dalamair kaldu karena pemanasannya kurang lama,
jadi bukan terjadi karena generatio spontanea.

(3). Louis Pasteur

Louis Pasteur adalah seorang ilmuan yg bereksperimen menggunakan botol-botol


yang berbentuk leher angsa. Ia memanaskan larutan ragi dan gula ke dalam botol
yang berleher panjang, kemudian memanaskan bagian leher botol itu dan
membengkokannya menjadi bentuk S yang menyerupai leher angsa. Setelah itu ia
memanaskan botol-botol itu untuk beberapa waktu.

Ketika larutan didihkan, udara dalam botol akan tertekan keluar dan akan masuk
kembali waktu larutan mendingin. Selama percobaan udara bergerak secara bebas
melalui leher yang terbuka, tetapi air debu akan tertahan pada bagian lekukan
(tangga) leher botol.

Setelah beberapa hari Pasteur memeriksa larutan yang terdapat didalam botol
tersebut di bawah mikroskop, ternyata di sana tidak tampak adanya
mikroorganisme. Tetapi jika botol itu dimiringkan da larutan dibiarkan mengalir
ke dalam leher botol yang melengkung tempat air atau debu tempurung, maka
dalam beberapa hari saja pada larutan itu akan banyak ditemukan
mikroorganisme.

Dengan demikian eksperimen Pasteur ini menolak semua argumentasi lawan-


lawannya dan berkesimpulan bahwa:

a. Pemanasan tidak merusak bahan atau larutan yang terdapat dalam botol.

b. Larutan dalam botol cocok untuk pertumbuhan bakteru dan mikroorganisme


lainnya.

c. Mikroorganisme tidak tumbuh secara spontan dari larutan atau bahan mati,
tetapi telah ada sebelumnya di udara bebas bersama-sama dengan debu atau air.
Hasil eksperimen Pasteur ini akhirnya mengganti konsep abiogenesis atau
generatio spontanea dengan biogenesis yang berati bahwa kehidupan itu berasal
dari kehidupan sebelumnya. Selanjutnya terkenal dengan semboyan omne vivum
ex ovo, omne ovum ex vivo, yang artinya semua makhluk hidup berasal dari telur
dan semua telur berasal dari makhluk hidup.

2. Asal Mula Kehidupan Secara Spontan Pada Tingkat Molekuler

Ahli biokimia berkebangsaan Rusia (1894) A. I Oparin adalah orang pertama


yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum
kehidupan ini ada.

Dalam bukunya "Asal Mula Terjadinya Kehidupan di Bumi", dia mengemukakan


bahwa asal mula kehidupan terjadi selama evolusi terbentuknya bumi beserta
atmosfirnya.

Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, metan dan amonia. Zat-zat tersebut
mengalami serangkaian perubahan menjadi suatu koloid yang disebut koaservat
yang berisi campuran makro molekul yang sangat penting bagi kehidupan,
misalnya protein, lemak, asam nukleat dan sebagainya. Koaservat ini belum
merupakan makhluk hidup, tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi,
melalui seleksi alam akhirnya mampu melakukan reproduksi dengan fragmentasu.
percobaan-percobaan yang bertujuan untuk membuktikan hipotesis Oparin ini
telah dilakukan olej A. L Hererra (1942). dalam percobaan-percobaanya ini
dihasilkan dua macam asam amino dan suatu zat pimen. Akan tetapi dia gagal
mengkolerasikan pendapatnya dengan masalah asal mula terjadinya kehidupan.
Selanjutnya Miller dan gurunya Harold Urey, pada tahun 1953 merancang suatu
alat untuk membuktikan asal mula terjadinya kehidupan di bumu. Alat ini
disimpan pada suatu kondisi permukaan yang diperkirakan sama dengan kondisi
pada waktu sebelum adanya kehidupan. Ke dalam alat ini dimasukkan bermacam-
macam gas seperti H2O (air), H2 (hydrogen), CH4 (metan) dan NH3 (ammonia).
Gas-gas ini diduga sama dengan gas-gas yang terdapat pada waktu itu.
Selanjutnya pada alat tersebut diberikan aliran listrik 75.000 volt (sebagai
pengganti kilatan hahlilintar yang selalu terjadi di alam pada waktu tersebut). Dari
hasil percobaannya ini Miller mendapatkan zat organik berupa asam amino yang
merupakan dasar kehidupan bagi suatu organisme. Selain asam amino diperoleh
juga asam hidroksi, HCN dan urea.

Apakah hasil percobaan Miller dan yang lainnya telah dapat menjawab pertanyaan
"apalkah sesungguhnya hidup itu?". Sudah tentu belum, percobaan-percobaan
tersebut tidak pernah menghasilkan makhluk hidup.

Demikian pula mengenai apa sesungguhnya hidup ini. Sampai saat ini orang baru
mampu menjawab pertanyaan : ciri-ciri atau kegiatan-kegiatan apakah yang
dilakukan oleh makhluk. Jawaban itu pun sesungguhnya masih jauh dari
sempurna. Adapun beberapa ciri makhluk hidup antaranya:

a. Makhluk hidup mempunyai susunan kimia yang kompleks.

b. Makhluk hidup memerlukan energi

c. Makhluk hidup mempunyai sel atau susunan sel

d. Makhluk hidup mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan

e. Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk melakukan reproduksi dan


perkembangan

f. Makhluk hidup mempunyai rentang hidup tertentu


g. Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk mengadakan respon

h. Makhluk hidup melakukan respirasi

i. Makhluk hidup melakukan ekskresi

j. Makhluk hidup melalukan regulasi


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Biologi sebagai ilmu pengetahuan memang tidak mudah diungkapkan ataupun
dibuktikan, banyak teori yang telah ada dengan alasan yang berbeda namun belum
dapat dinyatakan benar tetapi sudah saling mendukung teori tersebut sehingga
menganut kepercayaan terhadap suatu teori yang dianggap benar. Dengan adanya
karakteristik perkembangan ilmu biologi, dan cabang biologi.
DAFTAR PUSTAKA

Zakky. (2018, Desember 31). Ruang Lingkup Biologi Beserta Objek Kajian &
Penjelasannya [Lengkap]. Zonareferensi.com. Di akses pada tanggal 15 Oktober
2019 melalui
https://www.zonareferensi.com/ruang-lingkup-biologi/

Heryansyah, Tedy Rizkha. (2017,November 15).Kimia Kelas X| Konsep Metode


Ilmiah:Pengertian Dan Langkah-langkahnya. Ruangguru. Di akses pada tanggal
15 Oktober 2019 melalui
https://blog.ruangguru.com/konsep-metode-ilmiah-pengertian-dan-langkah-
langkah

Unknown. (2012, Januari 24). Materi Biologi Umum Semester 1.fkipbiologi. Di


akses pada tanggal 15 Oktober 2019 melalui
http://fkipbiologi2011.blogspot.com/2012/01/konsep-tentang-hidup.html?m=1

Pulungpeda, Diswanty. (2013, November 15). Tugas Makalah Biologi. Diswanty.


Di akses pada tanggal 15 Oktober 2019 melalui
http://diswanty.blogspot.com/2013/11/tugas-makalah-biologi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai