PENDAHULUAN
1|Page
yang dibuat dengan menggunakan mikroskop elektron untuk mengetahui
ultra struktur sel.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
3|Page
c) Sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Definisi ini
dinyatakan oleh Max Schultze.
d) Sel merupakan kesatuan hereditas makhluk hidup. Definisi ini
dikemukakan oleh Edmund B.Wilson.
Sel adalah bagian dasar yang menyusun setiap organ makhluk hidup.
Struktur sel terdiri dari bagian membran, organel, dan sitoplasma.
2.2.1 Membran
Membran Sel
Membran sel adalah pemisah antara ekstraseluler (bagian luar sel) dan
intraseluler (bagian dalam sel). Fungsi membran sel adalah untuk
membatasi sel dan sebagai media keluar masuknya zat ke dalam
maupun ke luar sel. Membran sel dimiliki oleh semua sel.
Dinding Sel
Dinding sel adalah lapisan kaku dan kuat di luar membran sel yang
mengelilingi beberapa jenis sel. DInding sel merupakan ciri khas dari sel
tumbuhan, beberapa jenis bakteri, dan alga. Fungsi dinding sel adalah
4|Page
untuk memberikan kekuatan dan dukungan struktural terhadap stres
mekanik dan infeksi. Cairan dalam sel tumbuhan dapat mengembang
sehingga menimbulkan tekanan turgor. Tekanan ini jika tidak ada yang
menahan, dapat menyebabkan sel tersebut pecah. Maka dari itu,
diperlukan dinding sel pada sel tumbuhan.
2.2.2 Organel
Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah kerangka sel. Fungsinya adalah untuk menyokong
struktur sel dan organel lain pada sel. Sitoskeleton juga membentuk
sentriol. Sitoskeleton terdiri dari mikrofilamen, filamen tengah, dan
mikrotubulus. Sitoskeleton dimiliki oleh semua jenis sel.
Ribosom
Ribosom adalah organel kecil, padat, dan tidak bermembran namun
berperan penting sebagai tempat sintesis protein. Dalam sebuah sel
terdapat banyak ribosom yang tersebar di sitoplasma dan melekat di
retikulum endoplasma kasar. Ribosom dimiliki oleh semua jenis sel.
Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma atau disingkat RE adalah organel yang berupa
kumpulan kantung seperti membran. Retikulum endoplasma hanya ada di
sel eukariotik. Terdapat dua jenis RE yaitu RE kasar dan RE halus. RE
kasar terdapat banyak ribosom dan menempel dengan inti sel.
Sedangkan RE halus tidak memiliki ribosom. Fungsi RE kasar adalah
untuk sintesis protein. Fungsi RE halus adalah untuk sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi obat-obatan.
Badan Golgi
5|Page
Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel terikat membran yang
berperan dalam sistem ekskresi sel. Bentuknya berupa kantung pipih
bertumpuk-tumpuk mulai dari yang besar maupun kecil. Badan golgi
dapat ditemukan di hampir semua sel eukariotik.
Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang berperan penting dalam proses respirasi
sel. Mitokondria menghasilkan energi ATP yang sangat berguna bagi
kelangsungan sel. Salah satu keunikan dari mitokondria adalah memiliki
DNA sendiri. Ilmuwan bahkan percaya bahwa mitokondria dahulu pernah
hidup bebas. Mitokondria terdapat pada sel eukariotik.
Lisosom
Lisosom adalah organel berwujud kantong agak bulat yang dikelilingi
membran tunggal. Di dalamnya terdapat enzim hidrolitik untuk
mengontrol pencernaan intraseluler. Fungsi lisosom adalah untuk
mencerna makromolekul seperti polisakarida, lipid, fosfolipid, asam
nukleat, dan protein. Lisosom dapat ditemukan di hampir semua sel
hewan kecuali sel darah merah.
Sentriol
Sentriol adalah organel yang berperan penting dalam pembelahan sel
melalui proses yang disebut mitosis. Sentriol hanya ditemukan pada sel
hewan. Meskipun sel tumbuhan tidak memiliki sentriol, tumbuhan tetap
dapat melakukan pembelahan sel.
Plastida
Plastida adalah organel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Fungsi plastida sangat
penting karena disinilah fotosintesis berlangsung dan menghasilkan
energi ATP bagi tumbuhan. Plastida terdiri dari tiga jenis yaitu kloroplas,
kromoplas, dan leukoplas.
Peroksisom
Peroksisom adalah organel mengandung protein reseptor yang
terbungkus oleh membran tunggal yang terbuat dari lipid. Peroksisom
6|Page
dapat ditemukan di hampir setiap sel eukariotik. Fungsi peroksisom
adalah untuk menyederhanakan rantai asam lemak yang panjang melalui
proses beta oksidasi. Selain itu, peroksisom juga berfungsi mentransfer
hidrogen ke oksigen dan menetralkan racun yang dihasilkan oleh proses
transfer tersebut.
Vakuola
Vakuola adalah organel berupa rongga diselaputi oleh membran
(tonoplas) yang berisi cairan seperti air, asam organik, enzim, asam
amino, lipid, glukosa, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa. Vakuola
dapat dijumpai pada hampir semua jenis sel. Hanya saja ukuran vakuola
pada sel tumbuhan sangat besar bahkan mendominasi volume sel
tumbuhan. Vakuola pada sel hewan berukuran kecil namun jumlahnya
lebih dari satu. Fungsi vakuola adalah sebagai tempat penyimpanan.
Inti Sel
Inti sel atau nukleus adalah bagian yang menyimpan kode genetik dalam
bentuk DNA. Fungsi inti sel adalah untuk mengatur seluruh kegiatan sel
dan menyimpan DNA. DNA disimpan di dalam kromosom. Di dalam
nukleus terdapat cairan yang disebut nukleoplasma. Inti sel hanya
terdapat di dalam sel eukariotik. DNA di dalam sel prokariotik bercampur
dengan sitoplasma.
2.2.3 Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang berada dalam sel dan bagian luar
organel sel. Kandungan utamanya adalah air sampai 90%. Fungsi sitoplasma
adalah untuk melarutkan berbagai zat kimia dan sebagai tempat
berlangsungnya beragam reaksi kimia.
7|Page
2.3 Komposisi Kimia dan Sifat Fisik Protoplasma
Sel adalah satuan fundamental dari strukutur dan fungsi dalam segala
bentuk kehidupan. Sel merupukan segumpal dari protoplasma, sedangkan
protoplasma adalah bagian hidup dari sel. Maka dapat disimpulkan bahwa
sel merupakan protoplasma itu sendiri.
8|Page
- Karbohidrat. Karbohidrat dibagi dalam kelompok besar, yaitu :
monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
- Lemak (lipid), macam-macam lipid yaitu lipid sederhana, lipid
gabungan (misalnya: fosfolipid, spingolipid, dan glikolipid) , dan lipid
turunan (misalnya: steroid).
- Protein. Berdasarkan komposisi kimia yang dihasilkan pada proses
hidrolisa, protein digolongkan sebagai berikut : protein sederhana
(misal: albumin dan globulin), protein gabungan (misalnya:
glikoprotein, nucleoprotein, kromoprotein, lipoprotein, fosfoprotein,
dan metalprotein).
- Asam Nukleat. Ada dua macam asam nukleat yaitu Ribosa Nukleat
(ARN) dan Asam Deoksiribosa Nukleat (ADN)
9|Page
c) Gerak Brown. Yaitu gerak acak, zig-zag, tak teratur karena molekul
dalam koloid saling bertubrukan. Molekul-molekul (partikel) pada sistem
koloid protoplasma bergerak secara zig-zag. Gerakan partikel ini diberi
nama sesuai dengan orang yang menemukannya yaitu gerak Brown
(1827). Gerak Brown pada protoplasma kecepatannya tergantung pada
besarnya partikel dan suhu protoplasma.
d) Viskositas. Yaitu kekentalan (viscosity) dapat dapat berubah-ubah karena
faktor dalam dan luar. Matrik sitoplasma yang cair memiliki tegangan
permukaan. Matrik protein dan lemak memiliki tegangan permukaan yang
kurang karenanya membentuk membran plasma, sedangkan bahan-
bahan kimia misalnya garam NaCl tegangan permukaannya tinggi
akibatnya NaCl menempati bagian yang lebih dalam pada matrik
sitoplasma.
e) Koagulasi (kemampuan menggumpal). Partikel-partikel yang tersebar
dalam protoplasma mempunyai muatan yang sama, akibat dari saling
tolak yang berkelanjutan menyebabkan partikel-partikel tidak dapat
mengendap dan keadaan ini memperhatikan stabilitas koloid. Jika ion
atau partikel koloid dibuat berlawanan muatan listriknya, akibatnya akan
bersifat netral, akibat selanjutnya partikel-partikel dalam sistem koloid
akan menggumpal.
10 | P a g e
2.4 Sel Prokariotik dan Eukariotik
Pengertian dan perbedaan dari sel prokariotik dan eukariotik – Sel
adalah sesuatu yang pasti ada didalam tubuh makhluk hidup, baik itu
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sel sel yang terdapat didalam tubuh
makhluk hidup itu berbeda beda antara makhluk hidup dari jenis hewan, jenis
tumbuhan, maupun manusia. Jika kita membahas tentang sel, kita harus tau
bahwa sel ada dua macam yaitu sel prokariotik dan juga sel eukariotik.
Sel prokariotik itu sendiri adalah sebuah sel yang tidak mempunyai
membran inti atau jika dijelaskan secara lebih dalam sel prokariotik
merupakan suatu sel yang tidak mempunyai sistem endomembran, hal ini
membuat sel tersebut mempunyai materi inti sehingga tidak dibatasi oleh
membran, sel prokariotik juga tidak mempunyai organela yang terbatasi oleh
sistem membran. Sedangkan Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai
membran inti. Atau lebih jelasnya adalah sel yang mempunyai sistem
endomembran. Sel eukariotik dibatasi oleh adanya sistem membrane.
11 | P a g e
membran inti bagian luar dan juga membran inti bagian dalam. Organela.
Perbedaan dari sel prokariotik dan sel eukariotik yang lainnya dapat dilihat
dari organela. Sel prokariotik tidak mempunyai organela sedangkan sel
eukariotik mempunyai organela
12 | P a g e
Berikut ini adalah tabel daftar lengkap antara sel hewan dan sel tumbuhan , agar
lebih mudah diakses:
Elastisitas Jaringan
tidak adanya dinding sel Rendah keberadaan dinding sel
Tinggi
Sel Vakuola Kecil dan banyak Tunggal akan tetapi sangat besar
Ketahanan tekanan Lemah tanpa vakuola kontraktil Kuat karena dinding sel
13 | P a g e
Perbedaan Paling Menonjol Antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Berikut ini adalah perbedaan yang paling menonjol antara sel tumbuhan dan sel
hewan:
a) Sentriol
Sentriol adalah struktur yang dibentuk seperti silinder yang memiliki lubang tengah.
Sentriol tersusun dari protein mikrotubulus, yang memiliki peran dalam polaritas
pembelahan sel dan pembentukan silia serta flagela dan pengaturan kromosom
saat pembelahan. Mikrotubulus yang menyusun sentriol memiliki bentuk seperti
benang-benang jala yang terlihat sesuai dengan kromosom selama pembelahan sel
( meiosis dan metosis ). Jala itu disebut juga benang spindel, di ujungnya ada
benang spindel di atas dengan ujung sentriol.
b) Vakuola
14 | P a g e
Vakuola Kontraktil (vakuola berdenyut) adalah vakuola yang merupakan
hewan bersel satu yang hidup di air tawar. Vakuola ini berfungsi untuk
meningkatkan tekanan osmotik sitoplasma atau osmoregulato.
Vakuola Non-kontraktil (vakuola tak berdenyut) menggantikan Mercerna
Makanan Jadi disebut juga Vakuola Makanan
Sebagian di dalam sel hewan ada organel yang tidak dimiliki sel tumbuhan,
beberapa organel sel tumbuhan juga tidak dimiliki oleh hewan.
a) Dinding Sel
Dinding sel adalah bagian sel yang dibuat paling luar, berfungsi untuk
pelindung dan penunjang sel. Dinding sel dibentuk oleh diktlosom dimana
bahan penyusun dinding sel yaitu polisakarida, yang terdiri dari selulosa,
pektin, dan hemiselulosa. Dinding sel keras kaku dan keras.
Ada 2 jenis dinding sel yaitu sel primer dan sekunder:
- Dinding sel primer merupakan dinding sel yang terdiri dari pektin,
hemiselulosa, dan selulosa dimana dinding sel ini terbentuk saat
pembelahan sel.
- Dinding sel sekunder merupakan sel dinding yang membentuk
penebalan dinding sel yang tersusun oleh lignin, hemiselulosa, dan
selulosa. Dinding sel sekunder Ada di sel dewasa di sel dinding
primer.
Diantara 2 dinding sel yang disatukan , tengah diteumi tengah yang
tersusun dari magensium dan kalsium pektat yang terdiri gel. Ada dua
sel yang diletakkan di atas, lewat pori di plasma dua sel yang dilewati
oleh benang-benang plasma atau dikenal juga dengan sebutan
plasma modemata. Ini karena bagian luar sel tanaman disusun oleh
sel dinding yang sangat keras. Bahan penyusun dinding sel terdiri
dari zat kayu (selulosa yang tersusun dari keterlibatan). Zat lain yang
15 | P a g e
terkandung dalam dinding sel yaitu glikoprotein, helmi selulosa, dan
pektin.
b) Plastida
Plastida adalah organel bermembran lengkap yang mengandung biji-bijian
yang mengandung pigmen. Plastida hanya bisa ditemui pada sel tumbuhan
dengan bentuk dan fungsi yang beragam. Plastida adalah hasil
pengembangan dari badan kecil (plosplastida) dimana banyak ditemui di
daerah meristimatik. Di dalam perkembangnya proplastida yang merupakan
hasil perkembangan dari badan kecil dapat berubah menjadi 3 jenis yaitu tipe
kloroplas, kromoplas, dan leukoplas .
- Kloroplas
Kloropas adalah organel sel yang mengandung klorofil yang mana
klorofil sangat dibutuhkan pada proses fotosintesis. Kloroplas terdiri
dari membran luar yang diselesaikan molekul dengan ukuran <10
kilodalton tanpa selektivitas. Untuk membran dalam selektif
permeabel , berfungsi menentukan molekul yang keluar dengan
transpor aktif. Stroma adalah cairan kloroplas yang berfungsi
menyimpan hasil proses fotosintesis dalam bentuk amilum serta
tilakoid tempat berlangsungnya fotosintesis. Kloroplas sering ditemui
pada daun dan organ tumbuhan yang berwarna hijau.
- Kromoplas
Kromoplas merupakan plastida yang memberikan berbagai warna
dari proses fotosintesis (non-fotosintesis), seperti pigmen kuning,
oranye, merah, dan lainnya. Pigmen yang masuk kelompok
kromoplasma:
Fikosianin : menghasilkan warna biru pada ganggang
Xantofil : menghasilkan warna kuning pada daun yang sudah tua
Fikosiantin : menghasilkan warna cokelat pada ganggang
Karoten : menghasilkan warna kuning dan merah, misalnya pada
wortel
16 | P a g e
Fikoeritrin : menghasilkan warna merah pada ganggang.
c) Leukoplas
Leukoplas merupakan plastida yang tidak memiliki warna atau memiliki
warna putih. Hampir ditemui pada tumbuhan yang tidak terpapar oleh sinar
matahari. Terutama di organ penyimpanan cadangan makanan.
Leukoplaserjaan menyimpan badangan makanan. Dibedakan menjadi 3
macan yaitu:
- Amiloplas : leukoplas yang mengerjakan pembuatan dan menyimpan
amilum,
- Elaioplas (lipidoplas) : leukoplas yang berfungsi untuk membuat dan
menyimpan lemak atau minyak,
- Proteoplas : leukoplas yang berfungsi menyimpan protein
17 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel adalah bagian dasar yang menyusun setiap organ makhluk hidup.
Struktur sel terdiri dari bagian membran, organel, dan sitoplasma.
Sitoplasma adalah cairan yang berada dalam sel dan bagian luar
organel sel.
18 | P a g e
c) Senyawa anorganik. Senyawa anorganik terdiri dari :
- Air
- Garam-garam mineral
- Senyawa organik yang berbentuk gas, gas yang terdapat pada
protoplasma berbentuk larutan. Misalnya gas oksigen (O2), Nitrogen
(N2), dan gas-gas arang (CO2).
- Asam dan basa, asam dan basa anorganik yang terdapat pada
protoplasma. Misalnya asam klorida (HCl) dan basa kalium
hidroksida (KOH).
-
d) Senyawa organik. Senyawa organik protoplasma terdiri dari :
- Karbohidrat. Karbohidrat dibagi dalam kelompok besar, yaitu :
monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
- Lemak (lipid), macam-macam lipid yaitu lipid sederhana, lipid
gabungan (misalnya: fosfolipid, spingolipid, dan glikolipid) , dan lipid
turunan (misalnya: steroid).
- Protein. Berdasarkan komposisi kimia yang dihasilkan pada proses
hidrolisa, protein digolongkan sebagai berikut : protein sederhana
(misal: albumin dan globulin), protein gabungan (misalnya:
glikoprotein, nucleoprotein, kromoprotein, lipoprotein, fosfoprotein,
dan metalprotein).
- Asam Nukleat. Ada dua macam asam nukleat yaitu Ribosa Nukleat
(ARN) dan Asam Deoksiribosa Nukleat (ADN)
a. Ada beberapa teori mengenai sifat-sifat fisika protoplasma. Salah satu teori
ialah teori koloid yang menyatakan bahwa protoplasma sebagian berupa
larutan dan sebagian berupa koloid.. pada sistem kolid partikel-patikelnya
cukup besar, akan tetapi molekul-molekulnya masih tetap melayang-layang
diantara molekul air. Ukuran partikel pada sistem koloid antara 0,001 mikron-
0,1 mikron. Partikel koloid dila disaring dengan kertas saring biasa
partikelnya akan lewat akan tetapi partikel koloid tidak dapat melewati
19 | P a g e
membran plasma. Koloid pada protoplasma dapat berupa fase sol dan fase
gel.
b. Efek Tyndall. Yaitu pergerakan molekul tak beraturan karena pengaruh
cahaya. Bila protoplasma yang merupakan sistem koloid ini disinari dengan
sinar lampu listrik pada suatu ruang yang gelap akan member efek Tyndall.
c. Gerak Brown. Yaitu gerak acak, zig-zag, tak teratur karena molekul dalam
koloid saling bertubrukan. Molekul-molekul (partikel) pada sistem koloid
protoplasma bergerak secara zig-zag. Gerakan partikel ini diberi nama
sesuai dengan orang yang menemukannya yaitu gerak Brown (1827). Gerak
Brown pada protoplasma kecepatannya tergantung pada besarnya partikel
dan suhu protoplasma.
d. Viskositas. Yaitu kekentalan (viscosity) dapat dapat berubah-ubah karena
faktor dalam dan luar. Matrik sitoplasma yang cair memiliki tegangan
permukaan. Matrik protein dan lemak memiliki tegangan permukaan yang
kurang karenanya membentuk membran plasma, sedangkan bahan-bahan
kimia misalnya garam NaCl tegangan permukaannya tinggi akibatnya NaCl
menempati bagian yang lebih dalam pada matrik sitoplasma.
e. Koagulasi (kemampuan menggumpal). Partikel-partikel yang tersebar dalam
protoplasma mempunyai muatan yang sama, akibat dari saling tolak yang
berkelanjutan menyebabkan partikel-partikel tidak dapat mengendap dan
keadaan ini memperhatikan stabilitas koloid. Jika ion atau partikel koloid
dibuat berlawanan muatan listriknya, akibatnya akan bersifat netral, akibat
selanjutnya partikel-partikel dalam sistem koloid akan menggumpal.
20 | P a g e
Struktur dasar sel hewan dan sel tumbuhan sebenarnya sama saja,
hanya saja karena masing-masing jenis sel tumbuhan dan sel hewan
meningkatkan berbagai stimulus yang berbeda dari lingkungan, hal ini
memunculkan perbedaan pada dua jenis sel tersebut. Contohnya dari segi
peran ekologis , baik sel tumbuhan dan sel hewan memiliki peran yang
sangat berbeda. Tumbuhan yang berperan sebagai penghasil makanan,
hewan sementara yang ikut sebagai konsumen tumbuhan atau hewan lain.
3.2 Saran
21 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://hedisasrawan.blogspot.com/2015/07/struktur-sel-artikel-lengkap.html?
m=1
http://muflihatulabadiya.blogspot.com/2014/12/sifat-kimia-dan-fisika-
protoplasma.html?m=1
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-perbedaan-
dari-sel.html?m=1
https://saintif-com.cdn.ampproject.org/v/s/saintif.com/perbedaan-sel-hewan-
dan-sel-tumbuhan/amp/?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE
%3D#aoh=15715719100498&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fsaintif.com%2Fperbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan%2Famp%2F%23aoh
%3D15715719100498%26referrer%3Dhttps%253A%252F%252Fwww.google.com
%26amp_tf%3DDari%2520%25251%2524s
22 | P a g e