Infertilitas
Oleh:
Preseptor :
dr. Hudila Rifa Karmia, Sp.OG(K)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah meet the expert ini.
Laporan kasus ini disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik di
Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas
Padang. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan
kepada penulis.
1. Dr. Hudila Rifa Karmia, Sp.OG(K) selaku pembimbing
2. DR. Dr. H. Joserizal Serudji, Sp.OG (K) selaku supervisor
3. Dr. Rina Gustuti, Sp.OG selaku supervisor
4. Dr. Eko Apriandhi, Sp. OG selaku supervisor
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan
khususnya kepada penulis dan kepada pembaca dalam menjalankan praktek sehari-hari
sebagai dokter. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
PERKARA HALAMAN
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan 4-
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Kehadiran seorang anak merupakan dambaan bagi setiap pasangan suami istri
apalagi bagi mereka yang telah lama menikah. Akan tetapi tidak semua pasangan
suami istri bisa mendapatkan keturunan secara biologis dengan mudah. Suatu kondisi
dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan
hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan
tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun disebut dengan infertil.1 Infertilitas
perekonomian.2
infertil pada 8%-10% pasangan, jika dari gambaran global populasi maka sekitar
50-80 juta pasangan (1 dari 7 pasangan) atau sekitar 2 juta pasangan infertil baru
setiap tahun dan jumlah ini terus meningkat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)
pada tahun 2012 kejadian infertil di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun.
Prevalensi pasangan infertil di Indonesia tahun 2013 adalah 15-25% dari seluruh
pasangan yang ada.1 Infertilitas dikatakan infertilitas primer jika sebelumnya pasangan
suami istri belum pernah mengalami kehamilan. Sementara itu, dikatakan infertilitas
sekunder jika pasangan suami istri gagal untuk memperoleh kehamilan setelah satu
tahun pasca persalinan atau pasca abortus tanpa menggunakan kontrasepsi apapun.3
Infertilitas dapat disebabkan oleh pihak istri maupun suami. Kondisi yang
menyebabkan infertilitas dari faktor istri 65%, faktor suami 20%, kondisi lain-lain dan
dengan permasalahan dari pihak istri adalah tuba (27,4%), tidak diketahui (24,5%),
masalah menstruasi (20%), uterus (9,1%), ovarium (3,6%), kelainan seksual (2,7%).
Angka kejadian infertilitas pada wanita terjadi pada berbagai rentang umur, 20-29
tahun (64,5%), 30-39 tahun (20%), 40- 49 tahun (11,8%), diatas 50 tahun (3,7%).3
Infertilitas pada pria dipengaruhi oleh faktor koitus pria yang meliputi
Ada dua faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi yaitu faktor endogen,
yang meliputi tahap seluler, jaringan dan organ. Yang kedua adalah faktor luar, yang
meliputi lingkungan dan pola hidup (life style). Untuk sel, jaringan dan organ agar
berfungsi dengan baik diperlukan asupan zat gizi makro dan mikro. Maka perlu
dilakukan upaya dalam penanganan masalah infertilitas yaitu pemberian gizi yang
seimbang atau masukan zat gizi sesuai dengan kecukupan. Komsumsi vitamin dan
mineral yang penting seperti vitamin B1, B2, B6, Niasin, Asam pantotenat, asam folat,
wanita.5
sekunder dari segi pria, wanita, maupun faktor lain. Dari segi wanita masalah pada
serviks, tuba, ovarium, vagina, uterus dan gangguan ovulasi. Dari segi pria masalah
seperti faktor koitus, ejakulasi, pekerjaan dan faktor lain dapat menyebabkan kejadian
infertilitas. Faktor usia dan gaya hidup juga tak luput dari penyebab infertilitas
sekunder. Konsultasi kepada dokter kandungan sangatlah penting bagi pasangan yang
belum mendapatkan anak setelahminimal satu tahun menikah.4 Maka makalah ini
dipersiapkan dengan sebaiknya agar semua masalah dan tatalaksana terkait infertilitas
pada infertilitas.
Makalah ini ditulis setelah melakukan penelitian tinjauan pustaka yang ada
Klinik Fertilitas dan Bayi Tabung Tiara Cita Rumah Sakit Putri Surabaya.
2016: 61–69.
pada Wanita di Klinik Fertilitas Endokrinologi Reproduksi. UNSRI. MKS, Th. 46,
5) Ferial EW. Kajian Infertilitas Pria dan Usaha Penanganannya. Prosiding Seminar
6)