Anda di halaman 1dari 11

HASIL PENGUJIAN EVALUASI TABLET

1. Keseragaman Bobot

Perhitungan :
% Penyimpangan (1) = w1-w2 / w1 x 100 %
= 0,66 gram – 0,67gram / 0,66 gram x 100%
= 1,51 %
% Penyimpangan (2) = w1-w2/ w1 x 100%
= 0,66 gr- 0,68g / 0,66 gr x100%
=3%
% Penyimpangan (3) = 0,66 gram- 0,68 gram/ 0,66 gram x 100%
= 3%
% Penyimpangan (4) = 0,66 gram – 0,67 gram/ 0,66 gram x 100%
= 1,51%
% Penyimpangan 5 = 0,66 – 0,68/ 0,66x 100 %
= 4,5 %
% Penyimpangan (6) = 0,66 – 0,68 / 0,66 x 100 %
=3%
% Penyimpangan (7) = 0,66 – 0,69 / 0,66 x 100 %
= 4,5 %
% Penyimpangan (8) = 0,66 – 0,67 / 0,66 x 100 %
= 1,51 %
% Penyimpangan (9) = 0,66 – 0,67 / 0,66 x 100 %
= 1,51 %
% Penyimpangan (10) = 0,66 – 0,67 / 0,66 x 100 %
= 1,51 %
% Penyimpangan (11) = 0,66 – 0,68 / 0,66 x 100 %
= 3%
% Penyimpanan (12) = 0,66 – 0,66 / 0,66 x 100 %
=0%
% Penyimpangan (13)= 0,66 – 0,69 / 0,66 x100 %
= 4,5 %
% Penyimpangan (14)= 0,66 – 0,69 / 0,66 x 100 %
= 4,5 %
% Penyimpangan (15)= 0,66- 0,69 / 0,66 x 100 %
= 4,5 %
% Penyimpangan (16)= 0,66 – 0,65 / 0,66 x 100 %
= 1,51 %
% Penyimpangan (17)= 0,66- 0,68 / 0,66 x 100 %
=3%
% Penyimpangan (18)= 0,66 – 0,66 / 0,66 x 100 %
=0%
% Penyimpangan (19) = 0,66 – 0,68 / 0,66 x 100 %
=3%
% Penyimpangan (20) = 0,66 – 0,69 / 0,66 x 100 %
= 4,5 %

X rata – rata
=507+515+507+522+492+507+507+515+500+522+492+522+522+50
7+500+525+522
= 10136 / 20
= 506, 8 mg > 300 mg
Jadi penyimpangan bobot rata” pada kolom A = 5 %, dan kolom
B = 10 %

NO X (mg) % Penyimpangan
BOBOT(W)
(gram)
1 0.67 492 1.51
2 0.68 485 3
3 0.68 485 3
4 0,67 492 1.51
5 0.69 478 4.5
6 0.68 485 3
7 0.69 478 4.5
8 0.67 492 1.51
9 0.67 492 1.51
10 0.67 492 1.51
11 0.68 485 3
12 0.66 500 0
13 0.69 478 4.5
14 0.69 478 4.5
15 0.69 478 4.5
16 0.65 507 1.51
17 0.68 485 3
18 0.66 500 0
19 0.68 485 3
20 0.69 478 4.5
X rata” = 506,8 mg Kolom A = < 15 %
Xrata” > 300 mg Kolom B = < 10 %
MEMENUHI
PERSYARATAN
2. Keseragaman Ukuran
NO Diameter Tebal (mm) 3xTebal 1 1/3 tebal Interpretasi
(mm) (mm) Hasil
1 1.2 0.2 0.6 0.266 Memenuhi
syarat
2 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
3 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
4 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
5 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
6 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
7 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
8 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
9 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
10 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
11 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
12 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
13 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
14 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
15 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
16 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
17 1.2 0.1 0.3 0.133 Memenuhi
syarat
18 1.2 0.2 0.6 0.266 Memenuhi
syarat
19 1.2 0.2 0.6 0.266 Memenuhi
syarat
20 1.2 0.2 0.6 0.266 Memenuhi
syarat

SYARAT UJI KESERAGAMAN UKURAN YAITU :

DIAMETER TABLET TIDAK LEBIH DARI 3 X TEBAL TABLET

DAN TIDAK KURANG DARI 1 1/3 TEBAL TABLET


3. Uji Kekerasan Tablet

NO Kekerasan Tablet Satuan Kg Interpretasi Hasil


(N)
1 055.6 5.6696 Memenuhi syarat
2 081.2 8.2801 Memenuhi syarat
3 059.2 6.0367 Memenuhi syarat
4 072.7 7.4133 Memenuhi syarat
5 065.8 7.342 Memenuhi syarat
6 062.0 6.7097 Memenuhi syarat
7 075.3 6.3222 Memenuhi syarat
8 079.8 7.6785 Memenuhi syarat
9 053.7 8.1373 Memenuhi syarat
10 063.8 5.4759 Memenuhi syarat
11 064.1 6.5058 Memenuhi syarat
12 067.3 6.5364 Memenuhi syarat
13 058.9 6.8627 Memenuhi syarat
14 074.9 6.0061 Memenuhi syarat
15 060.0 7.6377 Memenuhi syarat
16 060.0 6.1183 Memenuhi syarat
17 066.3 6.7607 Memenuhi syarat
18 060.9 6.2101 Memenuhi syarat
19 061.4 6.2611 Memenuhi syarat
20 070.8 7.2196 Memenuhi syarat
SYARAT KEKERASAN
TABLET YAITU : 4-8 KG

4. Uji Friabilitas

Sebelum diuji friabilitas


Tablet A = W1- W2 / W1 X 100 %
= 5,41 – 5,39 / 5,41 X 100 %
= 0,14 %
Tablet B = W1 – W2 / W1 X100 %
= 5,41- 5,39 / 5,41 X 100 %
= 0,4 %

Sesudah diuji friabilitas

Tablet A = W1 – W2 / W1 X100 %

= 5,40 – 5,38 / 5,40 X 100 %

= 0,4 %

Tablet B = W1 – W2 / W1 X 100 %

= 5,40 – 5,36 / 5,40 X 100 %

= 0,7 %
Pengujian Tablet % Interpretasi
Hasil
SEBELUM A 0.4 Memenuhi
Syarat
B 0.4 Memenuhi
Syarat
SESUDAH C 0.4 Memenuhi
Syarat
D 0.7 Memenuhi
Syarat

SYARAT UJI FRIABILITAS YAITU : < 80 %

5. Uji Waktu Hancur

Jenis Tablet Jumlah Waktu Syarat Syarat Interpretasi


Tablet Hancur Umum Tablet Hasil
( menit ) (menit) Paracetamol
TABLET 6 8 < 15 15 menit Memenuhi
PARACETAMOL syarat
ASLI 6 8 < 15 15 menit Memenuhi
syarat
6 8 < 15 15 menit Memenuhi
syarat
TABLET 6 3 < 15 15 menit Memenuhi
PARACETAMOL syarat
BUATAN 6 3 < 15 15 menit Memenuhi
syarat
6 3 < 15 15 menit Memenuhi
syarat

6. Uji Distribusi Partikel

Ukuran partikel (10-20) =NXd


= 8 x 17,223
= 137,784
Ukuran partikel(20-30) =Nxd
= 16 x 25,231
= 403,686
Ukuran partikel (30-40) =Nxd
= 7 x 34,251
= 239,757
Ukuran Partikel (40-50) = N Xd
= 11 x 43,334
= 476,674
Ukuran partikel ( 50-60) =Nxd
= 27 x 55,055
= 1486,485
Ukuran partikel (60-70) = Nxd
= 9 x 63,243
= 569,187
Ukuran Partikel (70-80) = N Xd
= 5 x 75,21
= 376,05
Ukuran partikel (80-90) = 4 x 83,837
= 335,368
Ukuran Partikel (90-100) =Nxd
= 2 x 94,688
= 335,368
Ukuran Partikel (100-110) = 11 x 112,227
= 1234,497

NO Ukuran Diameter Jumlah Nxd %Frekuensi Frekuensi


Partikel Partikel Kumulatif
1 10-20 17.223 8 137.784 8 8
2 20-30 25.231 16 403.686 16 24
3 30-40 34.251 7 239.757 7 31
4 40-50 43.334 11 476.674 11 42
5 50-60 55,055 27 1486.485 27 69
6 60-70 63.243 9 569.187 9 78
7 70-80 75.21 5 376.05 5 2
8 80-90 83.837 4 335.368 4 87
9 90-100 94.688 2 789.376 2 89
10 100-110 112.227 11 1234.497 11 100
d = 54.48 100 5443.554

Pengujian Evaluasi Tablet


1. Keseragaman Bobot ( Farmakope Indonesia edisi 3 halaman 7 )
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan
sebagai berikut :
 Timbang 20 tablet , hitung bobot rata-rata tiap tablet
 Jika ditimbang satu persatu , tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-
masing bobotnya menimpang dari bobot rata-ratanya . lebih besar dari
harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satupun tablet yang bobotnya
menyimpang dan bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan
kolom B
 Jika tidak mencukupi 20 tablet , dapat digunakan 10 tablet tidak satu
tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata
yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya
menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom B.

Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata


A B
25 Mg atau kurang 15 % 30%
26 mg sampai dengan 150 mg 10% 20%
151 mg sampai dengan 300 mg 7.5% 15%
Lebih dari 300 mg 5% 10%

Menghitung Bobot rata-rata tablet

X = JUMLAH SELURUH TABLET


20
Menghitung bobot persatuan tablet
X1 = w1 x A
W
Keterangan : W = Rata rata bobot masing-masing satuan
A = Kandungan zat aktif
W1 = Bobot masing – masing satuan yang diuji

2. Keseragaman Ukuran ( Farmakope Edisi 3 Halaman 6 )


Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak
kurang dari 1 1/3 tebal tablet

3. Uji Kekerasan Tablet


Ambil 20 tablet untuk diukur kekerasannya lalu satu persatu diletakkan pada
landasan mesin uji kekerasan ( Erweka Tbh 225 ) angka yang ditujukan pada
skala menunjukkan kekerasan tablet dalam satuan kg kekerasan tablet yang
baik adalah ( 4-8 kg)
Alat yang digunakan yaitu, Hardness Tester

4. Uji Waktu Hancur Tablet ( Farmakope Edisi IV)


 Alat untuk menguji waktu hancur adalah disintegration Tester
 Cara Kerja :
1. Masukkan 5 tablet ( menurut FI ED 3) Atau 6 tablet ( menurut FI Ed
4) kedalam keranjang secara teratur 30 x tiap menit
2. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal
diatas kasa, kecuali fragman berasal dan zat penyalut
3. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk
mengahncurkan ke5 tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak
berslaut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan
bersalut selaput
4. Jika tablet tidak memenuhi syarat ini ulangi pengujian menggunakan
tablet satu persatu kemudian ulangi menggunakan 5 tablet dengan
cakram penuntun dengan pengujian ini tablet harus memenuhi syarat
diatas.

5.Uji keregasan Tablet ( Friability )

Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang penentuan
keregasan atau kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet akan dilapis.
Alat yang digunakan disebut Friabilty tester.

Cara Kerja :
1. Bersihkan 20 tab dari debu kemudian ditimbang (w1)
2. Masukkan tab kedalam alat
3. Putar alat tersebut selama 4 menit ( kecepatan 20 rpm )
4. Keluarkan tablet bersihkan dari debu dan ditimbang (w2)
5. Kerapuhan tablet yang didapat adalah w1- w2 / w1 x 100%
6. Batas kerapuan yang diperbolehkan maksimal 0.8 %

6.Uji Disolusi tablet

Menurut Farmakope Indonesia edisi V ada 2 tipe uji disolusi yaitu :

a) Alat 1 ( Tipe Keranjang )


Alat ini terdiri dari wadah tertutup dari kaca suatu batang logam yang
dugerakkan oleh mesin dan wadah disolusi (keranjang) wadah disolusi
berbentuk slinder dengan dasar ½ bola tinggi 16-175 mm, diameter 98-
106 mm dan berkapasitas 1000ml batang logam berada pada posisi
sedemikian rupa sehingga sumbunya tidak melebihi dari 2 mm pada
setiap titik dari sumbu vertical wadah berputar dengan halus dari tanpa
goyangan sebuah tablet diletakkan dalam keranjang yang diikatkan pada
bgian bawah batang logam yang digerakkan oleh mesin yang
kecepatannya dapat diatur wadah dicelupkan sebagian didalam suatu
tangas air yang sesuai sehingga dapat mempertahankan suhu dalam
wadah pada 37 c. pada bagian atas wadah ujungnya melebar untyk
mencegah penguapan digunakan suatu penutup yang sesuai

B) Alat 2 ( Tipe Dayung )

Alat ini sama dengan alat 1 bedanya pada alat ini digunakan dayung
yang terdiri dari daun dan batang logam sebagai pengaduk. Dayung melewati
diameter batang sehingga dasar dayung dan batang rata, dayung memeunuhi
spesifikasi dengan jaraka 25mm antara dayung dan bagian dasar wadah yang
mempertahankan selama pengujian berlangsung sediaan obat dibiarkan
tenggelam kebagian dasar wadah sebelum dayung mulai berputar gulungan
kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk mencegah mengapungnya
sediaan.
PEMBAHASAN UJI EVALUASI TABLET

1. Keseragaman bobot

 Pengujian keseragaman bobot dan ukuran dilakukan untuk


melihat keseragaman dosis pada masing-masing kaplet. Pada
evaluasi keseragaman bobot, didapatkan bobot rata-rata sebesar
506,8 mg , sehingga didapat bahwa bobot rata-rata tersebut
masuk dalam table bobot rata-rata yang telah ditetapkan yaitu
masuk pada bobot rata-rata kolom yang > 300 mg, pada persen
penyimpangannya yaitu pada kolom A = 5 % dan %
penyimpangan pada Kolom B = 15 % , didapatkan datanya
masuk dalam table % penyimpangan sehingga tablet tersebut
memenuhi persyaratan pada uji keseragaman bobot.

2. Uji kekerasan Tablet


 Tujuan dari dilakukannnya uji kekerasan ini adalah untuk
mengetahui kekuatan tablet dimana tablet harus mempunyai
kekuatan atau kekerasan tertentu serta tahan atas kerenyahan
agar dapat bertahan terhadap berbagai guncangan mekanik
pada saat pembuatan pengepakan dan pengepalan Selain itu
tablet juga harus dapat bertahan terhadap perlakuan berlebihan
oleh konsumen Kekerasan tablet sangat penting diperhatikan
terutama untukproduk yang mempunyai masalah
bioavailabilitas nyata atau potensialserta pada produk yang
sensitif atas gangguan pada profil penglepasan pelarutan
sebagai fungsi dari tenaga kerja yang digunakan (Ansel 2008)
 Pada praktikum ini diambil 10 tablet kemudian diukur
kekerasannya dengan alat pengukur kekerasan tablet dan
diperoleh nilai kekerasan tablet yang bervariasi dengan
perbedaan kekerasan yang cukup besar Hal ini disebabkan
karena pengompresan dilakukan secara manual yang
menyebabkan perbedaan jumlah takaran serbuk yang akan
dikompres Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh , nilai
kekerasan tablet rata-rata , memenuhi syarat tidak kurang dari
4kg dan tidak lebih dari 8 kg.
 Namun nilai kekerasan tablet yang berada di luar rentang yang
dipersyaratkan tidak langsung menunjukkan bahwa suatu tablet
memiliki kualitas yang buruk Nilai kekerasan yang kurang dari
4 kg masih dapat diterima dengan syarat kerapuhannya tidak
melebihi batas yang diterapkan (Sulaiman 2007) Pada
umumnya tablet harus cukup keras untuk tahan pecah waktu
dikemas tetapi juga cukup lunak untuk melarut akan
menghancur dengan sempurna begitu digunakan dan dapat
dipatahkan diantara jari-jari bila tabletnya perlu dibagi (Ansel
2008).
3. Uji Kerapuhan tablet (friability)
 Uji kerapuhan bertujuan untuk mengukur ketahanan permukaan
tablet terhadap gesekan sewaktu pengemasan dan pengiriman
(Andayana 2009) Selain itu kerapuhan yang tinggi akan
mempengaruhi konsentrasi/kadar zat aktif yang masih terdapat
pada tablet Tablet dengan konsentrasi zat aktif yang kecil
(tablet dengan bobot kecil) adanya kehilangan massa akibat
rapuh akan mempengaruhi kadar zat aktif yang masih terdapat
dalam tablet (Sulaiman 2007)
 Pada uji kerapuhan dilakukan dengan cara memasukan 10
tablet yang telah ditimbang sebelumnya dan dimasukkan ke
dalam alat uji kerapuhan (friabilator) kemudian alat diputar
dengan kecepatan konstan (25 rpm) sebanyak 100 kali putaran
Setelah 100 kali putaran dilakukan penimbangan kembali pada
semua tablet yang digunakan untuk uji kerapuhan Bobot tablet
pada awalnya adalah 5,41 g (w1) dan 5,39 gram (w2)
sedangkan setelah dilakukan uji kerapuhan tablet yang
ditimbang didapatkan bobotnya sebesar 5,40 gram (w1) dan
5,38 gram (w2) , Nilai % kerapuhan tablet didapatkan dengan
cara bobot awal dikurangi bobot tablet yang diuji dibagi bobot
awal tablet maka diperoleh angka kerapuhan tablet Dari
perhitungan diperoleh angka kerapuhan tablet sebesar 0,4 %
Hasil ini memenuhi standar yaitu antara tidak lebih dari 0,8 % .
Kerapuhan pada tablet juga dapat terjadi , apabila pengikat
yang digunakan tidak terdistrubusi dengan homogen di dalam
tablet atau dapat diakibatkan oleh kesalahan saat proses
kompresi secara manual Tablet yang terbentuk kurang kompak
sehingga tablet menjadi rapuh Ketahanan terhadap kehilangan
berat menunjukkan tablet tersebut untuk bertahan terhadap
goresan ringan atau kerusakan dalam penanganan pengemasan
dan pengepakan

4. Uji waktu hancur

 Untuk uji waktu hancur digunakan


alat disintegration tester yang berbentuk keranjang
mempunyai 6 tube plastik yang terbuka dibagian atas sementara
dibagian bawah dilapisi dengan ayakan/screen no10 mesh
Tablet yang akan diuji (sebanyak 6 tablet) dimasukkan dalam
tiap tube ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan
keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu 37° C
Penggunaan penutup dimaksudkan agar tablet tetap terjaga
dalam keranjang dan tidak keluar dari tube saat dinaik
turunkan Proses pencelupan naik turun ini merupakan simulasi
dari gerakan peristaltik saluran cerna Sedangkan volume
medium 800 ml dengan suhu 370 C dipilih untuk menyerupai
volume cairan tubuh manusia dan suhu tubuhnya
Dalam monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan
simulasi larutan gastric (Sulaiman 2007) Namun pada
pengujian ini media yang digunakan adalah aquadest dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar cairan tubuh manusia
adalah air
 Farmakope Indonesia III menyebutkan bahwa waktu yang
diperlukan untuk menghancurkan tablet tak bersalut adalah
tidak lebih dari 15 menit Dalam praktikum uji waktu hancur
yang dilakukan tablet tidak hancur dalam waktu 15 menit
sehingga tidak memenuhi persyaratan waktu hancur Hal ini
kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya jumlah
disintegran yaitu Amylum Solani yang digunakan dalam
formula dan jumlah pengikat berupa pasta pati yang
digunakan terlalu banyak

5. Uji keseragaman Ukuran

 Pada pengujian keseragaman ukuran, didapatkan diameter rata-


rata sebesar 1.2 mm dan tebal rata-rata sebesar 0,12 mm. pada
farmakope disebutkan bahwa kecuali dinyatakan lain, diameter
tablet tidak lebih dari 3 kali tebal tablet (0,36 mm) dan tidak
kurang dari 1 1/3 tebal tablet (0,16 mm). Dari data yang
didapatkan, tablet yang dicetak memenuhi persyaratan
keseragaman ukuran.

Anda mungkin juga menyukai