Anda di halaman 1dari 10

Hasil observasi di Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan islam
Dosen pengampu Noor Haris., M.Ag.

DISUSUN OLEH :

Helmi Adib (2018010074)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN
WONOSOBO JAWA TENGAH
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, sang Pengatur Alam Semesta, yang telah
melimpahkan kasih-Nya sehingga kami berhasil menyusun laporan observasi ini
dengan judul ‘Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah’ dengan baik.
Kami berharap semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Meskipun kami sangat berharap agar makalah ini tidak memiliki
kekurangan, tetapi kami menyadari bahwa pengetahuan kami sangatlah terbatas,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Wonosobo, 10 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


BAB I ................................................................................................................................. iii
PENDAHULUAN ............................................................................................................. iii
A. Latar Belakang ....................................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. iii
BAB II................................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 1
A. Deskripsi Umum ..................................................................................................... 1
B. Deskripsi Khusus .................................................................................................... 3
BAB III ............................................................................................................................... 5
PENUTUP .......................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya
tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal
dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.
Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid
untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para
santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana
terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari
Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk
Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren,
sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa,
sedangkan di Minangkabau disebut surau.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui sejarah Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah
2. Bagaimana materi pembelajaran Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul
Hidayah?
3. Bagaimana metode pembelajaran Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul
Hidayah?
4. Bagaimana lingkungan pendidikan Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul
Hidayah?
5. Bagaimana evaluasi pembelajaran Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul
Hidayah?

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum
1. Profil Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah
Yang berdomisili di Dusun Munggang Bawah Rt 03 Rw 11,
Kelurahan Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.
Didirikan oleh Bapak Kyai Muhammad Rohim bersama Ibu Nyai
Sundari, berdiri sejak tanggal 21 April 2001 M, yakni bersamaan dengan
dimulainya pembangunan komplek pondok pesantren.
Pembangunannya dimulai dengan penempatan batu pondasi
bangunan oleh para masyayikh dan masyarakat sekitar pondok.
2. Tinjauan histori
Terletak pada bujur timur dan lintang selatan 12.15.07.02
dengan ketinggian 860 meter dari permukaan air laut. Dimana suhu
udaranya berkisar antara rentang 20-25 derajat celcius. Pondok ini
dibangun di lokasi yang bernuansa pegunungan, karena view alam
pegunungan benar-benar terasa yakni tepat berada di bawah kaki
gunung Sindoro dan gunung Bismo.
Pembangunan dimulai dengan penempatan batu pondasi
bangunan oleh para masyayikh sekitar pondok antara lain :
a. Al-Mukarom Syaikh K.H Muntaha Al-Hafidz
b. K.H Habib Abu Syujai
c. K. Fathurrohman Al-Munjani

Adapun peletakan batu pertama yang dilakukan oleh masyayikh


pengasuh Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah yakni Al-
Mukarom Syekh K.H Dim Yati Rois Kaliwungu, Kendal.

3. Basic Pembelajaran
Untuk basic pembelajaran Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul
Hidayah adalah salaf yang mengkaji berbagai kitab-kitab karya ulama
salaf, diantara Fiqih, Hadits, Nahwu Sorof dan kitab-kitab kuniang
lainya. Disamping kitab kuning yang dikaji, di Ma’had Al-Islami As-

1
Salafi Nurul Hidayah pun terdapat hafalan program tahfidz yang diampu
oleh ibu Nyai Sundari.

4. Visi dan Misi Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah


a. Visi
Membimbing para santri untuk selamat dunia dan akhirat
b. Misi
1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
2) Menjadikan manusia berkualitas
3) Menghilangkan kebodohan
4) Melestarikan agama islam
5. Keadaan ustadz dan ustadzah
Ustadz dan ustadzah Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah
merekrut dari luar dan dari kalangan santri. Merekrut dari kalangan
santri yang sudah mumpuni. Adapun jumlah asatidz berikut :
a. Putra
1) Kelompok tahfidz : 1 orang utama, 1 orang badal
2) Kelompok non tahfidz : 2 orang utama, 1 orang badal
3) Kelompok kitab : 3 orang utama, 4 orang badal
b. Putri
1) Kelompok tahfidz : 1 orang utama, 2 orang badal
2) Kelompok non tahfidz : 2 orang utama, 1 orang badal
c. Diniyah
1) Kelompok PAUD/TK : 3 orang
2) Kelompok SD kelas 1-4 : 2 orang
3) Kelompok SD kelas 5-6 : 2 orang
6. Keadaan santri Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah
Keadaan santri Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah
terdiri dari santri putra dan santri putri. Dari jenjang siswa, mahasiswa,
dan salaf. Adapun jumlah santri sebagai berikut :
a. Santri putra : 54 santri
b. Santri putri : 50 santri

2
B. Deskripsi Khusus
1. Metode Pembelajaran Al-Qur’an di Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul
Hidayah
a. System KBM
Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah merupakan
pondok pesantren berbasis kitab salaf, walaupun demikian Ma’had
Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah menyediakan program tahfidz
dan non tahfidz (binnadzor), pondok yang mempunyai santri putra
dan putri mulai MTs/SMP, SMA/MA, Mahasiswa, Salaf, memiliki
system / metode mengeji yang sama antara tahfidz putra maupun
putri.
Sebelum masuk program tahfidz, Ma’had Al-Islami As-
Salafi Nurul Hidayah menerapkan bagi santri baru yaitu menghafal
jus amma (jus 30) dan surat-surat penting dalam Al-Qur’an. Bukan
hanya itu, santri baru wajib mengikuti ujian yang diberikan Ibu Nyai
mengenai hafalannya. Setelah lulus dari ujian tersebut baru
diperbolehkan masuk program tahfidz.
Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah juga memiliki
agenda mengaji mulai dari harian dan mingguan. Semua agenda
yang ditentukan pondok wajib diikuti oleh semua santri.
Dikarenakan kegiatan harian dengan mingguan saling berhubungan.
Untuk santri tahfidz putra maupun putri untuk setiap kali satu
setoran hafalan tidak ditarget (semampunya santri), dengan alas an
santri tidak hanya mengaji melainkan juga sekolah formal bahkan di
Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah santri tahfidz dianjurkan
mengikuti program ngaji kitab kuning baik setoran nadzom maupun
sorogan kitab kuning. Setoran dilakukan setelah sholat subuh,
sorogan ( santri yang membaca guru yang menyimak).
Selain setoran di pagi hari, santri mengkaji kitab kuning tafsir
jalalain secara bandongan dengan tujuan untuk menambah
pemahaman santri mengenai ayat-ayat al-Qur’an.

3
Setelah mengkaji kitab tafsir jalalain kegiatan mengaji
selesai sampai sore tepatnya setelah sholat ashar untuk mengkaji
ilmu alat dan kitab-kitab kuning lainnya. Kegiatan mengaji
berlangsung sampai sebelum maghrib.
Setelah sholat maghrib semua santri melaksanakan
mujahadah yang dipimpin langsung pengasuh Ma’had Al-Islami As-
Salafi Nurul Hidayah sampai waktu isya.
Kemudian kegiatan mengaji disambung pada pukul 20.00
WIB, diantaranya kegiatan setoran bagi tahfidz dan mengkaji kitab
kuning dan setoran nadzom bagi santri yang non tahfidz, setelah
usai santri diberi waktu untuk bermusyawarah dari materi yang baru
dipelajari sampai selesai.
b. Ta’ziran
Ketika seorang santri memutuskan belajar di pondok
pesantren maka dia juga siap dengan segala peraturan-peraturan
yang terdapat pada pondok pesantren guna untuk kedisiplinan para
santri. Di pondok pesantren juga memiliki berbagai macam
peraturan bahkan bisa dikatakan lebih ketat jika dibandingkan
peraturan dipendidikan formal. Karena pada Pendidikan formal
hanya memiliki renta waktu yang cukup singkat yakni pukul 07.00
WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB, sedangkan di pondok
pesantren para santri tinggal.
Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah memiliki
peraturan bagi para santrinya. Semua yang dilakukan ada
pertanggungjawabannya. Ketika santri melakukan pelanggaran
maka akan terkena hukuman atau yang dikenal dipondok dengan
sebutan ta’ziran. Dan ta’ziran ini dilakukan langsung sesuai
keputusan pengasuh, entah itu di gundul bahkan dikeluarkan
tergantung jenis pelanggarannya.

4
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya
tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal
dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap
santri.
Ma’had Al-Islami As-Salafi Nurul Hidayah merupakan pondok
pesantren berbasis kitab salaf, walaupun demikian Ma’had Al-Islami As-
Salafi Nurul Hidayah menyediakan program tahfidz dan non tahfidz
(binnadzor), pondok yang mempunyai santri putra dan putri mulai
MTs/SMP, SMA/MA, Mahasiswa, Salaf, memiliki system / metode
mengeji yang sama antara tahfidz putra maupun putri.

5
DAFTAR PUSTAKA

Metode wawancara
Wikipedia (2020)

Anda mungkin juga menyukai