Disusun oleh:
Gilang Satya M (12617553)
Emmanuel Khute Alfianto (12616330)
3SA02
Salah satu konsep dasar semiotik Saussure adalah perbedaan antara dua komponen
yang tidak bisa di pisahkan dalam sebuah simbol: Signifier, yang di dalam bahasa
adalah sebuah sekelompok suara atau tanda tanda, dan Signified, yang merupakan
konsep atau ide dalam sebuah tanda. Saussure juga membedakan parole, atau
penyebutan individu asli, dari langue, sistem yang mendasari sebuah bagaimana
sekelompok suara menjadi dapat dimengerti. Inilah yang mendasari Langue, yang
paling menarik perhatian para ahli semiotika.
B. Strukturalisme
Pengertian
Teori strukturalisme sastra merupakan sebuah teori pendekatan terhadap
teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur
teks. Unsur-unsur teks secara berdiri sendiri tidaklah penting. Unsur-unsur
itu hanya memperoleh artinya di dalam relasi, baik relasi asosiasi ataupun
relasi oposisi. Relasi-relasi yang dipelajari dapat berkaitan dengan mikroteks
(kata, kalimat), keseluruhan yang lebih luas (bait, bab), maupun intertekstual
(karya-karya lain dalam periode tertentu). Relasi tersebut dapat berwujud
ulangan, gradasi, ataupun kontras dan parodi (Hartoko, 1986: 135-136).
1. Ferdinand de Saussure
Menurut Saussure prinsip dasar linguistik adalah adanya perbedaan yang
jelas antara signifiant (bentuk, tanda, lambang) dan signifie (yang
ditandakan), antara parole (tuturan) dan langue (bahasa), dan antara
sinkronis dan diakronis. Dengan klasifikasi yang tegas dan jelas ini ilmu
bahasa dimungkinkan berkembang menjadi ilmu yang otonom, di mana
fenomena bahasa dapat dijelaskan dan dianalisis tanpa mendasarkan dirt atas
apa pun yang letaknya di luar bahasa. Saussure membawa perputaran
perspektif yang radikal dart pendekatan diakronik ke pendekatan sinkronik.
Sistem dan metode linguistik mulai berkembang secara ilmiah dan
menghasilkan teori-teori yang segera dapat diterima secara luas.
Keberhasilan studi linguistik kemudian diikuti oleh berbagai cabang ilmu
lain seperti antropologi, filsafat, psikoanalisis, puisi, dan analisis cerita.
2. Sklovsky
Mengembangkan konsep otomatisasi dan deotomatisasi, yang serupa dengan
konsep Roman Jakobson tentang familiarisasi dan defamiliarisasi. Dasar
anggapan mereka adalah bahwa bahasa sastra sering kali memunculkan gaya
yang berbeda dari gaya bahasa sehari-hari maupun gaya bahasa ilmiah.
Struktur bahasa ini pun sering kali menghadirkan berbagai pola yang
menyimpang dan tidak biasa.
3. Jan Mukarovsky
Memperkenalkan konsep kembar artefakta-objek-estetik. Sastra dianggap
sebagai sebuah fakta semiotik yang tetap. Teks-teks sastra adalah suatu
tanda majemuk dalam konteks luas yang meliputi sistem-sistem sastra dan
sosial.
C. Post-skrukturalisme
Pengertian
Post-strukturalisme adalah sebutan kepada sekian banyak kaum intelektual
Perancis yang terkenal sekitar tahun 1960-an sampai dengan 1970-an, yang
menkritisi analisa struturalis yang mendominasi Perancis pada saat itu.
Tokoh - tokohnya antara lain Jacques Derrida, Michel Foucault, Gilles
Deleuze, Judith Butler dan Julia Kristeva. Sebagaimana istilahnya post-
sturkturalisme adalah bentuk perlawanan pada Strukturalisme. Beberapa
berpendapat bahwa istilah "post-strukturalisme" muncul di Anglo-Amerika
sebagai alat pengelompokan bersama filsuf yang menolak metode dan
asumsi - asumsi filsafat analitis. Meskipun ide - ide tersebut umumnya
hanya berhubungan dengan metafisik (misalnya, metanarasi kemajuan
sejarah, seperti orang - orang dari materialisme dialektik), banyak
komentator mengkritik gerakan ini sebagai relativis dan nihilis.
Post-strukturalisme menolak gagasan kualitas penting dari hubungan yang
dominan dalam hirarki, dan lebih memilih untuk mengekspos hubungan -
hubungan dan ketergantungan istilah dominan padanya tampak tunduk pada
pasangannya. Satu - satunya cara untuk benar memahami makna adalah
mendekonstruksi asumsi dan sistem pengetahuan yang menghasilkan ilusi
makna tunggal. Tindakan dekonstruksi menerangi bagaimana laki - laki
dapat menjadi perempuan dan bagaimana rasional dapat menjadi emosional.
Dikutip dari The Bedford Glossary of Critical and Literary Terms, edisi
ke 2, 2003 (Murfin and Ray)
Semiotik mengambil segalanya yang menyampaikan informasi ke orang
lain yang mengerti informasi tersebut berdasarkan dari sistem kode dan
kebiasaan yang telah dipelajari secara sadar, atau tidak sadar dalam suatu
kebudayaan tertentu.
Jadi semiotik dalam budaya populer, secara sederhana, adalah apa arti
gambar laba laba kepada penggemar Spider-man, dan apa arti dari
persegi panjang yang sudutnya membulat dengan segitiga yang menunjuk
ke arah kanan pada para Youtuber.
Mitos:
Myth, atau Mitos, terikat dengan strukturalisme, dan kurang lebih elemen
lebih besar yang menyatukan keduanya. Mitos adalah sistem semiologi
urutan kedua, dan mitos berada dibawah atau ditumpangkan pada sistem
awalnya.
Mitos mengambil satu tanda, dan menghilangkan mutu atau maksud baik
dari tanda tersebut untuk membuat tanda baru. Satu contoh yang ada di
Amerika adalah #BlackLivesMatter berubah menjadi #AllLivesMatter. Yang
ada di Indonesia adalah asal usul kata kasar Jancok, yang sebenarnya adalah
nama sebuah tank Jan Cox, yang juga berasal dari nama seorang seniman
Belanda.
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan Relasi
2. Pengertian oposisi biner dan contohnya
3. 3 elemen utama strukruralisme
4. Perbedaan semiologi strukturalisme dan post-strukturalisme
Jawaban:
1. Relasi adalah suatu hubungan antara strukturalisme dan post-
strukturalisme. Strukturalisme memang berkaitan erat dengan post-
strukturalisme.
2. Oposisi biner adalah sebuat system yang membagi dunia dalam 2
kategoriyang berhubungan.dalam struktur oposisi biner yang
sempurna, segala sesuatu dimasukan dalam kategori A maupun
kategori B dan dengn memakai kategori itulah, kita mengatur
pemahan duniadiluar kita. Seuatu kategori A tidak dapat eksis tanda
B. contoh: badai akan selalu diasumsikan sebagai alam yang marah.
3. Elemen utama pada strukturalisme: keutuhan, berubahan dan self
regulation.
4. Perbedaan diantara keduanya adalah, bagaimana cara pandang faham
tersebut terhadap suatu benda dan artinya, sebagai gambaran
sederhana strukturalise itu adalah hubugan sebab-akibat. Post-
strukturalisme mengidentifikasi satu sebab dengan banyak akibat.