Anda di halaman 1dari 23

11/7/2015

Dr. Dian Ardiana, SpKK


Subdep. Kulit dan Kelamin
FK UHT / RS Dr RAMELAN SURABAYA

POKOK TIU TIK


BAHASAN Memahami macam-macam Menjelaskan macam-macam penyakit
penyakit pada kelenjar pada kelenjar keringat dan sebaseus
keringat dan sebaseus Menjelaskan faktor predisposisi
Acne vulgaris Menjelaskan etiologi
Rosacea Menjelaskan epidemiologi
Hidradenitis Menjelaskan patogenesis dan
suppurativa patofisiologis
Perioral
dermatitis Menegakkan diagnosis Menjelaskan keluhan dan gejala
Miliaria Menjelaskan gejala khas bagi tiap
penyakit
Menjelaskan diagnosis banding
Menjelaskan penegakan diagnosis
Menjelaskan Menjelaskan pengobatan secara topikal
penatalaksanaan Menjelaskan pengobatan secara sistemik

Menjelaskan prognosis Menjelaskan faktor yang mempengaruhi


prognosis
Menjelaskan cara-cara Menjelaskan komplikasi
pencegahan Menjelaskan cara-cara pencegahan

1
11/7/2015

Adneksa kulit :
• Kelenjar keringat (ekrin dan apokrin)
• Kelenjar lemak (glandula sebacea)
• Rambut
• Kuku

2
11/7/2015

Gangguan
• Kelenjar keringat miliaria, hiperhidrosis, anhidrosis
• Kelenjar apokrin hidradenitis suppurativa
• Pilosebasea akne vulgaris
• Rambut efluvium, alopesia

Miliaria
(Prickly Heat, keringat buntet, biang keringat)
• Sumbatan (retensi) / ruptur kelenjar keringat ekrin
• Faktor pencetus : paparan sinar ultraviolet, organisme
residen kulit, sering berkeringat
• T.u pada badan yang tertutup pakaian
• Bentuk :
Miliaria kristalina: vesikel halus superfisial/ subkorneal
jernih tidak inflamasi, seperti embun. Gampang pecah
bila digaruk
Miliaria rubra : bila sumbatan mencapai epidermis hingga
dermis atas, berupa papul eritema halus/ papul vesikuler
sangat gatal
Miliaria profunda : bila sumbatan mencapai dermis
bawah, papul lebih besar.
• Hindari panas dan lembab, gunakan pakaian longgar dan
menyerap keringat. Pemberian kalamin lotion, topikal steroid

3
11/7/2015

4
11/7/2015

HIDRADENITIS SUPPURATIVA

• Sumbatan kelenjar apokrin kronik dan berulang,


• Biasanya pada pubertas, terutama menyerang area
genitofemoral atau aksila
• Primer karena sumbatan folikel kelenjar apokrin,
diikuti oleh inflamasi , keterlibatan kelenjar apokrin,
fibrosis dan skar
• Terapi : bedah, antibiotik, hormonal, retinoid

5
11/7/2015

AKNE
Definisi:
Radang kronis folikel
pilosebaseus
Khas : komedo, papula
pustula, nodul / kista

Predileksi : punggung, lengan


atas, muka, leher

Epidemiologi :
• ♂ > ♀, tua muda, remaja >>
• 85% usia 12-25 tahun
• Dapat menetap hingga usia 40 tahun.
• Efek psikologis, penurunan kwalitas hidup

Patogenesis

• Peningkatan sekresi sebum


• Penebalan keratin di sekitar duktus sebasea → sumbatan
folikel
• Peningkatan bakteri Propionibacterium acnes (bakteri
komensal kulit normal) di duktus
• Peningkatan asam lemak bebas

• Enzim lipase Propionibacterium acnes → memecah asal


lemak bebas → menghasilkan substansi kemotaksis
mediator inflamasi

• Inflamasi sekitar kelenjar sebasea

6
11/7/2015

7
11/7/2015

Faktor yang berpengaruh :


• Genetik
• Hormon
Androgen → Merangsang sekresi sebum
Meningkatkan ukuran kelenjar sebasea
Adrenokortikosteroid → efek sama
Estrogen → efek berlawanan

• Musim : membaik dengan sinar matahari,


memburuk pada musim dingin
• Faktor eksternal : minyak, coal tar,
hidrokarbon , kosmetik berbasis minyak,
obat-obatan
• Stres
• Diet ??

Tipe akne
Akne vulgaris
• Terutama terjadi pada pubertas, anak laki lebih
banyak daripada perempuan
• Kecenderungan keluarga
Akne infantil
• Hanya pada wajah, bersih spontan, karena
pengaruh hormon ibu
Akne konglobata : akne parah dengan kista,abses,
sinus
Akneiformis : terutama papula/ pustula, jarang
ditemukan komedo, penyebab : INH, B12,
Yodida, bromida, luminal , kortikosteroid

8
11/7/2015

Diagnosis
 Klinis : komedo, papula, nodula dan
kista

DX banding
 Folikulitis

 Rosasea

Pengobatan :
Tujuan : -  berat & frekuensi  sikatrik 

I. Edukasi / Pencegahan :
- perjalanan  residif, perlu waktu terapi
- faktor etiologi
- tujuan terapi
II. Perawatan :

- Perawatan wajah yang sesuai


- Kosmetik komedogenik dihindari
- Hindari memijit
- Hindari stres
- Diet rendah lemak ?

9
11/7/2015

III. Obat obatan :


- mencegah komedo
- mempercepat resolusi radang,
mencegah pecahnya folikel

Topikal : Tretinoin, Benzoil peroksida,


antibiotika, asam alfa hidroksi, asam
azeleat
Sistemik : Antibiotika, DDS, Zinc, Hormon

10
11/7/2015

11
11/7/2015

12
11/7/2015

KELAINAN RAMBUT
 Kerontokan rambut
 Kebotakan
 Kelainan bentuk dan warna rambut
 Kelainan kelebatan

13
11/7/2015

Alopesia
• Rambut rontok : efluvium
• Kebotakan : alopesia
• Alopesia
- Scaring/nonscaring alopecia
- Lokalisata/difusa

• Contoh :
- alopesia areata
- alopesia androgenik (male-pattern baldness)

ALOPESA AREATA
 Hilangnya rambut terlokalisasi yang berbentuk bulat/ oval
tanpa inflamasi yang tampak
 Paling sering pada kepala
 AA totalis : rambut terminal kepala -
 AA universalis : rambut terminal kepala & badan –
 Dewasa muda (<25 th) , ♂ = ♀
 Penyebab? Autoimun?
 Sembuh spontan pada tipe yang lokalisata
 Penatalaksanaan :
 Tidak memuaskan

 Glukokortikoid topikal, injeksi intralesi, sistemik

 Induksi dermatitis kontak alergi

14
11/7/2015

Male baldness
(male pattern hair loss/
androgenetic alopecia)

15
11/7/2015

Kelainan Memahami Menjelaskan warna kulit normal


pigmentasi macam-macam Menjelaskan macam-macam kelainan pigmen-
kelainan tasi
pigmentasi Menjelaskan faktor predisposisi
Menjelaskan etiologi
Vitiligo Menjelaskan epidemiologi
Albinisme Menjelaskan patogenesis dan patofisiologis
Melasma
Hiperpigmentasi Menegakkan Menjelaskan keluhan dan gejala
pasca inflamasi diagnosis Menjelaskan gejala khas bagi tiap penyakit
Hipopigmentasi Menjelaskan diagnosis banding
pasca inflamasi Menjelaskan penegakan diagnosis

Menjelaskan Menjelaskan pengobatan secara topikal


penatalaksanaan Menjelaskan pengobatan secara sistemik

Menjelaskan Menjelaskan faktor yang mempengaruhi


prognosis prognosis
Menjelaskan komplikasi
Menjelaskan cara- Menjelaskan cara-cara pencegahan
cara pencegahan

16
11/7/2015

Warna kulit normal terbentuk dari campuran


4 biochromes, yaitu
(1) Hemoglobin tereduksi (biru)
(2) oksihemoglobin (merah)
(3) karotenoid (kuning)
(4) melanin (coklat)
Penentu utama adalah pigmen melanin

Melanin :
• Pigmen coklat –
hitam
• Dari asam amino
tirosin
• Rambut & iris mata
• Dihasilkan oleh
melanosit
• Proteksi terhadap
radiasi UV

17
11/7/2015

Peningkatan melanin di epidermis disebut hipermelanosis.


Hal ini bisa disebabkan oleh :
1. Peningkatan jumlah melanosit sehingga produksi melanin
meningkat (contoh : lentigo).
2. Melanosit tidak meningkat tetapi produksinya meningkat
(contoh : melasma).

Keduanya bisa disebabkan oleh faktor : genetik; hormonal


(seperti Addison's disease); dan radiasi UV (tanning).

• Kedalaman :
o Epidermal : efelid, lentigo, melasma
o Dermis : nevus Ota,, nevus Hori, melasma
o Campuran : pasca radang, melasma

18
11/7/2015

Melasma
 Makula kecoklatan tepi ireguler dan distribusi
simetris pada wajah, sering menggabung
membentuk pola retikuler
 Pada daerah tengah wajah (sentrofasial), area
malar, mandibula
 Lebih sering pada orang Hispanics atau kulit
hitam
 Patogenesis belum jelas, tdp pengaruh genetik
dan hormonal serta paparan matahari
 Berhubungan dengan kehamilan (kloasma
gravidarum)

19
11/7/2015

• Mengenai dermis, epidermis, atau keduanya


Lampu Wood :
tipe epidermal tepi lebih jelas, pigmentasi lebih
jelas
tipe dermal atau campuran : tepi kurang jelas,
pigmentasi kurang jelas

• Penanganan : hindari matahari , penggunaan


pelindung matahari, “bleaching agents”
(hydroquinone), asam retinoat, asam alfa hidroksi

20
11/7/2015

• Genetik, autosomal dominan


• Timbul umur 5-7 tahun
• Orang rambut pirang, kulit
putih
• Pigmen melanin ↗ , jumlah
melanosit tetap

• Pada daerah yang terkena sinar matahari


• Makin tampak pd musim panas
• Bercak kecil-kecil, coklat pucat, multipel, tersebar tak teratur
pada muka,lengan, daerah tidak tertutup pakaian

21
11/7/2015

Penurunan melanin pada epidermis disebut


hipomelanosis. Bisa disebabkan :
1. Penurunan / tidak adanya melanosit sehingga
produksi melanin berkurang / tidak ada (contoh :
Vitiligo).
2. Jumlah melanosit tidak berkurang tetapi produksi
melanin menurun (contoh : albinisme)

Hipomelanosis bisa timbul karena faktor genetik


(albinisme), autoimun (vitiligo), atau proses inflamasi
(lekoderma postinflamasi).

22
11/7/2015

ALBINISME
Okulokutaneus albinisme tipe I :
• enzim tirosinase hilang fungsi
•Mutasi gen TYR

Okulokutaneus albinisme tipe II :


• Reduksi sintesis eumelanin
•Mutasi gen P

VITILIGO
• Hilang melanosit total →
depigmentasi
• Tipe :
Generalisata : dihubungkan dengan
autoimun
Segmental
• Terapi : tidak memuaskan;
kortikosteroid topikal, PUVA

23

Anda mungkin juga menyukai